Kamis, 05 April 2018

PEMANFAATAN SERBUK LIMBAH MEBEL DENGAN METODE PENGKOMPOSAN PADA MEDIA TANAM JAMUR TIRAM DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN DELI TUA


Irfandi1*, Taufik Hidayat 2 
1)Jurusan Fisika, Fakultas FMIPA, Universitas Negeri Medan
2)Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan
Jl. Willem Iskandar Pasar V – Kotak Pos No. 1589 – Medan 20221
* Penulis Korespodensi : irfandi@unimed.ac.id

Abstrak

Kegiatan ini dilaksanakan di Mitra 1 Kelompok Usaha Bersama Barokah Jaya  dan Mitra 2 Kelompok Usaha Bersama Karya Utama, kedua mitra berada dilokasi Desa Mekar sari Kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang. Limbah dari sisa produksi mebel dalam bentuk serbuk gergaji menjadi polusi bagi masyarakat baik itu debunya maupun asap bila dibakar. Solusi untuk memberikan pemahaman kepada kelompok masyarakat Kube Barokah Jaya dan Karya Utama dengan Memberikan pelatihan pembuatan baglog jamur tiram dengan media limbah serbuk gergajian. Hasil pelatihan pembuatan baglog peserta memiliki kompetensi Sangat Baik  (> 80) 47 % pada pelatihan Penyemaian bibit 53%. Untuk kompetensi Baik (70-79) pembuatan baglog 40 % dan pada pelatihan Penyemaian bibit Jamur sebesar 33 %.Untuk kompetensi Cukup (60-69) pada Pembuatan Baglog 13% dari jumlah peserta, sedangkan pada pelatihan Penyemaian bibit Jamur Tiram terdapat 13%. Dan terakhir peserta dengan kriteria Kurang (<60) 0 % dan untuk pelatihan Penyemaian bibit Jamur Tiram sebanyak 0 Orang atau 0% ataupun masing-masing peserta pelatihan tidak ada yang memiliki kriteria kurang karena dengan latar belakang sebagai tukang kayu dan memahamidetail tentang serbuk sebagai media jamur tiram sehingga tidak begitu kesulitan mengikuti pola pelatihan dan memahami dengan baik alur pelaksanaan pelatihan mulai dari awal hingga akhir

