A.
PENGANTAR
Gerakan periodik dengan dasar getaran,
rotasi dan ayunan sering kita jumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Salah
satunya adalah gerak dari bandul jam (kuno). Gerakan bandul ini memberikan
energi untuk memutar roda-roda pada jam tersebut. Pertukaran energi potensial
dan kinetik terus berlangsung dalam sistem ini. Gerak harmonik merupakan
gerak sebuah benda dimana grafik posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa
sinus (dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau kosinus). Gerak semacam ini
disebut gerak osilasi atau getaran harmonik. Contoh lain sistem yang melakukan
getaran harmonik, antara lain, dawai pada alat musik, gelombang radio, arus
listrik AC, dan denyut jantung. Galileo di duga telah mempergunakan
denyut jantungnya untuk pengukuran waktu dalam pengamatan gerak.
Untuk
memahami getaran harmonik, Anda dapat mengamati gerakan sebuah benda yang
diletakkan pada lantai licin dan diikatkan pada sebuah pegas. Anggap mula-mula
benda berada pada posisi X = 0 sehingga pegas tidak tertekan atau teregang.
Posisi seperti ini dinamakan posisi keseimbangan. Ketika benda ditekan ke kiri
(X = –) pegas akan mendorong benda ke kanan, menuju posisi keseimbangan.
Sebaliknya jika benda ditarik ke kanan, pegas akan menarik benda kembali ke
arah posisi keseimbangan (X = +).
Pegas getar bersifat elastis. Artinya dapat
bertambah panjang bila diberi gaya misalnya gaya berat beban yang diletakkan di
ujungnya. Bila beban ditarik kemudian dilepaskan maka pegas akan melakukan
gerak getaran. Demikian pula pada ayunan yang terdiri beban diikat pada benang
dapat melakukan gerak getaran setelah beban disimpangkan dengan sudut simpang θ
tertentu. Pada gerak getaran dapat diketahui frekuensi yaitu jumlah getaran
tiap satuan waktu dan periodenya yaitu waktu untuk melakukan satu gerak
getaran.
Gambar 1. Bandul sederhana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar