Rabu, 30 Desember 2015

LPM dan Lemlit Unimed Serius Bina Pengabdian dan Penelitian Dosen Muda



Gambar. Dosen muda FMIPA dalam sesi istirahat
Sibolangit -Lembaga pengabdian Masyarakat (LPM) dan Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Negeri Medan serius membina para pengabdi dan peneliti Dosen muda, hal ini terlihat dengan dikirimkanya 204 Judul pengabdian Masyarakat dalam bentuk skim Ipteks bagi Masyarakat (IbM), Iptek Bagi Wilayah (IbW), Ipteks bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK) dan Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK)dan Ipteks bagi Produk Ekspor Impor (IbPE).
Hal ini diungkapkan oleh Ketua LPM Unimed Dr. Ridwan Sani, M.Si pada (1/12) disela-sela penyampaian materi penyusunan proposal pengabdian Masyarakat, saat kegiatan “Pelatihan dan pembekalan dasar Untuk para tenaga Pendidik Muda  tahun 2015“. Yang dilaksanakan dihotel the hill Sibolangit pada tanggal 30 November sampai dengan 2 Desember 2015.
Dr. Ridwan Sani mengungkapkan bahwa, LPM unimed mengalami tren Positif dalam hal pengajuan proposal Pengabdian Kepada masyarakat  yang dikirimkan ke DP2M Dikti untuk dikompetisikan pembiayaanya. Tren positif tersebut terlihat pada tahun 2013 Usulan yang dikirimkan berjumlah 82 Judul dan didanai Dikti sebanyak 42 Judul. Dan hasil dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah usulan proposal IbM pada tahun 2014 ini meningkat signifikan yaitu sebanyak 154 judul dengan jumlah proposal yang didanai sebanyak 68 judul, meliputi IbM 65 judul, IbPE 1 Judul, IbIKK 1 Judul dan IbW 1 Judul. Sehingga pada tahun 2015 ini LPM unimed menjadi Kampus ketiga yang paling produktif Pengabdiannya setelah Universitas Jendral Soedirman dan Universitas Dipenogoro dengan, untuk banyaknya pengabdian yang dibiayai oleh Dikti.
Sedangkan pada tahun 2015 saat sekarang ini jumlah proposal yang dikirimkan ke DP2M meningkat pesat yaitu sebanyak 204 judul pengabdian untuk dibiayai di tahun 2016, yang kebanyakan proposal tersebut digawangi dosen muda. “Kita berharap hal ini akan menjadi tren positif juga, dengan peningkatan jumlah proposal akan meningkatkan Pengabdian yang dibiayai, Sehingga Unimed dapat muncul menjadi leader pengabdian masyarakat di Indonesia”.harap sani.
Beliau juga menghimbau kepada dosen muda untuk dapat membuat proposal pengabdian kepada Masyarakat karna tridharma perguruan tinggi menuntut dosen untuk mampu melakukan pengajaran, penelitian dan mengaplikasikan pengetahuan dalam proses pengabdian Masyarakat.dan selain itu  “ untuk  pengabdian Kepada masyarakat tidak sulit persyaratannya, yang penting dosen mempunyai Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN)  dan membuat proposal berkelompok terdiri dari 2 orang atau lebih , maka hibah pengabdian sudah dapat diajukan”, imbuhnya.
Dan yang paling penting di perhatikan adalah dalam pengabdian tidak diperkenankan ada kegagalan , karna kita berhadapan dengan masyarakat mitra secara langsung jadi harus mampu memberikan produk luaran yang berdaya guna bagi masyarakat. tegasnya lagi.
Hal senada juga diungkapkan oleh ketua Lembaga Penelitian Unimed Prof. Motlan Sirait, Ph.D. yang juga memaparkan materi tentang Penelitian dan jurnal internasional. Beliau mengungkapkan bahwasanya karir bagi seorang tenaga pendidik dosen tak lepas dari penelitian dan publikasi ilmiah yang dimiliki seorang dosen. “Meneliti menjadi sebuah keniscayaan untuk proses peningkatan jenjang karir dosen selain pengajaran dan pengabdian”,Ujar guru besar  dengan golongan IV e tersebut.
Dan beliau juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2015 ini Lemlit UNIMED mengelola penelitian yang dibiayai oleh dikti sebanyak 136 Judul yang kesemuanya multi tahuan, terdiri dari 2-3 tahun penelitian. Dengan  jumlah penelitian yang cukup besar tersebut Unimed menjadi kampium penelitian disumatera Utara. “Makanya tidak heran apabila Lemlit Unimed menjadi lembaga  penelitian Utama yang sejajar dengan kampus- kampus besar di Jawa”, tandas Alumnus Universitas di Australia tersebut
Dilain pihak dosen muda di Universitas Negeri Medan  Daniel parlindungan Simanjuntak, M.Si yang didampingi oleh Didi Febrian, M.Sc, Deo Demonta Panggabean, M.Pd , Muhammad Aswin Rangkuti, m.Pd dan Muhammad Nasir, M.Sc,. Alumnus Pascasarjana Universitas Indonesia ini mengungkapkan bahwa, kegitan pelatihan dan pembekalan dasar bagi tenaga pendidik muda ini sangat bermanfaat, karena penelitian dan pengabdian dikupas secara mendalam. “ kami baru mengetahui bahwa pengabdian dan penelitian itu cukup sederhana proses dan persyaratannya dapat dilakukan oleh dosen muda seperti kami”, ungkap  daniel.
 Karena selama ini yang menjadi asumsi antara para dosen muda bahwa penelitian dan pengabdian memiliki proses yang rumit dan merepotkan, oleh karena itu banyak dosen muda yang enggan untuk membuat gagasan dalam bentuk penelitian dan pengabdian. “ kami sangat berharap Lemlit dan LPM Unimed untuk mau melakukan koreksi secara internal agar proposal-proposal penelitian dan pengabdian dapat dibiayai dan optimal dalam pelaksanaanya”, harap dosen Antropologi tersebut

Selasa, 15 Desember 2015

MEMPELAJARI SIFAT AYUNAN BANDUL SEDERHANA

A.    PENGANTAR
Gerakan periodik dengan dasar getaran, rotasi dan ayunan sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Salah satunya adalah gerak dari bandul jam (kuno). Gerakan bandul ini memberikan energi untuk memutar roda-roda pada jam tersebut. Pertukaran energi potensial dan kinetik terus berlangsung dalam sistem ini. Gerak harmonik merupakan gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus). Gerak semacam ini disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang melakukan getaran harmonik, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio, arus listrik AC, dan denyut jantung. Galileo di duga telah mempergunakan denyut jantungnya untuk pengukuran waktu dalam pengamatan gerak.
Untuk memahami getaran harmonik, Anda dapat mengamati gerakan sebuah benda yang diletakkan pada lantai licin dan diikatkan pada sebuah pegas. Anggap mula-mula benda berada pada posisi X = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang. Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke kiri (X = –) pegas akan mendorong benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan. Sebaliknya jika benda ditarik ke kanan, pegas akan menarik benda kembali ke arah posisi keseimbangan (X = +).

Pegas getar bersifat elastis. Artinya dapat bertambah panjang bila diberi gaya misalnya gaya berat beban yang diletakkan di ujungnya. Bila beban ditarik kemudian dilepaskan maka pegas akan melakukan gerak getaran. Demikian pula pada ayunan yang terdiri beban diikat pada benang dapat melakukan gerak getaran setelah beban disimpangkan dengan sudut simpang θ tertentu. Pada gerak getaran dapat diketahui frekuensi yaitu jumlah getaran tiap satuan waktu dan periodenya yaitu waktu untuk melakukan satu gerak getaran.

                                    


Gambar 1. Bandul sederhana
untuk lebih jelasnya materi  dapat  di Download disini...!!!