Kata kunci: Jamur Tiram,  Limbah,  Pendampingan, Serbuk Gergaji,


1. PENDAHULUAN 

Masalah kemiskinan bukanlah masalah yang bisa dipandang sebelah mata. Program-program yang ada tidak sepenuhnya bisa menuntaskan kemiskinan sampai benar-benar tuntas, pemerintah terus berusaha dengan berbagai upaya dalam proses mengurangi kemiskinan tersebut. Program pemberdayaan ini bukanlah satu-satunya upaya dari pemerintah, tetapi program ini cukup berperan penting dalam pengentasan kemiskinan. Yaitu program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga, lewat kegiatan yang produktif serta meningkatkan skill serta kemampuan masyarakat marginal untuk bangkit dan memiliki kehidupan yang layak (irfandi dkk.2015) .
Maka dari itu Institusi pendidikan turut mengambil peran untuk meningkatkan kehidupan masyarakat yang benar-benar layak sehingga terbentuk masyarakata yang mapan dalam kecakapan hidup serta mantap dalam perekonomian dan pendidikan. Desa mekar sari merupakan 1 dari delapan desa dan kelurahan yang ada di kecamatan Deli tua, jarak antara desa dengan ibu kota kecamatan berjarak kurang lebih 4 Km. Desa mekar sari sebelah utara berbatasan dengan desa Kedai Durian, sebelah barat berbatasan  langsung dengan perlintasan Kota Medan, sebelah utara berbatasan dengan desa Deli Tua dan sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Patumbak. 
Tingkat kemiskinan di Desa Mekar Sari termasuk yang tertinggi di kecamatan Deli Tua sekitar 16 Persen warga penduduk Desa mekar sari di  masih dibawah garis kemiskinan. Bila merujuk pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang dari 2.617 Kepala Keluarga terdapat 408 Kepala Keluarga yang masuk dalam kategori Miskin, serta tingkat urbanisasi di Desa Mekar Sari tertinggi di kecamatan Deli Tua sebanyak 671 Orang sedangkan yang pindah sebanyak 36 orang hal ini memicu kepadatan penduduk serta persaingan hidup (Kecamatan Delitua Dalam Angka, 2017). Hal ini menjadi perhatian serius pemerintahan desa sehingga didirikanlah kelompok-kelompok masyarakat yang berbasis peningkatan perekonomian diantaranya Kelompok Usaha Bersama (Kube) Barokah Jaya dan Karya Utama yang bergerak dalam bidang Industri Mebel atau pertukangan kayu. Kube barokah Jaya memiliki 5 orang anggota yang sekaligus merangkap sebagai pengurus, sedangkan Kube Karya Utama memiliki 4 orang anggota yang kesemuanya merupakan tukan pada bidang usaha mebel. 
Kedua usaha tersebut bersifat fluktuatif tergantung dari banyaknya pesanan dari konsumen sehingga kontiniutasnya tidak dapat diperdiksi tergantung pasar yang ada, sehingga tidak setiap hari ada pesanan sehingga gaji yang didapat setiap bulannya diantara Rp. 700.0000 - Rp. 1.500.000. pendapatan tersebut sangat kurang karena Kecamatan Deli Tua merupakan daerah penyangga langsung kota medan yang tingkat konsumtif dan fluktuasi kebutuhan pokok cukup tinggi. Selain itu limbah serbuk gergaji dari kedua usaha tersebut tidak dimanfaatkan secara optimal hanya dibuang dan dibakar saja tanpa ada kegiatan ekonomis dari limbah tersebut padahal dalam setiap bulannya limbah serbuk gergaji yang di hasilkan dari kedua kelompok tersebut antara 200 Kg – 300 Kg. hingga saat ini limbah serbuk gergaji menjadi permasalahan tersendiri bagi kelompok dan masyarakat karena bila dibakar asapnya mencemari masyarakat serta bila dibiarkan tertiup angin menyebabkan pemukiman setempat menjadi kotor dan mencemari udara oleh debu limbah serbuk gergaji tersebut. 

2.    METODE PELAKSANAAN 

Rencana kegiatan dalam  upaya untuk memecahkan permasalahan yang ada di desa Mekar Sari Kecamatan Deli Tua kabupaten Deli serdang. Salah satu  pemecahan dari permasalahan masyarakat adalah meningkatnya perekonomian masyarakat dengan pertanian organikjamur tiram yang  ramah lingkungan.
Tabel. 3.1 Rencana Kegiatan Pengabdian
Kegiatan
Output
Manfaat
Maping area
-       Data Penduduk yang Kurang mampu didesa Mekar sari dalam upaya peningkatan pendapatan  perekonomian petani
-       Data maping kondisi Usaha Kube di Desa Mekar Sari
·   Mendapatakan data masyarakat yang Kurang Mampu dan Kebutuhan untuk peningkatan Perekonomianya
·   Pemetaan kondisi masyarakat yang tergabung dalam kelompok Usaha bersama 
Pelatihan budi daya jamur tiram
-       Pemanfaatan pekarangan masyarakat untuk membudidayakan jamur
-       Penggunaan dan pembuatan alat-alat tepat guna
·   Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan rumah
·   Meningkatkan kegiatan agribisnis jamur tiram masyarakat sekitar.
Pelatihan pemanfaatan Serbuk Gergajin Limbah  Mebel sebagai Baglog Jamur Tiram 
-       Baglog jamur tiram dari olahan limbah serbuk kayu gergaji
-       Penggunaan dan pembuatan alat Teknologi tepat guna Pengolahan Limbah Sebuk Gergaji

·     Menjadi solusi bagi petani dalam pemanfaatan limbah Serbuk Gergaji
·     Meningkatkan pendapatan petani jagung  dalam pembuatan baglog jamur tiram untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
Penyediaan baglog jamur tiram beserta bibit jamur untuk budidaya
-       Bibit jamur tiram untuk budidaya
-       Baglog dengan standart usaha pembudidayaan jamur tiram
·     Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan budidaya jamur tiram
·     Membuat baglog dengan standart usaha budidaya jamur tiram
Pendampingan petani dalam budidaya jamur tiram
-       Memberikan masukan dan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani
-       Melakukan pendampingan terhadap pengolahan produk pasca panen 
·     Petani mendapatkan solusi dari permasalahan- permasalahan yang dihadapi dilapangan pada budidaya jamur tiram
·     Petani mendapatkan pendampingan pada produk pasca panen

Metode Pendekatan Program 

Metode Pendekatan  Program kegiatan yang dilaksanakan selama 6 bulan berjalan kemitraan antara Dosen unimed bersama desa Mekar Sari untuk memecahkan permasalahan yang ada salah satunya adalah meningkatnya kuantitas, kualitas dan sumber daya manusia yang ada di kecamatan Deli tua sehingga tingkat kemiskinan yang ada di Kabupaten Deli Serdang dapat turun dengan signifikan sehingga tercipata masyarakat yang sejahtera. 
Perbaikan sistem kelembagaan pada usaha mikro kecil dan menegah yang ada di desa mekar sari kecamatan Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, akan dapat terlihat secara sistematis dengan sekema sebagai berikut:
1.             Pendampingan Budidaya Jamur Tiram 
a.    Persiapan
Pada tahapan ini akan dilakukan pendataan peserta pelatihan yang berada di desa Mekar sari yang menjadi Anggota Kelompok Usaha Bersama dengan berkoordinasi langsung dengan kepala desa untuk mengirimkan peserta dari data yang telah dilakukan maping area sebelumnya. Setelah data dikumpulkan maka akan dilakukan surat menyurat yang bertujuan untuk mengundang para peserta. 
        b. Pelaksanaan
1.    Pelatihan Budidaya Jamur Tiram
Metode pelatihan yang dilakukan adalah metode ceramah dan praktek. Metode Ceramah dilakukan yaitu mengenalkan jamur tiram dan cara membudidayakannya dengan menggunakan Teknologi Tepat Guna. Selanjutnya untuk meningkatkan pemahaman dalam pembudidayaan jamur tiram tersebut peserta dilatih dengan praktek langsung pembuatan rak dan baglog. Hasilnya akan di gunakan sebagai tempat membudidayakan jamur tiram oleh masyarakat
2.        Pembuatan Baglog dari Limbah Serbuk kayu 
Metode pelatihan yang dilakukan adalah metode ceramah dan praktek. Metode Ceramah dilakukan yaitu mengenalkan olahan limbah serbuk kayu gergaji menjadi baglog sebagai media tanam jamur tiram serta cara mengolah menggunakan Teknologi Tepat Guna. Selanjutnya untuk meningkatkan pemahaman dalam pembuatan Baglog dan pembibitan tersebut peserta akan dilatih dengan praktek langsung megolah limbah serbuk kayu gergaji. Hasilnya akan di gunakan sebagai media tanam dalam budidaya jamur tiram  oleh masyarakat. Serta untuk menanggulangi permasalahan Masyarakat dan peningkatan pendapatan bagi para kelompok Masyarakat daerah Desa Mekar Sari
Rencana Kegiatan  dan Partisipasi Mitra Dalam Pelaksanaan Program
Kegiatan ini direncanakan dilakukan dengan pendekatan metode pendidikan, penyuluhan, pelatihan produksi, pelatihan manajemen usaha, rancang bangun, dan pendampingan.  Rencana kegiatan ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
Tabel . Rencana Kegiatan dan Partisipasi Mitra dalam Kegiatan
No
Aplikasi Kegiatan
Metode Pendekatan
Target
Partisipasi Mitra
1.
Memberikan
Baglog dan bibit Budidaya Jamur tiram
Praktik menggunakan alat Pembuatan Baglog dan bibit Budidaya Jamur tiram
Produksi jamur tiram berkualitas dengan bibit yang baik
Menyediakan bahan baku, tempat, Ikut praktik Budidaya Jamur tiram
2.
Memberikan pendampingan dan penyuluhan cara Budidaya jamur tiram
Penyuluhan dan pelatihan budidaya jamur tiram secara sederhana, serta memanfaatkan limbah Serbuk Gergaji
Mampu memahami cara budidaya jamur tiram secara sederhana, serta memanfaatkan limbah Serbuk Gergaji
Mengikuti pelatihan dan penyuluhan, serta aktif bertanya tentang budidaya jamur tiram secara sederhana, serta memanfaatkan limbah Serbuk Gergaji
3.
Pelatihan pemanfaatan Serbuk kayu sebagai Baglog Jamur Tiram
Melakukan pelatihan pemanfaatan limbah serbuk kayu gergaji sebagai Baglog media budidaya jamur tiram
Mampu menjadi solusi bagi petani dalam pemanfaatan limbah jagung serta meningkatkan pendapatan petani
Ikut pelatihan pemanfaatan limbah serbuk kayu gergaji sebagai Baglog Jamur Tiram  dan aktif bertanya untuk hal yang
belum dimengerti
4
Pendampingan petani dalam budidaya jamur tiram
Memberikan masukan dan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi petani dan Melakukan pendampingan terhadap pengolahan produk pasca panen
Petani mendapatkan solusi dari permasalahan- permasalahan yang dihadapi dilapangan pada budidaya jamur tiram dan Petani mendapatkan pendampingan pada produk pasca panen
Mengikiti pendampingan dan aktif bertanya permasalahan yang dihadapi petani serta mengikuti pendampingan pasca panen dalam memanfaatkan hasil produksi secara optima

Evaluasi Pelaksanaan dan keberlanjutan Program
Upaya-upaya perbaikan dan Evaluasi Program yang akan dilakukan tim pengabdi pada kelompok calon wirausaha antara lain:
1.    Tahap Awal 
a.    Mengukur kemampuan mitra untuk dapat memahami tentang penggunaan limbah serbuk gergaji dan limbah serbuk kayu gergaji sebagai bahan pembuatan baglog jamur tiram
b.    Mengevaluasi pemahaman mitra untuk pemanfaatan limbah serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan baglog jamur tiram
2.    Tahap pelaksanaan 
a.    Mengevaluasi mitra memahami proses pembuatan limbah serbuk gergaji dan limbah serbuk kayu gergaji sebagai bahan pembuatan baglog jamur tiram
b.    Melakukan pengawasan penerima bantuan Baglog jamur tiram beserta bibit jamur agar dapat mempergunakan alat dengan sebaik-baiknya, dan dengan diberikan bantuan tersebut sehingga meningkatkan produktivitas usaha kelompok
3.    Tahap akhir 
a.    Mengukur indikator  peningkatan perekonomian anggota kelompok petani dengan usaha pemanfaatan limbah limbah serbuk gergaji dan limbah serbuk kayu gergaji sebagai bahan pembuatan baglog jamur tiram
3.        HASIL DAN PEMBAHASAN 
Pengabdian ini telah dilaksanakan sejak awal bulan Mei hingga bulan Desember 2017 dengan mitra KUBE Barokah Jaya dan Karya Utama. Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan meliputi tahapan sebagai berikut: 
1.        Persiapan 
a.         Persiapan dan Maping Area (koordinator tim pelaksana dengan LPM dan Usaha mitra) yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2017
b.        Tim pengabdi melakukan Pengurusan  perijinan kepada aparatur Desa Mekar Sari yang dijadikan lokasi pengabdian
c.         Ketua tim bersama anggota pengabdi melakukan Penyusunan jadwal kegiatan  dan melakukan pembagian kerja, yang dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2017

2.        Operasional Kegiatan
a.         Tim pengabdi melakukan Temu usaha  untuk pemantapan kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2017
b.        Pengumpulan bahan pembuatan Baglog dan bibit Jamur Tiraman yang dibutuhkan dalam kegiatan Pembudidayaan Jamur tiram direlokasi Siosar yang dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2017
c.         Pemberian bahan pembuatan jamur tiram sesuai dengn standart pemeliharaan sehingga menghasilkan produk yang berkulitas. 
d.        Memberikan pengetahuan tentang pengolahan bahan pembuatan media jamur tiram dari limbah serbuk gergaji yang ada di sekitar masyarakat desa mekar Sari
e.         Memberikan pendampingan dan penyuluhan tentang Pembuatan Baglog jamur dan pembibitan jamur, dengan pemateri dari Dosen Pertanian dan Prakisi Jamur tiram dikota medan M. Al-Qomari, SP., MP pada tanggal 06 Agustus 2017
f.         Penyerahan Baglog Media tanam Jamur tiram beserta bibit jamur tiram yang diserahkan kepada mitra pada tanggal 28 Agustus 2017, yang diserahkan kepada kelompok serta disaksikan oleh Kepala Desa Mekar Sari beserta perangkat Desa dan komunitas masyarakat dan Pemuda 
g.        Pendampingan produktivitas budidaya jamur tiram oleh tim yang dilaksanakan pada 10 November 2017
Procedding dapat didownload di SNPM LPM UNIMED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar