NAMA : RATNA NOVITA SARI KELAS : MATEMATIKA NONDIK (19B) NIM : 4192530005 MATA KULIAH : FISIKA PRATIKUM
TUGAS MEMBUAT SPESIFIKASI , VERSI DIGITAL DAN PERKEMBANGAN ALAT-ALAT LABORATORIUM FISIKA
1. MISTAR (PENGGARIS) Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Perkembangan mistar cukup pesat di era sekarang, dulu Mistar plastik adalah alat ukur yang menggunakan bahan plastik untuk menyimpan sistim satuan pengukuran dan sekarang mistar berkembang dan berkombinasi menjadi mistar gulung dll.
2. JANGKA SORONG Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas. Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital. 3. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Perkembangannya mikrometer pertama diciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada mikrometer yang sekarang kita lihat. Saat ini, mikrometer sekrup sangat mudah dioperasikan. Walauaun hanya dengan satu tangan tapi tetap punya akurasi pengukuran yang luar biasa akurat jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya..
4. SPHEROMETER Spherometer adalah alat untuk pengukuran yang tepat dari jari-jari kelengkungan bola atau permukaan melengkung. Awalnya, instrumen ini terutama digunakan oleh ahli optik untuk mengukur kelengkungan permukaan lensa. 5. MULTIMETER Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Nama: Rizka Annisa Mingka NIM: 4192530009 Kelas: Matematika Nondik 19-B
1. SPESIFIKASI ALAT UKUR MANUAL
A. Mistar (Penggaris) Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukurannya, tidak lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. Mistar / penggaris digunakan untuk mengukur benda-benda berbidang datar serta berdimensi kecil saja semisal gambar ataupun ubin.
B. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
C. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
D. Spherometer Spherometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Spherometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Spherometer memiliki ketelitian 0,01 mm.
E. Multimeter Multimeter analog umumnya mampu mengukur tegangan, arus, dan resistansi dan seringkali memiliki fungsi untuk menguji frekuensi dan kekuatan sinyal juga. Batas ukur multimeter dijelaskan dalam istilah Defleksi Skala Penuh atau FSD (Full Scale Deflection). FSD adalah skala maksimum yang dapat dibaca oleh rentang batas ukur tersebut. • Tegangan DC: 0.25V, 2.5V, 10V, 50V, 250V, 1000V • Tegangan AC: 10V, 50V, 250V, 750V • Arus DC: 50μA, 2.5mA , 25mA, 0.25A • Resistansi: x1, x10, x100, x1000
Nama: Rizka Annisa Mingka NIM: 4192530009 Kelas: Matematika Nondik 19-B
2. SPESIFIKASI ALAT UKUR DIGITAL A. Mistar Digital Mistar/penggaris digital dapat ditemukan di smartphone, salah satunya aplikasi Measure. Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. perhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
B. Jangka Sorong Digital Dengan adanya jangka sorong digital proses pengukuran menggunakan vernier caliper semakin mudah dan gampang. Karena kita tidak perlu lagi membaca skala utama dan skala nonius pada bagian jangka sorong. Pada jangka sorong jenis digital, skala nonius diganti dengan modul elektronik yang mempunyai display layar monitor yang akan menampilkan angka hasil pengukuranya.
C. Mikrometer Sekrup Digital Mikrometer sekrup digital memiliki skala digital dimana hasil pengukuran terhadap suatu benda dapat langsung dibaca pada skala digital tanpa proses perhitungan, Dengan kelebihannya berupa presisi yang sangat teliti.
D. Spherometer Digital Sama seperti spherometer analog, spherometer digital juga digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Dengan cara yang lebih mudah, kita hanya perlu meletakkan alat yang akan diukur keatas spherometer digital yang telah disambungkan ke komputer atau laptop, lalu akan terlihat ukuran/diameternya.
E. Multimeter Digital Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Nama: Rizka Annisa Mingka NIM: 4192530009 Kelas: Matematika Nondik 19-B
3. PERKEMBANGAN DARI MASA KE MASA
A. Mistar / Penggaris Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya. Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632. Sampai sekarang, penggaris telah memiliki banyak bentuk. Dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.
B. Jangka Sorong Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai Italia. Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur. Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas. Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier menemukan jangka sorong. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin. Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital kita tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorongdengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
C. Mikrometer Sekrup Mikrometer pertama diciptakan pada abad ke-18. W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Tahun 1920-1935, beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup. Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer. Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer di tahun 1947. Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter dan memproduksi mikrometer 3 titik. Pada tahun 1979, Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital.
D. Spherometer Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa, tapi sekarang spherometer sudah digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola, seperti cermin dan lensa. Selain itu, spherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
E. Multimeter Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Operasi Multimeter adalah kombinasi dari multi-range voltmeter DC, multi-range voltmeter AC, multi-range ammeter, dan multi-range ohmmeter.
Nama:Eka Fitrilia Sari Hutagalung Nim :4192530001 matematika nondik 2019 kelas B
ALAT UKUR
1.Mistar Pada umumnya mistar digunakan untuk mengukur benda-benda kecil. Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur.
2.Jangka Sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
3.Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm.
4.Multimeter Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Adapun fugsi dari multimeter, antara lain: Mengukur tegangan DC Mengukur tegangan AC Mengukur kuat arus DC Mengukur nilai hambatan sebuah resistor Mengecek hubung-singkat / koneksi Mengecek transistor Mengecek kapasitor elektrolit Mengecek dioda, led dan dioda zener Mengecek inductor Mengukur HFE transistor (type tertentu) Mengukur suhu (type tertentu)
5.Spherometer Spherometer ini dapat mengukur kedalaman sebuah lengkungan. Saat spherometer diletakkan pada lensa (permukaannya lengkung) maka pada skrup pusat akan berputar naik atau turun sesuai dengan kelengkungan yang dimiliki lensa tersebut. sedangkan 3 kaki yang sama sisi lainnya memantapkan posisi spherometer pada lensa agar tidak mudah bergeser. Pada saat skup pusat berputar mengikuti lengkungan lensa, maka piringan yang terletak pada kepala skup akan ikut berputar. Sehingga dapat terbaca skala kelengkungan lensa dengan memperhatikan skala yang ada dipinggir piringan dengan skala 0 – 10,0 m ke atas jika lensa yang diuku lengkung ke atas dan 0 – 10,0 ke bawah jika lensa yang diukur lengkung ke bawah dan ditambah dengan skala piringan yang bernilai 0,01 m.
Mistar atau penggaris merupakan alat ukur panjang yang sering digunakan . Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,1cm.
Perkembangan mistar di Indonesia umumnya diekspresikan dalam satuan sentimeter.
Sebelum ditetapkan satuan khusus untuk mengukur panjang, orang-orang zaman dahulu terbiasa mengukur panjang dengan membandingkan dengan apapun yang mereka punya. Para filsuf masa lampau kemudian mencetuskan ide untuk membuat suatu ‘pembanding’ standar yang bisa dipakai secara luas di seluruh dunia. Tujuannya agar di masa depan orang-orang tinggal mengalikan pembanding tersebut dengan angka.
2.Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian 0,01 milimeter, sehingga dapat mengukur ukuran sebuah benda dengan lebih teliti dan akurat.
Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas. Dalam jangka sorong terdapat dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier).Jangka sorong modern yang sekarang banyak di jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851.Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudian melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
3.Mikrometer
Mikrometer adalah sebuah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur ketebalan suatu benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm.
Mikrometer pertama diciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada mikrometer yang sekarang kita lihat.Tahun 1938,Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer.Tahun 1947,Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer.Tahun 1953,Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter.Tahun 1969,Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik.Tahun 1979,Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital.Abad Ke-21,tahun 2003 ,Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama kali mikrometer dengan teknologi coolant-proof.
4.Spherometer
Spherometer adalah suatu alat untuk mengukur kedalaman atau tinggi suatu lensa tetapi titik Nol nya tidak selalu Nol. Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempunyai 3 kaki yang ujungnya.Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm.Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius.
Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
5.Multimeter
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter), dan multimeter analog.
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie.Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Berkat perkembangannya, Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, maka yang terbaru sebagai hasil perkembangan teknologi, yakni Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya.
NAMA : ENDANG NIM : 4193230006 KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B HALAMAN : 1 A. Spesifikasi alat ukur Multimeter, Jangka Sorong, Mistar dan Sferometer 1. Mistar (penggaris) Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang ataupun lebar suatu benda. Penggaris atau mistar mempunyai ketelitian hingga 0,5 cm. Pengukuran panjang yang benar adalah skala 0 pada penggaris berimpit dengan ujung benda yang akan diukur panjangnya. 2. Jangka sorong Alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan ataupun diameter suatu benda. Jangka sororng mempunyai ketelian hingga 0,1 mm. Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu bagian yang diam serta bagian bergerak. 3. Multimeter Multimeter adalah alat pengukuran listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (ampere meter). Ada dua kategori multimeter yauitu multimeter digital atau DMM (digital multi meter) dimana multimeter ini merupakan yang baru dan lebh akurat hasilnya, serta multimeter analog. Masing masing kategori dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi. 4. SPHEROMETER Pada umumnya spherometer memiliki NST skala vertikal (skala utama) 0,5 mm dan jumlah skala putar (nonius) sebanyak 50 skala. Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bisa mencapai 0,01 mm.
B. Perkembangan Mistar Jangka Sorong, Multimeter, dan Spherometer 1. Mistar Pada tahun 1790, atas berbagai masukan dari para filsuf terdahulu yang telah melakukan berbagai observasi, sebuah organisasi nasional di Perancis merilis suatu definisi untuk meter, yakni panjang sebuah pendulum, yang separuh periodenya adalah selama 1 detik, diukur di 45° LU (Lintang Utara) pada ketinggian permukaan laut. Sederhana sekali definisi awal dari “meter” ini. Pendulum digunakan sebagai standar karena pada masa itu penggunaannya memang sedang populer, terutama di Yunani, pusat pemikiran filsafat masa itu. Namun, definisi meter yang telah dibuat tak lantas membuat para pemikir masa lampau puas karena menyisakan banyak sekali celah. Bila dibandingkan dengan “meter” yang sekarang, ketidakpastian dari definisi ini bahkan masih sangat besar mengingat pendefinisiannya masih bergantung pada satuan lain (detik) dengan ketidakpastian yang lumayan (1 detik). Selain itu, besarnya gravitasi yang tidak sama di seluruh permukaan bumi juga membuat definisi ini kurang akurat. Pada tahun 1792, para ilmuwan mulai memasuki percaturan pendefinisian “meter” ini. Atas masukan dari Akademi Sains Perancis, dihasilkan definisi baru “meter”. Untuk menghindari pengaruh perbedaan gravitasi di permukaan bumi, kali ini, panjang “meter” dibandingkan dengan panjang garis khatulistiwa. Satu “meter” kali ini didefinisikan sebagai 10-7 kali seperempat meridian, yang dihitung secara astronomis sebagai jarak dari garis khatulistiwa ke kutub utara bumi melewati kota Paris, Perancis. Definisi meter kemudian diperbarui pada 1795 dengan metode yang sama (pengukuran panjang garis khatulistiwa), tetapi melalui kota Barcelona, Spanyol. Definisi ini juga masih menyisakan banyak celah karena permukaan bumi tidak rata, dan bentuk bumi juga tidak bulat sempurna yang sulit diekspresikan ukuran seperempatnya secara matematis. Ketidakpastian dari definisi ini adalah sekitar 0,1 mm.
NAMA : ENDANG NIM: 4193230006 KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B HALAMAN : 2 Pada akhir abad ke-18, mulai tercetus ide untuk membuat suatu benda yang panjangnya akan didefinisikan sebagai “meter”. Selama proses pengukuran panjang seperempat meridian untuk pendefinisian “meter” sebelumnya, telah dibuat beberapa batangan dari platinum berdasarkan meteran sementara. Pada 1799, dipilihlah batangan yang panjangnya mendekati definisi “meter” sebelumnya untuk menjadi definisi “meter” yang baru. Batangan ini dikenal sebagai mètre des Archives. Sistem metrik, yaitu sistem pengukuran yang didasarkan pada satuan meter dan diresmikan di Perancis. Memasuki abad ke-19, “meter” mulai mendunia sehingga banyak aspek dari mètre des Archives yang diragukan orang-orang. Berbagai negara mencoba memakai sistem pengukuran ini dengan membeli sebuah batangan yang dibuat meniru panjang mètre des Archives untuk dijadikan standar di negara masing-masing. Akan tetapi, pada saat itu tidak ada suatu standar yang menjamin bahwa seluruh negara itu mempunyai ukuran “meter” yang sama panjangnya. Salah satu yang menambah keraguan pada standar tersebut adalah pemuaian. Ketidakpastian pengukuran “meter” pada masa ini mencapai 0,01 mm. Pembuatan batangan untuk definisi “meter”. Pada 20 Mei 1875, diadakanlah sebuah konferensi di Paris, Perancis, yang menghasilkan berdirinya BIPM, dengan tujuan untuk dijadikan lembaga yang melakukan standarisasi pengukuran, antara lain membuat definisi baru untuk “meter” yang bisa diterima di seluruh dunia. Konferensinya sendiri dijadikan sebuah konferensi rutin yang disebut CGPM (dalam bahasa Inggris: General Conference on Weights and Measures; bahasa Prancis: Conférence Générale des Poids et Mesures). Pada 1889, akhirnya disepakati suatu definisi “meter” sebagai jarak antarsumbu dari 2 garis tengah yang tertanda di batangan campuran 90% platina dan 10% iridium (yang lebih tahan terhadap tekanan daripada platina murni), dan dibentuk dengan bentuk penampang menyerupai huruf X untuk meminimalkan tekanan akibat torsi pada tekanan udara standar dan suhu 0°C, didudukkan di atas 2 silinder dengan diameter minimal 1 cm yang secara simetris terletak pada bidang horizontal yang sama dengan jarak 571 mm antar kedua silinder tersebut. Salah satu batangan “meter” 1889 yang disimpan di Amerika Serikat. Definisi “meter” ini disimpan oleh BIPM, setelah sebelumnya sebuah industri di London berhasil memproduksi 30 batangan serupa (salah satunya akhirnya menjadi definisi “meter”) dan didistribusikan ke berbagai negara untuk digunakan sebagai standar di masing-masing negara. Satu dari 30 batangan itu disimpan dan ditetapkan menjadi definisi “meter”. Pada masa ini ketidakpastian pengukuran “meter” mencapai 0,1 um. Seiring berkembangnya teori kuantum dan berbagai eksperimen gelombang, pada 1950, metode pengukuran panjang dengan interferometer mampu menghasilkan pengukuran yang lebih akurat dengan memanfaatkan interferensi gelombang elektromagnetik. Dipilihlah atom kripton 86 yang berwujud gas pada suhu ruangan sebagai standar. Pada 1960, disepakatilah definisi baru dari “meter”, yakni 1.650.763,73 kali panjang gelombang radiasi transisi antara kulit 2p10 dan 5d5 pada atom kripton 86 di ruang hampa udara. Definisi ini disandarkan pada definisi “angstrom” yang pada masa lalu dibuat dan digunakan untuk pengukuran panjang gelombang, sebagai panjang gelombang garis-garis kadmium di udara. Ketidakpastian definisi “meter” ini sebesar 4 nm. Tidak lama setelah itu, sebuah penemuan besar kembali mempengaruhi definisi “meter”. Laser yang monokrom (tersusun atas satu jenis gelombang cahaya, satu warna) dan seluruh cahayanya mempunyai fase yang sama membuat para ilmuwan tertarik untuk kembali memperbarui definisi “meter”. Kekurangan-kekurangan kripton sebagai standar juga mulai terungkap, antara lain garis-garis gelombang kripton menunjukkan ketidaksimetrisan pada kondisi tertentu, sehingga menimbulkan definisi “meter” yang bias, tergantung titik referensi yang diambilnya.
NAMA : ENDANG NIM: 4193230006 KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B HALAMAN : 3 b. Jangka Sorong Salah satu alat ukur panjang paling populer dan cukup presisi adalah jangka sorong atau yang dalam bahasa inggri disebut vernier calliper. Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur. Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas. Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier (gambar bawah) menemukan jangka sorong. Ia juga yang menciptakan skala vernier (kita sering menyebutnya skala nonius) sebagaiamana disebutkan dalam bukunya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques. Sebagaiman sobat hitung ketahui dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol. Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin. Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudian melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital. c. Mikrometer Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi. Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsy menemuakan Micrometer yang kemudian dinamakan " Lord Chancelor ". Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil. Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer. Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik. Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital. Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj.
NAMA : ENDANG NIM: 4193230006 KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B HALAMAN: 4 d. Spherometer Mikrometer ditemukan oleh William Gascoigne. William Gascoigne adalah seorang penemu berkebangsaan Inggris, ia lahir pada tahun 1612, dan meninggal pada 2 Juli 1644.William Gascoigne (1612 - 2 Juli 1644) adalah seorang astronom Inggris, matematika, dan pembuat instrumen ilmiah dari Middleton, Leeds yang menemukan mikrometer. Dia adalah salah satu dari "nos Keplari" sekelompok astronom di utara Inggris yang mengikuti astronomi dari Johannes Kepler yang termasuk, Yeremia Horrocks dan William Crabtre
C. Spesifikasi Mistar, Jangka Sorong , Mikrometer, dan Spherometer Versi Digital a. Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. b. Jangka Sorong Jangka sorong digital adalah salah satu jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki suatu perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul sebuah angka yang valid. Bagian – Bagian Jangka Sorong • Rahang Dalam (Inners Jaws) Bagian rahang dalam atau disebut juga dengan Inners Jaws merupakan sala satu bagian yang memiliki fungsi ketika pengukuran diameter bagian luar benda. Selain itu juga sisi luas dan ketebalan luar atau ukuran lebar dari bagian luar suatu benda. Rahang dalam ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu satu bagian yang bisa ubah posisi dan yang tidak dapat ubah. • Rahang Luar (Outer Jaws) Bagian rahang luar atau Outer ini memiliki fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, sisi dalam, ketebalan dan kelebaran suatua benda. Rahang luar juga memiliki dua bagian, yang satu bisa digeser dan yang satunya tidak bisa. • Pengukuran Kedalaman (Depth Measuring Blade) Pada bagian pengukuran ini kedalaman atau depth measuring blade ini memiliki fungsi untuk mengukur ketinggian, kedalaman, dan ketebalan luar dalam suatu benda. Sama seperti bagian yang lain, salah satu bagian pengukuran kedalaman juga terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian tersebut dapat digeser dan satu bagian yang lain tidak bisa geser. • Skala Utama Hasil Pengukuran Kemudian bagian skala yang utama hasil pengukuran memiliki fungsi untuk menampilkan skala utama pada hasil pengukuran. Pada bagian ini terdapat sebuah garis-garis dan nilai yang digunakan untuk melihat nilai ukuran suatu benda. Bagian ini memiliki suatu bagian yang bisa digeser serta bagian yang tetap atau tidak bisa diubah. Untuk hasil pengukuran bagian ini juga memiliki 2 jenis skala satuan. Yang pertama satuan imperial atau inch yang berada pada bagian atas. Sedangkan yang satunya lagi berada di bagian bawah dengan satuan skala metrik yakni milimeter atau centimeter. • Skala Vernier atau Skala Nonius Alat ukur jangka sorong ini memiliki 2 jenis skala nilai, yaitu skala metrik dengan satuan mm atau cm di bagian atas. Serta menampilkan suatu skala imperial dengan satuan inch pada bagian atas. Skala nonius berfungsi untuk dapat menampilkan hasil pengukuran suatu benda di skala nilai utama. Dan skala dalam bentuk desimal dari hasil pengukuran utama. • Mur Pengunci (Locking Screw) Mur pengunci atau locking screw berfungsi untuk bisa mengunci posisi alat ukur agar tidak bergerak saat sedang dianalisa. Dengan begitu nilai yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat lebih objektif.
NAMA : ENDANG NIM : 4193230006 KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B HALAMAN : 5 c. Mikrometer Mengukur diameter, panjang, dan ketebalan benda kini lebih mudah dengan mikrometer digital. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran sehingga hasilnya bisa lebih tepat dan akurat. Anda seorang yang bekerja dibidang pembuatan benda-benda tertentu yang perlu mencocokan ukuran benda satu dengan lainnya agar bisa dipasangkan dengan pas? Tentu untuk menentukan pas atau tidaknya benda tersebut Anda harus mengukurnya dulu bukan? Namun mengukur secara manual dengan penggaris terkadang hasilnya tidak tepat, sehingga Anda harus mengukur ulang agar tepat sesuai hitungan. Kini Anda tidak perlu mengukur berulang-ulang untuk memastikan ketepatan ukuran benda agar bisa dipasang dengan pas, kami jual mikrometer digital yang bisa dijadikan solusi untuk masalah Anda. Mikrometer ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran. Akurasi Tinggi Anda tidak perlu berulang-ulang mengukur ketebalan satu benda hanya untuk memastikan ketepatan ukurannya. Alat pengukur ketebalan benda ini memiliki tingkat keakuratan tinggi hingga +/- 0.1mm/0.005. Sehingga Anda bisa mengukur satu benda dengan cepat dan tepat. Rentang Pengukuran Mikrometer digital ini bisa mengukur benda dengan ketebalan 0mm hingga 12.7mm, sehingga Anda bisa mengukur ketebalan benda lebih tepat dan detail. Layar LCD Anda tidak perlu menebak-nebak lagi berapa hasil pengukuran Anda karena mikrometer ini dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran Anda. Desain Portable Mikrometer ini didesain dengan bentuk kecil dan portable sehingga bisa Anda bawa kemana pun Anda pergi, sangat praktis dan efisien tanpa khawatir memenuhi isi tas. Spesifikasi : – Large LCD for easy reading , digital height 9.4mm – Manual ON/OFF or auto power off – Zero setting at any position – Metric / inch system conversion at any position – Range : 0-12.7mm/0.5″ – Resolution : 0.01mm/0.0005″ – Power : 1.5V LR44 Battery – Weight : about 100g and portable d. Spherometer. Prinsip kerja spherometer hampir sama dengan prinsip kerja mikrometer. Spherometer memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala pada piringan spherometer (skala geser). Pembacaan hasil ukur pada spherometer, yaitu dengan melihat skala yang saling berhimpit (skala utama berhimpit dengan skala pada piringan spherometer). Untuk pengukuran jari-jari (radius) permukaan suatu lensa
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga NIM : 4193230008
Spesifikasi dari Mistar : Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Spesifikasi dari Jangka Sorong : Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Spesifikasi dari Mikrometer Sekrup : Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Nama: Ezra Yolanda Siregar NIM : 4193230014 Prodi: Matematika 19B Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
A. Spesifikasi Alat Ukur Manual 1. Mistar Mistar atau penggaris adalah alat yang sering digunakan untuk mengukur panjang. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm dan memiliki ketelitian pengukuran yaitu 0,5 mm. 2. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm. 3. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot.Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran, 4. Spherometer Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap dan memiliki ketelitian yaitu 0,001 mm. Ketiga kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama sisi. Alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain itu sperometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis. 5. Multimeter (Multitester) Multimeter atau Multitester digunakan sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter), alat ukur resistansi (Ohm Meter), alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga NIM : 4193230008 Kelas : Matematika Nondik 19B
Spesifikasi dari Spherometer : Spherometer adalah alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu lingkaran. Suheri meter memiliki 4 kaki dengan 3 kaki permanen dan 1 kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian SP hero meter yaitu 0,01 mm dan batas ukur 10 mm.
Spesifikasi dari Multimeter : Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm). Fungsi Multimeter : 1. Mengukur tegangan DC 2. Mengukur tegangan AC 3. Mengukur kuat arus DC 4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor 5. Mengecek hubung-singkat / koneksi 6. Mengecek transistor 7. Mengecek kapasitor elektrolit 8. Mengecek dioda, led dan dioda zener 9. Mengecek inductor 10. Mengukur HFE transistor (type tertentu) 11. Mengukur suhu (type tertentu)
Perkembangan dari Mistar : Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat. Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya. Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM). Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632. Di jaman modern, orang menggunakan folding ruler yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga NIM : 4193230008 Kelas : Matmeatika Nondik 19B
Perkembangan dari Jangka Sorong : Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur. Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas. Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier (gambar bawah) menemukan jangka sorong. Ia juga yang menciptakan skala vernier (kita sering menyebutnya skala nonius) sebagaiamana disebutkan dalam bukunya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques”. Sebagaiman sobat hitung ketahui dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol. Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin.Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
Perkembangan dari mikrometer sekrup : Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi. Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsy menemuakan Micrometer yang kemudian dinamakan " Lord Chancelor ". Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil. Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer. Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik. Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital. Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj.
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga NIM : 4193230008 Kelas : Matematika Nondik 19B
Perkembangan dari spherometer : Spherometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Alat ini pertama kali dibuat tahun 1810 oleh ahli optic Perancis bernama Robert Aglae Cauchiox dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin
Perkembangan dari Multimeter : Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8. Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol. Setiap meteran akan memuat sirkuit yang sedang diuji untuk beberapa contoh extent.For, sebuah microammeter dengan skala penuh saat 50 microamps, sensitivitas tertinggi yang umum tersedia, harus menarik setidaknya 50 microamps dari sirkuit yang sedang diuji untuk membelokkan sepenuhnya. Hal ini mungkin memuat rangkaian impedansi tinggi begitu banyak untuk mempengaruhi sirkuit, dan untuk memberikan pembacaan yang rendah.
Versi digital dari Jangka Sorong : Penemu jangka sorong-pierre vernier Sebagaiman sobat hitung ketahui dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol. Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin. Jangka Sorong Digital merupakan salah satu dari beberapa jenis jangka sorong yang biasa digunakan. Jenis-jenis jangka sorong yang lain yaitu Jangka Sorong analog atau manual, jangka sorong digital dan jangka sorong dial.
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga NIM : 4193230008 Kelas : Matematik Nondik 19B
Versi digital dari Mikrometer Sekrup : mikrometer digital yang bisa dijadikan solusi untuk masalah Anda. Mikrometer ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran.
Versi digital dari Mikrometer Sekrup : Jenis micrometer yang biasanya ada adalah micrometer ulir yang masih menggunakan sistem kerja manual. Disamping jenis micrometer sekrup yang biasa kita temukan, terdapat pula jenis micrometer pengukur kedalaman. Pembacaan dari hasil pengukuran itu biasanya dapat dilihat pada penanda skala analog. Namun, disamping kedua jenis micrometer analog yang telah disebutkan, terdapat pula jenis micrometer yang digital. Perbedaan dari hasil pengukuran itu biasanya dapat dilihat pada penanda skala analog. Namun, disamping kedua jenis micrometer analog yang telah disebutkan, terdapat pula jenis micrometer yang digital. Perbedaan dari micrometer analog dan digital yang paling kentara adalah dalam hal pembacaan hasil pengukuran, dimana dalam micrometer digital, hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat di layar digital. Dengan kelebihannya berupa presisi yang sangat teliti, micrometer jelas sangat dibutuhkan di dalam dunia industri. Sebegitu populernya, mendapatkan micrometer pun sangat mudah di pasaran dengan berbagai macam merek dan jenis. Namun, kita tidak bisa sembarangan membeli micrometer untuk kemudian di aplikasikan dalam industri. Beberapa hal tetap harus dipertimbangkan sebelum memberli alat ini. Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah rentang pengukuran yang ada dalam micrometer. Beberapa contoh rentang pengukuran dari micrometer adalah 0-25 mm, 25- 50 mm, 50-75 mm, atau bahkan 75-100 mm. Anda tinggal memilih rentang pengukuran mana yang cocok dengan yang kebutuhan. Hal berikutnya adalah pilihan output data, untuk hal ini, kita perlu mengukur jarak, bentuk, dan layar, disamping itu kita juga dapat mengecek ada berapa port yang nantinya akan dapat disambungkan ke komputer atau tidak. Hal ketiga yang perlu dipertimbangkan adalah adanya memori pengukuran atau tidak, yang mana dapat membuat harga dari sebuah micrometer menjadi mahal. Kemudian, adanya sertifikat kalibrasi dari micrometer ini juga dapat menjadi pertimbangan, dan untuk yang terakhir adalah tentu saja harga dari micrometer tersebut, apakah budget kita akan memenuhi harga micrometer yang dibutuhkan atau tidak.
Versi digital dari Multimeter : Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Nama: Ezra Yolanda Siregar NIM : 4193230014 Prodi: Matematika 19B B. Perkembangan Alat Ukur Sampai Sekarang 1. Mistar Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya. Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM). 2. Jangka Sorong Jangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck). Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier. Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851. 3. Mikrometer Sekrup Mikrometer pertama diciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada mikrometer yang sekarang. Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan. Tahun 1639, W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Tahun 1772, James Watt menemukan tabel top micrometer. Tahun 1805, H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor”. Tahun 1848, J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis. Tahun 1855, J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil. Tahun 1868, Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring. Tahun 1920-1935, beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup. Tahun 1938, Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer. Tahun 1947, Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer. Tahun 1953, Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969, Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik. Tahun 1979, Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital. 4. Spherometer Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optic berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicholas Fartin. Awalnya, Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa. 5. Multimeter (Multitester) Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer.
Nama: Ezra Yolanda Siregar NIM : 4193230014 Prodi: Matematika 19B C. Spesifikasi Alat Ukur Versi Digital 1. Mistar Meteran atau disebut juga pita ukur atau tape atau Roll Meter adalah alat ukur panjang yang bisa digulung. Biasanya panjang maksimal meteran sekitar 25 – 50 meter dengan fungsi yang sama seperti penggaris. Namun seiring perkembangan zaman, kini meteran juga tersedia dalam bentuk digital. Meteran ini disebut dengan Meteran Laser atau Laser Distance Meter, meteran jenis ini dapat mengukur lebih panjang dibandingkan meteran biasa. Meteran ini menggunakan sinar laser yang dipancarkan dari alat ke objek tertentu untuk mengukur panjangnya jarak alat dan objek tersebut. Meteran laser terbaik ada yang memiliki tingkat keakurasian hingga 0,01 – 0,05 mm. 2. Jangka Sorong Jangka sorong digital adalah jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki perhotungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul angka yang valid. Jangka sorong digital untuk mengukur panjang suatu benda memiliki ketelitian sampai 0,1 mm, memiliki resolusi pengukuran sebesar 0.01mm / 0.0005 inch dan akurasi 0.02mm/0.001 inch. 3. Mikrometer Sekrup Mengukur diameter, panjang, dan ketebalan benda kini lebih mudah dengan mikrometer digital. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran sehingga hasilnya bisa lebih tepat dan akurat. Alat pengukur ketebalan benda ini memiliki tingkat keakuratan tinggi hingga +/- 0.1mm/0.005. Mikrometer digital ini bisa mengukur benda dengan ketebalan 0mm hingga 12.7mm, sehingga Anda bisa mengukur ketebalan benda lebih tepat dan detail. Mikrometer indigital dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran. 4. Spherometer Spherometer digital jenis cincin dapat mengukur permukaan optik di sepanjang keliling lingkaran. Spherometer akurat hingga 0,003 mm, sehingga kita dapat melakukan pengukuran yang sangat akurat dari jari-jari kelengkungan lensa atau permukaan cermin. Basis memiliki dasar datar dipoles dengan akurat diputar dan diukur diameter dalam dan luar mulai dari 6 hingga 22 mm. Mereka terbuat dari kuningan sehingga mereka tidak merusak permukaan optik. Keuntungan dari spherometer digital jenis cincin adalah bahwa diameter lingkaran tempat spherometer dapat mengukur permukaan optik diketahui secara akurat, dan persamaan pertama dapat digunakan. 5. Multimeter (Multitester) Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil.
Nama : Yohana Angeline Mangunsong NIM : 4193530008 Kelas : 19B ( Matematika Nondik ) Spesifikasi alat – alat fisika: a. Mistar Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. b. Jangka Sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. c. Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop. d. Multimeter Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
e. Spherometer Spherometer merupakan alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat oleh seorang ahli optik Prancis bernama Robert Aglae Cauchoix tahun 1810 dan diperkenalkan pertama kali oleh Nicholas Fartin. Awalnya Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur kelengkungan suatu lensa. Spherometer mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dari mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Ketelitian Spherometer adalah 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
NAMA : AUDREY AMELIA PARDEDE NIM : 4192530010 KELAS : MATEMATIKA NONDIK B 2019 DOSEN PENGAMPUH : PAK IRFANDI
ALAT ALAT UKUR 1. SPESIFIKASI ALAT PENGUKURAN MANUAL Mistar Mistar merupakan salah satu alat ukur panjang. Ketelitian sebuah mistar/ penggaris adalah setengah dari nilai skala terkecilnya. Alat ukur satu ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm atau sama dengan dua goresen terdekat. Oleh karena itu, mistar memiliki ketidak pastian sebesar 0,5 mm.
Jangka sorong Jangka sorong adalah alat ukur panjang untuk pengukuran skala kecil. Alat ini digunakan misalnya untuk mengukur ketebalan benda, diameter luar atau diameter dalam sebuah silinder, dan juga kedalaman sebuah lobang kecil. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam, mengukur garis tengah bagian luar dan dalam pipa, atau kedalaman lubang. Terdapat beberapa bagian penting yang perlu kita ketahui dari jangka sorong, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki skala yang disebut skala utama. Satu bagian terkecil skala utama jangka sorong memiliki panjang 1 mm. Adapun rahang geser memiliki skala yang disebut skala nonius atau sering juga disebut dengan skala vernier. Pada skala nonius, panjang 20 skalanya adalah 1 mm atau dapat dikatakan pula bahwa satu bagian nonius adalah 0,05 mm yang berarti pula bahwa skala terkecilnya juga 0,05 mm atau 0,005 cm.
Multimeter Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Sperometer Spherometer merupakan suatu alat atau instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa. Spirometer adalah alat untuk mengukur volume udara yang terinspirasi dan kedaluwarsa oleh paru - paru . Spirometer mengukur ventilasi, pergerakan udara masuk dan keluar paru-paru. Spirogram akan mengidentifikasi dua jenis pola ventilasi abnormal, obstruktif dan restriktif. Ada berbagai jenis spirometer yang menggunakan sejumlah metode berbeda untuk pengukuran (transduser tekanan, ultrasonik, pengukur air). Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa. Selain itu, spherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
Micrometer sekrup Micrometer Skrup merupakan panjang yang memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jangka sorong atau apalagi mistar. Skala terkecil Micrometer Skrup mencapai 0,001 cm atau 0,01 mm. Penyajian datanya sering kali dalam satuan millimeter. Terdapat dua skala pada alat ukur ini yaitu skala tetap dan skala putar (nonius). Skala Utama (Skala Tetap) - Skala ini terbagi menjadi dua. Skala atas dan skala bawah dengan satuan milimeter (mm). Skala Putar (Skala Nonius) - Skala ini terdapat pada besi penutup laras yang dapat berputar serta bergesaer ke depan dan ke belakang. Satu putaran skala ini membuat Skala Utama bergeser 0,5 mm.
Speedometer Suatu speedometer manual atau mekanis mobil yang menunjukkan kecepatan kendaraan dalam kilometer per jam. Juga ditunjukan takometer yang menunjukan jumlah putaran mesin per menit Speedometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di jalan.
2. PERKEMBANGAN ALAT PENGUKURAN DARI DULU SAMPAI SEKARANG Mistar Sekarang kamu mengenal alat untuk mengukur panjang, yaitu meteran, penggaris, dan lain sebagainya. Bagaimanakah orang-orang pada jaman dahulu melakukan pengukuran sebelum ada penggaris dan alat ukur lainnya seperti yang ada sekarang? Pada zaman dahulu orang melakukan pengukuran panjang menggunakan anggota badannya, seperti tangan dalam bentuk jengkal maupun ”depa” atau kaki dalam bentuk langkah.
Jangka sorong Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas.
Dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol. Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin.
Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
Multimeter Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8. Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol.
Sperometer Upaya paling awal untuk mengukur volume paru-paru dapat dilakukan pada periode 129-200 M. Claudius Galen, seorang dokter dan filsuf Romawi, melakukan percobaan volumetrik tentang ventilasi manusia. 1813, Kentish E menggunakan "Pulmometer" sederhana untuk mempelajari efek penyakit pada volume paru paru. Dia menggunakan toples bertingkat terbalik yang berdiri di air, dengan outlet di bagian atas stoples dikendalikan oleh keran. Volume udara diukur dalam satuan liter . 1831, Thackrah CT menggambarkan "Pulmometer" mirip dengan Kentish. Dia menggambarkan perangkat sebagai toples dengan lubang untuk udara masuk dari bawah. Tidak ada koreksi untuk tekanan. Karena itu, spirometer tidak hanya mengukur volume pernapasan, tetapi juga kekuatan otot pernapasan. 1845, Vierordt dalam bukunya yang berjudul "Physiologie des Athmens mit besonderer Rücksicht auf die Auscheidung der Kohlensäure" membahas minatnya dalam mengukur volume ekspirasi secara akurat. Dia juga menyelesaikan pengukuran akurat parameter volume lainnya dengan menggunakan "Expirator" -nya. Beberapa parameter yang dijelaskan olehnya digunakan hari ini, termasuk volume residu dan kapasitas vital. 1846 Spirometer air yang mengukur kapasitas vital dikembangkan oleh seorang ahli bedah bernama John Hutchinson . Dia menemukan bel yang dikalibrasi terbalik dalam air, yang digunakan untuk menangkap volume udara yang dihembuskan oleh seseorang. 1854 Wintrich mengembangkan spirometer, yang lebih mudah digunakan daripada Hutchinson. Dia melakukan percobaan dengan 4.000 subjek dan menyimpulkan bahwa ada tiga parameter yang memengaruhi kapasitas vital: tinggi, berat, dan usia. Eksperimennya menghasilkan hasil yang mirip dengan penelitian Hutchinson. 1859 E. Smith mengembangkan spirometer portabel, yang dia gunakan untuk mengukur metabolisme gas. 1866 Salter menambahkan kymograph ke spirometer untuk merekam waktu sambil memperoleh volume udara. 1879 Gad J. menerbitkan sebuah makalah berjudul "Pneumatograph" yang menggambarkan sebuah mesin yang memungkinkan rekaman perubahan volume paru-paru. 1902, Brodie TG adalah yang pertama menggunakan spirometer irisan kering. 1904 Tissot memperkenalkan spirometer sirkuit tertutup
Micrometer sekrup Periode (Tahun) - Sebelum Masehi: Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan - Sebelum tahun 1600 masehi - Abad Ke-17 Tahun 1639 W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Speedometer Konsep merekam data saat perjalanan adalah konsep awal pemikiran munculnya speedometer. Awal mula, Roma menandai roda kereta mereka dan menghitung perputarannya, dan memperkirakan kecepatan dan jarak tempuh harian rata-rata. Pada abad kesebelas, penemu Cina datang dengan mekanisme yang melibatkan kereta gear dan lengan bergerak yang akan menggerakkan sebuah jarum setelah jarak tertentu. Nautical kecepatan data tercatat di tahun 1500-an oleh penemuan yang disebut log chip, garis diikat secara berkala dan berbobot untuk menyeret dalam air. Jumlah simpul mengeluarkan dalam waktu yang telah ditentukan akan menentukan kecepatan pesawat, maka istilah laut "knot" masih diterapkan saat ini. Paten pertama untuk indikator kecepatan dikeluarkan pada tahun 1916 oleh Nikola Tesla. Pada waktu itu, spedometer sudah di produksi selama beberapa tahun. Pengembangan speedometer pertama untuk mobil sering dikreditkan ke AP Warner, pendiri Warner Electric Company.
SPESIFIKASI ALAT PENGUKURAN DENGAN DIGITAL / LASER Mistar Laser Distance Meter Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat berupa estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu (misalnya jarak tempuh antara Jakarta-Bandung).
Laser Distance Meters lah nama alatnya, Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya. Alat ini paling sering digunakan dalam industri, terutama industri yang berkaitan dengan kontruksi. tak usah ditanya keunggulan laser distance meter, alat ini dapat mengukur dengan akurat dari suatu objek ke objek lain. selain kemudahan dalam menggunakannya alat ini juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi. alat ini juga dapat menyimpan hasil pengukuran jraka. jadi sangat praktis dan efektif. Tingkat ketelitian Meteran Laser Digital ± 1,5mm.
Jangka sorong Caliper digital / Jangka sorong / Sigmat digital untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0.01 mm. Hadir dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran. Terbuat dari bahan material stainless steel yang kokoh. Jangka sorong digital ini terbuat dari bahan material stainless steel yang kokoh sehingga tahan lama dan awet. Jangka sorong digital ini sangat mudah untuk digunakan, cukup geser roda / slider sesuai ukuran yang dikehendaki, hasil pengukuran akan tampil pada layar LCD. temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.
Multimeter Alat Ukur Laser Digital Multimeter sering digunakan oleh para pengguna atau pekerja di bidang kelistrikan. Alat ukur ini berbentuk seperti pena, sehingga disebut digital multimeter bentuk pena atau pena multitester. Bentuk yang simple dengan ukuran cukup kecil sehingga dapat dibawa kemana saja anda pergi dan dapat digunakan kapanpun saat membutuhkan.
Sperometer Pemeriksaan spirometri digunakan untuk mengetahui adanya gangguan di paru-paru dan saluran pernapasan. Alat ini sekaligus digunakan untuk mengukur fungsi paru. Pemeriksaan spirometri bertujuan: - Menilai status faal/fungsi paru-paru : normal, restriksi, obstruksi, campuran - Menentukan diagnosis penyakit : asma, penyakit paru obstrukstif kronik (PPOK), dll - Menilai manfaat pengobatan : memadai atau belum - Memantau perjalanan penyakit apakah mengalami perbaikan atau perburukan - Menentukan prognosis : memprediksi kondisi penyakit di masa mendatang - Menentukan toleransi/risiko tindakan bedah atau anestesi umum
Micrometer sekrup Mikrometer sekrup digital merk MITUTOYO yang terbuat dari bahan s tainless steel terbaik sehingga awet. Mikrometer sekrup ini dapat digunakan untuk melakukan pengukuran dengan range 600-700 mm dan memi liki tingkat akurasi yang sangat baik. Sangat mudah digunakan, karena ha sil pengukuran dapat dibaca melalui display digital. Mikrometer digim atic MITUTOYO ini cocok untuk siapa saja yang ingin melakukan penguk uran benda kerja yang memiliki tingkat presisi tinggi.
Nama: Tenri Musdalifah Nim: 4193530001 Prodi: Matematika Nondik 19B
1. SFESIFIKASI a. Mistar Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
b. Jangka Sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
C. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
D. Sferometer Spherometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Spherometer memiliki 2 skala pengukuran yaitu skala utama dan skala nonius Semetode umum spherometer terdiri dari; 1.Sebuah lingkaran dasar tiga kaki luar, cincin atau setara. Bola memiliki radius lingkaran dasar. Perhatikan bahwa luar kaki dari spherometer ditampilkan dapat di pindahkan kebagian dalam set lubang untuk mengakomodasi lensa kecil. Hal ini juga berlaku dari spherometer tua dilaboratorium. 2.Sebuah kaki pusat, yang dapat dinaikkan atau menurunkan. 3.Sebuah perangkat membaca untuk mengukur jarak kaki sentral pindah pada spherometer baru, skala vertical ditandai dalam satuan 0,5 mm. salah lengkap pergantian tombol juga sesuai dengan 0,5 mm dan setiap wisuda kecil ini merupakan 0,005 mm. Kecil pada tua spherometer adalah 0,001 mm
E. Multimeter Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Nama: Tenri Musdalifah Nim: 4193530001 Prodi: Matematika Nondik 19B
2.PERKEMBANGAN ALAT DARI MADA KE MASA A. Mistar Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat. B.Jangka Sorong Penjelasan mengenai skala nonius telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Skala nonius adalah sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong. Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
C.Mikrometer Sekrup Periode (Tahun)Sejarah Mikrometer Sebelum MasehiPada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan Sebelum tahun 1600 masehi– Abad Ke-17Tahun 1639 W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad Ke-18Tahun 1772 James Watt menemukan tabel top mikrometer Abad Ke-19Tahun 1805 H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor” Tahun 1848 J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil. Tahun 1868 Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring Tahun 1877 Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad Ke-20Tahun 1920-1935 Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer. Tahun 1947 Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital
D. Sfeherometer Sfeherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik kebangsaan Prancis Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, sfeherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa, tapi sekarang sfeherometer sudah digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola, seperti cermin dan lensa. Selain itu, sfeherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
E. Multimeter Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir.
NAMA : AININDIA HERMIATI NIM : 4193530007 PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19 B
ALAT UKUR 1.MISTAR (PENGGARIS) Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. 2.JANGKA SORONG Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. 3.MIKROMETER SEKRUP Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. 4.SPHEROMETER Spherometer adalah alat untuk mengukur kelengkungan permukaan. Spherometer adalah menggunakan perangkat dalam mengukur radius kelengkungan permukaan bola. Sebagai contoh, dapat digunakan untuk mengukur ketebalan slide mikroskop atau kedalaman depresi pada slide. Bahkan kelengkungan bola dapat diukur dengan menggunakan Spherometer. Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod kecil dengan skala vertikal diikat. Kepala sekrup memiliki disk lulus digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup. Skala vertikal digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan permukaan. Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan pitch dari benang sekrup. Kepala sekrup yang lulus ke dalam 100 divisi. Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempunyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama. sisi atasnya berbentuk piringan berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada pinggir piringan,batang skala sejajar dengan skrup. 5.MULTIMETER Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm)
Nama: Tenri Musdalifah Nim: 4193530001 Prodi: Matematika Nondik 19B
3.Versi Digital dan Versi Manual
1. MISTAR ❖ Manual sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka. Saat kita memperhatikan mistar, sisi bawahnya terdapat ukuran panjang yang disebut skala utama, ditunjukkan dengan garis-garis panjang. ❖ Digital Mistar/penggaris digital dapat ditemukan di smartphone, salah satunya aplikasi Measure. Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. perhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
2.JANGKA SORONG A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper) Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm. B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper) Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm. C. Jangka Sorong Digital (digital caliper) Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
3. Mikrometer Sekrup ❖ Manual Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi. ❖ Digital Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya. mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch
4. Sferometer ❖ Sfeherometer Manual Sfeherometer manual digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung. ❖ Sfeherometer Digital Sfeherometer Digital sama seperti analog, sfeherometer digital juga digunakan untuk mengukur jari- jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung. Dengan cara yang lebih mudah, kita hanya perlu meletakkan alat yang aja di ukur ke atas sfherometer digital yang telah disambungkan ke computer atau laptop, lalu akan terlihat ukuran/ diameternya.
5. Multimeter ❖ Manual AVOmeter Analog adalah alat pengukur Arus,Tegangan dan Hambatan yang bersifat analog dan memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan mekanis. ketika mendapatkan sinyal,selanjutnya sinyal tersebut dibandingkan dan ditampilkan dalam bentuk simpangan jarum penunjuk. Pembacaan jarum penunjuk disesuaikan dengan skala ukur dan skala penunjukan. ❖ Digital AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
NAMA : AININDIA HERMIATI NIM : 4193530007 PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B ALAT UKUR VERSI MANUAL DAN DIGITAL
MISTAR ❖ Manual sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka. Saat kita memperhatikan mistar, sisi bawahnya terdapat ukuran panjang yang disebut skala utama, ditunjuk. ❖ Digital Mistar/penggaris digital dapat ditemukan di smartphone, salah satunya aplikasi Measure. Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. perhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur. JANGKA SORONG A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper) Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm. B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper) Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm. C. Jangka Sorong Digital (digital caliper) Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm. MIKROMETER SEKRUP ❖ Manual Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi. ❖ Digital Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya.mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch SFEROMETER ❖ Sferometer Manual Sfeherometer manual digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung. ❖ Sfeherometer Digital Sfeherometer Digital sama seperti analog, sfeherometer digital juga digunakan untuk mengukur jari- jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung. Dengan cara yang lebih mudah, kita hanya perlu meletakkan alat yang aja di ukur ke atas sfherometer digital yang telah disambungkan ke computer atau laptop, lalu akan terlihat ukuran/ diameternya. MULTIMETER ❖ Manual Multimeter analog umumnya mampu mengukur tegangan, arus, dan resistansi dan seringkali memiliki fungsi untuk menguji frekuensi dan kekuatan sinyal juga. Batas ukur multimeter dijelaskan dalam istilah Defleksi Skala Penuh atau FSD (Full Scale Deflection). FSD adalah skala maksimum yang dapat dibaca oleh rentang batas ukur tersebut. ❖ Digital AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama :Putri Wulandari Sipahutar NIM: 4192530012 KELAS: MATEMATIKA ND B 2019 JANGKA SORONG . Cara kerja jangka sorong dalam pemakaian, umunya digunakan untuk mengukur besaran panjang, ketebalan serta diameter luas, dalam suatu benda. Dengan skala paling kecil yaitu 0,1 milimeter, alat ini dapat mengukur dengan ketelitian rata-rata 0,05 milimeter. Skala jangka sorong dibagi menjadi dua yaitu skala utama dengan satuan centimeter dan skala Nonius dengan satuan milimeter. Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” MISTAR Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. MIKROMETER SEKRUP Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01. Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar maupun Masyarakat Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan Fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada Jangka Sorong karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1 dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer lebih baik daripada Jangka Sorong.
SPHEROMETER Spherometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Alat ini pertama kali dibuat tahun 1810 oleh ahli optic Perancis bernama Robert Aglae Cauchiox. Spherometer merupakan alat ukur pajang yang memiliki empat buah kaki yaitu 3 buah kaki tetap dan satu kaki lainnya yang dapat bergerak naik atau turun yang terletak di tengah-tengahketiga kaki tetap. Spherometer memiliki 2 skala pengukuran yaitu skala utama dan skala nonius.
MULTIMETER Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya Fungsi Multimeter : Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog.
Nama : Kristin Juliana Purba NIM : 4192530008 Kelas : Matematika Nondik 19B Halaman : 1
1.Spesifikasi alat alat ukur :
a.mikrometer skrup Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya. Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja.
b.Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
c.Jangka sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang tentang jangka sorong.
d.sferometer Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm. Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup.
e.multimeter Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Nama : Kristin Juliana Purba NIM : 4192530008 Kelas : Matematika Nondik 19B Halaman : 2
2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
a.alat ukur panjang Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik). Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
b.alat ukur massa Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur benda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitian yang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca pegas dan neraca digital.
c.alat ukur listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter.Alat ukur listrik sudah banyak mengalami kemajuan dan memiliki banyak jenis alat seperti:
1).ampere Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik
2).Ohm meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor.
3.)Volt meter Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik tertutup.
4).Watt meter Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun
5).megger Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah.
Nama : Kristin Juliana Purba NIM : 4192530008 Kelas : Matematika Nondik 19B Halaman : 3
3.Spesifikasi alat ukur versi digital
a.Mikrometer skrup digital Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
b.Mistar laser Mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.kelebihan alat ini adalah: 1.Mengurangi waktu pengukuran: pengukuran Instan dengan sentuhan tombol. 2. Cepat mengukur jarak jauh: Ukur hingga 100 m (330 ft), lebih mudah, dan lebih akurat daripada dengan pita pengukur. 3. Meningkatkan mengukur akurasi: Dapatkan akurasi hingga 1,5 mm (1/16 in), menghilangkan dugaan apapun. 4. Satu orang mengukur: Dengan laser, tidak ada kebutuhan untuk kedua orang. 5. Operasi satu tangan: alat ukur Laser mudah dioperasikan dengan satu tangan. 6. Memperoleh pengukuran yang sulit: Mudah mengukur di dalam langit-langit palsu. 7. Tentukan ukuran luas dan volume: Otomatis perhitungan daerah (rekaman persegi) dan volume, dengan sentuhan tombol.
c.Jangka sorong digital Jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan.
d.Multimeter Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Novita Nabilla NIM : 4191121008 Kelas : Fisika Dik-A '19 Matkul: Kepemimpinan
1. -Kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan oleh seseorang dalam memberi pengaruh ataupun memengaruhi orang orang dalam hal bekerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah organisasi. -Pemimpin adalah orang yang menempatkan diri sebagai kepala(ketua) didalam suatu organisasi kemudian pemimpin juga merupakan seseorang yang bertanggung jawab memimpin orang orang yang dipimpinnya. 2. Manajemen adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengelola, mengendalikan, mengusahakan, dan melakukan proses perencanaan yang di aplikasikan dengan mencapai tujuan organisasi, dengan bekerja sama menggunakan sumber daya organisasi tersebut. -Manajer adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengola dan mengusahakan serta mengkoordinasikan setiap kegiatan yang telah dirancang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Leadership sama artinya dengan kepemimpinan , yang artinya adalah suatu kemampuan dalam memengaruhi orang yang dipimpinnya kemudian juga sebagai penentu kebijakan dari setiap kegiatan yang dirancang dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. -Leader merupakan seseorang yang mampu mengayomi orang orang yang berada di bawahnya dalam memberi arahan, instruksi, dan bimbingan untuk bersama sama melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut pendapat saya mengenai apa itu : 1.kepemimpinan 2.leader 3.Leadership 4.manajer. Kepepemimpin adalah kemampuan untuk mengajak orang lain dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Leader adalah seorang yang mampu memberikan bimbingan intruksi dan arahan kepada kelompok. Leadership adalah suatu peranan dalam sistem organisasi atau kelompok. Manajer adalah seorang yang mengkooerdinasikan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan anggota.
NAMA : WURI CAHYANINGRUM NIM : 4193121007 KELAS : FISIKA DIK - A '19 MATKUL : KEPEMIMPINAN
Berikut ini adalah pengertian dari " kepemimpinan, leader, leadership dan manajer " menurut pendapat saya. 1. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi sehingga efektifitas maksimum dan adanya kerja sama dari tiap-tiap individu. 2. Leader Leader adalah seorang yang memiliki kelebihan dalam sebuah bidang sehingga dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dan mencapai tujuan tertentu. 3. Leadership Leadership adalah tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan kerja samanya untuk mencapai kerja sama tertentu. 4. Manajer Manajer adalah seorang yang bekerja dan bertanggung jawab dalam organisasi untuk menjalankan fungsi manajemen.
NAMA: PIMPY SHEILA SIGALINGGING NIM: 4192421011 KELAS: FISIKA DIK A 2019 MATA KULIAH: KEPEMIMPINAN
Berikut Pengertian Kepemimpinan, Leader, Leadership, dan Manajer menurut saya: 1. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah suatu sifat/keterampilan yang dimiliki seseorang dalam mengkoordinasikan sebuah kelompok untuk tujuan dan pencapaian tertentu. 2. Leader Leader adalah seseorang yang memiliki kecakapan dalam suatu bidang dan dapat mempengaruhi orang lain dalam suatu kelompok untuk pencapain dan tujuan bersama. 3. Leadership Leadership adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memimpin suatu kelompok untuk bekerja sama dengan orang lain mecapai tujuan bersama. 4. Manajer Manajer adalah seseorang yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan suatu kelompok.
NAMA:ANDINI NUR KATON NIM:4192121001 KELAS:FISIKA DIK A (2019) MATKUL:KEPEMIMPINAN Berikut pengertian kepemimpinan,leader,leadership,dan manajer menenurut saya adalah: 1.pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekwrasan,pemimpin adalah individu yang di terima oleh orang lain sebagai pemimpin atau atasan. 2.leader,artinya pemimpin adalah seseorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,khususnya dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas -aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. 3.leadership,adalah kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. 4.meneger,adalah orang yang mampu mengelola setiap individu sesuai dengan aturan dan proses yang berlaku.artinya manager cukup mengerjakan setiap proses yanh telah menjadi ketetapan organisasi atau perusahaan.
Nama : Lailu Suja Nim : 4193121015 Kelas : Fisika DikA'19 Matkul :Kepemimpinan
Berikut pengertian Kepemimpinan,leader,leadership dan manager menurut saya: KEPEMIMPINAN, menurut saya kepemimpinan adalah Kemampuan seseorang dalam mempengaruhi dan memimpin sebuah kelompok untuk mencapai sebuah tujuan. LEADER, menurut saya leader adalah seseorang yang dapat memberi pengaruh pada sekelompok orang . LEADERSHIP,menurut saya leadership adalah sifat/tingkah laku seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama demi mencapai sebuah target. MANAGER, menurut saya manager adalah seseorang yang tugasnya memimpin dan mengatur sebuah organisasi dalam lingkup yang lebih formal.
NAMA : DIAN RONALDO SIHOTANG NIM : 4193321011 KLS : FISIKA DIK A (2019) MATKUL: KEPEMIMPINAN Berikut ini adalah arti dari kepemimpinan,leader,leadership,dan manajer 1. Kepemimpinan adalah sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang untuk sebuah organisasi untuk "memimpin" atau membimbing orang lain,tim atau seluruh organisasi. 2. Leader adalah pemimpin, seseorang yang memimpin suatu kelompok atau organisasi. 3. Leadership yaitu seseuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin baik bagi dirinya sendiri,keluarga,lingkungan,maupun negerinya. 4. Manajer adalah seseorang yang dapat memimpindan mempengaruhi orang lainuntuk melaksanakan apa yang dia perintahkan agar tercapainya tujuan bersama
NAMA : AFRIDA KHAIRANI RANGKUTI NIM : 4192421002 KELAS : Fisika Dik A 2019 MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Apa itu Kepemimpinan, Leadership, Pemimpin dan Leader ?
1. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah suatu kemampuan didalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi aktivitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama .
2. Leadership Leadership adalah kemampuan diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dan dapat memimpin sekelompok orang atau organisasi .
3. Leader Leader adalah seorang pemimpin yang menjadi subjek di dalam kepemimpinan dan dapat memberi arahan kepada anggota yang dipimpinnya .
4. Manajer Manajer adalah seorang anggota organisasi yang bertugas mengarahkan, memadukan, mengawasi, dan mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan yang di lakukan oleh anggota organisasi yang baik .
Nama : Putri Amaliyah NIM : 4193121019 Kelas : Fisika Dik A 19 Angkatan : 2019 Berikut ini pengertian kepemimpinan, leadership, leader dan manajer dari berbagai sumber yang telah saya baca. 1. Kepemimpinan adalah kemampuan didalam diri seseorang untuk menpengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan bersama. 2. Leadership adalah tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai kerjasama. 3. Leader adalah seseorang yang mampu memberikan arahan kepada kelompok untuk mencapai tujuan yang sama. 4. Menejer adalah seseorang yang memberikan arahan kepada orang lain untuk mencapai tujuan kelompok.
Nama :Bintama Sihotang Kelas :Fisika Dik A’19 Nim :4192421023 Angkatan :2019
Pengertian kepemimpinan,pemimpin,leader,leadership,dan manajer 1.Kepemimpinan Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain dalam hubungan antara pemimpin dengan bawaan(pengikut) yang menginginkan perubahan nyata untuk tercapainya tujuan bersama. 2.Leader Leader adalah seseorang yang mampu memberikan bimbingan,instruksi,arahan,dan kepemimpinan kepada sekelempok individu lain dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik. 3.Leadership Leadership adalah tahapan dimana seseorang individu mempunyai pengaruh atas orang lain dan mengilhami ,memberikan motivasi,semangat dan arahan untuk membantu tercapainya suatu tujuan. 4.Manajer Manajer adalah orang yang bertanggungjawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Nama : Gracia Rewina Girsang NIM : 4192421005 Kelas : Fisika Dik’A 19 Mata Kuliah : Kepemimpinan Defenisi Kepemimpinan , Leadership , Pemimpin , dan Manager menurut saya yaitu: • Kepemimpinan adalah sikap seseorang yang ingin atau sedang dalam masa menjadi pemimpin. Sikap ini timbul dari apa yang seseorang lakukan selama menjadi pemimpin. • Leadership adalah sikap memengaruhi seseoarang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sikap ini seperti sikap merangkul sesama dengan tujuan yang mungkin sama. • Pemimpin adalah seseorang yang mampu mengayomi (memimpin) beberapa orang atau sekelompok orang untuk melakukan tujuan sesuai kesepakatan bersama tanpa melupakan yang lain atau meninggalkan yang lain. • Manager adalah seseorang yang memimpin dengan mengikuti aturan orang lain untuk mempertahankan milik orang lain karena manager biasanya adalah orang yang berada dalam sebuah perusahaan.
NAMA : PUTRI PRATIWI NIM : 4191121005 KELAS. : FISIKA DIK A'19 MATKUL : KEPEMIMPINAN
Pengertian dari Kepemimpinan, Manager, Leadership, dan Leader. Menurut pendapat saya adalah : 1. Kepemimpinan adalah gaya seseorang yang dapat mempengaruhi seseorang untuk memperoleh rasa hormat, patuh, kepercayaan, kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan .
2. Manager adalah sebuah seni yang diciptakan seseorang untuk sebuah perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang menyangkut manusia, demi tercapainya SDM yang efektif untuk tercapainya tujuan yang telah di tetapkan.
3. Leadership adalah suatu proses dimana seseorang mampu mempengaruhi orang lain untuj mencapai tujuan dan mengarahkan organisasi dengan cara membuatnya lebih padu dan kompak.
4. Leader adalah seseorang yang memiliki komitmen yang dalam terhadap tujuan yang akan seseorang usahakan untuk mencapai walaupun tidak ada yang mengikutinya.
Nama: M.Ali Hamzahas kelas : pendidikan fisika Dik A 2019 NIM : 4191121016 Angkatan : 2019
Pengertian kepemimpinan,leader,leadership dan manajer
1.kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang-orang untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan
2.leader adalah orang atau ketua dalam sistem disuatu organisasi atau kelompok.
3.leadership adalah ahapan dimana seseorang mempunyai pengaruh atas orang lain , memberikan motivasi, semangat dan juga memberi arahan aktivitas-aktivitas mereka untuk membantu tercapainya tujuan kelompok dan organisasi.
4.manajer adalah seseorang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan baik yang diakui organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur dan mengembangkan organisasi dalam rangkai mencapai tujuannya.
Berikut ini pengertian kepemimpinan, leadership, leader dan manajer dari berbagai sumber yang telah saya baca 1. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan yg ada pda diri seseorang yg dpat mempengaruhi perilaku org lain dlm mencapai tujuan yg diinginkan 2. Leader Leader adalah seseorang yg memiliki kepribadian dan kelebihan dalam suatu bidang, sehingga dpat mempengaruhi org lain untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Leadership Leadership adalah suatu aktivitas yg di arahkan untuk mencapai tujuan dan mempengaruhi perilaku dan menyakinkan pemimpin nya agar melaksanakan tugas tugas dgn baik. 4. Manager Manager adalah seseorang yg mempunyai pengalaman,pengetahuan,serta keterampilan yg baik yg dpat mengatur serta mengembangkan pengembangan organisasi supaya bisa mencapai tujuan dgn baik.
NAMA :TIARA MAGDALENA PANJAITAN NIM :4193321009 KELAS:FISIKA DIK'A 2019
Apa itu Kepemimpinan Leader Leadership dan Manager?
Jawab: * Kepemimpinan dan Leadership memiliki arti yang sama yaitu suatu kemampuan untuk mengajak atau mengarahkan orang-orang tanpa memakai pembawa atau kekuatan formal jabatan atau keadaan formal, selain itu juga Kepemimpinan atau Leadership biasanya terdapat disebuah kelompok atau organisasi, selain itu juga Kepemimpinan atau Leadership memiliki sifat yang tidak memaksa, melainkan membujuk atau mengajak, sehingga orang yang berada didalamnya tidak merasa tertekan. *Leader dan Manager juga memiliki arti yang sama yaitu seseorang yang mampu memberikan bimbingan, intruksi, dan kepemimpinan kepada sekelompok individu lain dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik dalam sebuah tim. Leader atau Manager biasanya terdapat di sebuah perusahaan, selain itu juga Leader atau Manager memiliki sifat yang memaksa, karena orang-orang yang terdapat didalamnya bersifat terikat dengan atasan maupun perusahaan yang ditempatinya.
~Kepemimpinan adalah kemampuan dalam diri seorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja,dimana tujuannya untuk mencapai target organisasi.
~Leader adalah seseorang yang mampu memberikan bimbingan,instruksi arahan kepada sekelompok individu guna mencapai hasil yang baik dalam tim.
~Leadership adalah tahapan seorang individu mempunyai pengaruh terhadap orang lain serta memberikan arahan aktivitas-aktivitas mereka untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
~Manager adalah seseorang yang dapat mengarahkan orang lain dan mampu bertanggung jawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.
Nama: Mita Suryani Daulay NIM: 4193121045 Kelas: Fisika Dik A '19 Angkatan: 2019 Mata Kuliah: Kepemimpinan
Pengertian dari kepemimpinan,leader,leadership,dan manager.
1. Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan yg ada pada diri seseorang untuk membimbing,memengaruhi serta memotivasi orang lain agar memiliki kinerja yg bagus demi mencapai target-target yg telah ditentukan.
2. Leader Leader adalah orang yg memiliki kelebihan dalam memimpin dan membimbing sehingga dapat memengaruhi orang lain.Dengan kewibawaannya ia pun menjadi panutan bagi orang banyak sehingga orang lain pun dapat bekerja sama dalam melakukan aktivitas dan mencapai tujuan tertentu.
3. Leadership Leadership adalah cara ataupun upaya yg dilakukan oleh seseorang (Leader) dalam memengaruhi orang lain agar mereka dapat memberikan kinerja dan kerjasamanya untuk mencapai target yg telah ditentukan.
4. Manager Manager adalah seseorang yg bekerja dan bertanggung jawab dalam mengarahkan, mengawasi,dan mengkoordinasikan pekerjaan yg dilakukan oleh anggota organisasi yg bertujuan untuk membantu organisasi dalam mencapai target yg telah ditentukan.
Nama:herawati banjarnahor NIM:4292421007 Kelas:pendidikan fisika dik A 2019
Pengertian leader,leadership,kepemimpinan dan manajer
1)leader adalah orang yang mampu memimpin ataupun mengayomi suatu kelompok untuk mencapai tujuan dari hasil kesepakatan dari kelompok tersebut.
2)leadership adalah tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan kerjasamanya untuk memcapai kerjasama tertentu
3)kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu.
4)manajer adalah seseorang yang mempunyai pengalaman, pengetahuan serta keterampilan yang baik dan telah di akui organisasi untuk bisa memimpin, mengurus, mengorganisir, mengendalikan, mengatur serta mengembangkan organisisasi untuk bisa mencapai tujuan yang lebih baik.
NAMA : ELVA SELLYA R.TARIGAN NIM : 4193321007 KELAS : FISIKA DIK A'19 MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Berikut Pengertian Kepemimpinan, Leadership, Leader, Manajer Menurut Saya : Kepemimpinan : Kemampuan atau kekuatan yang ada didalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Leadership : Kemampuan untuk memberikan arahan aktivitas kepada orang lain untuk tercapainya tujuan kelompok dan organisasi. Leader : Seseorang yang mengemban tugas dan tanggung jawab untuk memimpin dan dapat memengaruhi orang yang dipimpinnya. Manajer : Seorang anggota organisasi yang bertugas mengkoordinasikan pekerjaan yang dilakukan oleh anggota organisasi yang lain.
NAMA: SINTA STEVANI BR.GULTOM NIM: 4193121011 KELAS: FISIKA DIK A 2019 MATA KULIAH: KEPEMIMPINAN
Berikut Pengertian Kepemimpinan, Leader, Leadership, dan Manajer menurut saya: KEPEMIMPINAN, yaitu sebuah kekuatan dalam diri seseorang yang memperngaruhi orang lain,dimana tujuannya untuk mencapai tujuan bersama. LEADER, adalah seseorang yang mampu memberikan bimbingan dan arahan kepada sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama dengan hasil yang baik . LEADERSHIP, merupakan kemampuan seseorang untuk mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dalam melakukan kegiatan-kegiatan demi tujuan bersama. MANAJER, yaitu seseorang yang mengarahkan dan memadukan pekerjaan-pekerjaan yang dlakukan anggota.
NAMA : ADE RAHMADI SIREGAR NIM : 4193121033 KELAS : FISIKA DIK-A 2019 MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
1.Kepemimpinan adalah suatu kemampuan untuk memengaruhi orang orang atau individu lain, perasaan dan tingkah laku orang lain dalam melakukan suatu hal dengan tujuan mencapai target suatu organisasi. Pemimpin adalah orang yang bertanggung jawab memimpin bawahannya dalam sistem di sebuah organisasi . 2. Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur dan merancang sesuatu dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Manajer adalah orang yang bertanggung jawab dalam organisasi untuk menjalankan setiap tugas dan fungsi dalam manajemen . 3. Leadership merupakan titik sentral penentu kebijakan yang dilaksanakan dalam organisasi, leadership sama maksudnya dengan kepemimpinan yaitu kelebihan dalam memengaruhi orang orang untuk bekerja sama dalam aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan . Leader adalah orang yang memiliki tanggung jawab penuh untuk mengayomi dan memberi arahan serta bujukan setiap orang yang berada di bawahnya sehingga dapat terlaksana nya setiap kegiatan yang telah di rancang guna mencapai tujuan tertentu.
NAMA : RUTH RAMAYANI PASARIBU NIM : 419 3121 044 KELAS : PENDIDIKAN FISIKA DIK A MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Pengertian leader,leadership,kepemimpinan dan manager
Menurut saya, Kepemimpinan merupakan aktifitas mempengaruhi orang lain yang diorganisir dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut saya, Leader adalah seseorang yang mampu memberikan bimbingan, instruksi, arahan dan kepemimpinan kepada sekelompok individu lain dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik dalam sebuah tim.
Menurut saya, Leadership adalah kemampuan seseorang (yaitu pemimpin) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya).
Menurut saya, Manager adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu;
Nama: Harris Siburian Kelas:Fisika Dik A Angkatan:2019 Jawaban: Leader adalah seorang yang mampu memberikan instruksi arahan pada sekelompok orang. Leadership adalah suatu jabatan yang dipegang dalam suatu organisasi dan dimana seseorang itu mempunyai pengaruh besar atas orang lain. Manajer adalah orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama dalam suatu kelompok ke kelompok lain dengan tujuan mencapai suatu tujuan.
NAMA: MERY CINTIA AFRILYA SITINJAK KELAS: FISIKA DIK A 2019
PENGERTIAN LEADER, MANAJER DAN KEPEMIMPINAN 1. leader(pemimpin) adalah orang yang mampu memengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan, didpilih orang lain untuk menjadi pemimpin karena di anggap mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik. Menurut saya pemimpin adalah orang yang mampu mengemban tugas sebagai pemandu jalannya organisasi dan dipilih karena berbagai faktor, misalnya karena dianggap memiliki intelektual yang baik, atau berperilaku baik sampai pada sikap peduli sosial yang baik. 2. manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang baik yang diakui organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur, serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Menurut saya, manajer adalah orang yang diangkat sebagai atasan dalam kelompok/organisasi tertentu melalui surat resmi untuk dapat mengendalikan dan mengatur bawahannya demi mencapai tujuan bersama. 3. kepemimpinan adalah salah satu fungsi manajemen untuk memengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mengawasi orang lain agar dapatmelakukan tugas-tugas yang telah direncanakan sehingga mencapai sasaran dan tujuan organisasinya. Menurut saya kepemimpinan adalah sikap lahiriah seseorang yang mampu mengemban tugas sebagai pemimpin, dengan mengendalikan orang lain terutama diri sendiri demi mencapai tujuan bersama.
Nama :Eva Rolita Harianja Kelas :Fisika Dik A’19 Nim :4193321020 Angkatan :2019
Kepemimpinan adalah suatu posisi yang mempengaruhi dan memandu suatu kelompok atau organisasi demi mencapai target atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Leader adalah orang yang memimpin suatu kelompok atau organisasi.
Leadership adalah suatu langkah yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi seorang pemimpin yang mempunyai pengaruh atas orang lain, memberikan mtivasi dan juga arahan dalam organisasi ataupun kelompok.
Manajer adalah seorang anggota organisasi yang bertugas memandu dan memberikan arahan serta mengkoordinasi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan angota lain.
NAMA : MESSYANTI BR SIMANJUNTAK KELAS : MATEMATIKA NON DIK 19B MATKUL : FISIKA PRATIKUM
TUGAS RUTIN – 1 1. Spesifikasi alat-alat laboratorium seperti: mistar, jangka sorong, sferomrter,multimeter,dan micro meter? Jawab : A. Mistar Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar.Mistar biasanya terbuat dari plastic,almunnium,dan kayu. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks. B. jangka sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. 1. Rahang Dalam Rahang Dalam ini berfungsi untuk mengukur diameter luar maupun sisi bagian luar dari sebuah benda misalnya mengukur lebar dan tebal suatu benda (contohnya saat mengukur ketebalan kertas atau lebar meja). Bagian Rahang Dalam Jangka Sorong ini bentuknya dapat digeser dan terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang Geser. 2. Rahang Luar Bagian rahang luar jangka sorong ini terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang Geser. Fungsinya adalah untuk mengukur suatu diameter didalam ataupun sisi bagian dalam suatu benda misalnya untuk mengukur diameter hasil pengeboran, diameter tabung, cincin dan lain sebagainya. 3. Depth Probe (Tangkai Pengukur Kedalaman) Bagian depth probe ini mempunyai kegunaan untuk mengukur kedalaman sebuah benda. Misalnya untuk menukur kedalaman sebuah tabunga dan lain sebagainya. 4. Skala Utama (cm) Bagian Skala Utama dalam satuan cm ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan ukuran utama suatu benda dalam bentuk satuan centimeter (cm). 5. Skala Utama (Inchi) Bagian Skala Utama dalam satuan inchi ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan ukuran utama sebuah benda dalam bentuk satuan inchi. 6. Skala Nonius (mm) Bagian Skala Nonius dalam mm ini berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan mm (milimeter).
Nama : Messyanti Br simanjuntak Nim : 4192230004 Kelas : matematika non dik 19b 7. Skala Nonius (inchi) Bagian Skala Nonius dalam bentuk Inchi ini berguna sebagai skala pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi. 8. Pengunci Bagian pengunci berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat proses pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak C. Multimeter Multimeter Analog merupakan perangkat pengujian elektronik multiguna. Multimeter analog umumnya mampu mengukur tegangan, arus, dan resistansi dan seringkali memiliki fungsi untuk menguji frekuensi dan kekuatan sinyal juga. Batas ukur multimeter memiliki berbagai rentang untuk batas ukur. Batas ukur dijelaskan dalam istilah Defleksi Skala Penuh atau FSD (Full Scale Deflection). Defleksi Skala Penuh (FSD) adalah skala maksimum yang dapat dibaca oleh rentang batas ukur tersebut.Batas ukur yang umum mungkin memiliki rentang berikut (perhatikan bahwa angka-angka menunjukkan FSD): Tegangan DC: 0.25V, 2.5V, 10V, 50V, 250V, 1000V Tegangan AC: 10V, 50V, 250V, 750V Arus DC: 50μA, 2.5mA , 25mA, 0.25A Resistansi: x1, x10, x100, x1000 Bagian Umum Multimeter Analog 1. Skala & Papan Skala Skala identik dengan perbandingan. Pada multimeter analog, skala memiliki fungsi skala pembacaan nilai pengukuran. Jika dilihat pada papan skala terdapat nilai-nilai pembacaan untuk masing-masing skala pengukuran , seperti untuk pengukuran tahanan (Ω), nilai tegangan AC (VAC), nilai tegangan DC atau untuk nilai pengukuran arus listrik. 2. Jarum Penunjuk / Pointer Jarum penunjuk atau pointer seperti namanya memiliki fungsi dasar sebagai penunjuk besaran nilai yang diukur multimeter analog ditambahkan sebuah cermin pada papan skala sehingga ketika saat mengukur, pembacaan nilai dengan jarum penunjuk atau pointer ini menjadi lebih mudah dan akurat. 3. Sekrup Penyesuaian Nol (Zero Adjusting Screw) Sekrup penyesuaian nol berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk atau pointer dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau kekiri menggunakan obeng. Tujuannya adalah agar didapat posisi yang tepat antara nilai 0 pada skala dengan posisi jarum. 4. Zero Ohm Adjusting Knob (Kenop Penyesuaian 0 Ohm) Zero OHM Adjusting Knob merupakan kenop pengatur kedudukan dan posisi jarum penunjuk pada posisi nol untuk pengukuran ohm. Kenop pemutar ini digunakan saat sebelum melakukan pengukuran hambatan atau ohm suatu resistor. Penyesuaian 0 ohm dilakukan dengan cara menghubungkan Probe positif + (merah) dan Probe negatif – (hitam) dan lihat apakah jarum penunjuk mengarah ke posisi nol, jika tidak maka putar kenop ke kanan atau kekiri agar posisi jarum tepat berada di posisi nol. 5. Probe merupakan kabel sebagai alat untuk pengukuran dengan bersentuhan terhadap jalur rangkaian / kutub komponen. kutub probe dalam multimeter analog ditandai dengan warna, yakni warna merah untuk probe positif dan warna hitam untuk probe negatif. 6. Range Selector (Saklar Selektor) Seperti namanya, Range selector berfungsi dalam memilih pengukuran dan batas nilai ukurannya.
Nama :Messyanti Br simanjuntak Nim : 4192230004 Kelas : Matematika non dik 19b d. Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. 1. Frame / Bingkai Bagian mikrometer sekrup yang pertama adalah frame atau bingkai yang menyerupai huruf C atau U. Frame ini dibuat dengan bahan logam yang tahan panas dan dibentuk dengan ketebalan yang tepat sehingga bisa mengurangi peregangan dan mempermudah proses pengukuran. Frame juga dilapisi dengan lapisan plastik guna meminimalkan terjadinya transfer panas dari tangan manusia terhadap baja saat proses pengukuran. 2. Anvil / Poros Tetap Anvil atau poros tetap ini berfungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur dan ditempatkan diantara anvil dengan spindle. 3. Spindle / Poros Gerak Spindle atau poros gerak adalah sebuah silinder yang bisa digerakan secara maju dan mundur menjauh dan menuju anvil. 4. Lock Nut / Pengunci Lock nut atau pengunci mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau poros gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda berlangsung. 5. Sleeve Sleeve merupakan batang logam tempat dimana skala utama berada (dalam satuan mm). 6. Thimble Thimble merupakan batang logam yang dapat diputar dan ukurannya lebih besar dari sleeve serta merupakan tempat dimana skala nonius atau skala putar berada (dalam satuan mm). 7. Ratchet Knob Ratchet Knob berfungsi untuk memutar Spindle atau poros gerak saat ujung dari Spindle telah dekat dengan benda yang akan di ukur. Bagian ini kemudian digunakan untuk mengencangkan Spindle atau poros gerak dengan cara diputar searah jarum jam sampai terdengar suara bunyi klik.Untuk memastikan ujung Spindle telah menempel sempurna dengan benda yang akan diukur, maka Ratchet knob diputar sebanyak 2 sampai 3 kali putaran. e. Spherometer Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bias mencapai 0,01 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur tebal benda-benda yang tipis dan mengukur kelengkungan suatu permukaan spheris. Alat ini mempunyai dua macam skala, yaitu skala utama pada mistar M yang tegak dan skala nonius pada piringan P yang dapat berputar bersama sekrup putar S. Cara menentukan harga satu skala nonius sama dengan cara yang digunakan pada micrometer sekrup. 2. Perkembangan masing-masing alat dari dulu sampai sekarang? Jawab:
Nama : Messyanti Br Simanjuntak Nim : 4192230004 Kelas : Matematika non dik 19b a.Mistar Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya. Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM).Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632.Di jaman modern, orang menggunakan folding ruler yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851. b.Jangka sorong Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur. Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas. Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier (gambar bawah) menemukan jangka sorong. Ia juga yang menciptakan skala vernier (kita sering menyebutnya skala nonius) sebagaiamana disebutkan dalam bukunya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques”. Sebagaiman sobat hitung ketahui dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol. Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851..Jangka sorong yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudian melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital. c.Multimeter Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp),volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). Sebelum pengenalan transistor digital elektronik impedansi tinggi analog dan transistor efek medan (FET) voltmeter digunakan. Meter digital modern dan beberapa meter analog modern menggunakan sirkuit elektronik masukan untuk mencapai tinggi impedansi masukan-mereka rentang tegangan secara fungsional setara dengan VTVMs.
Nama : Messyanti Br Simanjuntak Nim : 4192230004 Kelas : Matematika non dik 19b Sementara multimeter dapat dilengkapi dengan peralatan khusus yang lebih dalam toolkit teknisi, beberapa multimeter termasuk fungsi tambahan untuk aplikasi khusus (suhu dengan probe termokopel, induktansi, konektivitas ke komputer, berbicara nilai terukur,dll). Operasi Multimeter adalah kombinasi dari multi-range voltmeter DC, multi-range voltmeter AC, multi-range ammeter, dan multi-range ohmmeter.. Untuk mengukur resistensi, sel kering kecil di dalam instrumen melewati arus melalui perangkat yang diuji dan coil meter. Karena yang tersedia saat ini tergantung pada kondisi penyimpanan daya sel kering, multimeter biasanya memiliki penyesuaian untuk skala ohm ke nol itu. Di sirkuit yang biasa ditemukan di analog multimeter, defleksi meteran berbanding terbalik dengan perlawanan, maka skala penuh adalah 0 ohm, dan resistensi yang tinggi sesuai dengan defleksi kecil.Dan multimeter digital membaca drop tegangan yang dihasilkan, ini menghilangkan kompresi skala ditemukan dalam meter analog, tetapi membutuhkan sumber arus yang signifikan. Sebuah multimeter digital autoranging dapat secara otomatis menyesuaikan jaringan skala sehingga pengukuran menggunakan presisi penuh dari A / D converter. Dalam semua jenis multimeter, kualitas dari elemen switching sangat penting untuk pengukuran yang stabil dan akurat. Stabilitas resistor merupakan faktor pembatas dalam akurasi jangka panjang dan presisi instrument. d.Micrometer sekrup Sejarah Mikrometer Sebelum Masehi Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan Sebelum tahun 1600 masehi – Abad Ke-17 Tahun 1639 W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad Ke-18 Tahun 1772 James Watt menemukan tabel top mikrometer Abad Ke-19 Tahun 1805 H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor” Tahun 1848 J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil. Tahun 1868 Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring Tahun 1877 Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad Ke-20 Tahun 1920-1935 Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer. Tahun 1947 Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Nama : Messyanti Br Simanjuntak Nim : 4192230004 Kelas : Matematika non dik 19b Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital Abad Ke-21 Tahun 2003 Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama kali mikrometer dengan teknologi coolant-proffj e.Spherometer Spherometer merupakan suatu alat atau instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa. Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa. Selain itu, spherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis. 3. spesifikasi alat dalam bemtuk digital? Jawab: a. Mistar digital Mistar digital sama seperti mistar analog hanya saja dalam mengukur panjangnya sudah ada layar digital yang membaca panjang suatu benda. b. Jangka sorong digital. Tentu, untuk jenis jangka sorong yang satu ini merupakan jangka sorong modern, karena penghitungannya sudah menggunakan cara yang modern. Ketimbang jangka sorong manual, jangka sorong digital sangat jarang ditemukan di sekolah.Alat ukur yang satu ini dilengkapi dengan menggunakan ukuran digital yang berguna untuk mengukur suatu benda. Penggunaan dari jangka sorong digital juga lebih praktis dan mudah karena bisa mengukur suatu benda dengan cara otomatis. Nantinya, akan muncul angka yang menunjukkan panjang benda di bagian digitalnya. Dimana skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm sama seperti jangka sorong analog c. Multimeter digital Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital tidak menggunakan probe dan papan skala serta jarum penunjuk. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan. d. Micrometer sekrup digital Sama seperti micrometer sekrup analog hanya saja skala mikrometer digital berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran dengan mikrometer ini langsung terbaca oleh layar tanpa harus melalui proses perhitungan. e. Spherometer Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa. Selain itu, spherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis. Dalam mengukur bukan seperti spherometer analog yang menggunak batangan yang sejajar dengan sekrup,dan skala geser yang melekat pada sekrup serta pemutar skala geser tetapi sudah menggunakan tampilan angka digital
NAMA : AYU MASYTAH DEWI KELAS : FISIKA DIK A'19 NIM : 4191121012 MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Berikut penjelasan mengenai Kepemimpinan,Leader,Leadership, dan Manajer: 1.Kepemimpinan Kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.Kepemimpinan adalah sifat dan nilai yang dimiliki oleh seorang leader.
2.Leader Leader adalah seorang atau individu yang mampu mempengaruh anggota kelompok atau organisasi, guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuangnya.
3.Leadership Leadership adalah kemampuan atau cara yang dimiliki seseorang untuk dapat mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
4.Manajer Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan,dan keterampilan yang baik diakui oleh oraganisasi untuk dapat memimpin,mengelola,mengendalikan,mengatur dan mengembangkan organisasi dalam rangka mancapai tujuan serta menjalankan fungsi manajemen.
NAMA : AYU MASYTAH DEWI KELAS : FISIKA DIK A'19 NIM : 4191121012 MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Berikut penjelasan mengenai Kepemimpinan,Leader,Leadership, dan Manajer: 1.Kepemimpinan Kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.Kepemimpinan adalah sifat dan nilai yang dimiliki oleh seorang leader.
2.Leader Leader adalah seorang atau individu yang mampu mempengaruh anggota kelompok atau organisasi, guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuangnya.
3.Leadership Leadership adalah kemampuan atau cara yang dimiliki seseorang untuk dapat mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
4.Manajer Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan,dan keterampilan yang baik diakui oleh oraganisasi untuk dapat memimpin,mengelola,mengendalikan,mengatur dan mengembangkan organisasi dalam rangka mancapai tujuan serta menjalankan fungsi manajemen.
NAMA : AYU MASYTAH DEWI KELAS : FISIKA DIK A'19 NIM : 4191121012 MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Berikut penjelasan mengenai Kepemimpinan,Leader,Leadership, dan Manajer: 1.Kepemimpinan Kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.Kepemimpinan adalah sifat dan nilai yang dimiliki oleh seorang leader.
2.Leader Leader adalah seorang atau individu yang mampu mempengaruh anggota kelompok atau organisasi, guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuangnya.
3.Leadership Leadership adalah kemampuan atau cara yang dimiliki seseorang untuk dapat mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
4.Manajer Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan,dan keterampilan yang baik diakui oleh oraganisasi untuk dapat memimpin,mengelola,mengendalikan,mengatur dan mengembangkan organisasi dalam rangka mancapai tujuan serta menjalankan fungsi manajemen.
Nama : Fransiska Adelina Simanjuntak NIM : 4193321013 Kelas : DIK A Pendidikan Fisika Angkatan : 2019 Mata kuliah : Kepemimpinan
Yang dimaksud dengan Kepemimpinan, Leadership,Manager dan Leader
1. Kepemimpinan adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menggerakkan seluruh anggota dari suatu kelompok atau organisasi demi tertujunya suatu kesuksesan/keberhasilan dalam kegiatan yang akan dilakukan. Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada para pengikut atau anggota-anggotanya dalam upaya mencapai suatu tujuan bersama. 2. Leadership adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat- sifat kepribadian, yang termasuk didalamnya kewibawaaan untuk dijadikan sebagai sarana untuk menyakinkan orang- orang yang akan dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela,dan penuh semangat. Tentunya dalam menyampaikan segala tugas yang akan diberikan harus mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi yang terarah dan baik supaya mereka mau melakukannya dengan baik. 3. Manager adalah seoramg anggota organisasi yang bertugas mengarahkan,memadukan,mengawasi,dan mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan oleh anggota-anggota lain dalam rangka mencapai tujuannya. Seorang Manager juga harus bertanggungjawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut. 4. Leader adalah seorang yang mempunyai kecakapan dan kelebihan,khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang sehingga dia mampu memberikan arahan yang baik yang akan diterima oleh anggota-anggotanya.
Nama : Razita Syahira Lubis NIM : 4191121034 Kelas : Fisika Dik A 2019 Mata kuliah : Kepemimpinan
Menurut saya kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kelebihan seseorang untuk memimpin orang lain dalam hal bekerja untuk mencapai target. Leadership adalah sebutan lain untuk kepemimpinan. Manager adalah orang yang bekerja dan bertanggung jawab dalam organisasi untuk menjalankan fungsi pengorganisasian dan pengendalian. Sedangkan leader (pemimpin) adalah orang yang memimpin dalam sebuah organisasi dan dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerha sama dan mencapai tujuan.
NAMA : DEWI MELIA GULTOM NIM : 4193321017 KELAS : PENDIDIKAN FISIKA DIK ‘A ANGKATAN : 2019
MENURUT PENDAPAT SAYA :
KEPEMIMPINAN Sebuah kegiatan yang kita lakukan yang nantinya hal iyu dapat berguna dan bermanfaat bagi semua orang. LEADERSHIP Merupakan sebuah susunan maupun tahapan-tahapan yang akan memberikan contoh dari siapapun yang akan memberikan merupakan pemimpin kepada para orang-orang yang bersifat menjadi pengikutnya. MANAGER Adalah tugasnya bertanggungjawab dalam memberi arah dan juga mengawasi apa saja yang dilakukan oleh orang yg ditanggungjawabinya. LEADER Merupakan seseorang ketua atau kepala dari sesuatu yang memegang posisi penting dan leader ini kuga harus mampu dan sanggup melakukan pengawasan tingkat tinghi terhadap
Nama: Rina Eriani Kelas : FISIKA Dik A Angkatan : 2019
Apa itu kepemimpinan, leader, leadership, dan manager? * Kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang menggerakkan suatu kegiatan yang menuju sukses. * Leader adalah seseorang yang mampu memberikan instruksi atau arahan kepada sekelompok individu dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik dalam tim. * Leadership adalah tahapan dimana seseorang individu mempunyai pengaruh atas orang lain, motivasi, dan arahan aktivitas untuk tercapainya tujuan organisasi. * Manager adalah seseorang anggota organisasi yang mengarahkan dan memandu perkerjaan yang dilakukan oleh anggota organisasi.
NAMA : INTAN SIAGIAN NIM : 4193230010 PRODI : MATEMATIKA NONDIK B 2019 FAKULTAS : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRAKTIKUM KIMIA
1. SPESIFIKASI ALAT UKUR FISIKA VERSI MANUAL
A. Mistar 1.Berskala kecil 1mm atau 0,1 cm 2.Ketelitian pengukuran 0,5mm 3.Panjang mistar yang biasa dilihat adalah 30 cm
B. Jangka Sorong 1.Skala panjang pada rahang tetap adalah skala utama dan Skala panjang pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier. 2.Skala utama dalam cm dan mm 3.Skala nonius memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala 4.Beda skala utama dengan skala nonius adalah 0,1 mm atau 0,01 cm maka itu skala terkecilnya digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm
C. Mikrometer Sekrup 1.Terdiri atas dua bagian, poros tetap dan poros ulir 2.Skala utama dalam mm 3.Skala nonius terbagi dalam 50 bagian 4.Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 x 0,5 mm atau 0,01 mm. Tingkat ketelitian paling tinggi diantara mistar dan jangka sorong
D. Sferometer 1.Untuk mengukur kelengkungan permukaan seperti radius kelengkungan permukaan bola 2.Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah ketelitian 0,01 mm
E. Multimeter 1.Alat pengukur listrik yang sering dikenal VOM(voclt-Ohm meter) 2.Dapat mengukur tegangan 3.Mengukur hambatan 4.Mengukur arus bagian penting nya adalah display, saklar selektor, probe
2. PERKEMBANGAN ALAT UKUR DULU DAN SEKARANG
Mengenai alat ukur tentu yang kita ingat hanya sebatas mistar, jangka sorong,dan mikrometer yang tidak terdengar asing bagi kita. Namun ternyata,kemajuan teknologi didunia pengukuran cukup baik,terbukti sekarang ini sudah terdapat alat-alat ukur dengan tingkat presisi sampai dengan 0,00019 micron,bukan hanya itu alat-alat ukur yang semula manual sekarang sudah menggunakan digital dan pencitraan 3D. Adapun produk dari motutoyo ialah CMM (coordinat measuring mechine), VMM, Hardness test digital, Profil protector,loupe,roundness,dan masih banyak lagi. CMM bekerja dengan menggunakan laser yang mengarah pada titik-titik koordinat sebagai acuan, CMM berdasarkan gerakannya dibagi menjadi dua yaitu manual dan CNC.
3. SPESIFIKASI ALAT UKUR FISIKA VERSI DIGITAL
a. Pengukur jarak leser(distance meter BOSCH GLM250VF) 1. Sangat cocok untuk mengukur jarak/panjang, tinggi,dan lebar 2. Digunakan sampai 30.000 kali pengukuran 3. Pengukuran 10 kali cepat mengunakan area dinding 4. Ideal untuk penggunaan outdoor dengan sight optik terintegrasi(1,6x zoom) untuk visibilitas optimal dari titik laser untuk jarak 250 m 5. Laser class : 2 6. Sight optik terintegrasi 7. Akurasi pengukuran ± 1 mm 8. Unit : m/cm/mm 9. Weight : approx. 240g
b. Kadar Sulfat HI96751 1. Rentang : 0 hingga 150 mg/L(ppm) 2. Resolusi : 1 mg/L 3. Akurasi : 25°C (77°F) ± 1 mg/L ± 5% pembacaan 4. Motode aplikasi metode turbidimetrik 5. Berat:360 g (12,7oz) 6. Baterai:baterai 9V 7. Dimensi:193 x 104 x 69 mm (7,6 x 4,1 x 2,7) 8. Lingkungan:0 sampai 50°C (32 sampai 122°F); RH max 95% non-kondensasi 9. Mati otomatis setelah sepuluh menit tidak digunakan
c. Alat ukur kekentalan cairan digital Viskositas seri NDJ-5S : 1. Rentang pengukuran : 1 – 100000mPa.s 2. Kecepatan putar:6,12,30,60 r/mnt 3. Jumlah rotor :empat jenis rotor 1, 2, 3, 4 (0 rotor adalah opsional) 4. Akurasi pengukuran : ±5% 5. Catu daya:220V 50Hz; 110V 60Hz
d. Alat uji pulse holiday detector NOVOTEST SPARK-1 1. Berbagai ketebalan pengukuran pelapisan diuji, tidak lebih : 12 mm 2. Diameter pengukuran cacat terdektesi, tidak kurang : 0,1 mm 3. Kecepatan operasi dari elektroda, tidak lebih : 25 cm/s 4. Tegangan output : 1,5-36 kV 5. Pulsa pengulangan frekuensi : 30 – 35 Hz 6. Baterai kehidupan, tidak kurang : 5 jam 7. Berat tegangan tinggi transformator : 0,8 kg 8. Berat unit elektronik : 3,7 kg 9. Total berat dengan kit dan paket:7 kg
Nama : Natalia Lumban Tobing Nim : 4193530002 jurusan: Matematika Nondik 19b Matkul : Fisika praktikum . MISTAR * Manual sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka. Saat kita memperhatikan mistar, sisi bawahnya terdapat ukuran panjang yang disebut skala utama, ditunjukkan dengan garis-garis panjang. * Digital Mistar/penggaris digital dapat ditemukan di smartphone, salah satunya aplikasi Measure. Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. perhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
2.JANGKA SORONG A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper) Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm. B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper) Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm. C. Jangka Sorong Digital (digital caliper) Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
3. Mikrometer Sekrup * Manual Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi. * Digital Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya. mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch
4. Sferometer * Sfeherometer Manual Sfeherometer manual digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung. * Sfeherometer Digital Sfeherometer Digital sama seperti analog, sfeherometer digital juga digunakan untuk mengukur jari- jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung. Dengan cara yang lebih mudah, kita hanya perlu meletakkan alat yang aja di ukur ke atas sfherometer digital yang telah disambungkan ke computer atau laptop, lalu akan terlihat ukuran/ diameternya.
5. Multimeter * Manual AVOmeter Analog adalah alat pengukur Arus,Tegangan dan Hambatan yang bersifat analog dan memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan mekanis. ketika mendapatkan sinyal,selanjutnya sinyal tersebut dibandingkan dan ditampilkan dalam bentuk simpangan jarum penunjuk. Pembacaan jarum penunjuk disesuaikan dengan skala ukur dan skala penunjukan. * Digital AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Indah Sri Ramadhani Sitompul Kelas : Fisika Dik A 2019 Angkatan : 2019 Mata kuliah : Kepemimpinan Komentar : Perbedaan antara pemimpin, kepemimpinan, dan manajer menurut saya yaitu : - Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality / authority (berwibawa). Pemimpin dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahannya. - Leaderships (kepemimpinan) adalah kemampuan atau sifat seseorang pemimpin untuk memengaruhi orang lain (pengikutnya). - Manajer adalah juga merupakan seorang pemimpin, hanya saja manajer hanya dapat memimpin organisasi formal saja dengan tipe kepemimpinan "bawahan harus ada untuk pemimpin". Dalam praktiknya manajer hanya memimpin berdasarkan kekuasaan / kewibawaan formalnya saja.
Nama : Risa Alviani NIM : 4192230002 Kelas/Jurusan : 19 B/ Matematika 1. Mistar • Spesifikasi Mistar Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Ketika kita memperhatikan mistar, sisi bawahnya terdapat ukuran panjang yang disebut skala utama, ditunjukkan dengan garis-garis panjang. Skala utama ini bersatuan sentimeter. Jarak antara satu skala utama dengan skala utama lainnya adalah sepersepuluh kali skala utama. Di antara skala utama, terdapat garis paling pendek yang disebut skala nonius atau skala terkecil. Skala ini bersatuan milimeter. Jadi, skala terkecil mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. • Perkembangan Mistar/Penggaris Di Era Digital Berikut macam-macam penggaris/mistar versi digital: 1. Penggaris ballpoint. 2. Penggaris elektronik. 3. Penggaris elektronik. 4. Penggaris lunak. 5. Penggaris sonar. 2. Jangka Sorong Spesifikasi Alat
Bagian-bagian pada jangka sorong yaitu: 1. Rahang tetap. 2. Rahang sorong. 3. Skala nonius. 4. Pengunci. 5. Skala utama. 6. Batang ukur. Jenis-Jenis Jangka Sorong dari yang Manual Hingga yang Digital 1. Jenis jangka sorong berdasarkan bentuk skalanya: Jangka sorong manual Jangka sorong analog. Jangka sorong digital.
2. Jenis jangka sorong berdasarkan fungsinya: Jangka sorong dalam. Jangka sorong ketinggian. Jangka sorong pipa. Jangka sorong jarak pusat. Jangka sorong gigi gear. Jangka sorong cakram. 3. Mikrometer Sekrup • Spesifikasi Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup mempunyai dua macam skala skala tetap dan skala putar (Nonius). o Skala tetap (skala utama), Skala tetap terbagi dalam satuan millimeter (mm). skala ini terdapat pada laras dan terbagi menjadi dua skala yaitu skala atas dan skala bawah. o Skala putar (nonius) Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat digeser kedepan atau kebelakang. Skala ini terbagi menjadi 50 skala atau bagian ruas yang sama.
Jenis-Jenis Mikrometer Sekrup Dulu Hingga Sekarang 1. Jenis-jenis mikrometer sekrup berdasarkan jenis skalanya: Mikrometer sekrup manual. Mikrometer sekrup digital.
2. Jenis-jenis mikrometer sekrup berdasarkan fungsinya Mikrometer luar.
Mikrometer dalam.
Mikrometer kedalaman.
4. Spherometer • Spesifikasi Spherometer A. Bagian-bagian Spherometer Secara umum spherometer terdiri dari: 1. Meja berkaki tiga (biasanya terbuat dari logam) 2. Sekrup yang terletak pada lubang ditengah-tengah meja kecil berkaki tiga. 3. Pangkal sekrup 4. Pemutar sekrup 5. Piringan spherometer yang memiliki 100 skala, berbentuk lingkaran, dan melekat pada sekrup. Satu putaran piringan menyebabkannya naik atau turun 1 mm. 6. Skala utama (dalam mm) berupa batang yang letaknya sejajar dengan sekrup. 5. MULTIMETER • Spesifikasi Multimeter
Berikut bagian-bagian multimeter, yaitu: 1. Papan Skala 2. Saklar Jangkauan Ukur 3. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) 4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) 5. Lubang Kabel Penyidik • Perkembangan Multimeter Di bidang teknik listrik dan elektronik, multimeter clamp atau multimeter jepit adalah perangkat listrik memiliki dua rahang yang terbuka untuk memungkinkan menjepit di sekitar konduktor listrik. Hal ini memungkinkan sifat-sifat arus listrik dalam konduktor yang akan diukur, tanpa harus melakukan kontak fisik dengan konduktor listrik, atau untuk memutuskan untuk penyisipan melalui probe.
NAMA : DESY RUTH MEYLINDA MANURUNG NIM : 4192530002 KELAS : MTK NONDIK 19B
SPESIFIKASI ALAT-ALAT PENGUKUR a. Mistar Mistar memiliki skala terkecil 1 mm/ 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. b. Jangka Sorong Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala. skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. c. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil . Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian d. Spherometer Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jari-jari dari permukaan suatu lensa dan mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis. Pada spherometer yang baru, skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala terkecil 0,005 mm. e. Multimeter Multimeter adalah alat pengukur listrik VOM yang dapat mengukur tegangan, hambatan, maupun arus. Multitester analog menggunakan peraga jarum moving coil dan besaran ukur berdasarkan arus. multitester digital menggunakan peraga bilangan digital dan besaran ukur berdasarkan tegangan yang dikonversi ke sinyal digital PERKEMBANGAN MASING-MASING ALAT PENGUKUR a. Mistar Penggaris pertama kali dipakai oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM yang terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama terdapat ukuran desimal di dalamnya. Sedangkan di jaman modern, orang memakai folding ruler/mistar lipat yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851. b. Jangka Sorong Dahulu jangka sorong digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Jangka sorong modern diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851 adalah jangka sorong digital. c. Micrometer Scrup Abad Ke-17 Tahun 1639, W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad Ke-21 Tahun 2003, Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama kali mikrometer dengan teknologi coolant-proffj. d. Spherometer Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix yang digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa. Spherometer saat ini digunakan untuk mengukur ketebalan lensa yang merupakan faktor yang sangat di perhatikan oleh banyak pengembangan teknologi lensa yang bertujuan untuk mengejar tag tipis. e. Multimeter Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone. Meter arloji saku gaya yang digunakan pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. SPESIFIKASI ALAT PENGUKURAN DALAM VERSI DIGITAL • Alat Pengukur Jalan Digital AMTAST MW017 adalah sebuah perangkat alat ukur yang digunakan untuk menghitung panjang / jarak jalan. • METERAN LASER ALAT UKUR PANJANG JARAK DIGITAL 80 METER Alat ini berfungsi untuk mengukuran jarak, volume dan area dengan menggunakan laser. Hasil pengukuran ditampilkan dengan cepat hanya sekitar 0.3 detik. • Gloss Meter Alat Ukur Kekliauan Sebuah glossmeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur refleksi specular gloss dari permukaan.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay Nim:4193230001 Prodi:Matematika Spesifikasi Alat a. Mistar
Gambar 1 Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
b. Jangka Sorong
Gambar 2 Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama,sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala noniusatau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang tentang jangka sorong, perhatikan Gambar.
c. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama,sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 3 d. Multimeter Analog Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari spesifikasi multimeter analog ini: 1. Tegangan AC tegangan rendah, dan dalam contoh ini kisaran AC 10V mungkin memiliki skala yang berbeda dengan yang lain. Alasan untuk ini adalah bahwa pada tegangan rendah penyearah jembatan adalah non-linear dan ini perlu dipertimbangkan. Ini juga karena alasan ini bahwa tidak ada kisaran 2.5V AC dimasukkan. 2. Rentang 1000V atau 1kV akan sering menggunakan koneksi input yang berbeda untuk memungkinkan pembacaan dilakukan melalui shunt yang berbeda dan dijauhkan dari sakelar putar yang mungkin tidak mampu menangani tegangan setinggi ini. 3. Baterai di dalam multimeter digunakan untuk menyediakan arus untuk pengukuran resistansi. Tidak ada pembacaan lain yang memerlukan penggunaan daya baterai – meteran pasif dari sudut pandang itu. 4. Empat rentang resistansi dari berbagai sensitivitas mengalikan pembacaan meter dengan 1, 10, 100, dan 10.000 bergantung pada multimeter. Hal ini memungkinkan untuk pengukuran resistansi rendah untuk dilakukan serta yang sangat tinggi. Biasanya rentang resistansi yang lebih tinggi dapat menggunakan baterai tegangan lebih tinggi daripada yang digunakan untuk rentang resistansi rendah.
Bagian Umum Multimeter Analog1. Skala & Papan Skala Skala identik dengan perbandingan. Pada multimeter analog, skala memiliki fungsi skala pembacaan nilai pengukuran. Jika dilihat pada papan skala terdapat nilai-nilai pembacaan untuk masing-masing skala pengukuran , seperti untuk pengukuran tahanan (Ω), nilai tegangan AC (VAC), nilai tegangan DC atau untuk nilai pengukuran arus listrik.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay Nim:4193230001 Prodi:Matematika 19 B
Lanjutan . Jarum Penunjuk / Pointer Jarum penunjuk atau pointer seperti namanya memiliki fungsi dasar sebagai penunjuk besaran nilai yang diukur. Hampir semua multimeter analog ditambahkan sebuah cermin pada papan skala sehingga ketika saat mengukur, pembacaan nilai dengan jarum penunjuk atau pointer ini menjadi lebih mudah dan akurat.
3. Sekrup Penyesuaian Nol (Zero Adjusting Screw) Sekrup penyesuaian nol berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk atau pointer dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau kekiri menggunakan obeng, tetapi admin sering menggunakan kuku. Tujuannya adalah agar didapat posisi yang tepat antara nilai 0 pada skala dengan posisi jarum.
4. Zero Ohm Adjusting Knob (Kenop Penyesuaian 0 Ohm) Zero OHM Adjusting Knob merupakan kenop pengatur kedudukan dan posisi jarum penunjuk pada posisi nol untuk pengukuran ohm. Kenop pemutar ini digunakan saat sebelum melakukan pengukuran hambatan atau ohm suatu resistor. Penyesuaian 0 ohm dilakukan dengan cara menghubungkan Probe positif + (merah) dan Probe negatif – (hitam) dan lihat apakah jarum penunjuk mengarah ke posisi nol, jika tidak maka putar kenop ke kanan atau kekiri agar posisi jarum tepat berada di posisi nol.
5. Probe merupakan kabel sebagai alat untuk pengukuran dengan bersentuhan terhadap jalur rangkaian / kutub komponen. Multimeter analog yang beredar dipasaran membedakan kutub probe dengan warna, yakni warna merah untuk probe positif dan warna hitam untuk probe negatif.
6. Range Selector (Saklar Selektor) Seperti namanya, Range selector berfungsi dalam memilih pengukuran dan batas nilai ukurannya. Biasanya multimeter analog yang beredar dipasaran terdapat empat posisi pengukuran dan satu posisi untuk mematikan multimeter atau posisi OFF. Berikut empat posisi pengukuran pada multimeter analog
o Posisi Ohm Ω. Jika kamu menempatkan selektor pada posisi ini, maka multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur nilai tahanan (ohmmeter), yang terdiri dari tiga batas ukur : x1 , x10 , x100 dan 1K ohm. o Posisi ACV (Volt AC). Jika kamu menempatkan selektor pada posisi ini, makamultimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan AC (voltmeter AC) yang terdiri dari empat batas ukur : 10 , 50 , 250 dan 750 volt. o Posisi DCV (Volt DC). Jika kamu menempatkan selektor pada posisi ini, maka multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan DC (voltmeter DC) yang terdiri dari tujuh batas ukur : 0.25 , 2.5 , 10 , 50 , 250 dan 1000. o Posisi DCA (Ampere DC). Jika kamu menempatkan selektor pada posisi ini, maka multimeter berfungsi sebagai alat pengukur arus DC dengan stuan mili ampere (mili amperemeter DC) yang terdiri dari tiga batas ukur : 0.25 , 25m , 2.5 m dan 50µ.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay Nim:4193230001 Prodi:Matematika 19 B
Lanjutan Tambahan : Lubang Kutub Probe Sebagian multimeter analog juga umum ada terdapat lubang kutub analog untuk memasang probe ke multimeter. Dalam pemasangan sesuaikan warna probe dengan warna lubang kutub.
e. Sferometer Spherometer ini dapat mengukur kedalaman sebuah lengkungan. Saat spherometer diletakkan pada lensa (permukaannya lengkung) maka pada skrup pusat akan berputar naik atau turun sesuai dengan kelengkungan yang dimiliki lensa tersebut. sedangkan 3 kaki yang sama sisi lainnya memantapkan posisi spherometer pada lensa agar tidak mudah bergeser. Pada saat skup pusat berputar mengikuti lengkungan lensa, maka piringan yang terletak pada kepala skup akan ikut berputar. Sehingga dapat terbaca skala kelengkungan lensa dengan memperhatikan skala yang ada dipinggir piringan dengan skala 0 – 10,0 m ke atas jika lensa yang diuku lengkung ke atas dan 0 – 10,0 ke bawah jika lensa yang diukur lengkung ke bawah dan ditambah dengan skala piringan yang bernilai 0,01 m.
Sejarah Alat Mistar Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.
Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya.
Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM).
Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632. Di jaman modern, orang menggunakan folding ruler yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851.
Jangka Sorong Jangka sorong telah ada sejak zaman yunani dan romawi kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck). Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong ketika era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut dibuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah. Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius. Penjelasan mengenai skala nonius telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Skala nonius adalah sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong. Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay Nim:4193230001 Prodi:Matematika 19 B
Lanjutan Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Mikrometer
Periode (Tahun) Sejarah Mikrometer Sebelum Masehi Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan Sebelum tahun 1600 masehi – Abad Ke-17 Tahun 1639 W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad Ke-18 Tahun 1772 James Watt menemukan tabel top mikrometer Abad Ke-19 Tahun 1805 H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor” Tahun 1848 J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil. Tahun 1868 Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring Tahun 1877 Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad Ke-20 Tahun 1920-1935 Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer. Tahun 1947 Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital
Multimeter Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8. Multimeter dapat dilengkapi dengan peralatan khusus yang lebih dalam toolkit teknisi, beberapa multimeter termasuk fungsi tambahan untuk aplikasi khusus (suhu dengan probe termokopel, induktansi, konektivitas ke komputer, berbicara nilai terukur,dll). Untuk saat ini berkisar analog, rendah resistansi shunts dihubungkan secara paralel dengan gerakan meter untuk mengalihkan sebagian arus sekitar kumparan.
Sferometer Spherometer merupakan suatu alat atau instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay Nim:4193230001 Prodi:Matematika 19 B
Lanjutan Manual dan Digital 1. MISTAR Manual Sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka.
Digital
Sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak
2. JANGKA SORONG A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)
Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper)
Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm. C. Jangka Sorong Digital (digital caliper)
Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
3. Mikrometer Sekrup Manual
Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi. Digital
Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya. mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch
4. Sferometer
Manual Sudah ada dari dulu. Digital Sudah ditemukan dan dudah diperjualbelikan. 5. Multimeter Manual
AVOmeter Analog adalah alat pengukur Arus,Tegangan dan Hambatan yang bersifat analog dan memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan mekanis. ketika mendapatkan sinyal,selanjutnya sinyal tersebut dibandingkan dan ditampilkan dalam bentuk simpangan jarum penunjuk. Pembacaan jarum penunjuk disesuaikan dengan skala ukur dan skala penunjukan. Digital
AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Rijen Riston Panggabean Nim : 4193230013 Kelas : 19B Matematika Non Dik Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Jangka Sorong Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm e.multimeter Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog. sferometer Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm. Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup. perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang b.alat ukur massa Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital. Alat Ukur Digital b.mistar laser mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur multimeter Multimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal mikrometer skrup digital hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
Nama : Windi kirani NIM. :4192230003 Kelas : Matematika 19B
1.Spesifikasi alat alat ukur Terdiri atas
a.mikrometer skrup
Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya. Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja. b.Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. c.Jangka sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang tentang jangka sorong. d.sferometer Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm. Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup. e.multimeter Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Nama: Windi Kirani Nim: 4192230003 Kelas: Matematika 19B 2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang a.alat ukur panjang Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik).Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran. b.alat ukur massa Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). c.alat ukur listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter. 3.Spesifikasi alat ukur versi digital a.mikrometer skrup digital Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik. b.mistar laser mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.kelebihan alat ini adalah: 1.Mengurangi waktu pengukuran: pengukuran Instan dengan sentuhan tombol. 2. Cepat mengukur jarak jauh: Ukur hingga 100 m (330 ft), lebih mudah, dan lebih akurat daripada dengan pita pengukur. 3. Meningkatkan mengukur akurasi: Dapatkan akurasi hingga 1,5 mm (1/16 in), menghilangkan dugaan apapun. 4. Satu orang mengukur: Dengan laser, tidak ada kebutuhan untuk kedua orang. 5. Operasi satu tangan: alat ukur Laser mudah dioperasikan dengan satu tangan. 6. Memperoleh pengukuran yang sulit: Mudah mengukur di dalam langit-langit palsu. 7. Tentukan ukuran luas dan volume: Otomatis perhitungan daerah (rekaman persegi) dan volume, dengan sentuhan tombol. c.Jangka sorong digital jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan. d.multimeter Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama :Meisal Habibi Peranginangin Nim :4192530004 Kelas:Matematika 19B 1.Spesifikasi alat alat ukur :
a.mikrometer skrup Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja. b.Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. c.Jangka sorong Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama. skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. d.sferometer Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm. . e.multimeter Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. 2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang a.alat ukur panjang Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang.. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960. Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran. b.alat ukur massa Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun. 3.Spesifikasi alat ukur versi digital a.mikrometer skrup digital Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik. b.mistar laser mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya. c.Jangka sorong digital jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan. . d.multimeter Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Bosco Prayoga Sembiring Nim : 4193530013 Prodi :Matematika Non Dik 19B
A. Alat-alat ukur
Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Jangka Sorong Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala
Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm
Multimeter Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Sferometer Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm. Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup. perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
B. Perkembangan alat ukur Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital.
C.Alat Ukur Digital mistar laser mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur multimeter Multimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal mikrometer skrup digital hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
Nama : Bosco Prayoga Sembiring Nim : 4193530013 Prodi :Matematika Non Dik 19B
A. Alat-alat ukur
Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Jangka Sorong Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala
Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm
Multimeter Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Sferometer Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm. Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup. perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
B. Perkembangan alat ukur Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital.
C.Alat Ukur Digital mistar laser mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur multimeter Multimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal mikrometer skrup digital hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
Nama:Lambihot siahaan Kelas :19b Prodi :matematika Nim :4193530003
1.Spesifikasi alat alat ukur :
a.mikrometer skrup
Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda. b.Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. c.Jangka sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. d.sferometer Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. e.multimeter Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya.
2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
a.alat ukur panjang Satuan panjang pertama adalah cubit. b.alat ukur massa
c.alat ukur listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.enggunakan amperemeter. 1).ampere Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus. 2).Ohm meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan. 3.)Volt meter 4).Watt meter Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun. 5).Multimeter Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere). 6).megger Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. 7).Kwh meter Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. 3.Spesifikasi alat ukur versi digital a.mikrometer skrup digital Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital.
b.mistar laser mistar laser atau Laser Distance meters.
4. Satu orang mengukur: Dengan laser, tidak ada kebutuhan untuk kedua orang. c.Jangka sorong digital jangka sorong digita.
d.multimeter Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan.
Nama :Bunga Yustira Dongoran Nim :4193230007 Kelas:Matematika Nondik'19B Prodi:Matematika Nondik SPESIFIKASI DAN PERKEMBANGAN ALAT UKUR MISTAR,JANGKA SORONG,MIKROMETER SEKRUP,SPHEROMETER,MULTIMETER. 1.MISTAR Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus.Terdapat berbagai macam penggaris,dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga(biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°).Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris.Pada umumnya,mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm.Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm,yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM.Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. 2.JANGKA SORONG Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser.Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama,sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier.Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm.Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala,sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.Jadi,skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini ditemukan di kota Oranan,Perancis pada tahun 1600-an.Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier.Beliau adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius. 3.MIKROMETER SEKRUP Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian,yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama,sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi,mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya,yaitu 0,01 mm. 4.SPHEROMETER Spherometer adalah alat ukur untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung.Spherometer memiliki dua jenis skala,yaitu skala utama dan skala pada piringan spherometer(skala geser).Pembacaan hasil ukur pada spherometer,yaitu dengan melihat skala yang saling berhimpit(skala utama berhimpit dengan skala pada piringan spherometer).Untuk pengukuran jari-jari(radius)permukaan suatu lensa. 5.MULTIMETER Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM(Volt-Ohm meter)yang dapat mengukur tegangan(voltmeter),hambatan(ohm-meter),maupun arus(amperemeter).Ada dua kategori multimeter:multimeter digital atau DMM(digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya),dan multimeter analog.Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC,maupun listrik DC.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian NIM : 4192530006 Prodi : Matematika Non Dik 19B
1.Penggaris (Mistar)
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris. Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM. Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit.
2.Jangka Sorong Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian 0,01 milimeter, sehingga Anda dapat mengukur ukuran sebuah benda dengan lebih teliti dan akurat. Pada jangka sorong ini terdapat dua bagian yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran. Bagian pertama yang biasa disebut dengan rahang luar yang biasanya digunakan untuk mengukur diameter dalam pada sebuah lubang seperti pipa, lubang besi, dan lain-lain. Bagian kedua biasa disebut dengan rahang dalam yang berfungsi untuk mengukur diameter suatu benda. Pada jangka sorong juga terdapat 2 buah skala yang dapat digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pertama adalah skala utama yang dapat menggunakan satuan centimeter dan milimeter pada bagian bawah dan satuan inch pada bagian atas. Kedua yaitu bernama skala nonius atau vernier. Jenis Jangka Sorong 1. Jangka Sorong Analog atau Manual Jangka sorong analog atau manual ini merupakan salah satu jangka sorong yang cara menghitungnya manual. Pada waktu sekolah dan pelajaran fisika jangka sorong yang di tunjukkan itu adalah jangka sorong manual. Alat ini memiliki suatu perhitungan sendiri untuk menghasilkan angka yang valid. 2. Jangka Sorong Digital Jangka sorong digital adalah salah satu jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki suatu perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul sebuah angka yang valid.
Sejarah Jangka Sorong Jangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck). Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong saat era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut terbuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk dapat mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah. Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier. Beliau adalah seorang yang menciptakan skala dan yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal juga sebagai skala nonius. Skala nonius ini merupakan sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong. Penjelasan mengenai skala nonius ini telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Spanyol yang bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851. Bagian – Bagian Jangka Sorong Rahang Dalam (Inners Jaws) Bagian rahang dalam atau disebut juga dengan Inners Jaws merupakan sala satu bagian yang memiliki fungsi ketika pengukuran diameter bagian luar benda. Selain itu juga sisi luas dan ketebalan luar atau ukuran lebar dari bagian luar suatu benda. Rahang dalam ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu satu bagian yang bisa ubah posisi dan yang tidak dapat ubah. Rahang Luar (Outer Jaws) Bagian rahang luar atau Outer ini memiliki fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, sisi dalam, ketebalan dan kelebaran suatua benda. Rahang luar juga memiliki dua bagian, yang satu bisa digeser dan yang satunya tidak bisa. Pengukuran Kedalaman (Depth Measuring Blade) Pada bagian pengukuran ini kedalaman atau depth measuring blade ini memiliki fungsi untuk mengukur ketinggian, kedalaman, dan ketebalan luar dalam suatu benda. Sama seperti bagian yang lain, salah satu bagian pengukuran kedalaman juga terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian tersebut dapat digeser dan satu bagian yang lain tidak bisa geser. Skala Utama Hasil Pengukuran Kemudian bagian skala yang utama hasil pengukuran memiliki fungsi untuk menampilkan skala utama pada hasil pengukuran. Pada bagian ini terdapat sebuah garis-garis dan nilai yang digunakan untuk melihat nilai ukuran suatu benda. Bagian ini memiliki suatu bagian yang bisa digeser serta bagian yang tetap atau tidak bisa diubah. Untuk hasil pengukuran bagian ini juga memiliki 2 jenis skala satuan. Yang pertama satuan imperial atau inch yang berada pada bagian atas. Sedangkan yang satunya lagi berada di bagian bawah dengan satuan skala metrik yakni milimeter atau centimeter. Skala Vernier atau Skala Nonius Alat ukur jangka sorong ini memiliki 2 jenis skala nilai, yaitu skala metrik dengan satuan mm atau cm di bagian atas. Serta menampilkan suatu skala imperial dengan satuan inch pada bagian atas. Skala nonius berfungsi untuk dapat menampilkan hasil pengukuran suatu benda di skala nilai utama. Dan skala dalam bentuk desimal dari hasil pengukuran utama. Mur Pengunci (Locking Screw) Mur pengunci atau locking screw berfungsi untuk bisa mengunci posisi alat ukur agar tidak bergerak saat sedang dianalisa. Dengan begitu nilai yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat lebih objektif.
Kegunaan Jangka Sorong Kegunaan jangka sorong adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit. 2. Untuk dapat mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur. 3. Untuk dapat mengukur kedalamanan celah atau lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan atau menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tersebut tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur yang bisa mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian sampai dengan 0.01 mm. Dalam penggunaannya alat ukur ini banyak dipakai untuk mengukur besaran panjang, ketebalan benda serta diameter luar sebuah benda. Mikrometer Sekrup ini ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuan bernama Willaim Gascoigne dimana waktu itu sangat dibutuhkannya sebuah alat yang lebih baik dan lebih persisi selain dari jangka sorong. Pada waktu awal ditemukan digunakan untuk mengukur benda – benda di luar angkasa dari teleskop dan mengukur jarak sudut di antara bintang – bintang. Walaupun mikrometer sekrup ini memiliki kata mikro, namun alat ini tidak dapat digunakan untuk menghitung suatu benda yang skala mikrometer. Kata mikro di mikrometer sekup ini didapat dari bahasa yunani yaitu micros yang artinya kecil , jadi bukan yang skalanya mikro 10-6 Adapun untuk Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya. Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar maupun Masyarakat Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan Fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada Jangka Sorong karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1 dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer lebih baik daripada Jangka Sorong. Mikrometer mempunyai tiga jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi dibawah ini :
1. Mikrometer Luar, Mikrometer luar dipakai untuk mengukur benda contohnya kawat, lapisan-lapisan, blok-blok serta batang-batang.
2.Mikrometer dalam, Mikrometer dalam dipakai untuk mengukur sebuah garis tengah dari lubang sebuah benda 3.Mikrometer kedalaman, Mikrometer kedalaman dipakai untuk mengukur kedalaman dan ketinggian dari sebuah benda
Bagian-bagian micrometer sekrup • Frame (Rangka) Bagian Bingkai atau sering disebut juga Bagian Frame Mikrometer yang berbentuk seperti Huruf C ataupun Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yang tahan panas dan Tebal serta Kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan yang dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda. • Anvil (Poros Tetap) Yang kedua ialah Bagian Poros Tetap Mikrometer yang mempunyai Fungsi untuk penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan Alat Ukur Mikrometer ini. • Spindel (Poros Gerak) Bagian Mikrometer Yang Ketiga ialah Poros Gerak yang merupakan sebuah Silinder yang dapat digerakan menuju Poros Tetap Mikrometer. • Lock Nut (Pengunci) Lalu Bagian Mikrometer Sekrup ke Empat ialah Pengunci (LOCK) yang memiliki fungsi untuk menahan Poros Gerak agar tak bergerak saat proses pengukuran sebuah benda • Sleeve (Skala Utama) Bagian Ke Lima disebut juga dengan Sleeve yang merupakan tempat terletaknya Skala Utama dalam satuan Milimeter (mm). • Thimbel (Skala Putar) Bagian Mikrometer ke Enam ialah Thimble yang merupakan tempat Skala Nonius (Skala Putar) Mikrometer berada • Ratchet Knob Lalu untuk Bagian Mikrometer yang terakhir atau ke Tujuh ialah Ratchet Knop yang berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak) sesaat ujung Poros Gerak tersebut sudah dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan untuk mengencangkan Poros Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga untuk memastikan bahwa Ujung Poros Gerak sudah menempel dengan sempurna dengan benda yang akan diukur maka Ratchet Knob tersebut diputar sebanyak Dua atau Tiga putaran. Jenis micrometer yang biasanya ada adalah micrometer ulir yang masih menggunakan sistem kerja manual. Disamping jenis micrometer sekrup yang biasa kita temukan, terdapat pula jenis micrometer pengukur kedalaman. Pembacaan dari hasil pengukuran itu biasanya dapat dilihat pada penanda skala analog. Namun, disamping kedua jenis micrometer analog yang telah disebutkan, terdapat pula jenis micrometer yang digital. Perbedaan dari micrometer analog dan digital yang paling kentara adalah dalam hal pembacaan hasil pengukuran, dimana dalam micrometer digital, hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat di layar digital.
4.Spherometer Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bisa mencapai 0,01 mm. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optic berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchopix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicholas Fortin.
5.Multimeter Multimeter sebagai alat ukur elektrik lebih sering digunakan dibandung alat ukur yang lain karena simple dan bisa digunakan untuk mengukur beberapa satuan listrik. Dalam perkembangannya, Multimeter mengalami banyak penyempurnaan ke arah yang lebih cermat. Pada dasarnya, Multimeter merupakan alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre). tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran. Berkat perkembangannya, Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, jika dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka yang terbaru sebagai hasil perkembangan teknologi, yakni Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun Multimeter Digital mulai disenangi, namun Multimeter Analog masih menjadi pilihan karena dinilai lebih presisi dibanding dengan Multimeter Digital.
Multimeter Analog Multimeter Analog dicirikan dengan jarum penunjuk. Parameter yang akan diukur dan jangkah ukur dipilih melalui saklar. Bentuk saklar pemilih mode pengukuran berbentuk lingkaran dengan garis penunjuknya. Dalam melakukan pengukuran skala ukur yang dibaca adalah sesuai dengan basaran dan jangkah yang akan ditunjuk oleh saklar pemilih.
Multimeter Digital Berbeda dengan Multimeter Analog, Multimeter Digital memiliki tampilan yang lebih sederhana, agar lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan Multimeter Analog. Multimeter Digital juga disebut DMM (Digital Multi Meter), atau bahkan DVOM (Digital Volt Ohm Meter). Multimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Ditinjau dari jenis pemilihan jangkahnya, ada dua jenis Multimeter Digital, yaitu Manual Range, dan Auto Range. Jenis Manual Range jangkah ukur dipilih melalui saklar selector secara manual, sedangkan pada jenis Auto Range jangkah ukur akan menyesuaikan secara otomatis sesuai dengan besaran yang diukur.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian NIM : 4192530006 Kelas : Matematika Non Dik 19B
1. Penggaris (Mistar)
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris. Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM. Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian NIM : 4192530006
2. Jangka Sorong Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian 0,01 milimeter, sehingga Anda dapat mengukur ukuran sebuah benda dengan lebih teliti dan akurat. Pada jangka sorong ini terdapat dua bagian yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran. Bagian pertama yang biasa disebut dengan rahang luar yang biasanya digunakan untuk mengukur diameter dalam pada sebuah lubang seperti pipa, lubang besi, dan lain-lain. Bagian kedua biasa disebut dengan rahang dalam yang berfungsi untuk mengukur diameter suatu benda. Pada jangka sorong juga terdapat 2 buah skala yang dapat digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pertama adalah skala utama yang dapat menggunakan satuan centimeter dan milimeter pada bagian bawah dan satuan inch pada bagian atas. Kedua yaitu bernama skala nonius atau vernier. Jenis Jangka Sorong 1. Jangka Sorong Analog atau Manual Jangka sorong analog atau manual ini merupakan salah satu jangka sorong yang cara menghitungnya manual. Pada waktu sekolah dan pelajaran fisika jangka sorong yang di tunjukkan itu adalah jangka sorong manual. Alat ini memiliki suatu perhitungan sendiri untuk menghasilkan angka yang valid. 2. Jangka Sorong Digital Jangka sorong digital adalah salah satu jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki suatu perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul sebuah angka yang valid.
Sejarah Jangka Sorong Jangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck). Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong saat era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut terbuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk dapat mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah. Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier. Beliau adalah seorang yang menciptakan skala dan yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal juga sebagai skala nonius. Skala nonius ini merupakan sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong. Penjelasan mengenai skala nonius ini telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Spanyol yang bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian NIM : 4192530006
Bagian – Bagian Jangka Sorong Rahang Dalam (Inners Jaws) Bagian rahang dalam atau disebut juga dengan Inners Jaws merupakan sala satu bagian yang memiliki fungsi ketika pengukuran diameter bagian luar benda. Selain itu juga sisi luas dan ketebalan luar atau ukuran lebar dari bagian luar suatu benda. Rahang dalam ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu satu bagian yang bisa ubah posisi dan yang tidak dapat ubah. Rahang Luar (Outer Jaws) Bagian rahang luar atau Outer ini memiliki fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, sisi dalam, ketebalan dan kelebaran suatua benda. Rahang luar juga memiliki dua bagian, yang satu bisa digeser dan yang satunya tidak bisa. Pengukuran Kedalaman (Depth Measuring Blade) Pada bagian pengukuran ini kedalaman atau depth measuring blade ini memiliki fungsi untuk mengukur ketinggian, kedalaman, dan ketebalan luar dalam suatu benda. Sama seperti bagian yang lain, salah satu bagian pengukuran kedalaman juga terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian tersebut dapat digeser dan satu bagian yang lain tidak bisa geser. Skala Utama Hasil Pengukuran Kemudian bagian skala yang utama hasil pengukuran memiliki fungsi untuk menampilkan skala utama pada hasil pengukuran. Pada bagian ini terdapat sebuah garis-garis dan nilai yang digunakan untuk melihat nilai ukuran suatu benda. Bagian ini memiliki suatu bagian yang bisa digeser serta bagian yang tetap atau tidak bisa diubah. Untuk hasil pengukuran bagian ini juga memiliki 2 jenis skala satuan. Yang pertama satuan imperial atau inch yang berada pada bagian atas. Sedangkan yang satunya lagi berada di bagian bawah dengan satuan skala metrik yakni milimeter atau centimeter. Skala Vernier atau Skala Nonius Alat ukur jangka sorong ini memiliki 2 jenis skala nilai, yaitu skala metrik dengan satuan mm atau cm di bagian atas. Serta menampilkan suatu skala imperial dengan satuan inch pada bagian atas. Skala nonius berfungsi untuk dapat menampilkan hasil pengukuran suatu benda di skala nilai utama. Dan skala dalam bentuk desimal dari hasil pengukuran utama. Mur Pengunci (Locking Screw) Mur pengunci atau locking screw berfungsi untuk bisa mengunci posisi alat ukur agar tidak bergerak saat sedang dianalisa. Dengan begitu nilai yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat lebih objektif. Kegunaan Jangka Sorong Kegunaan jangka sorong adalah sebagai berikut : 1. Untuk dapat mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit. 2. Untuk dapat mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur. 3. Untuk dapat mengukur kedalamanan celah atau lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan atau menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tersebut tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian NIM : 4192530006
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur yang bisa mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian sampai dengan 0.01 mm. Dalam penggunaannya alat ukur ini banyak dipakai untuk mengukur besaran panjang, ketebalan benda serta diameter luar sebuah benda. Mikrometer Sekrup ini ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuan bernama Willaim Gascoigne dimana waktu itu sangat dibutuhkannya sebuah alat yang lebih baik dan lebih persisi selain dari jangka sorong. Pada waktu awal ditemukan digunakan untuk mengukur benda – benda di luar angkasa dari teleskop dan mengukur jarak sudut di antara bintang – bintang. Walaupun mikrometer sekrup ini memiliki kata mikro, namun alat ini tidak dapat digunakan untuk menghitung suatu benda yang skala mikrometer. Kata mikro di mikrometer sekup ini didapat dari bahasa yunani yaitu micros yang artinya kecil , jadi bukan yang skalanya mikro 10-6 Adapun untuk Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya. Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar maupun Masyarakat Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan Fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada Jangka Sorong karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1 dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer lebih baik daripada Jangka Sorong. Mikrometer mempunyai tiga jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi dibawah ini :
1. Mikrometer Luar, Mikrometer luar dipakai untuk mengukur benda contohnya kawat, lapisan-lapisan, blok-blok serta batang-batang.
2.Mikrometer dalam, Mikrometer dalam dipakai untuk mengukur sebuah garis tengah dari lubang sebuah benda 3.Mikrometer kedalaman, Mikrometer kedalaman dipakai untuk mengukur kedalaman dan ketinggian dari sebuah benda Bagian-bagian micrometer sekrup • Frame (Rangka) Bagian Bingkai atau sering disebut juga Bagian Frame Mikrometer yang berbentuk seperti Huruf C ataupun Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yang tahan panas dan Tebal serta Kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan yang dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian NIM : 4192530006
• Anvil (Poros Tetap) Yang kedua ialah Bagian Poros Tetap Mikrometer yang mempunyai Fungsi untuk penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan Alat Ukur Mikrometer ini. • Spindel (Poros Gerak) Bagian Mikrometer Yang Ketiga ialah Poros Gerak yang merupakan sebuah Silinder yang dapat digerakan menuju Poros Tetap Mikrometer. • Lock Nut (Pengunci) Lalu Bagian Mikrometer Sekrup ke Empat ialah Pengunci (LOCK) yang memiliki fungsi untuk menahan Poros Gerak agar tak bergerak saat proses pengukuran sebuah benda • Sleeve (Skala Utama) Bagian Ke Lima disebut juga dengan Sleeve yang merupakan tempat terletaknya Skala Utama dalam satuan Milimeter (mm). • Thimbel (Skala Putar) Bagian Mikrometer ke Enam ialah Thimble yang merupakan tempat Skala Nonius (Skala Putar) Mikrometer berada • Ratchet Knob Lalu untuk Bagian Mikrometer yang terakhir atau ke Tujuh ialah Ratchet Knop yang berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak) sesaat ujung Poros Gerak tersebut sudah dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan untuk mengencangkan Poros Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga untuk memastikan bahwa Ujung Poros Gerak sudah menempel dengan sempurna dengan benda yang akan diukur maka Ratchet Knob tersebut diputar sebanyak Dua atau Tiga putaran. Jenis micrometer yang biasanya ada adalah micrometer ulir yang masih menggunakan sistem kerja manual. Disamping jenis micrometer sekrup yang biasa kita temukan, terdapat pula jenis micrometer pengukur kedalaman. Pembacaan dari hasil pengukuran itu biasanya dapat dilihat pada penanda skala analog. Namun, disamping kedua jenis micrometer analog yang telah disebutkan, terdapat pula jenis micrometer yang digital. Perbedaan dari micrometer analog dan digital yang paling kentara adalah dalam hal pembacaan hasil pengukuran, dimana dalam micrometer digital, hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat di layar digital.
4. Spherometer Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bisa mencapai 0,01 mm. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optic berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchopix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicholas Fortin.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian NIM : 4192530006
5. Multimeter Multimeter sebagai alat ukur elektrik lebih sering digunakan dibandung alat ukur yang lain karena simple dan bisa digunakan untuk mengukur beberapa satuan listrik. Dalam perkembangannya, Multimeter mengalami banyak penyempurnaan ke arah yang lebih cermat. Pada dasarnya, Multimeter merupakan alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre). tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran. Berkat perkembangannya, Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, jika dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka yang terbaru sebagai hasil perkembangan teknologi, yakni Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun Multimeter Digital mulai disenangi, namun Multimeter Analog masih menjadi pilihan karena dinilai lebih presisi dibanding dengan Multimeter Digital.
Multimeter Analog Multimeter Analog dicirikan dengan jarum penunjuk. Parameter yang akan diukur dan jangkah ukur dipilih melalui saklar. Bentuk saklar pemilih mode pengukuran berbentuk lingkaran dengan garis penunjuknya. Dalam melakukan pengukuran skala ukur yang dibaca adalah sesuai dengan basaran dan jangkah yang akan ditunjuk oleh saklar pemilih.
Multimeter Digital Berbeda dengan Multimeter Analog, Multimeter Digital memiliki tampilan yang lebih sederhana, agar lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan Multimeter Analog. Multimeter Digital juga disebut DMM (Digital Multi Meter), atau bahkan DVOM (Digital Volt Ohm Meter). Multimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Ditinjau dari jenis pemilihan jangkahnya, ada dua jenis Multimeter Digital, yaitu Manual Range, dan Auto Range. Jenis Manual Range jangkah ukur dipilih melalui saklar selector secara manual, sedangkan pada jenis Auto Range jangkah ukur akan menyesuaikan secara otomatis sesuai dengan besaran yang diukur.
NAMA : DESI FITRAHANA RAMBE KELAS : 19 B MTK NONDIK NIM : 4192530003
SPESIFIKASI ALAT LABORATORIUM 1.Mistar Pengaris (mistar) atau biasa disebut juga meteran Mistar adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pengukur panjang, ketebalan dan ketinggian serta kedalaman suatu benda atau obyek serta dapat digunakan sebagai alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Tingkat ketelitian alat ini mencapai 0.1 cm atau 1 mm. Batas ukurnya bermacam-macam, ada yang lebih dari satu meter dan ada yang kurang dari 1 meter. Bahkan ada yang beberapa cm saja misalnya, 10 cm, 20 cm, 30 cm dan 50 cm. Beberapa contoh alat ukur ini antara lain meteran gulungan, penggaris kayu, siku-siku, penggaris logam, roll meter dan sebagainya. 2.Jangka Sorong Jangka sorong (mistar geser) Jangka sorong adalah suatu alat ukur yang ketelitiannya yang berbeda-beda, ada yang mencapai seperduapuluh millimeter (0,05 mm), ada yang mencapai seperlimapuluh millimeter (0,02 mm) dan ada pula yang mencapai seperseratus millimeter (0,01 mm). Hal ini tergantung dari banyaknya skala noniusnya. Jangka sorong terdiri dari dua macam skala yaitu, skala bagian tetap (skala utama dalam satuan cm) dan bagian skala bergerak atau bergeser (skala nonius dalam satuan mm). Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengukur. Sebagian produk terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan versi digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk jangka sorang di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm. Gambar 2.2 merupakan alat ukur jangka sorong dengan batas ukurnya adalah 20 cm. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur besaran-besaran panjang antara lain: 1. Diameter dalam sebuah silinder, yaitu rahang belakang dimasukkan ke dalam silinder, nonius digeser sehingga pinggir-pinggir rahang tetap bersinggungan dinding dalam silinder. 2. Panjang, tebal dan diameter luar, yaitu benda yang diukur diletakkan antara rahang geser dengan rahang tetap. 3. Kedalaman lubang benda, pengukuran dilakukan dengan memasukkan ujung bagian tangkai yang bergerak ke dalam lubang benda kemudian nonius digeser sehingga ujung tangkai ini mengenai dasar lubang. 3.Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda, misalnya tebal kertas, tebal uang logam, tebal plat tipis. Selain mengukur ketebalan, alat ini juga digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil. Alat ini memiliki tiga pengelompokan yang didasarkan pada penerapan yaitu: 1.Mikrometer dalam, berfungsi untuk mengukur diameter dari lubang benda. 2. Mikrometer luar, berfungsi untuk ukuran memasang blok-blok, kawat tipis, lapisan-lapisan, dan batang-batang 3.Mikrometer kedalaman, berfungsi untuk mengukur slot-slot. Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang dapat mengukur benda (obyek) dengan ketelitian terkecil 0.01 mm dan memiliki dua bagian skala yaitu skala mendatar (SM) sebagai skala utama dan skala putar (SP) sebagai skala nonius. Skala utama terdiri dari skala 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya, dan nilai tengah terdiri dari 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm dan seterusnya. Sedangkan skala putar terdiri dari skala 1 sampai 50. Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm, sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0.01 mm Jarak antara pembagian skala utama terkecil (1 dan 0,5 mm). 2.
Jumlah skala nonius (geser) setiap satu putaran. 3. Satu putaran skala sekrup menunjukkan berapa skala utama terkecil. 4. Jika satu putaran sama dengan X skala utama terkecil dan satu putaran adalah n skala nonius maka satu skala nonius sama dengan X/n dari skala utama terkecil. Sumber-sumber kesalahan yang biasa terjadi pada alat ukur ini adalah pembagian skala putar yang tidak sama besar, ada benda halus yang terjepit di antara penjepit benda sehingga titik nol bergeser. Selain itu, karena benda-benda yang diukur mempunyai dimensi kecil maka 23 perubahan temperatur dapat merubah ukuran benda dan pada waktu membaca penunjukkan alat mata tidak tepat di atas skala yang dibaca (terjadi kesalahan paralaks).
4.Multi Meter SPESIFIKASI MULTIMETER ANALOG Table spesifikasi multimeter Sanwa dan Sunwa NO spesifikasi Sanwa Sunwa 1 Tegangan 3 Volt DC (2 Baterai AA 1.5V) 3 Volt DC (2 Baterai AA 1.5V) 2 Pengukuran DC Volt 0.1 / 0.25 / 2.5 / 10 / 50 / 250 / 1000 V 0.1 / 0.25 / 2.5 / 10 / 50 / 250 / 1000 V 3 Pengukuran AC Volt 10 / 50 / 250 / 750 V 10 / 50 / 250 / 750 V 4 Pengukuran DC Ampere 50 microA / 2.5mA / 25mA / 0.25A 50 microA / 2.5mA / 25mA / 0.25A 5 Pengukuran Tahanan 2 Ohm / 20 kOhm / 200 kOhm / 2 MOhm; 2 Ohm / 20 kOhm / 200 kOhm / 2 MOhm; 6 Pengukuran Load Current 150 mA / 15 mA / 1.5 mA / 150 microA / 1.5 microA 150 mA / 15 mA / 1.5 mA / 150 microA / 1.5 microA 7 Pengukuran Kapasitas 10 microF 10 microF 8 Pengukuran DCV Null +/- 5 / 25 V +/- 5 / 25 V 9 Db -10 ~ +22 dB -10 ~ +22 dB 10 Made in Japan China (Wenzhou Instrument Factory, China) 11 Keterangan - Produk ini merupakan tiruan merk Sanwa. 12 Tipe YX360TRF YX360TRF
5.Spherometer Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama sisi. Alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain itu sperometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.. PERKEMBANGAN ALAT ALAT UKUR 1.Mistar Mistar hitung ada dalam beragam gaya dan umumnya muncul dalam bentuk linier atau melingkar dengan seperangkat tanda standar (skala) yang penting untuk melakukan perhitungan matematis. Mistar hitung yang dibuat untuk bidang khusus seperti penerbangan atau keuangan biasanya menampilkan skala tambahan yang membantu perhitungan yang umum dilakukan di bidang tersebut. Paling sederhana, masing-masing bilangan dikalikan diwakili oleh sebuah garis pada mistar hitung. Sebagai penguasa masing-masing memiliki skala logaritma, adalah mungkin untuk menyelaraskan mereka untuk membaca jumlah logaritma, dan dengan demikian menghitung produk, dari dua angka tersebut. Pendeta William Oughtred dan yang lainnya mengembangkan mistar hitung pada abad ke-17 berdasarkan karya yang muncul pada logaritma oleh John Napier. Sebelum munculnya kalkulator elektronik, mistar hitung merupakan alat perhitungan yang paling umum digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknik. Penggunaan mistar hitung terus berkembang sampai tahun 1950-an dan 1960-an bahkan saat komputer diperkenalkan secara bertahap; tapi sekitar tahun 1974 kalkulator ilmiah elektronik genggam membuat mistar hitung sangat usang[1][2][3][4] dan sebagian besar pemasok meninggalkan bisnis.
2. Jangka SorongJangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong saat era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut terbuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya.Selain digunakan untuk dapat mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier.Beliau adalah seorang yang menciptakan skala dan yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal juga sebagai skala nonius. Skala nonius ini merupakan sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong.Penjelasan mengenai skala nonius ini telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“.Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Spanyol yang bernama Dedron Nunes.Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851 3.Mikrometer Sekrup Periode (Tahun) Sejarah Mikrometer Sebelum Masehi Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan Sebelum tahun 1600 masehi – Abad Ke-17 Tahun 1639 W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad Ke-18 Tahun 1772 James Watt menemukan tabel top mikrometer Abad Ke-19 Tahun 1805 H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor” Tahun 1848 J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil. Tahun 1868 Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring Tahun 1877 Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad Ke-20 Tahun 1920-1935 Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer. Tahun 1947 Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital Abad Ke-21 Tahun 2003 Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama kali mikrometer dengan teknologi coolant-proffj
4. Multi Meter Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran. Berkat perkembangannya, Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, jika dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka yang terbaru sebagai hasil perkembangan teknologi, yakni Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun Multimeter Digital mulai disenangi, namun Multimeter Analog masih menjadi pilihan karena dinilai lebih presisi dibanding dengan Multimeter Digital 5. Spherometer Spherometer digunakan untuk mengukur ketebalan lensa merupakan faktor yang sangat di perhatikan oleh sebagian besar pemakai kaca mata yang memakai ukuran yang cukup tinggi ( 3 dioptri ke atas ) maka banyak pengembangan teknologi lensa yang bertujuan untuk mengejar tag tipis. Dari sisi bahan pengembangan untuk mendapatkan indeks bias setinggi mungkin. Sedangkan dari sisi desain, pengembangan untuk mendapatkan kontur kelengkungan serata mungkin. Sebenarnya ada satu metode untuk mendapatkan gambaran yang hampir mendekati kenyataan. Ada banyak faktor yang akan mempengaruhi hasilnya. Ahli kaca mata yang berkemampuan bagus dan sudah mendapatkan pendidikan khusus biasanya dapat melakukannya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perhitungan ketebalan lensa tersebut adalah : • Ukuran dioptri (D) lensa • Ukuran base curve (BC) lensa • Indeks bias (n) lensa • Jarak pupil (Pd) calon pemakai • Ukuran bingkai kaca • Ukuran ketebalan tengah (ct, center thieness) lensa • Jarak antara kedua lensa
Nama : Yohana Angeline Mangunsong NIM : 4193530008 Kelas : 19B ( Matematika Nondik ) Spesifikasi alat – alat fisika: a. Mistar Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. b. Jangka Sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. c. Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop. d. Multimeter Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
e. Spherometer Spherometer merupakan alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat oleh seorang ahli optik Prancis bernama Robert Aglae Cauchoix tahun 1810 dan diperkenalkan pertama kali oleh Nicholas Fartin. Awalnya Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur kelengkungan suatu lensa. Spherometer mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dari mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Ketelitian Spherometer adalah 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
Nama : Nabila Khairunnisa NIM : 4193230004 Prodi : Matematika Kelas: 19B Alat alat ukur : 1. Mistar Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks. 2. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Nama : Nabila Khairunnisa NIM : 4193230004 Prodi : Matematika Kelas: 19B 3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. 4. Spherometer Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama sisi. Alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain itu sperometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis. 5. Multimeter Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm). Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah : 1.Display 2.SaklarSelektor 3. Probe
Nama : Nabila Khairunnisa NIM : 4193230004 Prodi : Matematika Kelas: 19B Perkembangan alat-alat ukur: Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya.
Penggaris pita / gulung Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM). Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632.
Di jaman modern, orang menggunakan folding ruler yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 185 PERKEMBANGAN MIKROMETER Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsy menemuakan Micrometer yang kemudian dinamakan " Lord Chancelor ". Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil. Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer. Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik. Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital. Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj.
PERKEMBANGAN JANGKA SORONG Jangka sorong telah ada sejak zaman yunani dan romawi kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck). Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong ketika era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut dibuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah. Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius. Penjelasan mengenai skala nonius telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Skala nonius adalah sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong. Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Nama : Yohana Angeline Mangunsong NIM : 4193530008 Kelas : 19B ( Matematika Nondik ) Spesifikasi alat – alat fisika: a. Mistar Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. b. Jangka Sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. c. Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop. d. Multimeter Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
e. Spherometer Spherometer merupakan alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat oleh seorang ahli optik Prancis bernama Robert Aglae Cauchoix tahun 1810 dan diperkenalkan pertama kali oleh Nicholas Fartin. Awalnya Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur kelengkungan suatu lensa. Spherometer mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dari mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Ketelitian Spherometer adalah 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
Nama : Nabila Khairunnisa NIM : 4193230004 Prodi : Matematika Kelas: 19B Spherometer Spherometer digunakan untuk mengukur ketebalan lensa merupakan faktor yang sangat di perhatikan oleh sebagian besar pemakai kaca mata yang memakai ukuran yang cukup tinggi ( 3 dioptri ke atas ) maka banyak pengembangan teknologi lensa yang bertujuan untuk mengejar tag tipis. Dari sisi bahan pengembangan untuk mendapatkan indeks bias setinggi mungkin. Sedangkan dari sisi desain, pengembangan untuk mendapatkan kontur kelengkungan serata mungkin. Sebenarnya ada satu metode untuk mendapatkan gambaran yang hampir mendekati kenyataan. Ada banyak faktor yang akan mempengaruhi hasilnya. Ahli kaca mata yang berkemampuan bagus dan sudah mendapatkan pendidikan khusus biasanya dapat melakukannya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perhitungan ketebalan lensa tersebut adalah : • Ukuran dioptri (D) lensa • Ukuran base curve (BC) lensa • Indeks bias (n) lensa • Jarak pupil (Pd) calon pemakai
Nama : Nabila Khairunnisa NIM : 4193230004 Prodi : Matematika Kelas: 19B SEJARAH MULTIMETER
Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter. Fitur-fitur ini diaktifkan dengan jembatan Wheatstone pengeluaran, dan membuat pengukuran cepat dan mudah. Dengan menambahkan resistor seri atau shunt, lebih dari satu rentang tegangan atau arus dapat diukur dengan satu gerakan.
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8. Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol. Setiap meteran akan memuat sirkuit yang sedang diuji untuk beberapa contoh extent.For, sebuah microammeter dengan skala penuh saat 50 microamps, sensitivitas tertinggi yang umum tersedia, harus menarik setidaknya 50 microamps dari sirkuit yang sedang diuji untuk membelokkan sepenuhnya. Hal ini mungkin memuat rangkaian impedansi tinggi begitu banyak untuk mempengaruhi sirkuit, dan untuk memberikan pembacaan yang rendah. Voltmeter Tabung vakum atau voltmeter katup (VTVM, VVM) digunakan untuk pengukuran tegangan dalam sirkuit elektronik di mana impedansi tinggi diperlukan. VTVM memiliki impedansi masukan tetap biasanya 1 megom atau lebih, biasanya melalui penggunaan sirkuit pengikut katoda masukan, dan dengan demikian tidak signifikan memuat sirkuit yang sedang diuji. Sebelum pengenalan transistor digital elektronik impedansi tinggi analog dan transistor efek medan (FET) voltmeter digunakan. Meter digital modern dan beberapa meter analog modern menggunakan sirkuit elektronik masukan untuk mencapai tinggi impedansi masukan-mereka rentang tegangan secara fungsional setara dengan VTVMs. Skala tambahan seperti desibel, dan fungsi pengukuran seperti kapasitansi, gain transistor, frekuensi, duty cycle, menampilkan tahan, dan buzzers yang terdengar ketika resistansi diukur kecil telah dimasukkan pada multimeter banyak. Sementara multimeter dapat dilengkapi dengan peralatan khusus yang lebih dalam toolkit teknisi, beberapa multimeter termasuk fungsi tambahan untuk aplikasi khusus (suhu dengan probe termokopel, induktansi, konektivitas ke komputer, berbicara nilai terukur,dll).
Nama : Nabila Khairunnisa NIM : 4193230004 Prodi : Matematika Kelas: 19B Alat Ukur digital: 1. Mistar Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. Namun sebelumnya para pengguna diwajibkan untuk menginstal aplikasi ARCore agar membuatnya berfungsi.
Selain harus mendukung teknologi berbasis Augmented Reality (AR) tersebut, pengguna juga harus memperhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
Baca Juga: Google Photos Punya Fitur Bokeh dan Kompres Foto
Setelah terdeteksi, maka pengguna dapat menggunakan garis pengukur berwarna biru untuk menghitung panjang atau orange untuk menghitung tinggi pada layar dan menempatkannya di sepanjang tepi objek yang ingin diukur.
Dilansir dari GSMArena, nantinya hasil pengukuran akan muncul dan pengguna dapat menyimpan hasil gambar dan membagikannya ke pengguna lain.
Hasil pengukuran menggunakan aplikasi Measure diklaim hampir sama jika dibandingkan dengan hasil menggunakan alat pengukur, seperti penggaris misalnya. Karenanya, aplikasi ini dapat dimanfaatkan ketika pengguna membutuhkan perkiraan kasar atau keperluan mendadak yang membutuhkan alat ukur. 2. Jangka Sorong Caliper digital / Jangka sorong / Sigmat digital Kegunaan : untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm, hadir dengan layar LCD untuk mempermudah Anda melihat hasil pengukuran. Terbuat dari bahan material stainless steel yang kokoh.
Fitur Resolusi dan Akurasi Jangka sorong digital ini memiliki resolusi pengukuran sebesar 0.01mm / 0.0005 inch dan akurasi 0.02mm/0.001 inch.
Keunggulan : Jangka sorong digital ini terbuat dari bahan material stainless yang kokoh sehingga tahan lama dan awet.
Penggunaan : Jangka sorong digital ini sangat mudah untuk digunakan, cukup geser roda / slider sesuai ukuran yang dikehendaki, hasil pengukuran akan tampil pada layar LCD. 3. multimeter Multimeter Digital Berbeda dengan Multimeter Analog, Multimeter Digital memiliki tampilan yang lebih sederhana, agar lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan Multimeter Analog. Multimeter Digital juga disebut DMM (Digital Multi Meter), atau bahkan DVOM (Digital Volt Ohm Meter). Multimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Nama : Nabila Khairunnisa NIM : 4193230004 Prodi : Matematika Kelas: 19B 4. mikrometer Mikrometer Sekrup Digital
Skala mikrometer digital berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran dengan mikrometer ini langsung terbaca oleh layar tanpa harus melalui proses perhitungan. Prinsip Kerja Mikrometer Sekrup
Cara kerja mikrometer sekrup adalah sebagai berikut: Pada bagian Sleeve terdapat skal utama yang berisi angka 1,2,3,4 dst (bagian atas) dan angka 0,5, 1,5, 3,5 dst (bagian bawah), sehingga jarak antar 2 skala terkecil skala utama adalah 0, 5 mm. Sedangkan pada bagian Thimble terdapat skala nonius yang berisi angka 1-50 (kelipatan 5). Jika thimble diputar satu kali putan penuh (maju atau mundur) maka skala utama akan bertambah 0,5 mm atau berkurang 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 = 0,01 mm, artinya jarak antara 2 skala terkecil skala nonius adalah 0,01 mm. 5. spherometer Ini adalah "ring type spherometer," yang berarti bahwa dasar spherometer menghubungi permukaan optik di sepanjang keliling lingkaran. Indikator digital MItutoyo akurat hingga 0,003 mm, sehingga kita dapat melakukan pengukuran yang sangat akurat dari jari-jari kelengkungan lensa atau permukaan cermin. Basis memiliki dasar datar dipoles dengan akurat diputar dan diukur diameter dalam dan luar mulai dari 6 hingga 22 mm. Mereka terbuat dari kuningan sehingga mereka tidak merusak permukaan optik. Keuntungan dari spherometer jenis cincin adalah bahwa diameter lingkaran tempat spherometer menghubungi permukaan optik diketahui secara akurat, dan persamaan pertama dapat digunakan. Anda dapat membeli spherometer jenis cincin dari Edmund Optics, tetapi menggunakan indikator dial daripada yang digital.
Nama : Michelle Natasya Margaretha Simbolon NIM. :4193230009 Kelas : Matematika 19B
1.Spesifikasi alat alat ukur Terdiri atas
a.mikrometer skrup
Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya. Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja. b.Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. c.Jangka sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang tentang jangka sorong. d.sferometer Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm. Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup. e.multimeter Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Nama: Michelle Natasya Margaretha Simbolon Nim:4193230009 Prodi:Matematika 19 B
Alat Ukur Versi Manual dan Digital 1. MISTAR Manual Sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka.
Digital
Sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak
2. JANGKA SORONG A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)
Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper)
Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm. C. Jangka Sorong Digital (digital caliper)
Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
3. Mikrometer Sekrup Manual
Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi. Digital
Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya. mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch
4. Sferometer
Manual Sudah ada dari dulu. Digital Sudah ditemukan dan dudah diperjualbelikan. 5. Multimeter Manual
AVOmeter Analog adalah alat pengukur Arus,Tegangan dan Hambatan yang bersifat analog dan memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan mekanis. ketika mendapatkan sinyal,selanjutnya sinyal tersebut dibandingkan dan ditampilkan dalam bentuk simpangan jarum penunjuk. Pembacaan jarum penunjuk disesuaikan dengan skala ukur dan skala penunjukan. Digital
AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
NAMA : IKA AMELIA NIM : 4193230003 KELAS : 19-B JURUSAN : MATEMATIKA NONDIK
1. jelaskan spesifikasi mistar,jangka sorong,spherometer,mikrometer,dan multimeter. A. MISTAR (Penggaris) Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
B. JANGKA SORONG Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dilengkapi dengan nonius, sehingga tingkat ketelitiannya ada yang sampai 0,02 mm, tanpa nonius jangka sorong mempunyai nst skala utama adalah 1mm dan batas ukur 150 mm.
C. SPHEROMETER Spherometer menggunakan perangkat dalam mengukur radius kelengkungan permukaan bola. Sebagai contoh, dapat digunakan untuk mengukur ketebalan slide mikroskop atau kedalaman depresipada slide. Bahkan kelengkungan bola dapat diukur dengan menggunakan Spherometer. Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod kecil dengan skala vertikal diikat.Kepala sekrup memiliki disk lulus digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup.Skala vertikal digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan permukaan.Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan pitch dari benang sekrup. • Adapun bagian-bagian dari Spherometer beserta fungsinya. NO BAGIAN-BAGIAN FUNGSI 1. Skala Utama Untuk membaca hasil pengukuran 2. Sekrup Kalibrasi Untuk mengkalibrasi alat 3. Kaki geser Untuk menentukan hasil pengukuran dan kalibrasi 4. Kaki Tiga Tetap Untuk menyangga alat berdiri pada saat pengukuran 5. Skala Nonius Untuk membaca hasil pengukuran 6. Sekrup Pemutar Untuk menaikkan atau menurunkan skala nonius
D. MIKROMETER SEKRUP Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal 25 mm. Alat ini mempunyai nonius sehingga ketelitiannya dapat mencapai 0,01 mm. Tanpa nonius nst skala utama alat ini adalah 0,5 mm, karena pada jarak 25 mm skala utama terbagi dalam 50 skala sehingga jarak antara dua skala terdekat adalah 25/50 mm = 0,5 mm • Skala pada mikrometer sekrup ada dua yaitu ; 1. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup. Pada gambar terbaca besar Skala Utama , SU = 10,0 mm 2. Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis lurus dengan garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm. Dari gambar terbaca SN = (40 x 0,01)mm = 0,4 mm
E. MULTIMETER Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai Volt-Ohm meter yang dapat mengukur tegangan (volt), hambatan (ohm), maupun arus (ampere). Ada dua kategori multimeter, yaitu multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC. Bagian-bagian penting Multimeter : Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah : 1. Display 2. Saklar Selektor 3. Probe
NAMA : IKA AMELIA NIM : 4193230003 KELAS : 19-B JURUSAN : MATEMATIKA NONDIK
2. JELASKAN PERKEMBANGAN ALAT - ALAT TERSEBUT BAGAIMANA SAMPAI SEKARANG. 1. MISTAR Pendeta William Oughtred dan yang lainnya mengembangkan mistar hitung pada abad ke-17 berdasarkan karya yang muncul pada logaritma oleh John Napier. Sebelum munculnya kalkulator elektronik, mistar hitung merupakan alat perhitungan yang paling umum digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknik. Penggunaan mistar hitung terus berkembang sampai tahun 1950-an dan 1960-an bahkan saat komputer diperkenalkan secara bertahap; tapi sekitar tahun 1974 kalkulator ilmiah elektronik genggam membuat mistar hitung sangat using. Dan sampai sekarang mistar masih digunakan oleh setiap orang untuk mengukur sesuatu. Mistar juga sangat dibutuhkan anak sekolahan yaitu penggaris. Jadi perkembangan mistar sampai sekarang sangat maju. 2. JANGKA SORONG Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur. Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas. Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorongdengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital. Ayo sobat baca juga cara menggunakan jangka sorong. 3. SPHEROMETER Spherometer merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fartin. Awalnya, spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa. Spherometer adalah salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki yaitu 3 buah kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik/turun yang terletak ditengah-tengah ketiga kaki tetap. Spherometer memiliki tingkat ketelitin yang lebih tinggi daripada mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Ketelitian spherometer yaitu 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis. Sampai sekarang perkembangan alat spherometer semakin meningkat karena alat ini masih banyak dipergunakan orang lain untuk melakukan beberapa praktikum.
NAMA : IKA AMELIA NIM : 4193230003 KELAS : 19-B JURUSAN : MATEMATIKA NONDIK
4. MIKROMETER Berikut Periode Sejarah Micrometer Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil. Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer. Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik. Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital. Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj. 5. MULTIMETER Sejarah 1920 Pocket Multimeter Avometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter. Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital).
3. JELASKAN SPESIFIKASI ALAT TERSEBUT KEDALAM VERSI DIGITAL. 1. MISTAR • Mistar Ingsut Digital Merupakan mistar ingsut yanag ketelitiannya hingga 0,01 mm. hasil pengukurannya langsung dapat dibaca pada digitalnya sehingga merupakan mistar ingsut yang mudah digunakan dengan hasil pengukuran yang tepat. Fungsinya sebagai pengukur ketinggian atau caliber tinggi, alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertical pada batang yng tegak lurus dengan landasannya. 2. MIKROMETER • Micrometer Digital Mikrometer Digital ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran. 3. MULTIMETER • Multimeter Digital Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan
NAMA : IKA AMELIA NIM : 4193230003 KELAS : 19-B JURUSAN : MATEMATIKA NONDIK
SAMBUNGAN SOAL NOMOR 3
4. JANGKA SORONG
• Jangka Sorong Digital Jangka sorong digital atau sigmat digital merupakan jangka sorong yang lebih canggih dibanding jangka sorong yang sebelumnya. jangka sorong digital dilengkapi layar untuk menunjukkan hasil pengukuran. Dengan adanya jangka sorong digital proses pengukuran menggunakan vernier caliper semakin mudah dan gampang. Karena kita tidak perlu lagi membaca skala utama dan skala nonius pada bagian jangka sorong.
5. SPHEROMETER • Sperometer digital Spherometer tiga bola berguna untuk cermin teleskop dan lensa besar lainnya. Ini adalah "ring type spherometer," yang berarti bahwa dasar spherometer menghubungi permukaan optik di sepanjang keliling lingkaran. Indikator digital MItutoyo akurat hingga 0,003 mm, sehingga kita dapat melakukan pengukuran yang sangat akurat dari jari-jari kelengkungan lensa atau permukaan cermin. Basis memiliki dasar datar dipoles dengan akurat diputar dan diukur diameter dalam dan luar mulai dari 6 hingga 22 mm. Mereka terbuat dari kuningan sehingga mereka tidak merusak permukaan optik. Keuntungan dari spherometer jenis cincin adalah bahwa diameter lingkaran tempat spherometer menghubungi permukaan optik diketahui secara akurat, dan persamaan pertama dapat digunakan.
Nama : Yogi WM Simarmata NIM : 4193230002 Prodi : Matematika Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
A. Spesifikasi Alat Ukur Manual 1. Miktrometer sekrup Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda atau diameter suatau benda dengan skala 0,01 mm, contohnya mengukur ketebalan dari papan tulis atau mengukur diameter sebuah kawat besi. 2. Jangka sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm. 3. Mikrometer sekrup a. Kegunaan mikrometer sekrup: Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja. b. Ketelitian mikrometer sekrup: Micrometer sekrup hanya ada satu macam, yakni yang berketelitian 0.01 mm. c. Batas ukur : 25 m
4. Spherometer Spherometer digunakan untuk mengukur kelengkungan permukaan. Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod kecil dengan skala vertical diikat. Kepala sekrup memiliki disk lulus digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup Skala vertical digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan permukaan. Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan pitch dari benang sekrup. Kepala sekrup yang lulus ke dalam 100 divisi. Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempunyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama. sisi atasnya berbentuk piringan berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada pinggir piringan,batang skala sejajar dengan skrup. Pada spherometer yang baru, skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala terkecil 0,005 mm. Namun, pada spherometer yang lama skala terkecilnya adalah 0,001 mm
5. Multimeter Multimeter atau Multitester digunakan sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter), alat ukur resistansi (Ohm Meter), alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.
Nama : Yogi WM Simarmata NIM : 4193230002 Prodi : Matematika Tugas : Spesifikasi Alat Ukur B. Perkembangan sampai sekarang. 1. Mistar Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM . Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm).Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit. Anton Ullrich menemukan penggaris lipat pada 1851. Kegunaan mistar untuk menggambar dan menghasilkan kurva yang mulus telah diketahui sejak lama sebagai kurva Prancis. Sebuah alat yang dapat ditekuk atau bersifat fleksibel dan diubah sesuai dengan bentuk yang diinginkan dikenal sebagai spline datar atau kurva fleksibel. Ludwig Wittgenstein menggunakan penggaris dalam diskusi tentang permainan bahasa dalam Philosophical Investigations. Wittgenstein mengatakan bahwa meter bar standar di Paris merupakan kriteria untuk jenis penggaris lainnya dan ditetapkan menjadi salah satu acuan meter panjang, tapi itu tidak ada cara analitis untuk menunjukkan bahwa bar meteran standar itu sendiri adalah satu meter panjang.
2. Jangka sorong
Jangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck). Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong saat era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut terbuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk dapat mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah. Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier. Beliau adalah seorang yang menciptakan skala dan yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal juga sebagai skala nonius. Skala nonius ini merupakan sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong. Penjelasan mengenai skala nonius ini telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Spanyol yang bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Nama : Yogi WM Simarmata NIM : 4193230002 Prodi : Matematika Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
3. Micrometer Micrometer pertama di ciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada micrometer yang sekarang kita lihat. Micrometer sangat mudah di operasikan. Walaupun hanya dengan satu tangan tapi tetap punya akurasi pengukuran yang luar biasa akurat jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya. Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi. Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsey menemukan mikrometer yang kemudian di namakan “Lord Chancelor”. Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil. Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer. Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik. Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital. Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj.
4. Spherometer Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optic berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicholas Fartin. Awalnya, Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa. 5. Multimeter Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter. Fitur-fitur ini diaktifkan dengan jembatan Wheatstone pengeluaran, dan membuat pengukuran cepat dan mudah. Dengan menambahkan resistor seri atau shunt, lebih dari satu rentang tegangan atau arus dapat diukur dengan satu gerakan. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8.
Nama : Yogi WM Simarmata NIM : 4193230002 Prodi : Matematika Tugas : Spesifikasi Alat Ukur Versi digital 1. Mistar Meteran atau disebut juga pita ukur atau tape atau Roll Meter adalah alat ukur panjang yang bisa digulung. Biasanya panjang maksimal meteran sekitar 25 – 50 meter dengan fungsi yang sama seperti penggaris. Akan tetapi meteran berdimensi lebih panjang serta terbuat dari bahan yang lebih fleksibel dari pada penggaris supaya dapat digulung serta mudah dibawa kemana – mana. Karenanya meteran dapat digunakan untuk mengukur bidang seperti tanah dan bangunan. Namun seiring perkembangan zaman, kini meteran juga tersedia dalam bentuk digital. Meteran ini disebut dengan Meteran Laser atau Laser Distance Meter, meteran jenis ini dapat mengukur lebih panjang dibandingkan meteran biasa. Meteran ini menggunakan sinar laser yang dipancarkan dari alat ke objek tertentu untuk mengukur panjangnya jarak alat dan objek tersebut. Meteran laser terbaik ada yang memiliki tingkat keakurasian hingga 0,01 – 0,05 mm. 2. Jangka sorong Jangka sorong digital adalah jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul angka yang valid. Jenis ini merupakan perkembangan dari jangka sorong analog. Umumnya model digital ini jarang ditemui dalam praktik sekolah. Jenis vernier caliper digital memiliki layar digital yang dapat muncul nilai dari benda yang diukur tanpa harus menghitung secara manual.Dengan menggunakan model jenis ini akan mempermudah dan mempercepat mengukur benda – benda. Namun, dari segi harga jangka sorong jenis digital ini lebih mahal daripada jenis manual. 3. Mikrometer sekrup Mengukur diameter, panjang, dan ketebalan benda kini lebih mudah dengan mikrometer digital. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran sehingga hasilnya bisa lebih tepat dan akurat. Alat pengukur ketebalan benda ini memiliki tingkat keakuratan tinggi hingga +/- 0.1mm/0.005. Mikrometer digital ini bisa mengukur benda dengan ketebalan 0mm hingga 12.7mm, sehingga Anda bisa mengukur ketebalan benda lebih tepat dan detail. Mikrometer indigital dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran.
Nama : Yogi WM Simarmata NIM : 4193230002 Prodi : Matematika Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
4. Spherometer Spherometer digital tidak menggunakan prinsip kerja mekanis, namun memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika sinyal input masuk pada kumparan,trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal diolah pada mikroprosesor,dan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara aktual tanpa membandingkan skala pengukurannya. 5. Multimeter Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog. Multimeter DiMultimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya. Multimeter digital memiliki akurasi hingga plus atau minus 0.1% tetapi 1% ~ 2% lebih umum. digital juga disebut DMM (Digital Multi Meter), atau bahkan DVOM (Digital Volt Ohm Meter).
NAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON NIM : 4191230014 PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B SPESIFIKASI: 1. MISTAR Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. 2. JANGKA SORONG Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. 3. MIKROMETER Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. 4. SFEROMETER Secara umum sferometer terdiri dari: 1. Meja berkaki tiga (biasanya terbuat dari logam). Jika dihubungkan dengan garis, maka ketiga kaki tersebut membentuk segitiga sama sisi. 2. Sekrup yang terletak pada lubang ditengah-tengah meja kecil berkaki tiga. 3. Pangkal sekrup 4. Pemutar sekrup 5. Piringan spherometer yang memiliki 100 skala, berbentuk lingkaran, dan melekat pada sekrup. Satu putaran piringan menyebabkannya naik atau turun 1 mm. 6. Skala utama (dalam mm) berupa batang yang letaknya sejajar dengan sekrup. Skala ini sebagai indeks untuk membaca skala pada piringan spherometer dan juga untuk menandai banyaknya putaran penuh sekrup. Pada spherometer yang baru, skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala terkecil 0,005 mm. Namun, pada spherometer yang lama skala terkecilnya adalah 0,001 mm. Spherometer memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada mistar, jangka sorong, dan mikrometer. Ketelitian spherometer yaitu 0,01 mm. 5. MULTIMETER Bagian multimeter: 1. Papan Skala Multimeter Papan skala multimeter digunakan untuk membaca hasil pengukuran.Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya. 2. Saklar Jangkauan Ukur/ Batas Ukur Multimeter Saklar jangkauan ukur (batas ukur) digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas ukur (range).Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam Ω), saklar ditempatkan pada posisi Ω, demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-μA). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV. 3. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (Preset) Multimeter Sekrup pengatur posisi jarum (preset pada multimeter digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala). 4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zerro Adjustment) Tombol pengatur jarum posisi nol (Zerro Adjustment) digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan.Dalam praktek, kedua ujung kabel probe dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol. 5. Lubang Kabel Probe Multimeter Lubang probe multimeter merupakan tempat untuk menghubungkan kabel probe dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common.Pada Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
NAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON NIM : 4191230014 PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B PERKEMBANGAN SAMPAI SEKARANG 1. MISTAR Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM . Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit. Anton Ullrich menemukan penggaris lipat pada 1851. Kegunaan mistar untuk menggambar dan menghasilkan kurva yang mulus telah diketahui sejak lama sebagai kurva Prancis. Sebuah alat yang dapat ditekuk atau bersifat fleksibel dan diubah sesuai dengan bentuk yang diinginkan dikenal sebagai spline datar atau kurva fleksibel. Ludwig Wittgenstein menggunakan penggaris dalam diskusi tentang permainan bahasa dalam Philosophical Investigations. Wittgenstein mengatakan bahwa meter bar standar di Paris merupakan kriteria untuk jenis penggaris lainnya dan ditetapkan menjadi salah satu acuan meter panjang, tapi itu tidak ada cara analitis untuk menunjukkan bahwa bar meteran standar itu sendiri adalah satu meter panjang. 2. JANGKA SORONG Jangka sorong telah ada sejak zaman yunani dan romawi kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck). Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong ketika era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut dibuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah. Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius. Penjelasan mengenai skala nonius telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Skala nonius adalah sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong. Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851. Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital kita tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Kita cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudian melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
NAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON NIM : 4191230014 PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B 3. MIKROMETER Micrometer pertama di ciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada micrometer yang sekarang kita lihat. Micrometer sangat mudah di operasikan. Walaupun hanya dengan satu tangan tapi tetap punya akurasi pengukuran yang luar biasa akurat jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya. Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi. Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsey menemukan mikrometer yang kemudian di namakan “Lord Chancelor”. Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil. Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer. Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik. Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital. Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj. 4. SPHEROMETER Spherometer merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fartin. Awalnya, spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
NAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON NIM : 4191230014 PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B 5. MULTIMETER Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter. Fitur-fitur ini diaktifkan dengan jembatan Wheatstone pengeluaran, dan membuat pengukuran cepat dan mudah. Dengan menambahkan resistor seri atau shunt, lebih dari satu rentang tegangan atau arus dapat diukur dengan satu gerakan. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8. Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol. Setiap meteran akan memuat sirkuit yang sedang diuji untuk beberapa contoh extent.For, sebuah microammeter dengan skala penuh saat 50 microamps, sensitivitas tertinggi yang umum tersedia, harus menarik setidaknya 50 microamps dari sirkuit yang sedang diuji untuk membelokkan sepenuhnya. Hal ini mungkin memuat rangkaian impedansi tinggi begitu banyak untuk mempengaruhi sirkuit, dan untuk memberikan pembacaan yang rendah.
VERSI DIGITAL 1. MISTAR Mistar versi digital terdapat pada aplikasi smartphone dan dapat di peroleh dari google play store. Google baru saja merilis aplikasi Measure yang dapat digunakan untuk semua perangkat yang mendukung teknologi ARCore. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di Google Play Store. Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. Namun sebelumnya para pengguna diwajibkan untuk menginstal aplikasi ARCore agar membuatnya berfungsi. Selain harus mendukung teknologi berbasis Augmented Reality (AR) tersebut, pengguna juga harus memperhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur. Setelah terdeteksi, maka pengguna dapat menggunakan garis pengukur berwarna biru untuk menghitung panjang atau orange untuk menghitung tinggi pada layar dan menempatkannya di sepanjang tepi objek yang ingin diukur. Hasil pengukuran menggunakan aplikasi Measure diklaim hampir sama jika dibandingkan dengan hasil menggunakan alat pengukur, seperti penggaris misalnya. Karenanya, aplikasi ini dapat dimanfaatkan ketika pengguna membutuhkan perkiraan kasar atau keperluan mendadak yang membutuhkan alat ukur.
NAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON NIM : 4191230014 PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B 2. JANGKA SORONG Jangka sorong digital adalah jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul angka yang valid. Jenis ini merupakan perkembangan dari jangka sorong analog. Umumnya model digital ini jarang ditemui dalam praktik sekolah. Jenis vernier caliper digital memiliki layar digital yang dapat muncul nilai dari benda yang diukur tanpa harus menghitung secara manual.Dengan menggunakan model jenis ini akan mempermudah dan mempercepat mengukur benda – benda. Namun, dari segi harga jangka sorong jenis digital ini lebih mahal daripada jenis manual. 3. MIKROMETER Mikrometer ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran. Kelebihan mikrometer digital: Akurasi Tinggi Kita tidak perlu berulang-ulang mengukur ketebalan satu benda hanya untuk memastikan ketepatan ukurannya. Alat pengukur ketebalan benda ini memiliki tingkat keakuratan tinggi hingga +/- 0.1mm/0.005. Sehingga kita bisa mengukur satu benda dengan cepat dan tepat. Rentang Pengukuran Mikrometer digital ini bisa mengukur benda dengan ketebalan 0mm hingga 12.7mm, sehingga kita bisa mengukur ketebalan benda lebih tepat dan detail. Layar LCD Kita tidak perlu menebak-nebak lagi berapa hasil pengukuran kita karena mikrometer ini dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran kita. Desain Portable Mikrometer ini didesain dengan bentuk kecil dan portable sehingga bisa kita bawa kemana pun kita pergi, sangat praktis dan efisien tanpa khawatir memenuhi isi tas. 4. SPHEROMETER Spherometer digital tidak menggunakan prinsip kerja mekanis, namun memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika sinyal input masuk pada kumparan,trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal diolah pada mikroprosesor,dan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara aktual tanpa membandingkan skala pengukurannya.
5. MULTIMETER Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Nama : ANDREW LUPE TIOPAN SITORUS NiM : 4193230005 Kelas : 19B MATEMATIKA NON-DIK A. Mistar Alat ukur panjang yang sering digunakan ialah mistar/penggaris. Mistar memiliki skala terkecil 1mm/0,1cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm. Saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan harus tepat pada tempat yang diukur, jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar/lebih kecil. Kesalahan pengukuran ini di sebut kesalahan paralaks. Dahulu penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM . Penggalian di Lothal (2400 SM) menghasilkan satu penggaris berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa pada kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Anton Ullrich menemukan penggaris lipat pada 1851 digunakan untuk menggambar dan menghasilkan kurva yang mulus dan dapat ditekuk atau bersifat fleksibel yang dikenal sebagai spline datar/kurva fleksibel. Jenis-jenis penggaris mistar versi digital : Penggaris ballpoint, Penggaris elektronik, Penggaris sonar, dan sebagainya. B. Jangka Sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap ialah skala utama yang memiliki skala dalam cm dan mm, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser ialah skala nonius/vernier yang memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama ialah 0,1 mm/0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong ialah 0,1 mm/0,01 cm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan tersebut ditemukan alat ukur mirip dengan jangka sorong. Bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur. Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 SM hingga 220M) yang terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Selain digunakan sebagai alat ukur dapat juga digunakan untuk menentukan arah, hampir mirip dengan kompas. Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier menemukan jangka sorong dan menciptakan skala vernier yang disebutkan dalam bukunya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques” . Istilah skala nonius digunakan sebelum abad ke-19 dan ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol. Sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak dijumpai pada laboratorium diproduksi pertama kali dan diproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong seperti : Jangka Sorong Manual, Jangka Sorong Analog, dan Jangka Sorong Digital.
Nama : ANDREW LUPE TIOPAN SITORUS NiM : 4193230005 Kelas : 19B MATEMATIKA NON-DIK C. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup digunakan mengukur tebal benda-benda tipis, benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama mempunyai skala dalam mm, dan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi, yaitu 0,01 mm. Pada tahun 200 SM, bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tahun 1639, W. Goscoigne pertama kali menemukan Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad ke 18 tahun 1772, James Watt menemukan tabel top kalibrasi. Abad ke 19 tahun 1805, Henry Maudsy menemukan Micrometer yang dinamakan " Lord Chancelor ". Tahun 1855, J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil. Abad ke 20 Tahun 1920-1935 beberapa industri manufaktur diJepang mulai memproduksi Micrometer Sekrup. Tahun 1938, Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama Jepang mulai memproduksi Micrometer. Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke-2. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik. Tahun 1979 Untuk pertama kalinya Mitutoyo memperkenalkan Micrometer Digital. Abad ke 21 Tahun 2003 untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj. Jeni-jenis Micrometer Sekrup, seperti : Mikrometer Luar, Mikrometer Dalam, dan Mikrometer Kedalaman. D. Multimeter Multimeter sebagai alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur beberapa satuan listrik. Multimeter merupakan alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre), tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument terpisah untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran. Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka sebagai hasil perkembangan teknologi menjadi Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun Multimeter Digital mulai disenangi, namun Multimeter Analog masih menjadi pilihan karena dinilai lebih presisi dibanding dengan Multimeter Digital. E.Spherometer Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama sisi. Alat ini dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung dan digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis. Jenis-jenis spherometer ialah : Spherometer Manual, Mikro Spherometer, Spherometer dan Chaffee
Nama: Iman Kamarullah Hasibuan Nim :4191230010 Prodi: Matematika nondik 19B
ALAT UKUR
1.Mistar Pada umumnya mistar digunakan untuk mengukur benda-benda kecil. Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur.
2.Jangka Sorong Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
3.Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm.
4.Multimeter Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Adapun fugsi dari multimeter, antara lain: Mengukur tegangan DC Mengukur tegangan AC Mengukur kuat arus DC Mengukur nilai hambatan sebuah resistor Mengecek hubung-singkat / koneksi Mengecek transistor Mengecek kapasitor elektrolit Mengecek dioda, led dan dioda zener Mengecek inductor Mengukur HFE transistor (type tertentu) Mengukur suhu (type tertentu)
5.Spherometer Spherometer ini dapat mengukur kedalaman sebuah lengkungan. Saat spherometer diletakkan pada lensa (permukaannya lengkung) maka pada skrup pusat akan berputar naik atau turun sesuai dengan kelengkungan yang dimiliki lensa tersebut. sedangkan 3 kaki yang sama sisi lainnya memantapkan posisi spherometer pada lensa agar tidak mudah bergeser. Pada saat skup pusat berputar mengikuti lengkungan lensa, maka piringan yang terletak pada kepala skup akan ikut berputar. Sehingga dapat terbaca skala kelengkungan lensa dengan memperhatikan skala yang ada dipinggir piringan dengan skala 0 – 10,0 m ke atas jika lensa yang diuku lengkung ke atas dan 0 – 10,0 ke bawah jika lensa yang diukur lengkung ke bawah dan ditambah dengan skala piringan yang bernilai 0,01 m.
Nama: Iman Kamarullah Hasibuan Nim: 4191230010 Kelas: Matematika 19B 2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang a.alat ukur panjang Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik).Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran. b.alat ukur massa Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). c.alat ukur listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter. 3.Spesifikasi alat ukur versi digital a.mikrometer skrup digital Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik. b.mistar laser mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.kelebihan alat ini adalah: 1.Mengurangi waktu pengukuran: pengukuran Instan dengan sentuhan tombol. 2. Cepat mengukur jarak jauh: Ukur hingga 100 m (330 ft), lebih mudah, dan lebih akurat daripada dengan pita pengukur. 3. Meningkatkan mengukur akurasi: Dapatkan akurasi hingga 1,5 mm (1/16 in), menghilangkan dugaan apapun. 4. Satu orang mengukur: Dengan laser, tidak ada kebutuhan untuk kedua orang. 5. Operasi satu tangan: alat ukur Laser mudah dioperasikan dengan satu tangan. 6. Memperoleh pengukuran yang sulit: Mudah mengukur di dalam langit-langit palsu. 7. Tentukan ukuran luas dan volume: Otomatis perhitungan daerah (rekaman persegi) dan volume, dengan sentuhan tombol. c.Jangka sorong digital jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan. d.multimeter Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
NAMA : APRIDA WATY PURBA NIM : 4192230001 KELAS : MATEMATIKA NONDIK 19B
1. SPESIFIKASI MISTAR, SPHEROMETER, JANGKA SORONG, MIKROMETER SEKRUP, DAN MULTIMETER - Mistar (Penggaris) Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. -Jangka sorong Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. -Mikrometer sekrup Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. -Spherometer Spherometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Spherometer merupakan alat ukur panjang yang memiliki empat buah kaki yaitu 3 buah kaki tetap dan satu kaki lainnya yang dapat bergerak naik atau turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Spherometer memiliki 2 skala pengukuran yaitu skala utama dan skala nonius. Semetode umum spherometer terdiri dari; -Multimeter Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
2. PERKEMBANGAN MASING-MASING ALAT Seperti yang kita ketahui zaman sekarang ini semakin modern. Sehingga alat-alat yang kita gunakan kapan pun dan dimanapun sudah mulai canggih. Seperti dapat kita lihat adanya meteran untuk mengukur panjang suatu bangunan.Meteran mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan mistar selain ukurannya yang lebih panjang, meteran juga bisa digulung, sehingga mudah untuk dibawa kemana Mana
3. SPESIFIKASI ALAT DALAM VERSI DIGITAL -Meteran Selanjutnya ada meteran yaitu alat ukur panjang yang biasa digunakan dalam bangunan. Meteran ini merupakan alat ukur panjang dalam versi digital. Ketelitian pengukuran pada rollmeter sampai 0,5 mm. Pada dasarnya alat ukur panjang ini sama dengan mistar, akan tetapi lebih panjang serta bisa digulung.Satuan yang bisa digunakan pada meteran adalah mm dan cm, feet atau inch. Panjang dari meteran ini biasanya sangat beragam, untuk varian pendek biasanya berukuran 3 atau 5 meter. Sedangkan untuk ukur panjang bisa mencapai 10, 20, 30, 50 bahkan 100 meter. -Multimeter Digital Seiring berkembangnya zaman,alat alat yang ada pun semakin canggih,seperti multimeter ini. Pada awalnya yang kita ketahui multimeter hanya ada satu jenis saja yaitu multimeter analog. Tetapi sekarang telah terciptanya multimeter yang canggih yaitu multimeter digital. Digital multimeter merupakan sebuah alat yang dapat mengukur tegangan listrik
Nama : Pelixman Butarbutar Kelas : Matematika 19B NIM : 4193530004 ALAT ALAT UKUR 1. SPESIFIKASI ALAT PENGUKURAN MANUAL A. Mistar Mistar merupakan salah satu alat ukur panjang. Ketelitian sebuah mistar/ penggaris adalah setengah dari nilai skala terkecilnya. Alat ukur satu ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm atau sama dengan dua goresen terdekat. Oleh karena itu, mistar memiliki ketidak pastian sebesar 0,5 mm.
B. Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur panjang untuk pengukuran skala kecil. Alat ini digunakan misalnya untuk mengukur ketebalan benda, diameter luar atau diameter dalam sebuah silinder, dan juga kedalaman sebuah lobang kecil. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam, mengukur garis tengah bagian luar dan dalam pipa, atau kedalaman lubang. Terdapat beberapa bagian penting yang perlu kita ketahui dari jangka sorong, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki skala yang disebut skala utama. Satu bagian terkecil skala utama jangka sorong memiliki panjang 1 mm. Adapun rahang geser memiliki skala yang disebut skala nonius atau sering juga disebut dengan skala vernier. Pada skala nonius, panjang 20 skalanya adalah 1 mm atau dapat dikatakan pula bahwa satu bagian nonius adalah 0,05 mm yang berarti pula bahwa skala terkecilnya juga 0,05 mm atau 0,005 cm. C. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. D. Sferometer Sferometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Alat ini pertama kali dibuat tahun 1810 oleh ahli optic Perancis bernama Robert Aglae Cauchiox. Sferometer merupakan alat ukur pajang yang memiliki empat buah kaki yaitu 3 buah kaki tetap dan satu kaki lainnya yang dapat bergerak naik atau turun yang terletak di tengah-tengahketiga kaki tetap. Sferometer memiliki 2 skala pengukuran yaitu skala utama dan skala nonius. E. MULTIMETER Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya Fungsi Multimeter : Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog.
Nama : Pelixman Butarbutar Kelas : Matematika 19B NIM : 4193530004 2.Perkembangan Alat Alat Dari Dulu sampai Sekarang
A. Alat Ukur Panjang Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik). Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran. B.Alat Ukur Massa Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun. 3.Spesifikasi Alat Ukur Versi Digital A. Mikrometer Sekrup Digital Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik. B. Mistar Laser mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya. C.Jangka Sorong Digital jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan. D. Dultimeter Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Yandre Try Fena Manurung NIM : 4193230016 Kelas : Matematika NonDik 19B 2. Perkembangan Alat Ukur A.alat ukur panjang Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik). Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran. B.alat ukur massa Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital. C.alat ukur listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter.Alat ukur listrik sudah banyak mengalami kemajuan dan memiliki banyak jenis alat seperti: 1).ampere Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik 2).Ohm meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor. 3.)Volt meter Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik tertutup. 4).Watt meter Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun. 5).Multimeter Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).Ada dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) , dan multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran. 6).megger Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah. 7).Kwh meter Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah.
Nama : Yandre Try Fena Manurung NIM : 4193230016 Kelas : Matematika NonDik 19B 3. Alat Ukur Versi Digital a.mikrometer skrup digital Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik. b.mistar laser mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya. c.Jangka sorong digital jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan. . d.multimeter Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Yandre Try Fena Manurung NIM : 4193230016 Kelas : Matematika NonDik 19B TUGAS PRATIKUM FISIKA : 1.Spesifikasi alat 1. Mistar (Penggaris) Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. Contoh:
2. Jangka Sorong Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Contoh:
3. Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Contoh:
4. Sferometer Sferometer adalah alat untuk untuk pengukuran yang tepat dari jari-jari kelengkungan bola atau permukaan melengkung. Sferometer terdiri bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing seperti : • Skala utama : untuk membaca hasil pengukuran • Sekrup kalibrasi : untuk mengkalibrasi alat • Kaki geser : untuk menentukan hasil pengukuran dan kalibrasi • Kaki tiga tetap : untuk menyangga alat berdiri pada saat pengukuran • Skala nonius : untuk membaca hasil pengukuran • Sekrup pemutar : untuk menaikkan atau menurunkan skala nonius Cara pengoperasian alat sferometer adalah saat sferometer diletakkan pada lensa permukaan maka pada sekrup pusat akan berputar naik/turun sesuai dengan kelengkungan yang dimiliki lensa
5. Multimeter Multimeter merupakan alat ukur yang paling banyak dipergunakan oleh para praktisi, hobist dan orang yang bekerja berkaitan dengan rangkaian listrik dan elektronika. Mulltimeter dapat dipergunakan untuk mengukur besaran listrik seperti hambatan, arus, tegangan. Karena dirancang untuk mengukur tiga besaran tersebut, maka multimeter sering disebut AVO meter Multimeter pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting diantaranya adalah : • Display • Saklar Selektor • Probe
Nama : Welfrid punan pandiangan Nim : 4193530009 Kelas : Matematika Nondik 19b Tugas Praktikum Fisika
1.M I S T A R Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. 2.JANGKA SORONG
Jangka sorong merupakan alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan ketebalan sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0,1 milimeter. Alat ini dapat menampilkan ukuran dengan sangat terperinci bila dibandingkan dengan beberapa alat ukur yang lain, semisal penggaris.
Cara kerja jangka sorong dalam pemakaian, umunya digunakan untuk mengukur besaran panjang, ketebalan serta diameter luas, dalam suatu benda. Dengan skala paling kecil yaitu 0,1 milimeter, alat ini dapat mengukur dengan ketelitian rata-rata 0,05 milimeter.
Skala jangka sorong dibagi menjadi dua yaitu skala utama dengan satuan centimeter dan skala Nonius dengan satuan milimeter. Kemudian pada bagaian rangah tetap atas dan bawah tidak bisa diubah posisinya. Sedangkan rahang ubah atas dan bawah dapat diubah serta ada pengunci putar. 3.MIKROMETER SEKRUP Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01. Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar maupun Masyarakat Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan Fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada Jangka Sorong karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1 dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer lebih baik daripada Jangka Sorong. 4. SFEROMETER Sferometer adalah suatu alat untuk mengukur kedalaman atau tinggi suatu lensa tetapi titik Nol nya tidak selalu Nol. Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup. 5.Multimeter Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM yang dapat mengukur tegangan , hambatan maupun arus. Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM(digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.
Nama : Welfrid punan pandiangan Nim : 4193530009 Kelas : Matematika Nondik 19b Tugas Praktikum FISIKA Perkembangan Alat ukur A.alat ukur panjang Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik). Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran. B.alat ukur massa Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan). Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital. C.alat ukur listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter
3. Alat Ukur Versi Digital 1. Jangka sorong digital jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan. 2.multimeter Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika 3.mikrometer skrup digital Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital
Nama :Sri Utami Dewi Nim :4193530006 Kelas:Matematika nondik 19b
1. Spesifikasi alat-alat. A. Mistar Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks. B. Jangka sorong. Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis. Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. C.Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. D. Multimeter Multimeter sebagai alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur beberapa satuan listrik. Multimeter merupakan alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre), tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument terpisah untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran. Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka sebagai hasil perkembangan teknologi menjadi Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya.
2. perkembangan masing-masing alat. A.Mistar Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM . Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm).Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit. Anton Ullrich menemukan penggaris lipat pada 1851. Kegunaan mistar untuk menggambar dan menghasilkan kurva yang mulus telah diketahui sejak lama sebagai kurva Prancis. B.Jangka sorong Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur. Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. C. SPHEROMETER Spherometer merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fartin. Awalnya, spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
Sampai sekarang perkembangan alat spherometer semakin meningkat karena alat ini masih banyak dipergunakan orang lain untuk melakukan beberapa prakt 3.SPESIFIKASI ALAT TERSEBUT KEDALAM VERSI DIGITAL. 1. MISTAR • Mistar Ingsut Digital Merupakan mistar ingsut yanag ketelitiannya hingga 0,01 mm. hasil pengukurannya langsung dapat dibaca pada digitalnya sehingga merupakan mistar ingsut yang mudah digunakan dengan hasil pengukuran yang tepat. Fungsinya sebagai pengukur ketinggian atau caliber tinggi, alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertical pada batang yng tegak lurus dengan landasannya.
2.JANGKA SORONG Jangka Sorong Digital Jangka sorong digital atau sigmat digital merupakan jangka sorong yang lebih canggih dibanding jangka sorong yang sebelumnya. jangka sorong digital dilengkapi layar untuk menunjukkan hasil pengukuran. Dengan adanya jangka sorong digital proses pengukuran menggunakan vernier caliper semakin mudah dan gampang. Karena kita tidak perlu lagi membaca skala utama dan skala nonius pada bagian jangka sorong. 3.MIKROMETER • Micrometer Digital Mikrometer Digital ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran. 4. MULTIMETER • Multimeter Digital Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan 5.SPHEROMETER • Sperometer digital Spherometer tiga bola berguna untuk cermin teleskop dan lensa besar lainnya. Ini adalah "ring type spherometer," yang berarti bahwa dasar spherometer menghubungi permukaan optik di sepanjang keliling lingkaran. Indikator digital MItutoyo akurat hingga 0,003 mm, sehingga kita dapat melakukan pengukuran yang sangat akurat dari jari-jari kelengkungan lensa atau permukaan cermin. Basis memiliki dasar datar dipoles dengan akurat diputar dan diukur diameter dalam dan luar mulai dari 6 hingga 22 mm. Mereka terbuat dari kuningan sehingga mereka tidak merusak permukaan optik. Keuntungan dari spherometer jenis cincin adalah bahwa diameter lingkaran tempat spherometer menghubungi permukaan optik diketahui secara akurat, dan persamaan pertama dapat digunakan.
Nama: Marlinasinaga NIM:1493230012 Kelas : Matematika nondik 19B PERKEMBANGAN ALAT UKUR a. Mistar
Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
B.Jangka Sorong Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
C.Mikrometer Mikrometer adalah sebuah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada. Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu
D.Spherometer SpherometerSeperti halnya dengan mikrometer sekrup, spherometer juga mempunyai dua bagianskala yaitu skala vertikal (SV) sebagai skala utama dan skala horizontal (SH) sebagai skalanoniusnya. Spherometer dapat digunakan mengukur benda-benda yang tipis (untuk ukuran-ukuran kecil dari 5 cm) dengan ketelitian yang tinggi, dan dapat pula digunakan untukmengukur kelengkungan suatu permukaan spheris seperti segmen bola, potongan mendatarsilinder, kaca prefarat, tebal lensa dan sebagainya. Ketelitian alat ini adalah skala piringan(skala nonius) yang terkecil. Bagian-bagian spherometer terdiri dari kepala sekrup/pemutar, mistar dengan skalautama, piringan yang bersatu dengan sekrup, skala piringan, kaki-kaki spherometer dan sekrupdengan ujung runcing. Untuk alat spherometer yang baik adalah ujung-ujung piringannya tidak peot dan ujung-ujung sekrupnya benar-benar runcing
E.Multimeter Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital).
Nama : Hanna Gabriel Srirani Manurung NIM : 4193230015
* Mistar Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya
* Jangka Sorong Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
* Mikrometer Sekrup Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm
*Spherometer Spherometer adalah alat untuk mengukur kelengkungan permukaan. Spherometer adalah menggunakan perangkat dalam mengukur radius kelengkungan permukaan bola. Sebagai contoh, dapat digunakan untuk mengukur ketebalan slide mikroskop atau kedalaman depresi pada slide. Bahkan kelengkungan bola dapat diukur dengan menggunakan Spherometer. Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod kecil dengan skala vertikal diikat. Kepala sekrup memiliki disk lulus digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup. Skala vertikal digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan permukaan. Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan pitch dari benang sekrup. Kepala sekrup yang lulus ke dalam 100 divisi. Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempunyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama. sisi atasnya berbentuk piringan berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada pinggir piringan,batang skala sejajar dengan skrup.
*Multimeter Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Nama : Hanna Gabriel Srirani Manurung NIM : 4193230015 2. Perkembangan Alat Ukur A.alat ukur panjang Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik). Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran. B.alat ukur listrik Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter.Alat ukur listrik sudah banyak mengalami kemajuan dan memiliki banyak jenis alat seperti: 1).ampere Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik 2).Ohm meter Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor. 3.)Volt meter Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik tertutup. 4).Watt meter Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun. 5).Multimeter Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).Ada dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) , dan multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran.
Nama : Hanna Ga Riel Srirani Manurung NIM: 4193230015
Alat alat ukur digital 1 Ampermeter Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.
5 2. Voltmeter Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter)
6
3. Ohm-meter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
7
4. Multitester Analog/Digital Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
NAMA : RATNA NOVITA SARI
BalasHapusKELAS : MATEMATIKA NONDIK (19B)
NIM : 4192530005
MATA KULIAH : FISIKA PRATIKUM
TUGAS MEMBUAT SPESIFIKASI , VERSI DIGITAL DAN PERKEMBANGAN
ALAT-ALAT LABORATORIUM FISIKA
1. MISTAR (PENGGARIS)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Perkembangan mistar cukup pesat di era sekarang, dulu Mistar plastik adalah alat ukur yang menggunakan bahan plastik untuk menyimpan sistim satuan pengukuran dan sekarang mistar berkembang dan berkombinasi menjadi mistar gulung dll.
2. JANGKA SORONG
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas. Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Perkembangannya mikrometer pertama diciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada mikrometer yang sekarang kita lihat. Saat ini, mikrometer sekrup sangat mudah dioperasikan. Walauaun hanya dengan satu tangan tapi tetap punya akurasi pengukuran yang luar biasa akurat jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya..
4. SPHEROMETER
Spherometer adalah alat untuk pengukuran yang tepat dari jari-jari kelengkungan bola atau permukaan melengkung. Awalnya, instrumen ini terutama digunakan oleh ahli optik untuk mengukur kelengkungan permukaan lensa.
5. MULTIMETER
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Nama: Rizka Annisa Mingka
BalasHapusNIM: 4192530009
Kelas: Matematika Nondik 19-B
1. SPESIFIKASI ALAT UKUR MANUAL
A. Mistar (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukurannya, tidak lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. Mistar / penggaris digunakan untuk mengukur benda-benda berbidang datar serta berdimensi kecil saja semisal gambar ataupun ubin.
B. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier.
Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
C. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
D. Spherometer
Spherometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Spherometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Spherometer memiliki ketelitian 0,01 mm.
E. Multimeter
Multimeter analog umumnya mampu mengukur tegangan, arus, dan resistansi dan seringkali memiliki fungsi untuk menguji frekuensi dan kekuatan sinyal juga. Batas ukur multimeter dijelaskan dalam istilah Defleksi Skala Penuh atau FSD (Full Scale Deflection). FSD adalah skala maksimum yang dapat dibaca oleh rentang batas ukur tersebut.
• Tegangan DC: 0.25V, 2.5V, 10V, 50V, 250V, 1000V
• Tegangan AC: 10V, 50V, 250V, 750V
• Arus DC: 50μA, 2.5mA , 25mA, 0.25A
• Resistansi: x1, x10, x100, x1000
Nama: Rizka Annisa Mingka
BalasHapusNIM: 4192530009
Kelas: Matematika Nondik 19-B
2. SPESIFIKASI ALAT UKUR DIGITAL
A. Mistar Digital
Mistar/penggaris digital dapat ditemukan di smartphone, salah satunya aplikasi Measure. Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. perhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
B. Jangka Sorong Digital
Dengan adanya jangka sorong digital proses pengukuran menggunakan vernier caliper semakin mudah dan gampang. Karena kita tidak perlu lagi membaca skala utama dan skala nonius pada bagian jangka sorong. Pada jangka sorong jenis digital, skala nonius diganti dengan modul elektronik yang mempunyai display layar monitor yang akan menampilkan angka hasil pengukuranya.
C. Mikrometer Sekrup Digital
Mikrometer sekrup digital memiliki skala digital dimana hasil pengukuran terhadap suatu benda dapat langsung dibaca pada skala digital tanpa proses perhitungan, Dengan kelebihannya berupa presisi yang sangat teliti.
D. Spherometer Digital
Sama seperti spherometer analog, spherometer digital juga digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Dengan cara yang lebih mudah, kita hanya perlu meletakkan alat yang akan diukur keatas spherometer digital yang telah disambungkan ke komputer atau laptop, lalu akan terlihat ukuran/diameternya.
E. Multimeter Digital
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Nama: Rizka Annisa Mingka
BalasHapusNIM: 4192530009
Kelas: Matematika Nondik 19-B
3. PERKEMBANGAN DARI MASA KE MASA
A. Mistar / Penggaris
Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya.
Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632.
Sampai sekarang, penggaris telah memiliki banyak bentuk. Dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.
B. Jangka Sorong
Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai Italia. Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur.
Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong.
Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas. Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier menemukan jangka sorong.
Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin.
Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital kita tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorongdengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
C. Mikrometer Sekrup
Mikrometer pertama diciptakan pada abad ke-18. W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Tahun 1920-1935, beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup.
Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer. Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer di tahun 1947. Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter dan memproduksi mikrometer 3 titik. Pada tahun 1979, Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital.
D. Spherometer
Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa, tapi sekarang spherometer sudah digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola, seperti cermin dan lensa. Selain itu, spherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
E. Multimeter
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi.
Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Operasi Multimeter adalah kombinasi dari multi-range voltmeter DC, multi-range voltmeter AC, multi-range ammeter, dan multi-range ohmmeter.
Nama:Eka Fitrilia Sari Hutagalung
BalasHapusNim :4192530001
matematika nondik 2019 kelas B
ALAT UKUR
1.Mistar
Pada umumnya mistar digunakan untuk mengukur benda-benda kecil. Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur.
2.Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
3.Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm.
4.Multimeter
Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.
Adapun fugsi dari multimeter, antara lain:
Mengukur tegangan DC
Mengukur tegangan AC
Mengukur kuat arus DC
Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
Mengecek hubung-singkat / koneksi
Mengecek transistor
Mengecek kapasitor elektrolit
Mengecek dioda, led dan dioda zener
Mengecek inductor
Mengukur HFE transistor (type tertentu)
Mengukur suhu (type tertentu)
5.Spherometer
Spherometer ini dapat mengukur kedalaman sebuah lengkungan. Saat spherometer diletakkan pada lensa (permukaannya lengkung) maka pada skrup pusat akan berputar naik atau turun sesuai dengan kelengkungan yang dimiliki lensa tersebut. sedangkan 3 kaki yang sama sisi lainnya memantapkan posisi spherometer pada lensa agar tidak mudah bergeser. Pada saat skup pusat berputar mengikuti lengkungan lensa, maka piringan yang terletak pada kepala skup akan ikut berputar. Sehingga dapat terbaca skala kelengkungan lensa dengan memperhatikan skala yang ada dipinggir piringan dengan skala 0 – 10,0 m ke atas jika lensa yang diuku lengkung ke atas dan 0 – 10,0 ke bawah jika lensa yang diukur lengkung ke bawah dan ditambah dengan skala piringan yang bernilai 0,01 m.
NAMA :ANGELINA SILABAN
BalasHapusNIM :4192330001
PRODI:MATEMATIKA (19B)
Alat-Alat Ukur
1.Mistar
Mistar atau penggaris merupakan alat ukur panjang yang sering digunakan . Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,1cm.
Perkembangan mistar di Indonesia umumnya diekspresikan dalam satuan sentimeter.
Sebelum ditetapkan satuan khusus untuk mengukur panjang, orang-orang zaman dahulu terbiasa mengukur panjang dengan membandingkan dengan apapun yang mereka punya. Para filsuf masa lampau kemudian mencetuskan ide untuk membuat suatu ‘pembanding’ standar yang bisa dipakai secara luas di seluruh dunia. Tujuannya agar di masa depan orang-orang tinggal mengalikan pembanding tersebut dengan angka.
2.Jangka Sorong
Jangka Sorong adalah alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian 0,01 milimeter, sehingga dapat mengukur ukuran sebuah benda dengan lebih teliti dan akurat.
Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas.
Dalam jangka sorong terdapat dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier).Jangka sorong modern yang sekarang banyak di jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851.Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudian melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
3.Mikrometer
Mikrometer adalah sebuah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur ketebalan suatu benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm.
Mikrometer pertama diciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada mikrometer yang sekarang kita lihat.Tahun 1938,Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer.Tahun 1947,Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer.Tahun 1953,Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter.Tahun 1969,Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik.Tahun 1979,Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital.Abad Ke-21,tahun 2003 ,Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama kali mikrometer dengan teknologi coolant-proof.
4.Spherometer
Spherometer adalah suatu alat untuk mengukur kedalaman atau tinggi suatu lensa tetapi titik Nol nya tidak selalu Nol.
Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempunyai 3 kaki yang ujungnya.Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm.Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius.
Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
5.Multimeter
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter).
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter), dan multimeter analog.
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie.Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter.
Berkat perkembangannya, Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, maka yang terbaru sebagai hasil perkembangan teknologi, yakni Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA : ENDANG
BalasHapusNIM : 4193230006
KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B
HALAMAN : 1
A. Spesifikasi alat ukur Multimeter, Jangka Sorong, Mistar dan Sferometer
1. Mistar (penggaris)
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang ataupun lebar suatu benda.
Penggaris atau mistar mempunyai ketelitian hingga 0,5 cm.
Pengukuran panjang yang benar adalah skala 0 pada penggaris berimpit dengan ujung benda yang akan diukur panjangnya.
2. Jangka sorong
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan ataupun diameter suatu benda.
Jangka sororng mempunyai ketelian hingga 0,1 mm.
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu bagian yang diam serta bagian bergerak.
3. Multimeter
Multimeter adalah alat pengukuran listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (ampere meter). Ada dua kategori multimeter yauitu multimeter digital atau DMM (digital multi meter) dimana multimeter ini merupakan yang baru dan lebh akurat hasilnya, serta multimeter analog. Masing masing kategori dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC. Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.
4. SPHEROMETER
Pada umumnya spherometer memiliki NST skala vertikal (skala utama) 0,5 mm dan jumlah skala putar (nonius) sebanyak 50 skala.
Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bisa mencapai 0,01 mm.
B. Perkembangan Mistar Jangka Sorong, Multimeter, dan Spherometer
1. Mistar
Pada tahun 1790, atas berbagai masukan dari para filsuf terdahulu yang telah melakukan berbagai observasi, sebuah organisasi nasional di Perancis merilis suatu definisi untuk meter, yakni panjang sebuah pendulum, yang separuh periodenya adalah selama 1 detik, diukur di 45° LU (Lintang Utara) pada ketinggian permukaan laut. Sederhana sekali definisi awal dari “meter” ini. Pendulum digunakan sebagai standar karena pada masa itu penggunaannya memang sedang populer, terutama di Yunani, pusat pemikiran filsafat masa itu.
Namun, definisi meter yang telah dibuat tak lantas membuat para pemikir masa lampau puas karena menyisakan banyak sekali celah. Bila dibandingkan dengan “meter” yang sekarang, ketidakpastian dari definisi ini bahkan masih sangat besar mengingat pendefinisiannya masih bergantung pada satuan lain (detik) dengan ketidakpastian yang lumayan (1 detik). Selain itu, besarnya gravitasi yang tidak sama di seluruh permukaan bumi juga membuat definisi ini kurang akurat.
Pada tahun 1792, para ilmuwan mulai memasuki percaturan pendefinisian “meter” ini. Atas masukan dari Akademi Sains Perancis, dihasilkan definisi baru “meter”. Untuk menghindari pengaruh perbedaan gravitasi di permukaan bumi, kali ini, panjang “meter” dibandingkan dengan panjang garis khatulistiwa. Satu “meter” kali ini didefinisikan sebagai 10-7 kali seperempat meridian, yang dihitung secara astronomis sebagai jarak dari garis khatulistiwa ke kutub utara bumi melewati kota Paris, Perancis.
Definisi meter kemudian diperbarui pada 1795 dengan metode yang sama (pengukuran panjang garis khatulistiwa), tetapi melalui kota Barcelona, Spanyol. Definisi ini juga masih menyisakan banyak celah karena permukaan bumi tidak rata, dan bentuk bumi juga tidak bulat sempurna yang sulit diekspresikan ukuran seperempatnya secara matematis. Ketidakpastian dari definisi ini adalah sekitar 0,1 mm.
NAMA : ENDANG
BalasHapusNIM: 4193230006
KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B
HALAMAN : 2
Pada akhir abad ke-18, mulai tercetus ide untuk membuat suatu benda yang panjangnya akan didefinisikan sebagai “meter”. Selama proses pengukuran panjang seperempat meridian untuk pendefinisian “meter” sebelumnya, telah dibuat beberapa batangan dari platinum berdasarkan meteran sementara. Pada 1799, dipilihlah batangan yang panjangnya mendekati definisi “meter” sebelumnya untuk menjadi definisi “meter” yang baru. Batangan ini dikenal sebagai mètre des Archives. Sistem metrik, yaitu sistem pengukuran yang didasarkan pada satuan meter dan diresmikan di Perancis.
Memasuki abad ke-19, “meter” mulai mendunia sehingga banyak aspek dari mètre des Archives yang diragukan orang-orang. Berbagai negara mencoba memakai sistem pengukuran ini dengan membeli sebuah batangan yang dibuat meniru panjang mètre des Archives untuk dijadikan standar di negara masing-masing. Akan tetapi, pada saat itu tidak ada suatu standar yang menjamin bahwa seluruh negara itu mempunyai ukuran “meter” yang sama panjangnya. Salah satu yang menambah keraguan pada standar tersebut adalah pemuaian. Ketidakpastian pengukuran “meter” pada masa ini mencapai 0,01 mm.
Pembuatan batangan untuk definisi “meter”.
Pada 20 Mei 1875, diadakanlah sebuah konferensi di Paris, Perancis, yang menghasilkan berdirinya BIPM, dengan tujuan untuk dijadikan lembaga yang melakukan standarisasi pengukuran, antara lain membuat definisi baru untuk “meter” yang bisa diterima di seluruh dunia. Konferensinya sendiri dijadikan sebuah konferensi rutin yang disebut CGPM (dalam bahasa Inggris: General Conference on Weights and Measures; bahasa Prancis: Conférence Générale des Poids et Mesures).
Pada 1889, akhirnya disepakati suatu definisi “meter” sebagai jarak antarsumbu dari 2 garis tengah yang tertanda di batangan campuran 90% platina dan 10% iridium (yang lebih tahan terhadap tekanan daripada platina murni), dan dibentuk dengan bentuk penampang menyerupai huruf X untuk meminimalkan tekanan akibat torsi pada tekanan udara standar dan suhu 0°C, didudukkan di atas 2 silinder dengan diameter minimal 1 cm yang secara simetris terletak pada bidang horizontal yang sama dengan jarak 571 mm antar kedua silinder tersebut.
Salah satu batangan “meter” 1889 yang disimpan di Amerika Serikat. Definisi “meter” ini disimpan oleh BIPM, setelah sebelumnya sebuah industri di London berhasil memproduksi 30 batangan serupa (salah satunya akhirnya menjadi definisi “meter”) dan didistribusikan ke berbagai negara untuk digunakan sebagai standar di masing-masing negara. Satu dari 30 batangan itu disimpan dan ditetapkan menjadi definisi “meter”. Pada masa ini ketidakpastian pengukuran “meter” mencapai 0,1 um.
Seiring berkembangnya teori kuantum dan berbagai eksperimen gelombang, pada 1950, metode pengukuran panjang dengan interferometer mampu menghasilkan pengukuran yang lebih akurat dengan memanfaatkan interferensi gelombang elektromagnetik. Dipilihlah atom kripton 86 yang berwujud gas pada suhu ruangan sebagai standar.
Pada 1960, disepakatilah definisi baru dari “meter”, yakni 1.650.763,73 kali panjang gelombang radiasi transisi antara kulit 2p10 dan 5d5 pada atom kripton 86 di ruang hampa udara. Definisi ini disandarkan pada definisi “angstrom” yang pada masa lalu dibuat dan digunakan untuk pengukuran panjang gelombang, sebagai panjang gelombang garis-garis kadmium di udara. Ketidakpastian definisi “meter” ini sebesar 4 nm.
Tidak lama setelah itu, sebuah penemuan besar kembali mempengaruhi definisi “meter”. Laser yang monokrom (tersusun atas satu jenis gelombang cahaya, satu warna) dan seluruh cahayanya mempunyai fase yang sama membuat para ilmuwan tertarik untuk kembali memperbarui definisi “meter”. Kekurangan-kekurangan kripton sebagai standar juga mulai terungkap, antara lain garis-garis gelombang kripton menunjukkan ketidaksimetrisan pada kondisi tertentu, sehingga menimbulkan definisi “meter” yang bias, tergantung titik referensi yang diambilnya.
NAMA : ENDANG
BalasHapusNIM: 4193230006
KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B
HALAMAN : 3
b. Jangka Sorong
Salah satu alat ukur panjang paling populer dan cukup presisi adalah jangka sorong atau yang dalam bahasa inggri disebut vernier calliper.
Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur.
Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas.
Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier (gambar bawah) menemukan jangka sorong. Ia juga yang menciptakan skala vernier (kita sering menyebutnya skala nonius) sebagaiamana disebutkan dalam bukunya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques.
Sebagaiman sobat hitung ketahui dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol.
Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin.
Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudian melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
c. Mikrometer
Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi.
Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsy menemuakan Micrometer yang kemudian dinamakan " Lord Chancelor ".
Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil.
Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin.
Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup.
Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer.
Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer.
Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik.
Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital.
Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj.
NAMA : ENDANG
BalasHapusNIM: 4193230006
KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B
HALAMAN: 4
d. Spherometer
Mikrometer ditemukan oleh William Gascoigne. William Gascoigne adalah seorang penemu berkebangsaan Inggris, ia lahir pada tahun 1612, dan meninggal pada 2 Juli 1644.William Gascoigne (1612 - 2 Juli 1644) adalah seorang astronom Inggris, matematika, dan pembuat instrumen ilmiah dari Middleton, Leeds yang menemukan mikrometer. Dia adalah salah satu dari "nos Keplari" sekelompok astronom di utara Inggris yang mengikuti astronomi dari Johannes Kepler yang termasuk, Yeremia Horrocks dan William Crabtre
C. Spesifikasi Mistar, Jangka Sorong , Mikrometer, dan Spherometer Versi Digital
a. Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong digital adalah salah satu jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki suatu perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul sebuah angka yang valid.
Bagian – Bagian Jangka Sorong
• Rahang Dalam (Inners Jaws)
Bagian rahang dalam atau disebut juga dengan Inners Jaws merupakan sala satu bagian yang memiliki fungsi ketika pengukuran diameter bagian luar benda.
Selain itu juga sisi luas dan ketebalan luar atau ukuran lebar dari bagian luar suatu benda. Rahang dalam ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu satu bagian yang bisa ubah posisi dan yang tidak dapat ubah.
• Rahang Luar (Outer Jaws)
Bagian rahang luar atau Outer ini memiliki fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, sisi dalam, ketebalan dan kelebaran suatua benda. Rahang luar juga memiliki dua bagian, yang satu bisa digeser dan yang satunya tidak bisa.
• Pengukuran Kedalaman (Depth Measuring Blade)
Pada bagian pengukuran ini kedalaman atau depth measuring blade ini memiliki fungsi untuk mengukur ketinggian, kedalaman, dan ketebalan luar dalam suatu benda. Sama seperti bagian yang lain, salah satu bagian pengukuran kedalaman juga terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian tersebut dapat digeser dan satu bagian yang lain tidak bisa geser.
• Skala Utama Hasil Pengukuran
Kemudian bagian skala yang utama hasil pengukuran memiliki fungsi untuk menampilkan skala utama pada hasil pengukuran. Pada bagian ini terdapat sebuah garis-garis dan nilai yang digunakan untuk melihat nilai ukuran suatu benda.
Bagian ini memiliki suatu bagian yang bisa digeser serta bagian yang tetap atau tidak bisa diubah. Untuk hasil pengukuran bagian ini juga memiliki 2 jenis skala satuan.
Yang pertama satuan imperial atau inch yang berada pada bagian atas. Sedangkan yang satunya lagi berada di bagian bawah dengan satuan skala metrik yakni milimeter atau centimeter.
• Skala Vernier atau Skala Nonius
Alat ukur jangka sorong ini memiliki 2 jenis skala nilai, yaitu skala metrik dengan satuan mm atau cm di bagian atas. Serta menampilkan suatu skala imperial dengan satuan inch pada bagian atas.
Skala nonius berfungsi untuk dapat menampilkan hasil pengukuran suatu benda di skala nilai utama. Dan skala dalam bentuk desimal dari hasil pengukuran utama.
• Mur Pengunci (Locking Screw)
Mur pengunci atau locking screw berfungsi untuk bisa mengunci posisi alat ukur agar tidak bergerak saat sedang dianalisa. Dengan begitu nilai yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat lebih objektif.
NAMA : ENDANG
BalasHapusNIM : 4193230006
KELAS : MATEMATIKA NONDIK'19B
HALAMAN : 5
c. Mikrometer
Mengukur diameter, panjang, dan ketebalan benda kini lebih mudah dengan mikrometer digital. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran sehingga hasilnya bisa lebih tepat dan akurat.
Anda seorang yang bekerja dibidang pembuatan benda-benda tertentu yang perlu mencocokan ukuran benda satu dengan lainnya agar bisa dipasangkan dengan pas? Tentu untuk menentukan pas atau tidaknya benda tersebut Anda harus mengukurnya dulu bukan? Namun mengukur secara manual dengan penggaris terkadang hasilnya tidak tepat, sehingga Anda harus mengukur ulang agar tepat sesuai hitungan.
Kini Anda tidak perlu mengukur berulang-ulang untuk memastikan ketepatan ukuran benda agar bisa dipasang dengan pas, kami jual mikrometer digital yang bisa dijadikan solusi untuk masalah Anda. Mikrometer ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran.
Akurasi Tinggi
Anda tidak perlu berulang-ulang mengukur ketebalan satu benda hanya untuk memastikan ketepatan ukurannya. Alat pengukur ketebalan benda ini memiliki tingkat keakuratan tinggi hingga +/- 0.1mm/0.005. Sehingga Anda bisa mengukur satu benda dengan cepat dan tepat.
Rentang Pengukuran
Mikrometer digital ini bisa mengukur benda dengan ketebalan 0mm hingga 12.7mm, sehingga Anda bisa mengukur ketebalan benda lebih tepat dan detail.
Layar LCD
Anda tidak perlu menebak-nebak lagi berapa hasil pengukuran Anda karena mikrometer ini dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran Anda.
Desain Portable
Mikrometer ini didesain dengan bentuk kecil dan portable sehingga bisa Anda bawa kemana pun Anda pergi, sangat praktis dan efisien tanpa khawatir memenuhi isi tas.
Spesifikasi :
– Large LCD for easy reading , digital height 9.4mm
– Manual ON/OFF or auto power off
– Zero setting at any position
– Metric / inch system conversion at any position
– Range : 0-12.7mm/0.5″
– Resolution : 0.01mm/0.0005″
– Power : 1.5V LR44 Battery
– Weight : about 100g and portable
d. Spherometer.
Prinsip kerja spherometer hampir sama dengan prinsip kerja mikrometer. Spherometer memiliki dua jenis skala, yaitu skala utama dan skala pada piringan spherometer (skala geser). Pembacaan hasil ukur pada spherometer, yaitu dengan melihat skala yang saling berhimpit (skala utama berhimpit dengan skala pada piringan spherometer). Untuk pengukuran jari-jari (radius) permukaan suatu lensa
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga
BalasHapusNIM : 4193230008
Spesifikasi dari Mistar : Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
Spesifikasi dari Jangka Sorong : Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Spesifikasi dari Mikrometer Sekrup : Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Nama: Ezra Yolanda Siregar
BalasHapusNIM : 4193230014
Prodi: Matematika 19B
Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
A. Spesifikasi Alat Ukur Manual
1. Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat yang sering digunakan untuk mengukur panjang. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm dan memiliki ketelitian pengukuran yaitu 0,5 mm.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki 0.01 mm. Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot.Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
4. Spherometer
Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap dan memiliki ketelitian yaitu 0,001 mm. Ketiga kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama sisi. Alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain itu sperometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
5. Multimeter (Multitester)
Multimeter atau Multitester digunakan sebagai alat ukur arus (Ampere Meter), alat ukur tegangan (Volt Meter), alat ukur resistansi (Ohm Meter), alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga
BalasHapusNIM : 4193230008
Kelas : Matematika Nondik 19B
Spesifikasi dari Spherometer : Spherometer adalah alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu lingkaran. Suheri meter memiliki 4 kaki dengan 3 kaki permanen dan 1 kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian SP hero meter yaitu 0,01 mm dan batas ukur 10 mm.
Spesifikasi dari Multimeter : Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Fungsi Multimeter :
1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung-singkat / koneksi
6. Mengecek transistor
7. Mengecek kapasitor elektrolit
8. Mengecek dioda, led dan dioda zener
9. Mengecek inductor
10. Mengukur HFE transistor (type tertentu)
11. Mengukur suhu (type tertentu)
Perkembangan dari Mistar : Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat. Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya. Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM). Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632. Di jaman modern, orang menggunakan folding ruler yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga
BalasHapusNIM : 4193230008
Kelas : Matmeatika Nondik 19B
Perkembangan dari Jangka Sorong : Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur. Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas.
Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier (gambar bawah) menemukan jangka sorong. Ia juga yang menciptakan skala vernier (kita sering menyebutnya skala nonius) sebagaiamana disebutkan dalam bukunya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques”. Sebagaiman sobat hitung ketahui dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol.
Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin.Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
Perkembangan dari mikrometer sekrup : Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi. Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsy menemuakan Micrometer yang kemudian dinamakan " Lord Chancelor ". Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil. Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin. Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup. Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer. Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik. Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital. Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj.
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga
BalasHapusNIM : 4193230008
Kelas : Matematika Nondik 19B
Perkembangan dari spherometer : Spherometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Alat ini pertama kali dibuat tahun 1810 oleh ahli optic Perancis bernama Robert Aglae Cauchiox dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin
Perkembangan dari Multimeter : Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8.
Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang
menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol. Setiap meteran akan memuat sirkuit yang sedang diuji untuk beberapa contoh extent.For, sebuah microammeter dengan skala penuh saat 50 microamps, sensitivitas tertinggi yang umum tersedia, harus menarik setidaknya 50 microamps dari sirkuit yang sedang diuji untuk membelokkan sepenuhnya. Hal ini mungkin memuat rangkaian impedansi tinggi begitu banyak untuk mempengaruhi sirkuit, dan untuk memberikan pembacaan yang rendah.
Versi digital dari Jangka Sorong : Penemu jangka sorong-pierre vernier
Sebagaiman sobat hitung ketahui dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol. Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin. Jangka Sorong Digital merupakan salah satu dari beberapa jenis jangka sorong yang biasa digunakan. Jenis-jenis jangka sorong yang lain yaitu Jangka Sorong analog atau manual, jangka sorong digital dan jangka sorong dial.
Nama : Oriza Satifa Agality Sinaga
BalasHapusNIM : 4193230008
Kelas : Matematik Nondik 19B
Versi digital dari Mikrometer Sekrup : mikrometer digital yang bisa dijadikan solusi untuk masalah Anda. Mikrometer ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran.
Versi digital dari Mikrometer Sekrup : Jenis micrometer yang biasanya ada adalah micrometer ulir yang masih menggunakan sistem kerja manual. Disamping jenis micrometer sekrup yang biasa kita temukan, terdapat pula jenis micrometer pengukur kedalaman. Pembacaan dari hasil pengukuran itu biasanya dapat dilihat pada penanda skala analog. Namun, disamping kedua jenis micrometer analog yang telah disebutkan, terdapat pula jenis micrometer yang digital. Perbedaan dari hasil pengukuran itu biasanya dapat dilihat pada penanda skala analog. Namun, disamping kedua jenis micrometer analog yang telah disebutkan, terdapat pula jenis micrometer yang digital. Perbedaan dari micrometer analog dan digital yang paling kentara adalah dalam hal pembacaan hasil pengukuran, dimana dalam micrometer digital, hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat di layar digital.
Dengan kelebihannya berupa presisi yang sangat teliti, micrometer jelas sangat dibutuhkan di dalam dunia industri. Sebegitu populernya, mendapatkan micrometer pun sangat mudah di pasaran dengan berbagai macam merek dan jenis. Namun, kita tidak bisa sembarangan membeli micrometer untuk kemudian di aplikasikan dalam industri. Beberapa hal tetap harus dipertimbangkan sebelum memberli alat ini.
Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah rentang pengukuran yang ada dalam micrometer. Beberapa contoh rentang pengukuran dari micrometer adalah 0-25 mm, 25- 50 mm, 50-75 mm, atau bahkan 75-100 mm. Anda tinggal memilih rentang pengukuran mana yang cocok dengan yang kebutuhan. Hal berikutnya adalah pilihan output data, untuk hal ini, kita perlu mengukur jarak, bentuk, dan layar, disamping itu kita juga dapat mengecek ada berapa port yang nantinya akan dapat disambungkan ke komputer atau tidak. Hal ketiga yang perlu dipertimbangkan adalah adanya memori pengukuran atau tidak, yang mana dapat membuat harga dari sebuah micrometer menjadi mahal. Kemudian, adanya sertifikat kalibrasi dari micrometer ini juga dapat menjadi pertimbangan, dan untuk yang terakhir adalah tentu saja harga dari micrometer tersebut, apakah budget kita akan memenuhi harga micrometer yang dibutuhkan atau tidak.
Versi digital dari Multimeter : Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Nama: Ezra Yolanda Siregar
BalasHapusNIM : 4193230014
Prodi: Matematika 19B
B. Perkembangan Alat Ukur Sampai Sekarang
1. Mistar
Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya. Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM).
2. Jangka Sorong
Jangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).
Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier. Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer pertama diciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada mikrometer yang sekarang. Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan. Tahun 1639, W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Tahun 1772, James Watt menemukan tabel top micrometer. Tahun 1805, H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor”. Tahun 1848, J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis. Tahun 1855, J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil. Tahun 1868, Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring.
Tahun 1920-1935, beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup. Tahun 1938, Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer. Tahun 1947, Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer. Tahun 1953, Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969, Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik. Tahun 1979, Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital.
4. Spherometer
Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optic berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicholas Fartin. Awalnya, Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
5. Multimeter (Multitester)
Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer.
Nama: Ezra Yolanda Siregar
BalasHapusNIM : 4193230014
Prodi: Matematika 19B
C. Spesifikasi Alat Ukur Versi Digital
1. Mistar
Meteran atau disebut juga pita ukur atau tape atau Roll Meter adalah alat ukur panjang yang bisa digulung. Biasanya panjang maksimal meteran sekitar 25 – 50 meter dengan fungsi yang sama seperti penggaris.
Namun seiring perkembangan zaman, kini meteran juga tersedia dalam bentuk digital. Meteran ini disebut dengan Meteran Laser atau Laser Distance Meter, meteran jenis ini dapat mengukur lebih panjang dibandingkan meteran biasa. Meteran ini menggunakan sinar laser yang dipancarkan dari alat ke objek tertentu untuk mengukur panjangnya jarak alat dan objek tersebut. Meteran laser terbaik ada yang memiliki tingkat keakurasian hingga 0,01 – 0,05 mm.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong digital adalah jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki perhotungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul angka yang valid. Jangka sorong digital untuk mengukur panjang suatu benda memiliki ketelitian sampai 0,1 mm, memiliki resolusi pengukuran sebesar 0.01mm / 0.0005 inch dan akurasi 0.02mm/0.001 inch.
3. Mikrometer Sekrup
Mengukur diameter, panjang, dan ketebalan benda kini lebih mudah dengan mikrometer digital. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran sehingga hasilnya bisa lebih tepat dan akurat. Alat pengukur ketebalan benda ini memiliki tingkat keakuratan tinggi hingga +/- 0.1mm/0.005. Mikrometer digital ini bisa mengukur benda dengan ketebalan 0mm hingga 12.7mm, sehingga Anda bisa mengukur ketebalan benda lebih tepat dan detail. Mikrometer indigital dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran.
4. Spherometer
Spherometer digital jenis cincin dapat mengukur permukaan optik di sepanjang keliling lingkaran. Spherometer akurat hingga 0,003 mm, sehingga kita dapat melakukan pengukuran yang sangat akurat dari jari-jari kelengkungan lensa atau permukaan cermin. Basis memiliki dasar datar dipoles dengan akurat diputar dan diukur diameter dalam dan luar mulai dari 6 hingga 22 mm. Mereka terbuat dari kuningan sehingga mereka tidak merusak permukaan optik. Keuntungan dari spherometer digital jenis cincin adalah bahwa diameter lingkaran tempat spherometer dapat mengukur permukaan optik diketahui secara akurat, dan persamaan pertama dapat digunakan.
5. Multimeter (Multitester)
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil.
Nama : Yohana Angeline Mangunsong
BalasHapusNIM : 4193530008
Kelas : 19B ( Matematika Nondik )
Spesifikasi alat – alat fisika:
a. Mistar
Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop.
d. Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
e. Spherometer
Spherometer merupakan alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat oleh seorang ahli optik Prancis bernama Robert Aglae Cauchoix tahun 1810 dan diperkenalkan pertama kali oleh Nicholas Fartin. Awalnya Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur kelengkungan suatu lensa. Spherometer mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dari mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Ketelitian Spherometer adalah 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
NAMA : AUDREY AMELIA PARDEDE
BalasHapusNIM : 4192530010
KELAS : MATEMATIKA NONDIK B 2019
DOSEN PENGAMPUH : PAK IRFANDI
ALAT ALAT UKUR
1. SPESIFIKASI ALAT PENGUKURAN MANUAL
Mistar
Mistar merupakan salah satu alat ukur panjang. Ketelitian sebuah mistar/ penggaris adalah setengah dari nilai skala terkecilnya. Alat ukur satu ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm atau sama dengan dua goresen terdekat. Oleh karena itu, mistar memiliki ketidak pastian sebesar 0,5 mm.
Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang untuk pengukuran skala kecil. Alat ini digunakan misalnya untuk mengukur ketebalan benda, diameter luar atau diameter dalam sebuah silinder, dan juga kedalaman sebuah lobang kecil.
Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam, mengukur garis tengah bagian luar dan dalam pipa, atau kedalaman lubang. Terdapat beberapa bagian penting yang perlu kita ketahui dari jangka sorong, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki skala yang disebut skala utama. Satu bagian terkecil skala utama jangka sorong memiliki panjang 1 mm. Adapun rahang geser memiliki skala yang disebut skala nonius atau sering juga disebut dengan skala vernier. Pada skala nonius, panjang 20 skalanya adalah 1 mm atau dapat dikatakan pula bahwa satu bagian nonius adalah 0,05 mm yang berarti pula bahwa skala terkecilnya juga 0,05 mm atau 0,005 cm.
Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Sperometer
Spherometer merupakan suatu alat atau instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
Spirometer adalah alat untuk mengukur volume udara yang terinspirasi dan kedaluwarsa oleh paru - paru . Spirometer mengukur ventilasi, pergerakan udara masuk dan keluar paru-paru. Spirogram akan mengidentifikasi dua jenis pola ventilasi abnormal, obstruktif dan restriktif. Ada berbagai jenis spirometer yang menggunakan sejumlah metode berbeda untuk pengukuran (transduser tekanan, ultrasonik, pengukur air). Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa. Selain itu, spherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
Micrometer sekrup
Micrometer Skrup merupakan panjang yang memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jangka sorong atau apalagi mistar. Skala terkecil Micrometer Skrup mencapai 0,001 cm atau 0,01 mm. Penyajian datanya sering kali dalam satuan millimeter.
Terdapat dua skala pada alat ukur ini yaitu skala tetap dan skala putar (nonius).
Skala Utama (Skala Tetap) - Skala ini terbagi menjadi dua. Skala atas dan skala bawah dengan satuan milimeter (mm).
Skala Putar (Skala Nonius) - Skala ini terdapat pada besi penutup laras yang dapat berputar serta bergesaer ke depan dan ke belakang. Satu putaran skala ini membuat Skala Utama bergeser 0,5 mm.
Speedometer
Suatu speedometer manual atau mekanis mobil yang menunjukkan kecepatan kendaraan dalam kilometer per jam. Juga ditunjukan takometer yang menunjukan jumlah putaran mesin per menit
Speedometer adalah sebuah alat pengukur kecepatan kendaraan darat, yang merupakan perlengkapan standar setiap kendaraan yang beroperasi di jalan.
2. PERKEMBANGAN ALAT PENGUKURAN DARI DULU SAMPAI SEKARANG
BalasHapus Mistar
Sekarang kamu mengenal alat untuk mengukur panjang, yaitu meteran, penggaris, dan lain sebagainya. Bagaimanakah orang-orang pada jaman dahulu melakukan pengukuran sebelum ada penggaris dan alat ukur lainnya seperti yang ada sekarang?
Pada zaman dahulu orang melakukan pengukuran panjang menggunakan anggota badannya, seperti tangan dalam bentuk jengkal maupun ”depa” atau kaki dalam bentuk langkah.
Jangka sorong
Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas.
Dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol.
Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Ia memproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin.
Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
Multimeter
Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter.
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8.
Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol.
Sperometer
BalasHapusUpaya paling awal untuk mengukur volume paru-paru dapat dilakukan pada periode 129-200 M. Claudius Galen, seorang dokter dan filsuf Romawi, melakukan percobaan volumetrik tentang ventilasi manusia.
1813, Kentish E menggunakan "Pulmometer" sederhana untuk mempelajari efek penyakit pada volume paru paru. Dia menggunakan toples bertingkat terbalik yang berdiri di air, dengan outlet di bagian atas stoples dikendalikan oleh keran. Volume udara diukur dalam satuan liter .
1831, Thackrah CT menggambarkan "Pulmometer" mirip dengan Kentish. Dia menggambarkan perangkat sebagai toples dengan lubang untuk udara masuk dari bawah. Tidak ada koreksi untuk tekanan. Karena itu, spirometer tidak hanya mengukur volume pernapasan, tetapi juga kekuatan otot pernapasan.
1845, Vierordt dalam bukunya yang berjudul "Physiologie des Athmens mit besonderer Rücksicht auf die Auscheidung der Kohlensäure" membahas minatnya dalam mengukur volume ekspirasi secara akurat. Dia juga menyelesaikan pengukuran akurat parameter volume lainnya dengan menggunakan "Expirator" -nya. Beberapa parameter yang dijelaskan olehnya digunakan hari ini, termasuk volume residu dan kapasitas vital.
1846 Spirometer air yang mengukur kapasitas vital dikembangkan oleh seorang ahli bedah bernama John Hutchinson . Dia menemukan bel yang dikalibrasi terbalik dalam air, yang digunakan untuk menangkap volume udara yang dihembuskan oleh seseorang. 1854 Wintrich mengembangkan spirometer, yang lebih mudah digunakan daripada Hutchinson. Dia melakukan percobaan dengan 4.000 subjek dan menyimpulkan bahwa ada tiga parameter yang memengaruhi kapasitas vital: tinggi, berat, dan usia. Eksperimennya menghasilkan hasil yang mirip dengan penelitian Hutchinson.
1859 E. Smith mengembangkan spirometer portabel, yang dia gunakan untuk mengukur metabolisme gas.
1866 Salter menambahkan kymograph ke spirometer untuk merekam waktu sambil memperoleh volume udara.
1879 Gad J. menerbitkan sebuah makalah berjudul "Pneumatograph" yang menggambarkan sebuah mesin yang memungkinkan rekaman perubahan volume paru-paru.
1902, Brodie TG adalah yang pertama menggunakan spirometer irisan kering.
1904 Tissot memperkenalkan spirometer sirkuit tertutup
Micrometer sekrup
Periode (Tahun)
- Sebelum Masehi:
Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan
- Sebelum tahun 1600 masehi - Abad Ke-17
Tahun 1639 W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Speedometer
Konsep merekam data saat perjalanan adalah konsep awal pemikiran munculnya speedometer. Awal mula, Roma menandai roda kereta mereka dan menghitung perputarannya, dan memperkirakan kecepatan dan jarak tempuh harian rata-rata. Pada abad kesebelas, penemu Cina datang dengan mekanisme yang melibatkan kereta gear dan lengan bergerak yang akan menggerakkan sebuah jarum setelah jarak tertentu. Nautical kecepatan data tercatat di tahun 1500-an oleh penemuan yang disebut log chip, garis diikat secara berkala dan berbobot untuk menyeret dalam air. Jumlah simpul mengeluarkan dalam waktu yang telah ditentukan akan menentukan kecepatan pesawat, maka istilah laut "knot" masih diterapkan saat ini.
Paten pertama untuk indikator kecepatan dikeluarkan pada tahun 1916 oleh Nikola Tesla. Pada waktu itu, spedometer sudah di produksi selama beberapa tahun. Pengembangan speedometer pertama untuk mobil sering dikreditkan ke AP Warner, pendiri Warner Electric Company.
SPESIFIKASI ALAT PENGUKURAN DENGAN DIGITAL / LASER
BalasHapus Mistar
Laser Distance Meter
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui suatu lintasan tertentu. Dalam fisika atau dalam pengertian sehari-hari, jarak dapat berupa estimasi jarak fisik dari dua buah posisi berdasarkan kriteria tertentu (misalnya jarak tempuh antara Jakarta-Bandung).
Laser Distance Meters lah nama alatnya, Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.
Alat ini paling sering digunakan dalam industri, terutama industri yang berkaitan dengan kontruksi. tak usah ditanya keunggulan laser distance meter, alat ini dapat mengukur dengan akurat dari suatu objek ke objek lain. selain kemudahan dalam menggunakannya alat ini juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi. alat ini juga dapat menyimpan hasil pengukuran jraka. jadi sangat praktis dan efektif.
Tingkat ketelitian Meteran Laser Digital ± 1,5mm.
Jangka sorong
Caliper digital / Jangka sorong / Sigmat digital untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0.01 mm. Hadir dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran. Terbuat dari bahan material stainless steel yang kokoh.
Jangka sorong digital ini terbuat dari bahan material stainless steel yang kokoh sehingga tahan lama dan awet. Jangka sorong digital ini sangat mudah untuk digunakan, cukup geser roda / slider sesuai ukuran yang dikehendaki, hasil pengukuran akan tampil pada layar LCD.
temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.
Multimeter
Alat Ukur Laser Digital Multimeter sering digunakan oleh para pengguna atau pekerja di bidang kelistrikan.
Alat ukur ini berbentuk seperti pena, sehingga disebut digital multimeter bentuk pena atau pena multitester. Bentuk yang simple dengan ukuran cukup kecil sehingga dapat dibawa kemana saja anda pergi dan dapat digunakan kapanpun saat membutuhkan.
Sperometer
Pemeriksaan spirometri digunakan untuk mengetahui adanya gangguan di paru-paru dan saluran pernapasan. Alat ini sekaligus digunakan untuk mengukur fungsi paru.
Pemeriksaan spirometri bertujuan:
- Menilai status faal/fungsi paru-paru : normal, restriksi, obstruksi, campuran
- Menentukan diagnosis penyakit : asma, penyakit paru obstrukstif kronik (PPOK), dll
- Menilai manfaat pengobatan : memadai atau belum
- Memantau perjalanan penyakit apakah mengalami perbaikan atau perburukan
- Menentukan prognosis : memprediksi kondisi penyakit di masa mendatang
- Menentukan toleransi/risiko tindakan bedah atau anestesi umum
Micrometer sekrup
Mikrometer sekrup digital merk MITUTOYO yang terbuat dari bahan s tainless steel terbaik sehingga awet. Mikrometer sekrup ini dapat digunakan untuk melakukan pengukuran dengan range 600-700 mm dan memi liki tingkat akurasi yang sangat baik. Sangat mudah digunakan, karena ha sil pengukuran dapat dibaca melalui display digital. Mikrometer digim atic MITUTOYO ini cocok untuk siapa saja yang ingin melakukan penguk uran benda kerja yang memiliki tingkat presisi tinggi.
Nama: Tenri Musdalifah
BalasHapusNim: 4193530001
Prodi: Matematika Nondik 19B
1. SFESIFIKASI
a. Mistar
Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
C. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
D. Sferometer
Spherometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Spherometer memiliki 2 skala pengukuran yaitu skala utama dan skala nonius
Semetode umum spherometer terdiri dari;
1.Sebuah lingkaran dasar tiga kaki luar, cincin atau setara. Bola memiliki radius lingkaran dasar. Perhatikan bahwa luar kaki dari spherometer ditampilkan dapat di pindahkan kebagian dalam set lubang untuk mengakomodasi lensa kecil. Hal ini juga berlaku dari spherometer tua dilaboratorium.
2.Sebuah kaki pusat, yang dapat dinaikkan atau menurunkan.
3.Sebuah perangkat membaca untuk mengukur jarak kaki sentral pindah pada spherometer baru, skala vertical ditandai dalam satuan 0,5 mm. salah lengkap pergantian tombol juga sesuai dengan 0,5 mm dan setiap wisuda kecil ini merupakan 0,005 mm. Kecil pada tua spherometer adalah 0,001 mm
E. Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Nama: Tenri Musdalifah
BalasHapusNim: 4193530001
Prodi: Matematika Nondik 19B
2.PERKEMBANGAN ALAT DARI MADA KE MASA
A. Mistar
Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.
B.Jangka Sorong
Penjelasan mengenai skala nonius telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Skala nonius adalah sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong.
Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
C.Mikrometer Sekrup
Periode (Tahun)Sejarah Mikrometer
Sebelum MasehiPada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan
Sebelum tahun 1600 masehi–
Abad Ke-17Tahun 1639
W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Abad Ke-18Tahun 1772
James Watt menemukan tabel top mikrometer
Abad Ke-19Tahun 1805
H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor”
Tahun 1848
J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis
Tahun 1855
J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil.
Tahun 1868
Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring
Tahun 1877
Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin.
Abad Ke-20Tahun 1920-1935
Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup.
Tahun 1938
Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer.
Tahun 1947
Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer.
Tahun 1953
Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Tahun 1969
Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik
Tahun 1979
Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital
D. Sfeherometer
Sfeherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik kebangsaan Prancis Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, sfeherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa, tapi sekarang sfeherometer sudah digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola, seperti cermin dan lensa. Selain itu, sfeherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
E. Multimeter
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir.
NAMA : AININDIA HERMIATI
BalasHapusNIM : 4193530007
PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19 B
ALAT UKUR
1.MISTAR (PENGGARIS)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
2.JANGKA SORONG
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
3.MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
4.SPHEROMETER
Spherometer adalah alat untuk mengukur kelengkungan permukaan. Spherometer adalah menggunakan perangkat dalam mengukur radius kelengkungan permukaan bola. Sebagai contoh, dapat digunakan untuk mengukur ketebalan slide mikroskop atau kedalaman depresi pada slide. Bahkan kelengkungan bola dapat diukur dengan menggunakan Spherometer. Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod kecil dengan skala vertikal diikat. Kepala sekrup memiliki disk lulus digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup. Skala vertikal digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan permukaan. Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan pitch dari benang sekrup. Kepala sekrup yang lulus ke dalam 100 divisi. Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempunyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama. sisi atasnya berbentuk piringan berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada pinggir piringan,batang skala sejajar dengan skrup.
5.MULTIMETER
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm)
Nama: Tenri Musdalifah
BalasHapusNim: 4193530001
Prodi: Matematika Nondik 19B
3.Versi Digital dan Versi Manual
1. MISTAR
❖ Manual
sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka. Saat kita memperhatikan mistar, sisi bawahnya terdapat ukuran panjang yang disebut skala utama, ditunjukkan dengan garis-garis panjang.
❖ Digital
Mistar/penggaris digital dapat ditemukan di smartphone, salah satunya aplikasi Measure. Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. perhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
2.JANGKA SORONG
A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)
Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper)
Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm.
C. Jangka Sorong Digital (digital caliper)
Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
3. Mikrometer Sekrup
❖ Manual
Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi.
❖ Digital
Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya.
mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch
4. Sferometer
❖ Sfeherometer Manual
Sfeherometer manual digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung.
❖ Sfeherometer Digital
Sfeherometer Digital sama seperti analog, sfeherometer digital juga digunakan untuk mengukur jari- jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung. Dengan cara yang lebih mudah, kita hanya perlu meletakkan alat yang aja di ukur ke atas sfherometer digital yang telah disambungkan ke computer atau laptop, lalu akan terlihat ukuran/ diameternya.
5. Multimeter
❖ Manual
AVOmeter Analog adalah alat pengukur Arus,Tegangan dan Hambatan yang bersifat analog dan memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan mekanis. ketika mendapatkan sinyal,selanjutnya sinyal tersebut dibandingkan dan ditampilkan dalam bentuk simpangan jarum penunjuk. Pembacaan jarum penunjuk disesuaikan dengan skala ukur dan skala penunjukan.
❖ Digital
AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
NAMA : AININDIA HERMIATI
BalasHapusNIM : 4193530007
PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B
ALAT UKUR VERSI MANUAL DAN DIGITAL
MISTAR
❖ Manual
sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka. Saat kita memperhatikan mistar, sisi bawahnya terdapat ukuran panjang yang disebut skala utama, ditunjuk.
❖ Digital
Mistar/penggaris digital dapat ditemukan di smartphone, salah satunya aplikasi Measure. Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. perhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
JANGKA SORONG
A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)
Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper)
Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm.
C. Jangka Sorong Digital (digital caliper)
Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
MIKROMETER SEKRUP
❖ Manual
Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi.
❖ Digital
Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya.mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch
SFEROMETER
❖ Sferometer Manual
Sfeherometer manual digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung.
❖ Sfeherometer Digital
Sfeherometer Digital sama seperti analog, sfeherometer digital juga digunakan untuk mengukur jari- jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung. Dengan cara yang lebih mudah, kita hanya perlu meletakkan alat yang aja di ukur ke atas sfherometer digital yang telah disambungkan ke computer atau laptop, lalu akan terlihat ukuran/ diameternya.
MULTIMETER
❖ Manual
Multimeter analog umumnya mampu mengukur tegangan, arus, dan resistansi dan seringkali memiliki fungsi untuk menguji frekuensi dan kekuatan sinyal juga. Batas ukur multimeter dijelaskan dalam istilah Defleksi Skala Penuh atau FSD (Full Scale Deflection). FSD adalah skala maksimum yang dapat dibaca oleh rentang batas ukur tersebut.
❖ Digital
AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama :Putri Wulandari Sipahutar
BalasHapusNIM: 4192530012
KELAS: MATEMATIKA ND B 2019
JANGKA SORONG .
Cara kerja jangka sorong dalam pemakaian, umunya digunakan untuk mengukur besaran panjang, ketebalan serta diameter luas, dalam suatu benda. Dengan skala paling kecil yaitu 0,1 milimeter, alat ini dapat mengukur dengan ketelitian rata-rata 0,05 milimeter.
Skala jangka sorong dibagi menjadi dua yaitu skala utama dengan satuan centimeter dan skala Nonius dengan satuan milimeter.
Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.”
MISTAR
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01. Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar maupun Masyarakat Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan Fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada Jangka Sorong karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1 dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer lebih baik daripada Jangka Sorong.
SPHEROMETER
Spherometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Alat ini pertama kali dibuat tahun 1810 oleh ahli optic Perancis bernama Robert Aglae Cauchiox.
Spherometer merupakan alat ukur pajang yang memiliki empat buah kaki yaitu 3 buah kaki tetap dan satu kaki lainnya yang dapat bergerak naik atau turun yang terletak di tengah-tengahketiga kaki tetap. Spherometer memiliki 2 skala pengukuran yaitu skala utama dan skala nonius.
MULTIMETER
Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya
Fungsi Multimeter :
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog.
Nama : Kristin Juliana Purba
BalasHapusNIM : 4192530008
Kelas : Matematika Nondik 19B
Halaman : 1
1.Spesifikasi alat alat ukur :
a.mikrometer skrup
Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.
Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja.
b.Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
c.Jangka sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang tentang jangka sorong.
d.sferometer
Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm.
Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup.
e.multimeter
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Nama : Kristin Juliana Purba
BalasHapusNIM : 4192530008
Kelas : Matematika Nondik 19B
Halaman : 2
2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
a.alat ukur panjang
Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik).
Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
b.alat ukur massa
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur benda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitian yang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca pegas dan neraca digital.
c.alat ukur listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter.Alat ukur listrik sudah banyak mengalami kemajuan dan memiliki banyak jenis alat seperti:
1).ampere
Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik
2).Ohm meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor.
3.)Volt meter
Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik tertutup.
4).Watt meter
Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun
5).megger
Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah.
Nama : Kristin Juliana Purba
BalasHapusNIM : 4192530008
Kelas : Matematika Nondik 19B
Halaman : 3
3.Spesifikasi alat ukur versi digital
a.Mikrometer skrup digital
Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
b.Mistar laser
Mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.kelebihan alat ini adalah:
1.Mengurangi waktu pengukuran: pengukuran Instan dengan sentuhan tombol.
2. Cepat mengukur jarak jauh: Ukur hingga 100 m (330 ft), lebih mudah, dan lebih akurat daripada dengan pita pengukur.
3. Meningkatkan mengukur akurasi: Dapatkan akurasi hingga 1,5 mm (1/16 in), menghilangkan dugaan apapun.
4. Satu orang mengukur: Dengan laser, tidak ada kebutuhan untuk kedua orang.
5. Operasi satu tangan: alat ukur Laser mudah dioperasikan dengan satu tangan.
6. Memperoleh pengukuran yang sulit: Mudah mengukur di dalam langit-langit palsu.
7. Tentukan ukuran luas dan volume: Otomatis perhitungan daerah (rekaman persegi) dan volume, dengan sentuhan tombol.
c.Jangka sorong digital
Jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan.
d.Multimeter
Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Novita Nabilla
BalasHapusNIM : 4191121008
Kelas : Fisika Dik-A '19
Matkul: Kepemimpinan
1. -Kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan oleh seseorang dalam memberi pengaruh ataupun memengaruhi orang orang dalam hal bekerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah organisasi.
-Pemimpin adalah orang yang menempatkan diri sebagai kepala(ketua) didalam suatu organisasi kemudian pemimpin juga merupakan seseorang yang bertanggung jawab memimpin orang orang yang dipimpinnya.
2. Manajemen adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengelola, mengendalikan, mengusahakan, dan melakukan proses perencanaan yang di aplikasikan dengan mencapai tujuan organisasi, dengan bekerja sama menggunakan sumber daya organisasi tersebut.
-Manajer adalah orang yang bertanggung jawab dalam mengola dan mengusahakan serta mengkoordinasikan setiap kegiatan yang telah dirancang dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Leadership sama artinya dengan kepemimpinan , yang artinya adalah suatu kemampuan dalam memengaruhi orang yang dipimpinnya kemudian juga sebagai penentu kebijakan dari setiap kegiatan yang dirancang dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
-Leader merupakan seseorang yang mampu mengayomi orang orang yang berada di bawahnya dalam memberi arahan, instruksi, dan bimbingan untuk bersama sama melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Nama :Nurjana
BalasHapusKelas"Dik A
Nim:4191121002
Menurut pendapat saya mengenai apa itu : 1.kepemimpinan
2.leader
3.Leadership
4.manajer.
Kepepemimpin adalah kemampuan untuk mengajak orang lain dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
Leader adalah seorang yang mampu memberikan bimbingan intruksi dan arahan kepada kelompok.
Leadership adalah suatu peranan dalam sistem organisasi atau kelompok.
Manajer adalah seorang yang mengkooerdinasikan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan anggota.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA : WURI CAHYANINGRUM
BalasHapusNIM : 4193121007
KELAS : FISIKA DIK - A '19
MATKUL : KEPEMIMPINAN
Berikut ini adalah pengertian dari " kepemimpinan, leader, leadership dan manajer " menurut pendapat saya.
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan kegiatan kelompok mencapai tujuan organisasi sehingga efektifitas maksimum dan adanya kerja sama dari tiap-tiap individu.
2. Leader
Leader adalah seorang yang memiliki kelebihan dalam sebuah bidang sehingga dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dan mencapai tujuan tertentu.
3. Leadership
Leadership adalah tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan kerja samanya untuk mencapai kerja sama tertentu.
4. Manajer
Manajer adalah seorang yang bekerja dan bertanggung jawab dalam organisasi untuk menjalankan fungsi manajemen.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA: PIMPY SHEILA SIGALINGGING
BalasHapusNIM: 4192421011
KELAS: FISIKA DIK A 2019
MATA KULIAH: KEPEMIMPINAN
Berikut Pengertian Kepemimpinan, Leader, Leadership, dan Manajer menurut saya:
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu sifat/keterampilan yang dimiliki seseorang dalam mengkoordinasikan sebuah kelompok untuk tujuan dan pencapaian tertentu.
2. Leader
Leader adalah seseorang yang memiliki kecakapan dalam suatu bidang dan dapat mempengaruhi orang lain dalam suatu kelompok untuk pencapain dan tujuan bersama.
3. Leadership
Leadership adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam memimpin suatu kelompok untuk bekerja sama dengan orang lain mecapai tujuan bersama.
4. Manajer
Manajer adalah seseorang yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengatur dan mengendalikan suatu kelompok.
NAMA:ANDINI NUR KATON
BalasHapusNIM:4192121001
KELAS:FISIKA DIK A (2019)
MATKUL:KEPEMIMPINAN
Berikut pengertian kepemimpinan,leader,leadership,dan manajer menenurut saya adalah:
1.pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekwrasan,pemimpin adalah individu yang di terima oleh orang lain sebagai pemimpin atau atasan.
2.leader,artinya pemimpin adalah seseorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan,khususnya dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas -aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.
3.leadership,adalah kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.
4.meneger,adalah orang yang mampu mengelola setiap individu sesuai dengan aturan dan proses yang berlaku.artinya manager cukup mengerjakan setiap proses yanh telah menjadi ketetapan organisasi atau perusahaan.
Nama : Lailu Suja
BalasHapusNim : 4193121015
Kelas : Fisika DikA'19
Matkul :Kepemimpinan
Berikut pengertian Kepemimpinan,leader,leadership dan manager menurut saya:
KEPEMIMPINAN, menurut saya kepemimpinan adalah Kemampuan seseorang dalam mempengaruhi dan memimpin sebuah kelompok untuk mencapai sebuah tujuan.
LEADER, menurut saya leader adalah seseorang yang dapat memberi pengaruh pada sekelompok orang .
LEADERSHIP,menurut saya leadership adalah sifat/tingkah laku seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar dapat bekerja sama demi mencapai sebuah target.
MANAGER, menurut saya manager adalah seseorang yang tugasnya memimpin dan mengatur sebuah organisasi dalam lingkup yang lebih formal.
NAMA : DIAN RONALDO SIHOTANG
BalasHapusNIM : 4193321011
KLS : FISIKA DIK A (2019)
MATKUL: KEPEMIMPINAN
Berikut ini adalah arti dari kepemimpinan,leader,leadership,dan manajer
1. Kepemimpinan adalah sebuah bidang riset dan juga suatu keterampilan praktis yang mencakup kemampuan seseorang untuk sebuah organisasi untuk "memimpin" atau membimbing orang lain,tim atau seluruh organisasi.
2. Leader adalah pemimpin, seseorang yang memimpin suatu kelompok atau organisasi.
3. Leadership yaitu seseuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin baik bagi dirinya sendiri,keluarga,lingkungan,maupun negerinya.
4. Manajer adalah seseorang yang dapat memimpindan mempengaruhi orang lainuntuk melaksanakan apa yang dia perintahkan agar tercapainya tujuan bersama
NAMA : AFRIDA KHAIRANI RANGKUTI
BalasHapusNIM : 4192421002
KELAS : Fisika Dik A 2019
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Apa itu Kepemimpinan, Leadership, Pemimpin dan Leader ?
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah suatu kemampuan didalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi aktivitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama .
2. Leadership
Leadership adalah kemampuan diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dan dapat memimpin sekelompok orang atau organisasi .
3. Leader
Leader adalah seorang pemimpin yang menjadi subjek di dalam kepemimpinan dan dapat memberi arahan kepada anggota yang dipimpinnya .
4. Manajer
Manajer adalah seorang anggota organisasi yang bertugas mengarahkan, memadukan, mengawasi, dan mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan yang di lakukan oleh anggota organisasi yang baik .
Nama : Putri Amaliyah
BalasHapusNIM : 4193121019
Kelas : Fisika Dik A 19
Angkatan : 2019
Berikut ini pengertian kepemimpinan, leadership, leader dan manajer dari berbagai sumber yang telah saya baca.
1. Kepemimpinan adalah kemampuan didalam diri seseorang untuk menpengaruhi kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
2. Leadership adalah tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai kerjasama.
3. Leader adalah seseorang yang mampu memberikan arahan kepada kelompok untuk mencapai tujuan yang sama.
4. Menejer adalah seseorang yang memberikan arahan kepada orang lain untuk mencapai tujuan kelompok.
Nama :Bintama Sihotang
BalasHapusKelas :Fisika Dik A’19
Nim :4192421023
Angkatan :2019
Pengertian kepemimpinan,pemimpin,leader,leadership,dan manajer
1.Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain dalam hubungan antara pemimpin dengan bawaan(pengikut) yang menginginkan perubahan nyata untuk tercapainya tujuan bersama.
2.Leader
Leader adalah seseorang yang mampu memberikan bimbingan,instruksi,arahan,dan kepemimpinan kepada sekelempok individu lain dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik.
3.Leadership
Leadership adalah tahapan dimana seseorang individu mempunyai pengaruh atas orang lain dan mengilhami ,memberikan motivasi,semangat dan arahan untuk membantu tercapainya suatu tujuan.
4.Manajer
Manajer adalah orang yang bertanggungjawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Nama : Gracia Rewina Girsang
BalasHapusNIM : 4192421005
Kelas : Fisika Dik’A 19
Mata Kuliah : Kepemimpinan
Defenisi Kepemimpinan , Leadership , Pemimpin , dan Manager menurut saya yaitu:
• Kepemimpinan adalah sikap seseorang yang ingin atau sedang dalam masa menjadi pemimpin. Sikap ini timbul dari apa yang seseorang lakukan selama menjadi pemimpin.
• Leadership adalah sikap memengaruhi seseoarang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sikap ini seperti sikap merangkul sesama dengan tujuan yang mungkin sama.
• Pemimpin adalah seseorang yang mampu mengayomi (memimpin) beberapa orang atau sekelompok orang untuk melakukan tujuan sesuai kesepakatan bersama tanpa melupakan yang lain atau meninggalkan yang lain.
• Manager adalah seseorang yang memimpin dengan mengikuti aturan orang lain untuk mempertahankan milik orang lain karena manager biasanya adalah orang yang berada dalam sebuah perusahaan.
NAMA : PUTRI PRATIWI
BalasHapusNIM : 4191121005
KELAS. : FISIKA DIK A'19
MATKUL : KEPEMIMPINAN
Pengertian dari Kepemimpinan, Manager, Leadership, dan Leader. Menurut pendapat saya adalah :
1. Kepemimpinan adalah gaya seseorang yang dapat mempengaruhi seseorang untuk memperoleh rasa hormat, patuh, kepercayaan, kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan .
2. Manager adalah sebuah seni yang diciptakan seseorang untuk sebuah perencanaan, kepemimpinan, komunikasi, dan segala sesuatu yang menyangkut manusia, demi tercapainya SDM yang efektif untuk tercapainya tujuan yang telah di tetapkan.
3. Leadership adalah suatu proses dimana seseorang mampu mempengaruhi orang lain untuj mencapai tujuan dan mengarahkan organisasi dengan cara membuatnya lebih padu dan kompak.
4. Leader adalah seseorang yang memiliki komitmen yang dalam terhadap tujuan yang akan seseorang usahakan untuk mencapai walaupun tidak ada yang mengikutinya.
Nama: M.Ali Hamzahas
BalasHapuskelas : pendidikan fisika Dik A 2019 NIM : 4191121016
Angkatan : 2019
Pengertian kepemimpinan,leader,leadership dan manajer
1.kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang-orang untuk bekerja mencapai tujuan yang diinginkan
2.leader adalah orang atau ketua dalam sistem disuatu organisasi atau kelompok.
3.leadership adalah ahapan dimana seseorang mempunyai pengaruh atas orang lain , memberikan motivasi, semangat dan juga memberi arahan aktivitas-aktivitas mereka untuk membantu tercapainya tujuan kelompok dan organisasi.
4.manajer adalah seseorang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan baik yang diakui organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur dan mengembangkan organisasi dalam rangkai mencapai tujuannya.
NAMA. :Hildalifah Panggabean
BalasHapusNIM. : 419121029
KELAS. : FISIKA DIK A'19
MATKUL : KEPEMIMPINAN
Berikut ini pengertian kepemimpinan, leadership, leader dan manajer dari berbagai sumber yang telah saya baca
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan yg ada pda diri seseorang yg dpat mempengaruhi perilaku org lain dlm mencapai tujuan yg diinginkan
2. Leader
Leader adalah seseorang yg memiliki kepribadian dan kelebihan dalam suatu bidang, sehingga dpat mempengaruhi org lain untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Leadership
Leadership adalah suatu aktivitas yg di arahkan untuk mencapai tujuan dan mempengaruhi perilaku dan menyakinkan pemimpin nya agar melaksanakan tugas tugas dgn baik.
4. Manager
Manager adalah seseorang yg mempunyai pengalaman,pengetahuan,serta keterampilan yg baik yg dpat mengatur serta mengembangkan pengembangan organisasi supaya bisa mencapai tujuan dgn baik.
NAMA :TIARA MAGDALENA PANJAITAN
BalasHapusNIM :4193321009
KELAS:FISIKA DIK'A 2019
Apa itu Kepemimpinan Leader Leadership dan Manager?
Jawab:
* Kepemimpinan dan Leadership memiliki arti yang sama yaitu suatu kemampuan untuk mengajak atau mengarahkan orang-orang tanpa memakai pembawa atau kekuatan formal jabatan atau keadaan formal, selain itu juga Kepemimpinan atau Leadership biasanya terdapat disebuah kelompok atau organisasi, selain itu juga Kepemimpinan atau Leadership memiliki sifat yang tidak memaksa, melainkan membujuk atau mengajak, sehingga orang yang berada didalamnya tidak merasa tertekan.
*Leader dan Manager juga memiliki arti yang sama yaitu seseorang yang mampu memberikan bimbingan, intruksi, dan kepemimpinan kepada sekelompok individu lain dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik dalam sebuah tim. Leader atau Manager biasanya terdapat di sebuah perusahaan, selain itu juga Leader atau Manager memiliki sifat yang memaksa, karena orang-orang yang terdapat didalamnya bersifat terikat dengan atasan maupun perusahaan yang ditempatinya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama :Junija Gisriani
BalasHapusNim :4193321026
Kelas :Fisika Dik A '19
Mata Kuliah:Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan ,Leader , Leadership,Manager
~Kepemimpinan adalah kemampuan dalam
diri seorang untuk mempengaruhi orang
lain dalam hal bekerja,dimana
tujuannya untuk mencapai target
organisasi.
~Leader adalah seseorang yang mampu
memberikan bimbingan,instruksi arahan
kepada sekelompok individu guna
mencapai hasil yang baik dalam tim.
~Leadership adalah tahapan seorang
individu mempunyai pengaruh terhadap
orang lain serta memberikan arahan
aktivitas-aktivitas mereka untuk
mencapai tujuan organisasi tersebut.
~Manager adalah seseorang yang dapat
mengarahkan orang lain dan mampu
bertanggung jawab atas kegiatan atau
pekerjaan tersebut.
Nama: Mita Suryani Daulay
BalasHapusNIM: 4193121045
Kelas: Fisika Dik A '19
Angkatan: 2019
Mata Kuliah: Kepemimpinan
Pengertian dari kepemimpinan,leader,leadership,dan manager.
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan yg ada pada diri seseorang untuk membimbing,memengaruhi serta memotivasi orang lain agar memiliki kinerja yg bagus demi mencapai target-target yg telah ditentukan.
2. Leader
Leader adalah orang yg memiliki kelebihan dalam memimpin dan membimbing sehingga dapat memengaruhi orang lain.Dengan kewibawaannya ia pun menjadi panutan bagi orang banyak sehingga orang lain pun dapat bekerja sama dalam melakukan aktivitas dan mencapai tujuan tertentu.
3. Leadership
Leadership adalah cara ataupun upaya yg dilakukan oleh seseorang (Leader) dalam memengaruhi orang lain agar mereka dapat memberikan kinerja dan kerjasamanya untuk mencapai target yg telah ditentukan.
4. Manager
Manager adalah seseorang yg bekerja dan bertanggung jawab dalam mengarahkan, mengawasi,dan mengkoordinasikan pekerjaan yg dilakukan oleh anggota organisasi yg bertujuan untuk membantu organisasi dalam mencapai target yg telah ditentukan.
Nama:herawati banjarnahor
BalasHapusNIM:4292421007
Kelas:pendidikan fisika dik A 2019
Pengertian leader,leadership,kepemimpinan dan manajer
1)leader adalah orang yang mampu memimpin ataupun mengayomi suatu kelompok untuk mencapai tujuan dari hasil kesepakatan dari kelompok tersebut.
2)leadership adalah tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan kerjasamanya untuk memcapai kerjasama tertentu
3)kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok ke arah pencapaian suatu tujuan tertentu.
4)manajer adalah
seseorang yang mempunyai pengalaman, pengetahuan serta keterampilan yang baik dan telah di akui organisasi untuk bisa memimpin, mengurus, mengorganisir, mengendalikan, mengatur serta mengembangkan organisisasi untuk bisa mencapai tujuan yang lebih baik.
NAMA : ELVA SELLYA R.TARIGAN
BalasHapusNIM : 4193321007
KELAS : FISIKA DIK A'19
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Berikut Pengertian Kepemimpinan, Leadership, Leader, Manajer Menurut Saya :
Kepemimpinan : Kemampuan atau kekuatan yang ada didalam diri seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
Leadership : Kemampuan untuk memberikan arahan aktivitas kepada orang lain untuk tercapainya tujuan kelompok dan organisasi.
Leader : Seseorang yang mengemban tugas dan tanggung jawab untuk memimpin dan dapat memengaruhi orang yang dipimpinnya.
Manajer : Seorang anggota organisasi yang bertugas mengkoordinasikan pekerjaan yang dilakukan oleh anggota organisasi yang lain.
NAMA: SINTA STEVANI BR.GULTOM
BalasHapusNIM: 4193121011
KELAS: FISIKA DIK A 2019
MATA KULIAH: KEPEMIMPINAN
Berikut Pengertian Kepemimpinan, Leader, Leadership, dan Manajer menurut saya:
KEPEMIMPINAN, yaitu sebuah kekuatan dalam diri seseorang yang memperngaruhi orang lain,dimana tujuannya untuk mencapai tujuan bersama.
LEADER, adalah seseorang yang mampu memberikan bimbingan dan arahan kepada sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama dengan hasil yang baik .
LEADERSHIP, merupakan kemampuan seseorang untuk mendorong sejumlah orang agar bekerja sama dalam melakukan kegiatan-kegiatan demi tujuan bersama.
MANAJER, yaitu seseorang yang mengarahkan dan memadukan pekerjaan-pekerjaan yang dlakukan anggota.
NAMA : ADE RAHMADI SIREGAR
BalasHapusNIM : 4193121033
KELAS : FISIKA DIK-A 2019
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
1.Kepemimpinan adalah suatu kemampuan untuk memengaruhi orang orang atau individu lain, perasaan dan tingkah laku orang lain dalam melakukan suatu hal dengan tujuan mencapai target suatu organisasi.
Pemimpin adalah orang yang bertanggung jawab memimpin bawahannya dalam sistem di sebuah organisasi .
2. Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur dan merancang sesuatu dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Manajer adalah orang yang bertanggung jawab dalam organisasi untuk menjalankan setiap tugas dan fungsi dalam manajemen .
3. Leadership merupakan titik sentral penentu kebijakan yang dilaksanakan dalam organisasi, leadership sama maksudnya dengan kepemimpinan yaitu kelebihan dalam memengaruhi orang orang untuk bekerja sama dalam aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan .
Leader adalah orang yang memiliki tanggung jawab penuh untuk mengayomi dan memberi arahan serta bujukan setiap orang yang berada di bawahnya sehingga dapat terlaksana nya setiap kegiatan yang telah di rancang guna mencapai tujuan tertentu.
NAMA : RUTH RAMAYANI PASARIBU
BalasHapusNIM : 419 3121 044
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA DIK A
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Pengertian leader,leadership,kepemimpinan dan manager
Menurut saya, Kepemimpinan merupakan aktifitas mempengaruhi orang lain yang diorganisir dalam suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut saya, Leader adalah seseorang yang mampu memberikan bimbingan, instruksi, arahan dan kepemimpinan kepada sekelompok individu lain dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik dalam sebuah tim.
Menurut saya, Leadership adalah kemampuan seseorang (yaitu pemimpin) untuk mempengaruhi orang lain (yaitu yang dipimpin atau pengikut-pengikutnya).
Menurut saya, Manager adalah orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu;
Nama: Harris Siburian
BalasHapusKelas:Fisika Dik A
Angkatan:2019
Jawaban: Leader adalah seorang yang mampu memberikan instruksi arahan pada sekelompok orang.
Leadership adalah suatu jabatan yang dipegang dalam suatu organisasi dan dimana seseorang itu mempunyai pengaruh besar atas orang lain.
Manajer adalah orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama dalam suatu kelompok ke kelompok lain dengan tujuan mencapai suatu tujuan.
NAMA: MERY CINTIA AFRILYA SITINJAK
BalasHapusKELAS: FISIKA DIK A 2019
PENGERTIAN LEADER, MANAJER DAN KEPEMIMPINAN
1. leader(pemimpin) adalah orang yang mampu memengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan, didpilih orang lain untuk menjadi pemimpin karena di anggap mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik.
Menurut saya pemimpin adalah orang yang mampu mengemban tugas sebagai pemandu jalannya organisasi dan dipilih karena berbagai faktor, misalnya karena dianggap memiliki intelektual yang baik, atau berperilaku baik sampai pada sikap peduli sosial yang baik.
2. manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang baik yang diakui organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendalikan, mengatur, serta mengembangkan organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
Menurut saya, manajer adalah orang yang diangkat sebagai atasan dalam kelompok/organisasi tertentu melalui surat resmi untuk dapat mengendalikan dan mengatur bawahannya demi mencapai tujuan bersama.
3. kepemimpinan adalah salah satu fungsi manajemen untuk memengaruhi, mengarahkan, memotivasi, dan mengawasi orang lain agar dapatmelakukan tugas-tugas yang telah direncanakan sehingga mencapai sasaran dan tujuan organisasinya.
Menurut saya kepemimpinan adalah sikap lahiriah seseorang yang mampu mengemban tugas sebagai pemimpin, dengan mengendalikan orang lain terutama diri sendiri demi mencapai tujuan bersama.
Nama :Eva Rolita Harianja
BalasHapusKelas :Fisika Dik A’19
Nim :4193321020
Angkatan :2019
Kepemimpinan adalah suatu posisi yang mempengaruhi dan memandu suatu kelompok atau organisasi demi mencapai target atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Leader adalah orang yang memimpin suatu kelompok atau organisasi.
Leadership adalah suatu langkah yang dilakukan oleh seseorang untuk menjadi seorang pemimpin yang mempunyai pengaruh atas orang lain, memberikan mtivasi dan juga arahan dalam organisasi ataupun kelompok.
Manajer adalah seorang anggota organisasi yang bertugas memandu dan memberikan arahan serta mengkoordinasi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan angota lain.
NAMA : MESSYANTI BR SIMANJUNTAK
BalasHapusKELAS : MATEMATIKA NON DIK 19B
MATKUL : FISIKA PRATIKUM
TUGAS RUTIN – 1
1. Spesifikasi alat-alat laboratorium seperti: mistar, jangka sorong, sferomrter,multimeter,dan micro meter?
Jawab :
A. Mistar
Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar.Mistar biasanya terbuat dari plastic,almunnium,dan kayu. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
B. jangka sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
1. Rahang Dalam
Rahang Dalam ini berfungsi untuk mengukur diameter luar maupun sisi bagian luar dari sebuah benda misalnya mengukur lebar dan tebal suatu benda (contohnya saat mengukur ketebalan kertas atau lebar meja). Bagian Rahang Dalam Jangka Sorong ini bentuknya dapat digeser dan terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang Geser.
2. Rahang Luar
Bagian rahang luar jangka sorong ini terdiri dari Rahang Tetap dan Rahang Geser. Fungsinya adalah untuk mengukur suatu diameter didalam ataupun sisi bagian dalam suatu benda misalnya untuk mengukur diameter hasil pengeboran, diameter tabung, cincin dan lain sebagainya.
3. Depth Probe (Tangkai Pengukur Kedalaman)
Bagian depth probe ini mempunyai kegunaan untuk mengukur kedalaman sebuah benda. Misalnya untuk menukur kedalaman sebuah tabunga dan lain sebagainya.
4. Skala Utama (cm)
Bagian Skala Utama dalam satuan cm ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan ukuran utama suatu benda dalam bentuk satuan centimeter (cm).
5. Skala Utama (Inchi)
Bagian Skala Utama dalam satuan inchi ini mempunyai kegunaan untuk menyatakan ukuran utama sebuah benda dalam bentuk satuan inchi.
6. Skala Nonius (mm)
Bagian Skala Nonius dalam mm ini berfungsi sebagai skala pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan mm (milimeter).
Nama : Messyanti Br simanjuntak
BalasHapusNim : 4192230004
Kelas : matematika non dik 19b
7. Skala Nonius (inchi)
Bagian Skala Nonius dalam bentuk Inchi ini berguna sebagai skala pengukuran fraksi yang dinilai dalam bentuk satuan inchi.
8. Pengunci
Bagian pengunci berfungsi untuk menahan bagian-bagian jangka sorong saat proses pengukuran berlangsung, misalnya rahang gerak
C. Multimeter
Multimeter Analog merupakan perangkat pengujian elektronik multiguna. Multimeter analog umumnya mampu mengukur tegangan, arus, dan resistansi dan seringkali memiliki fungsi untuk menguji frekuensi dan kekuatan sinyal juga.
Batas ukur multimeter memiliki berbagai rentang untuk batas ukur. Batas ukur dijelaskan dalam istilah Defleksi Skala Penuh atau FSD (Full Scale Deflection). Defleksi Skala Penuh (FSD) adalah skala maksimum yang dapat dibaca oleh rentang batas ukur tersebut.Batas ukur yang umum mungkin memiliki rentang berikut (perhatikan bahwa angka-angka menunjukkan FSD):
Tegangan DC: 0.25V, 2.5V, 10V, 50V, 250V, 1000V
Tegangan AC: 10V, 50V, 250V, 750V
Arus DC: 50μA, 2.5mA , 25mA, 0.25A
Resistansi: x1, x10, x100, x1000
Bagian Umum Multimeter Analog
1. Skala & Papan Skala
Skala identik dengan perbandingan. Pada multimeter analog, skala memiliki fungsi skala pembacaan nilai pengukuran. Jika dilihat pada papan skala terdapat nilai-nilai pembacaan untuk masing-masing skala pengukuran , seperti untuk pengukuran tahanan (Ω), nilai tegangan AC (VAC), nilai tegangan DC atau untuk nilai pengukuran arus listrik.
2. Jarum Penunjuk / Pointer
Jarum penunjuk atau pointer seperti namanya memiliki fungsi dasar sebagai penunjuk besaran nilai yang diukur multimeter analog ditambahkan sebuah cermin pada papan skala sehingga ketika saat mengukur, pembacaan nilai dengan jarum penunjuk atau pointer ini menjadi lebih mudah dan akurat.
3. Sekrup Penyesuaian Nol (Zero Adjusting Screw)
Sekrup penyesuaian nol berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk atau pointer dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau kekiri menggunakan obeng. Tujuannya adalah agar didapat posisi yang tepat antara nilai 0 pada skala dengan posisi jarum.
4. Zero Ohm Adjusting Knob (Kenop Penyesuaian 0 Ohm)
Zero OHM Adjusting Knob merupakan kenop pengatur kedudukan dan posisi jarum penunjuk pada posisi nol untuk pengukuran ohm. Kenop pemutar ini digunakan saat sebelum melakukan pengukuran hambatan atau ohm suatu resistor. Penyesuaian 0 ohm dilakukan dengan cara menghubungkan Probe positif + (merah) dan Probe negatif – (hitam) dan lihat apakah jarum penunjuk mengarah ke posisi nol, jika tidak maka putar kenop ke kanan atau kekiri agar posisi jarum tepat berada di posisi nol.
5. Probe
merupakan kabel sebagai alat untuk pengukuran dengan bersentuhan terhadap jalur rangkaian / kutub komponen. kutub probe dalam multimeter analog ditandai dengan warna, yakni warna merah untuk probe positif dan warna hitam untuk probe negatif.
6. Range Selector (Saklar Selektor)
Seperti namanya, Range selector berfungsi dalam memilih pengukuran dan batas nilai ukurannya.
Nama :Messyanti Br simanjuntak
BalasHapusNim : 4192230004
Kelas : Matematika non dik 19b
d. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
1. Frame / Bingkai
Bagian mikrometer sekrup yang pertama adalah frame atau bingkai yang menyerupai huruf C atau U. Frame ini dibuat dengan bahan logam yang tahan panas dan dibentuk dengan ketebalan yang tepat sehingga bisa mengurangi peregangan dan mempermudah proses pengukuran. Frame juga dilapisi dengan lapisan plastik guna meminimalkan terjadinya transfer panas dari tangan manusia terhadap baja saat proses pengukuran.
2. Anvil / Poros Tetap
Anvil atau poros tetap ini berfungsi sebagai penahan saat sebuah benda akan diukur dan ditempatkan diantara anvil dengan spindle.
3. Spindle / Poros Gerak
Spindle atau poros gerak adalah sebuah silinder yang bisa digerakan secara maju dan mundur menjauh dan menuju anvil.
4. Lock Nut / Pengunci
Lock nut atau pengunci mempunyai fungsi untuk menahan spindle atau poros gerak agar tidak bergerak saat proses pengukuran benda berlangsung.
5. Sleeve
Sleeve merupakan batang logam tempat dimana skala utama berada (dalam satuan mm).
6. Thimble
Thimble merupakan batang logam yang dapat diputar dan ukurannya lebih besar dari sleeve serta merupakan tempat dimana skala nonius atau skala putar berada (dalam satuan mm).
7. Ratchet Knob
Ratchet Knob berfungsi untuk memutar Spindle atau poros gerak saat ujung dari Spindle telah dekat dengan benda yang akan di ukur. Bagian ini kemudian digunakan untuk mengencangkan Spindle atau poros gerak dengan cara diputar searah jarum jam sampai terdengar suara bunyi klik.Untuk memastikan ujung Spindle telah menempel sempurna dengan benda yang akan diukur, maka Ratchet knob diputar sebanyak 2 sampai 3 kali putaran.
e. Spherometer
Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya.
Ketelitian spherometer bias mencapai 0,01 mm.
Spherometer digunakan untuk mengukur tebal benda-benda yang tipis dan mengukur kelengkungan suatu permukaan spheris. Alat ini mempunyai dua macam skala, yaitu skala utama pada mistar M yang tegak dan skala nonius pada piringan P yang dapat berputar bersama sekrup putar S. Cara menentukan harga satu skala nonius sama dengan cara yang digunakan pada micrometer sekrup.
2. Perkembangan masing-masing alat dari dulu sampai sekarang?
Jawab:
Nama : Messyanti Br Simanjuntak
BalasHapusNim : 4192230004
Kelas : Matematika non dik 19b
a.Mistar
Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya.
Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM).Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632.Di jaman modern, orang menggunakan folding ruler yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851.
b.Jangka sorong
Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur.
Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas.
Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier (gambar bawah) menemukan jangka sorong. Ia juga yang menciptakan skala vernier (kita sering menyebutnya skala nonius) sebagaiamana disebutkan dalam bukunya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques”. Sebagaiman sobat hitung ketahui dalam jangka sorong terdapta dua buah skala skala utama (skala tetap) dan skala nonius (vernier). Istilah skala nonius digunakan sejak sebelum abad ke-19 dan istilah tersebut ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol.
Akan tetapi sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak sobat jumpai di laboratorium diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851..Jangka sorong yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudian melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
c.Multimeter
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp),volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923).
Sebelum pengenalan transistor digital elektronik impedansi tinggi analog dan transistor efek medan (FET) voltmeter digunakan. Meter digital modern dan beberapa meter analog modern menggunakan sirkuit elektronik masukan untuk mencapai tinggi impedansi masukan-mereka rentang tegangan secara fungsional setara dengan VTVMs.
Nama : Messyanti Br Simanjuntak
BalasHapusNim : 4192230004
Kelas : Matematika non dik 19b
Sementara multimeter dapat dilengkapi dengan peralatan khusus yang lebih dalam toolkit teknisi, beberapa multimeter termasuk fungsi tambahan untuk aplikasi khusus (suhu dengan probe termokopel, induktansi, konektivitas ke komputer, berbicara nilai terukur,dll).
Operasi Multimeter adalah kombinasi dari multi-range voltmeter DC, multi-range voltmeter AC, multi-range ammeter, dan multi-range ohmmeter.. Untuk mengukur resistensi, sel kering kecil di dalam instrumen melewati arus melalui perangkat yang diuji dan coil meter. Karena yang tersedia saat ini tergantung pada kondisi penyimpanan daya sel kering, multimeter biasanya memiliki penyesuaian untuk skala ohm ke nol itu. Di sirkuit yang biasa ditemukan di analog multimeter, defleksi meteran berbanding terbalik dengan perlawanan, maka skala penuh adalah 0 ohm, dan resistensi yang tinggi sesuai dengan defleksi kecil.Dan multimeter digital membaca drop tegangan yang dihasilkan, ini menghilangkan kompresi skala ditemukan dalam meter analog, tetapi membutuhkan sumber arus yang signifikan. Sebuah multimeter digital autoranging dapat secara otomatis menyesuaikan jaringan skala sehingga pengukuran menggunakan presisi penuh dari A / D converter. Dalam semua jenis multimeter, kualitas dari elemen switching sangat penting untuk pengukuran yang stabil dan akurat. Stabilitas resistor merupakan faktor pembatas dalam akurasi jangka panjang dan presisi instrument.
d.Micrometer sekrup
Sejarah Mikrometer
Sebelum Masehi Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan
Sebelum tahun 1600 masehi –
Abad Ke-17 Tahun 1639
W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Abad Ke-18 Tahun 1772
James Watt menemukan tabel top mikrometer
Abad Ke-19 Tahun 1805
H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor”
Tahun 1848
J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis
Tahun 1855
J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil.
Tahun 1868
Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring
Tahun 1877
Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin.
Abad Ke-20 Tahun 1920-1935
Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup.
Tahun 1938
Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer.
Tahun 1947
Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer.
Tahun 1953
Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Nama : Messyanti Br Simanjuntak
BalasHapusNim : 4192230004
Kelas : Matematika non dik 19b
Tahun 1969
Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik
Tahun 1979
Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital
Abad Ke-21
Tahun 2003
Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama kali mikrometer dengan teknologi coolant-proffj
e.Spherometer
Spherometer merupakan suatu alat atau instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa. Selain itu, spherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
3. spesifikasi alat dalam bemtuk digital?
Jawab:
a. Mistar digital
Mistar digital sama seperti mistar analog hanya saja dalam mengukur panjangnya sudah ada layar digital yang membaca panjang suatu benda.
b. Jangka sorong digital.
Tentu, untuk jenis jangka sorong yang satu ini merupakan jangka sorong modern, karena penghitungannya sudah menggunakan cara yang modern. Ketimbang jangka sorong manual, jangka sorong digital sangat jarang ditemukan di sekolah.Alat ukur yang satu ini dilengkapi dengan menggunakan ukuran digital yang berguna untuk mengukur suatu benda. Penggunaan dari jangka sorong digital juga lebih praktis dan mudah karena bisa mengukur suatu benda dengan cara otomatis. Nantinya, akan muncul angka yang menunjukkan panjang benda di bagian digitalnya. Dimana skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm sama seperti jangka sorong analog
c. Multimeter digital
Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital tidak menggunakan probe dan papan skala serta jarum penunjuk. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.
d. Micrometer sekrup digital
Sama seperti micrometer sekrup analog hanya saja skala mikrometer digital berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran dengan mikrometer ini langsung terbaca oleh layar tanpa harus melalui proses perhitungan.
e. Spherometer
Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa. Selain itu, spherometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis. Dalam mengukur bukan seperti spherometer analog yang menggunak batangan yang sejajar dengan sekrup,dan skala geser yang melekat pada sekrup serta pemutar skala geser tetapi sudah menggunakan tampilan angka digital
NAMA : AYU MASYTAH DEWI
BalasHapusKELAS : FISIKA DIK A'19
NIM : 4191121012
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Berikut penjelasan mengenai Kepemimpinan,Leader,Leadership,
dan Manajer:
1.Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.Kepemimpinan adalah sifat dan nilai yang dimiliki oleh seorang leader.
2.Leader
Leader adalah seorang atau individu yang mampu mempengaruh anggota kelompok atau organisasi, guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuangnya.
3.Leadership
Leadership adalah kemampuan atau cara yang dimiliki seseorang untuk dapat mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
4.Manajer
Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan,dan keterampilan yang baik diakui oleh oraganisasi untuk dapat memimpin,mengelola,mengendalikan,mengatur dan mengembangkan organisasi dalam rangka mancapai tujuan serta menjalankan fungsi manajemen.
NAMA : AYU MASYTAH DEWI
BalasHapusKELAS : FISIKA DIK A'19
NIM : 4191121012
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Berikut penjelasan mengenai Kepemimpinan,Leader,Leadership,
dan Manajer:
1.Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.Kepemimpinan adalah sifat dan nilai yang dimiliki oleh seorang leader.
2.Leader
Leader adalah seorang atau individu yang mampu mempengaruh anggota kelompok atau organisasi, guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuangnya.
3.Leadership
Leadership adalah kemampuan atau cara yang dimiliki seseorang untuk dapat mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
4.Manajer
Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan,dan keterampilan yang baik diakui oleh oraganisasi untuk dapat memimpin,mengelola,mengendalikan,mengatur dan mengembangkan organisasi dalam rangka mancapai tujuan serta menjalankan fungsi manajemen.
NAMA : AYU MASYTAH DEWI
BalasHapusKELAS : FISIKA DIK A'19
NIM : 4191121012
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN
Berikut penjelasan mengenai Kepemimpinan,Leader,Leadership,
dan Manajer:
1.Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.Kepemimpinan adalah sifat dan nilai yang dimiliki oleh seorang leader.
2.Leader
Leader adalah seorang atau individu yang mampu mempengaruh anggota kelompok atau organisasi, guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuangnya.
3.Leadership
Leadership adalah kemampuan atau cara yang dimiliki seseorang untuk dapat mengarahkan dan mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan.
4.Manajer
Manajer adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan,dan keterampilan yang baik diakui oleh oraganisasi untuk dapat memimpin,mengelola,mengendalikan,mengatur dan mengembangkan organisasi dalam rangka mancapai tujuan serta menjalankan fungsi manajemen.
Nama : Fransiska Adelina Simanjuntak
BalasHapusNIM : 4193321013
Kelas : DIK A Pendidikan Fisika
Angkatan : 2019
Mata kuliah : Kepemimpinan
Yang dimaksud dengan Kepemimpinan, Leadership,Manager dan Leader
1. Kepemimpinan adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menggerakkan seluruh anggota dari suatu kelompok atau organisasi demi tertujunya suatu kesuksesan/keberhasilan dalam kegiatan yang akan dilakukan. Kepemimpinan juga dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada para pengikut atau anggota-anggotanya dalam upaya mencapai suatu tujuan bersama.
2. Leadership adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat- sifat kepribadian, yang termasuk didalamnya kewibawaaan untuk dijadikan sebagai sarana untuk menyakinkan orang- orang yang akan dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela,dan penuh semangat. Tentunya dalam menyampaikan segala tugas yang akan diberikan harus mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi yang terarah dan baik supaya mereka mau melakukannya dengan baik.
3. Manager adalah seoramg anggota organisasi yang bertugas mengarahkan,memadukan,mengawasi,dan mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan oleh anggota-anggota lain dalam rangka mencapai tujuannya. Seorang Manager juga harus bertanggungjawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.
4. Leader adalah seorang yang mempunyai kecakapan dan kelebihan,khususnya kecakapan dan kelebihan disatu bidang sehingga dia mampu memberikan arahan yang baik yang akan diterima oleh anggota-anggotanya.
Nama : Razita Syahira Lubis
BalasHapusNIM : 4191121034
Kelas : Fisika Dik A 2019
Mata kuliah : Kepemimpinan
Menurut saya kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kelebihan seseorang untuk memimpin orang lain dalam hal bekerja untuk mencapai target.
Leadership adalah sebutan lain untuk kepemimpinan.
Manager adalah orang yang bekerja dan bertanggung jawab dalam organisasi untuk menjalankan fungsi pengorganisasian dan pengendalian.
Sedangkan leader (pemimpin) adalah orang yang memimpin dalam sebuah organisasi dan dapat mempengaruhi orang lain untuk bekerha sama dan mencapai tujuan.
NAMA : DEWI MELIA GULTOM
BalasHapusNIM : 4193321017
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA DIK ‘A
ANGKATAN : 2019
MENURUT PENDAPAT SAYA :
KEPEMIMPINAN
Sebuah kegiatan yang kita lakukan yang nantinya hal iyu dapat berguna dan bermanfaat bagi semua orang.
LEADERSHIP
Merupakan sebuah susunan maupun tahapan-tahapan yang akan memberikan contoh dari siapapun yang akan memberikan merupakan pemimpin kepada para orang-orang yang bersifat menjadi pengikutnya.
MANAGER
Adalah tugasnya bertanggungjawab dalam memberi arah dan juga mengawasi apa saja yang dilakukan oleh orang yg ditanggungjawabinya.
LEADER
Merupakan seseorang ketua atau kepala dari sesuatu yang memegang posisi penting dan leader ini kuga harus mampu dan sanggup melakukan pengawasan tingkat tinghi terhadap
Nama: Rina Eriani
BalasHapusKelas : FISIKA Dik A
Angkatan : 2019
Apa itu kepemimpinan, leader, leadership, dan manager?
* Kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang menggerakkan suatu kegiatan yang menuju sukses.
* Leader adalah seseorang yang mampu memberikan instruksi atau arahan kepada sekelompok individu dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik dalam tim.
* Leadership adalah tahapan dimana seseorang individu mempunyai pengaruh atas orang lain, motivasi, dan arahan aktivitas untuk tercapainya tujuan organisasi.
* Manager adalah seseorang anggota organisasi yang mengarahkan dan memandu perkerjaan yang dilakukan oleh anggota organisasi.
NAMA : INTAN SIAGIAN
BalasHapusNIM : 4193230010
PRODI : MATEMATIKA NONDIK B 2019
FAKULTAS : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRAKTIKUM KIMIA
1. SPESIFIKASI ALAT UKUR FISIKA VERSI MANUAL
A. Mistar
1.Berskala kecil 1mm atau 0,1 cm
2.Ketelitian pengukuran 0,5mm
3.Panjang mistar yang biasa dilihat adalah 30 cm
B. Jangka Sorong
1.Skala panjang pada rahang tetap adalah skala utama dan Skala panjang pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier.
2.Skala utama dalam cm dan mm
3.Skala nonius memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala
4.Beda skala utama dengan skala nonius adalah 0,1 mm atau 0,01 cm maka itu skala terkecilnya digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm
C. Mikrometer Sekrup
1.Terdiri atas dua bagian, poros tetap dan poros ulir
2.Skala utama dalam mm
3.Skala nonius terbagi dalam 50 bagian
4.Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 x 0,5 mm atau 0,01 mm. Tingkat ketelitian paling tinggi diantara mistar dan jangka sorong
D. Sferometer
1.Untuk mengukur kelengkungan permukaan seperti radius kelengkungan permukaan bola
2.Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah ketelitian 0,01 mm
E. Multimeter
1.Alat pengukur listrik yang sering dikenal VOM(voclt-Ohm meter)
2.Dapat mengukur tegangan
3.Mengukur hambatan
4.Mengukur arus bagian penting nya adalah display, saklar selektor, probe
2. PERKEMBANGAN ALAT UKUR DULU DAN SEKARANG
Mengenai alat ukur tentu yang kita ingat hanya sebatas mistar, jangka sorong,dan mikrometer yang tidak terdengar asing bagi kita. Namun ternyata,kemajuan teknologi didunia pengukuran cukup baik,terbukti sekarang ini sudah terdapat alat-alat ukur dengan tingkat presisi sampai dengan 0,00019 micron,bukan hanya itu alat-alat ukur yang semula manual sekarang sudah menggunakan digital dan pencitraan 3D.
Adapun produk dari motutoyo ialah CMM (coordinat measuring mechine), VMM, Hardness test digital, Profil protector,loupe,roundness,dan masih banyak lagi. CMM bekerja dengan menggunakan laser yang mengarah pada titik-titik koordinat sebagai acuan, CMM berdasarkan gerakannya dibagi menjadi dua yaitu manual dan CNC.
3. SPESIFIKASI ALAT UKUR FISIKA VERSI DIGITAL
a. Pengukur jarak leser(distance meter BOSCH GLM250VF)
1. Sangat cocok untuk mengukur jarak/panjang, tinggi,dan lebar
2. Digunakan sampai 30.000 kali pengukuran
3. Pengukuran 10 kali cepat mengunakan area dinding
4. Ideal untuk penggunaan outdoor dengan sight optik terintegrasi(1,6x zoom) untuk visibilitas optimal dari titik laser untuk jarak 250 m
5. Laser class : 2
6. Sight optik terintegrasi
7. Akurasi pengukuran ± 1 mm
8. Unit : m/cm/mm
9. Weight : approx. 240g
b. Kadar Sulfat HI96751
1. Rentang : 0 hingga 150 mg/L(ppm)
2. Resolusi : 1 mg/L
3. Akurasi : 25°C (77°F) ± 1 mg/L ± 5% pembacaan
4. Motode aplikasi metode turbidimetrik
5. Berat:360 g (12,7oz)
6. Baterai:baterai 9V
7. Dimensi:193 x 104 x 69 mm (7,6 x 4,1 x 2,7)
8. Lingkungan:0 sampai 50°C (32 sampai 122°F); RH max 95% non-kondensasi
9. Mati otomatis setelah sepuluh menit tidak digunakan
c. Alat ukur kekentalan cairan digital Viskositas seri NDJ-5S :
1. Rentang pengukuran : 1 – 100000mPa.s
2. Kecepatan putar:6,12,30,60 r/mnt
3. Jumlah rotor :empat jenis rotor 1, 2, 3, 4 (0 rotor adalah opsional)
4. Akurasi pengukuran : ±5%
5. Catu daya:220V 50Hz; 110V 60Hz
d. Alat uji pulse holiday detector NOVOTEST SPARK-1
1. Berbagai ketebalan pengukuran pelapisan diuji, tidak lebih : 12 mm
2. Diameter pengukuran cacat terdektesi, tidak kurang : 0,1 mm
3. Kecepatan operasi dari elektroda, tidak lebih : 25 cm/s
4. Tegangan output : 1,5-36 kV
5. Pulsa pengulangan frekuensi : 30 – 35 Hz
6. Baterai kehidupan, tidak kurang : 5 jam
7. Berat tegangan tinggi transformator : 0,8 kg
8. Berat unit elektronik : 3,7 kg
9. Total berat dengan kit dan paket:7 kg
Nama : Natalia Lumban Tobing
BalasHapusNim : 4193530002
jurusan: Matematika Nondik 19b
Matkul : Fisika praktikum
. MISTAR
* Manual
sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka. Saat kita memperhatikan mistar, sisi bawahnya terdapat ukuran panjang yang disebut skala utama, ditunjukkan dengan garis-garis panjang.
* Digital
Mistar/penggaris digital dapat ditemukan di smartphone, salah satunya aplikasi Measure. Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. perhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
2.JANGKA SORONG
A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)
Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper)
Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm.
C. Jangka Sorong Digital (digital caliper)
Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
3. Mikrometer Sekrup
* Manual
Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi.
* Digital
Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya.
mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch
4. Sferometer
* Sfeherometer Manual
Sfeherometer manual digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung.
* Sfeherometer Digital
Sfeherometer Digital sama seperti analog, sfeherometer digital juga digunakan untuk mengukur jari- jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cekung. Dengan cara yang lebih mudah, kita hanya perlu meletakkan alat yang aja di ukur ke atas sfherometer digital yang telah disambungkan ke computer atau laptop, lalu akan terlihat ukuran/ diameternya.
5. Multimeter
* Manual
AVOmeter Analog adalah alat pengukur Arus,Tegangan dan Hambatan yang bersifat analog dan memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan mekanis. ketika mendapatkan sinyal,selanjutnya sinyal tersebut dibandingkan dan ditampilkan dalam bentuk simpangan jarum penunjuk. Pembacaan jarum penunjuk disesuaikan dengan skala ukur dan skala penunjukan.
* Digital
AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Indah Sri Ramadhani Sitompul
BalasHapusKelas : Fisika Dik A 2019
Angkatan : 2019
Mata kuliah : Kepemimpinan
Komentar :
Perbedaan antara pemimpin, kepemimpinan, dan manajer menurut saya yaitu :
- Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan personality / authority (berwibawa). Pemimpin dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi panutan bagi bawahannya.
- Leaderships (kepemimpinan) adalah kemampuan atau sifat seseorang pemimpin untuk memengaruhi orang lain (pengikutnya).
- Manajer adalah juga merupakan seorang pemimpin, hanya saja manajer hanya dapat memimpin organisasi formal saja dengan tipe kepemimpinan "bawahan harus ada untuk pemimpin". Dalam praktiknya manajer hanya memimpin berdasarkan kekuasaan / kewibawaan formalnya saja.
Nama : Risa Alviani
BalasHapusNIM : 4192230002
Kelas/Jurusan : 19 B/ Matematika
1. Mistar
• Spesifikasi Mistar
Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Ketika kita memperhatikan mistar, sisi bawahnya terdapat ukuran panjang yang disebut skala utama, ditunjukkan dengan garis-garis panjang. Skala utama ini bersatuan sentimeter. Jarak antara satu skala utama dengan skala utama lainnya adalah sepersepuluh kali skala utama. Di antara skala utama, terdapat garis paling pendek yang disebut skala nonius atau skala terkecil. Skala ini bersatuan milimeter. Jadi, skala terkecil mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm.
• Perkembangan Mistar/Penggaris Di Era Digital
Berikut macam-macam penggaris/mistar versi digital:
1. Penggaris ballpoint.
2. Penggaris elektronik.
3. Penggaris elektronik.
4. Penggaris lunak.
5. Penggaris sonar.
2. Jangka Sorong
Spesifikasi Alat
Bagian-bagian pada jangka sorong yaitu:
1. Rahang tetap.
2. Rahang sorong.
3. Skala nonius.
4. Pengunci.
5. Skala utama.
6. Batang ukur.
Jenis-Jenis Jangka Sorong dari yang Manual Hingga yang Digital
1. Jenis jangka sorong berdasarkan bentuk skalanya:
Jangka sorong manual
Jangka sorong analog.
Jangka sorong digital.
2. Jenis jangka sorong berdasarkan fungsinya:
Jangka sorong dalam.
Jangka sorong ketinggian.
Jangka sorong pipa.
Jangka sorong jarak pusat.
Jangka sorong gigi gear.
Jangka sorong cakram.
3. Mikrometer Sekrup
• Spesifikasi Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup mempunyai dua macam skala skala tetap dan skala putar (Nonius).
o Skala tetap (skala utama),
Skala tetap terbagi dalam satuan millimeter (mm). skala ini terdapat pada laras dan terbagi menjadi dua skala yaitu skala atas dan skala bawah.
o Skala putar (nonius)
Skala putar terdapat pada besi penutup laras yang dapat digeser kedepan atau kebelakang. Skala ini terbagi menjadi 50 skala atau bagian ruas yang sama.
Jenis-Jenis Mikrometer Sekrup Dulu Hingga Sekarang
1. Jenis-jenis mikrometer sekrup berdasarkan jenis skalanya:
Mikrometer sekrup manual.
Mikrometer sekrup digital.
2. Jenis-jenis mikrometer sekrup berdasarkan fungsinya
Mikrometer luar.
Mikrometer dalam.
Mikrometer kedalaman.
4. Spherometer
• Spesifikasi Spherometer
A. Bagian-bagian Spherometer
Secara umum spherometer terdiri dari:
1. Meja berkaki tiga (biasanya terbuat dari logam)
2. Sekrup yang terletak pada lubang ditengah-tengah meja kecil berkaki tiga.
3. Pangkal sekrup
4. Pemutar sekrup
5. Piringan spherometer yang memiliki 100 skala, berbentuk lingkaran, dan melekat pada sekrup. Satu putaran piringan menyebabkannya naik atau turun 1 mm.
6. Skala utama (dalam mm) berupa batang yang letaknya sejajar dengan sekrup.
5. MULTIMETER
• Spesifikasi Multimeter
Berikut bagian-bagian multimeter, yaitu:
1. Papan Skala
2. Saklar Jangkauan Ukur
3. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset)
4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment)
5. Lubang Kabel Penyidik
• Perkembangan Multimeter
Di bidang teknik listrik dan elektronik, multimeter clamp atau multimeter jepit adalah perangkat listrik memiliki dua rahang yang terbuka untuk memungkinkan menjepit di sekitar konduktor listrik. Hal ini memungkinkan sifat-sifat arus listrik dalam konduktor yang akan diukur, tanpa harus melakukan kontak fisik dengan konduktor listrik, atau untuk memutuskan untuk penyisipan melalui probe.
NAMA : DESY RUTH MEYLINDA MANURUNG
BalasHapusNIM : 4192530002
KELAS : MTK NONDIK 19B
SPESIFIKASI ALAT-ALAT PENGUKUR
a. Mistar
Mistar memiliki skala terkecil 1 mm/ 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur.
b. Jangka Sorong
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala. skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil . Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian
d. Spherometer
Spherometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jari-jari dari permukaan suatu lensa dan mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
Pada spherometer yang baru, skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala terkecil 0,005 mm.
e. Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur listrik VOM yang dapat mengukur tegangan, hambatan, maupun arus. Multitester analog menggunakan peraga jarum moving coil dan besaran ukur berdasarkan arus. multitester digital menggunakan peraga bilangan digital dan besaran ukur berdasarkan tegangan yang dikonversi ke sinyal digital
PERKEMBANGAN MASING-MASING ALAT PENGUKUR
a. Mistar
Penggaris pertama kali dipakai oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM yang terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama terdapat ukuran desimal di dalamnya. Sedangkan di jaman modern, orang memakai folding ruler/mistar lipat yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851.
b. Jangka Sorong
Dahulu jangka sorong digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Jangka sorong modern diproduksi pertama kali oleh Joseph R Brown pada tahun 1851 adalah jangka sorong digital.
c. Micrometer Scrup
Abad Ke-17 Tahun 1639, W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad Ke-21 Tahun 2003, Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama kali mikrometer dengan teknologi coolant-proffj.
d. Spherometer
Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix yang digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa. Spherometer saat ini digunakan untuk mengukur ketebalan lensa yang merupakan faktor yang sangat di perhatikan oleh banyak pengembangan teknologi lensa yang bertujuan untuk mengejar tag tipis.
e. Multimeter
Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone. Meter arloji saku gaya yang digunakan pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers.
SPESIFIKASI ALAT PENGUKURAN DALAM VERSI DIGITAL
• Alat Pengukur Jalan Digital AMTAST MW017 adalah sebuah perangkat alat ukur yang digunakan untuk menghitung panjang / jarak jalan.
• METERAN LASER ALAT UKUR PANJANG JARAK DIGITAL 80 METER
Alat ini berfungsi untuk mengukuran jarak, volume dan area dengan menggunakan laser. Hasil pengukuran ditampilkan dengan cepat hanya sekitar 0.3 detik.
• Gloss Meter Alat Ukur Kekliauan
Sebuah glossmeter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur refleksi specular gloss dari permukaan.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay
BalasHapusNim:4193230001
Prodi:Matematika
Spesifikasi Alat
a. Mistar
Gambar 1
Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
b. Jangka Sorong
Gambar 2
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama,sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala noniusatau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang tentang jangka sorong, perhatikan Gambar.
c. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama,sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 3
d. Multimeter Analog
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari spesifikasi multimeter analog ini:
1. Tegangan AC tegangan rendah, dan dalam contoh ini kisaran AC 10V mungkin memiliki skala yang berbeda dengan yang lain. Alasan untuk ini adalah bahwa pada tegangan rendah penyearah jembatan adalah non-linear dan ini perlu dipertimbangkan. Ini juga karena alasan ini bahwa tidak ada kisaran 2.5V AC dimasukkan.
2. Rentang 1000V atau 1kV akan sering menggunakan koneksi input yang berbeda untuk memungkinkan pembacaan dilakukan melalui shunt yang berbeda dan dijauhkan dari sakelar putar yang mungkin tidak mampu menangani tegangan setinggi ini.
3. Baterai di dalam multimeter digunakan untuk menyediakan arus untuk pengukuran resistansi. Tidak ada pembacaan lain yang memerlukan penggunaan daya baterai – meteran pasif dari sudut pandang itu.
4. Empat rentang resistansi dari berbagai sensitivitas mengalikan pembacaan meter dengan 1, 10, 100, dan 10.000 bergantung pada multimeter. Hal ini memungkinkan untuk pengukuran resistansi rendah untuk dilakukan serta yang sangat tinggi. Biasanya rentang resistansi yang lebih tinggi dapat menggunakan baterai tegangan lebih tinggi daripada yang digunakan untuk rentang resistansi rendah.
Bagian Umum Multimeter Analog1. Skala & Papan Skala
Skala identik dengan perbandingan. Pada multimeter analog, skala memiliki fungsi skala pembacaan nilai pengukuran. Jika dilihat pada papan skala terdapat nilai-nilai pembacaan untuk masing-masing skala pengukuran , seperti untuk pengukuran tahanan (Ω), nilai tegangan AC (VAC), nilai tegangan DC atau untuk nilai pengukuran arus listrik.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay
BalasHapusNim:4193230001
Prodi:Matematika 19 B
Lanjutan
. Jarum Penunjuk / Pointer
Jarum penunjuk atau pointer seperti namanya memiliki fungsi dasar sebagai penunjuk besaran nilai yang diukur. Hampir semua multimeter analog ditambahkan sebuah cermin pada papan skala sehingga ketika saat mengukur, pembacaan nilai dengan jarum penunjuk atau pointer ini menjadi lebih mudah dan akurat.
3. Sekrup Penyesuaian Nol (Zero Adjusting Screw)
Sekrup penyesuaian nol berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk atau pointer dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau kekiri menggunakan obeng, tetapi admin sering menggunakan kuku. Tujuannya adalah agar didapat posisi yang tepat antara nilai 0 pada skala dengan posisi jarum.
4. Zero Ohm Adjusting Knob (Kenop Penyesuaian 0 Ohm)
Zero OHM Adjusting Knob merupakan kenop pengatur kedudukan dan posisi jarum penunjuk pada posisi nol untuk pengukuran ohm. Kenop pemutar ini digunakan saat sebelum melakukan pengukuran hambatan atau ohm suatu resistor. Penyesuaian 0 ohm dilakukan dengan cara menghubungkan Probe positif + (merah) dan Probe negatif – (hitam) dan lihat apakah jarum penunjuk mengarah ke posisi nol, jika tidak maka putar kenop ke kanan atau kekiri agar posisi jarum tepat berada di posisi nol.
5. Probe
merupakan kabel sebagai alat untuk pengukuran dengan bersentuhan terhadap jalur rangkaian / kutub komponen. Multimeter analog yang beredar dipasaran membedakan kutub probe dengan warna, yakni warna merah untuk probe positif dan warna hitam untuk probe negatif.
6. Range Selector (Saklar Selektor)
Seperti namanya, Range selector berfungsi dalam memilih pengukuran dan batas nilai ukurannya. Biasanya multimeter analog yang beredar dipasaran terdapat empat posisi pengukuran dan satu posisi untuk mematikan multimeter atau posisi OFF. Berikut empat posisi pengukuran pada multimeter analog
o Posisi Ohm Ω. Jika kamu menempatkan selektor pada posisi ini, maka multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur nilai tahanan (ohmmeter), yang terdiri dari tiga batas ukur : x1 , x10 , x100 dan 1K ohm.
o Posisi ACV (Volt AC). Jika kamu menempatkan selektor pada posisi ini, makamultimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan AC (voltmeter AC) yang terdiri dari empat batas ukur : 10 , 50 , 250 dan 750 volt.
o Posisi DCV (Volt DC). Jika kamu menempatkan selektor pada posisi ini, maka multimeter berfungsi sebagai alat untuk mengukur tegangan DC (voltmeter DC) yang terdiri dari tujuh batas ukur : 0.25 , 2.5 , 10 , 50 , 250 dan 1000.
o Posisi DCA (Ampere DC). Jika kamu menempatkan selektor pada posisi ini, maka multimeter berfungsi sebagai alat pengukur arus DC dengan stuan mili ampere (mili amperemeter DC) yang terdiri dari tiga batas ukur : 0.25 , 25m , 2.5 m dan 50µ.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay
BalasHapusNim:4193230001
Prodi:Matematika 19 B
Lanjutan
Tambahan : Lubang Kutub Probe
Sebagian multimeter analog juga umum ada terdapat lubang kutub analog untuk memasang probe ke multimeter. Dalam pemasangan sesuaikan warna probe dengan warna lubang kutub.
e. Sferometer
Spherometer ini dapat mengukur kedalaman sebuah lengkungan. Saat spherometer diletakkan pada lensa (permukaannya lengkung) maka pada skrup pusat akan berputar naik atau turun sesuai dengan kelengkungan yang dimiliki lensa tersebut. sedangkan 3 kaki yang sama sisi lainnya memantapkan posisi spherometer pada lensa agar tidak mudah bergeser. Pada saat skup pusat berputar mengikuti lengkungan lensa, maka piringan yang terletak pada kepala skup akan ikut berputar. Sehingga dapat terbaca skala kelengkungan lensa dengan memperhatikan skala yang ada dipinggir piringan dengan skala 0 – 10,0 m ke atas jika lensa yang diuku lengkung ke atas dan 0 – 10,0 ke bawah jika lensa yang diukur lengkung ke bawah dan ditambah dengan skala piringan yang bernilai 0,01 m.
Sejarah Alat
Mistar
Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.
Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya.
Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM).
Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632.
Di jaman modern, orang menggunakan folding ruler yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851.
Jangka Sorong
Jangka sorong telah ada sejak zaman yunani dan romawi kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).
Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong ketika era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut dibuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.
Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius.
Penjelasan mengenai skala nonius telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Skala nonius adalah sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong.
Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay
BalasHapusNim:4193230001
Prodi:Matematika 19 B
Lanjutan
Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Mikrometer
Periode (Tahun) Sejarah Mikrometer
Sebelum Masehi Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan
Sebelum tahun 1600 masehi –
Abad Ke-17 Tahun 1639
W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Abad Ke-18 Tahun 1772
James Watt menemukan tabel top mikrometer
Abad Ke-19 Tahun 1805
H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor”
Tahun 1848
J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis
Tahun 1855
J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil.
Tahun 1868
Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring
Tahun 1877
Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin.
Abad Ke-20 Tahun 1920-1935
Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup.
Tahun 1938
Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer.
Tahun 1947
Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer.
Tahun 1953
Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Tahun 1969
Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik
Tahun 1979
Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital
Multimeter
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8.
Multimeter dapat dilengkapi dengan peralatan khusus yang lebih dalam toolkit teknisi, beberapa multimeter termasuk fungsi tambahan untuk aplikasi khusus (suhu dengan probe termokopel, induktansi, konektivitas ke komputer, berbicara nilai terukur,dll). Untuk saat ini berkisar analog, rendah resistansi shunts dihubungkan secara paralel dengan gerakan meter untuk mengalihkan sebagian arus sekitar kumparan.
Sferometer
Spherometer merupakan suatu alat atau instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fortin. Awalnya, spherometer terutama digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
Nama:Khairiyah Nurfalija Daulay
BalasHapusNim:4193230001
Prodi:Matematika 19 B
Lanjutan
Manual dan Digital
1. MISTAR
Manual
Sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka.
Digital
Sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak
2. JANGKA SORONG
A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)
Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper)
Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm.
C. Jangka Sorong Digital (digital caliper)
Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
3. Mikrometer Sekrup
Manual
Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi.
Digital
Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya.
mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch
4. Sferometer
Manual
Sudah ada dari dulu.
Digital
Sudah ditemukan dan dudah diperjualbelikan.
5. Multimeter
Manual
AVOmeter Analog adalah alat pengukur Arus,Tegangan dan Hambatan yang bersifat analog dan memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan mekanis. ketika mendapatkan sinyal,selanjutnya sinyal tersebut dibandingkan dan ditampilkan dalam bentuk simpangan jarum penunjuk. Pembacaan jarum penunjuk disesuaikan dengan skala ukur dan skala penunjukan.
Digital
AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Rijen Riston Panggabean
HapusNim : 4193230013
Kelas : 19B Matematika Non Dik
Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm
e.multimeter
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
sferometer
Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm.
Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup.
perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
b.alat ukur massa
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital.
Alat Ukur Digital
b.mistar laser
mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur
multimeter
Multimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal
mikrometer skrup digital
hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
Nama : Windi kirani
BalasHapusNIM. :4192230003
Kelas : Matematika 19B
1.Spesifikasi alat alat ukur Terdiri atas
a.mikrometer skrup
Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.
Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja.
b.Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. c.Jangka sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang tentang jangka sorong.
d.sferometer
Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm.
Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup.
e.multimeter
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Nama: Windi Kirani
BalasHapusNim: 4192230003
Kelas: Matematika 19B
2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
a.alat ukur panjang
Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik).Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
b.alat ukur massa
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
c.alat ukur listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter.
3.Spesifikasi alat ukur versi digital
a.mikrometer skrup digital
Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
b.mistar laser
mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.kelebihan alat ini adalah:
1.Mengurangi waktu pengukuran: pengukuran Instan dengan sentuhan tombol.
2. Cepat mengukur jarak jauh: Ukur hingga 100 m (330 ft), lebih mudah, dan lebih akurat daripada dengan pita pengukur.
3. Meningkatkan mengukur akurasi: Dapatkan akurasi hingga 1,5 mm (1/16 in), menghilangkan dugaan apapun.
4. Satu orang mengukur: Dengan laser, tidak ada kebutuhan untuk kedua orang.
5. Operasi satu tangan: alat ukur Laser mudah dioperasikan dengan satu tangan.
6. Memperoleh pengukuran yang sulit: Mudah mengukur di dalam langit-langit palsu.
7. Tentukan ukuran luas dan volume: Otomatis perhitungan daerah (rekaman persegi) dan volume, dengan sentuhan tombol.
c.Jangka sorong digital
jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan.
d.multimeter
Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama :Meisal Habibi Peranginangin
BalasHapusNim :4192530004
Kelas:Matematika 19B
1.Spesifikasi alat alat ukur :
a.mikrometer skrup
Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja.
b.Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
c.Jangka sorong
Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama. skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
d.sferometer
Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm.
. e.multimeter
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk.
2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
a.alat ukur panjang
Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang.. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960. Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
b.alat ukur massa
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.
3.Spesifikasi alat ukur versi digital
a.mikrometer skrup digital
Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
b.mistar laser
mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.
c.Jangka sorong digital
jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan.
. d.multimeter
Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Bosco Prayoga Sembiring
BalasHapusNim : 4193530013
Prodi :Matematika Non Dik 19B
A. Alat-alat ukur
Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm
Multimeter
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Sferometer
Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm.
Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup.
perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
B. Perkembangan alat ukur
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital.
C.Alat Ukur Digital
mistar laser
mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur
multimeter
Multimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal
mikrometer skrup digital
hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
Nama : Bosco Prayoga Sembiring
BalasHapusNim : 4193530013
Prodi :Matematika Non Dik 19B
A. Alat-alat ukur
Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala
Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm
Multimeter
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Sferometer
Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm.
Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup.
perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
B. Perkembangan alat ukur
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital.
C.Alat Ukur Digital
mistar laser
mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur
multimeter
Multimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal
mikrometer skrup digital
hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
Nama:Lambihot siahaan
BalasHapusKelas :19b
Prodi :matematika
Nim :4193530003
1.Spesifikasi alat alat ukur :
a.mikrometer skrup
Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda.
b.Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan.
c.Jangka sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser.
d.sferometer
Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung.
e.multimeter
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya.
2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
a.alat ukur panjang
Satuan panjang pertama adalah cubit.
b.alat ukur massa
c.alat ukur listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.enggunakan amperemeter.
1).ampere
Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus.
2).Ohm meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan.
3.)Volt meter
4).Watt meter
Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
5).Multimeter
Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).
6).megger
Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi.
7).Kwh meter
Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi.
3.Spesifikasi alat ukur versi digital
a.mikrometer skrup digital
Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital.
b.mistar laser
mistar laser atau Laser Distance meters.
4. Satu orang mengukur: Dengan laser, tidak ada kebutuhan untuk kedua orang.
c.Jangka sorong digital
jangka sorong digita.
d.multimeter
Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan.
Nama :Bunga Yustira Dongoran
BalasHapusNim :4193230007
Kelas:Matematika Nondik'19B
Prodi:Matematika Nondik
SPESIFIKASI DAN PERKEMBANGAN ALAT UKUR MISTAR,JANGKA SORONG,MIKROMETER SEKRUP,SPHEROMETER,MULTIMETER.
1.MISTAR
Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus.Terdapat berbagai macam penggaris,dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga(biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°).Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris.Pada umumnya,mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm.Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm,yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar.
Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM.Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian.
2.JANGKA SORONG
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser.Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama,sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier.Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm.Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala,sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.Jadi,skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini ditemukan di kota Oranan,Perancis pada tahun 1600-an.Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier.Beliau adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius.
3.MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian,yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama,sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian.Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi,mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya,yaitu 0,01 mm.
4.SPHEROMETER
Spherometer adalah alat ukur untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung.Spherometer memiliki dua jenis skala,yaitu skala utama dan skala pada piringan spherometer(skala geser).Pembacaan hasil ukur pada spherometer,yaitu dengan melihat skala yang saling berhimpit(skala utama berhimpit dengan skala pada piringan spherometer).Untuk pengukuran jari-jari(radius)permukaan suatu lensa.
5.MULTIMETER
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM(Volt-Ohm meter)yang dapat mengukur tegangan(voltmeter),hambatan(ohm-meter),maupun arus(amperemeter).Ada dua kategori multimeter:multimeter digital atau DMM(digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya),dan multimeter analog.Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC,maupun listrik DC.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian
BalasHapusNIM : 4192530006
Prodi : Matematika Non Dik 19B
1.Penggaris (Mistar)
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris.
Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm.
Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya.
Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM. Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit.
2.Jangka Sorong
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian 0,01 milimeter, sehingga Anda dapat mengukur ukuran sebuah benda dengan lebih teliti dan akurat. Pada jangka sorong ini terdapat dua bagian yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran.
Bagian pertama yang biasa disebut dengan rahang luar yang biasanya digunakan untuk mengukur diameter dalam pada sebuah lubang seperti pipa, lubang besi, dan lain-lain. Bagian kedua biasa disebut dengan rahang dalam yang berfungsi untuk mengukur diameter suatu benda.
Pada jangka sorong juga terdapat 2 buah skala yang dapat digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pertama adalah skala utama yang dapat menggunakan satuan centimeter dan milimeter pada bagian bawah dan satuan inch pada bagian atas. Kedua yaitu bernama skala nonius atau vernier.
Jenis Jangka Sorong
1. Jangka Sorong Analog atau Manual
Jangka sorong analog atau manual ini merupakan salah satu jangka sorong yang cara menghitungnya manual. Pada waktu sekolah dan pelajaran fisika jangka sorong yang di tunjukkan itu adalah jangka sorong manual. Alat ini memiliki suatu perhitungan sendiri untuk menghasilkan angka yang valid.
2. Jangka Sorong Digital
Jangka sorong digital adalah salah satu jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki suatu perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul sebuah angka yang valid.
Sejarah Jangka Sorong
BalasHapusJangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).
Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong saat era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut terbuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk dapat mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.
Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier. Beliau adalah seorang yang menciptakan skala dan yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal juga sebagai skala nonius. Skala nonius ini merupakan sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong. Penjelasan mengenai skala nonius ini telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Spanyol yang bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Bagian – Bagian Jangka Sorong
Rahang Dalam (Inners Jaws)
Bagian rahang dalam atau disebut juga dengan Inners Jaws merupakan sala satu bagian yang memiliki fungsi ketika pengukuran diameter bagian luar benda.
Selain itu juga sisi luas dan ketebalan luar atau ukuran lebar dari bagian luar suatu benda. Rahang dalam ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu satu bagian yang bisa ubah posisi dan yang tidak dapat ubah.
Rahang Luar (Outer Jaws)
Bagian rahang luar atau Outer ini memiliki fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, sisi dalam, ketebalan dan kelebaran suatua benda. Rahang luar juga memiliki dua bagian, yang satu bisa digeser dan yang satunya tidak bisa.
Pengukuran Kedalaman (Depth Measuring Blade)
Pada bagian pengukuran ini kedalaman atau depth measuring blade ini memiliki fungsi untuk mengukur ketinggian, kedalaman, dan ketebalan luar dalam suatu benda. Sama seperti bagian yang lain, salah satu bagian pengukuran kedalaman juga terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian tersebut dapat digeser dan satu bagian yang lain tidak bisa geser.
Skala Utama Hasil Pengukuran
Kemudian bagian skala yang utama hasil pengukuran memiliki fungsi untuk menampilkan skala utama pada hasil pengukuran. Pada bagian ini terdapat sebuah garis-garis dan nilai yang digunakan untuk melihat nilai ukuran suatu benda.
Bagian ini memiliki suatu bagian yang bisa digeser serta bagian yang tetap atau tidak bisa diubah. Untuk hasil pengukuran bagian ini juga memiliki 2 jenis skala satuan.
Yang pertama satuan imperial atau inch yang berada pada bagian atas. Sedangkan yang satunya lagi berada di bagian bawah dengan satuan skala metrik yakni milimeter atau centimeter.
Skala Vernier atau Skala Nonius
Alat ukur jangka sorong ini memiliki 2 jenis skala nilai, yaitu skala metrik dengan satuan mm atau cm di bagian atas. Serta menampilkan suatu skala imperial dengan satuan inch pada bagian atas.
Skala nonius berfungsi untuk dapat menampilkan hasil pengukuran suatu benda di skala nilai utama. Dan skala dalam bentuk desimal dari hasil pengukuran utama.
Mur Pengunci (Locking Screw)
Mur pengunci atau locking screw berfungsi untuk bisa mengunci posisi alat ukur agar tidak bergerak saat sedang dianalisa. Dengan begitu nilai yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat lebih objektif.
Kegunaan Jangka Sorong
BalasHapusKegunaan jangka sorong adalah sebagai berikut :
1. Untuk dapat mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Untuk dapat mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. Untuk dapat mengukur kedalamanan celah atau lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan atau menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tersebut tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur yang bisa mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian sampai dengan 0.01 mm. Dalam penggunaannya alat ukur ini banyak dipakai untuk mengukur besaran panjang, ketebalan benda serta diameter luar sebuah benda.
Mikrometer Sekrup ini ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuan bernama Willaim Gascoigne dimana waktu itu sangat dibutuhkannya sebuah alat yang lebih baik dan lebih persisi selain dari jangka sorong. Pada waktu awal ditemukan digunakan untuk mengukur benda – benda di luar angkasa dari teleskop dan mengukur jarak sudut di antara bintang – bintang.
Walaupun mikrometer sekrup ini memiliki kata mikro, namun alat ini tidak dapat digunakan untuk menghitung suatu benda yang skala mikrometer. Kata mikro di mikrometer sekup ini didapat dari bahasa yunani yaitu micros yang artinya kecil , jadi bukan yang skalanya mikro 10-6
Adapun untuk Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.
Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar maupun Masyarakat Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan Fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada Jangka Sorong karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1 dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer lebih baik daripada Jangka Sorong.
Mikrometer mempunyai tiga jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi dibawah ini :
1. Mikrometer Luar, Mikrometer luar dipakai untuk mengukur benda contohnya kawat, lapisan-lapisan, blok-blok serta batang-batang.
2.Mikrometer dalam, Mikrometer dalam dipakai untuk mengukur sebuah garis tengah dari lubang sebuah benda
3.Mikrometer kedalaman, Mikrometer kedalaman dipakai untuk mengukur kedalaman dan ketinggian dari sebuah benda
Bagian-bagian micrometer sekrup
BalasHapus• Frame (Rangka)
Bagian Bingkai atau sering disebut juga Bagian Frame Mikrometer yang berbentuk seperti Huruf C ataupun Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yang tahan panas dan Tebal serta Kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan yang dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda.
• Anvil (Poros Tetap)
Yang kedua ialah Bagian Poros Tetap Mikrometer yang mempunyai Fungsi untuk penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan Alat Ukur Mikrometer ini.
• Spindel (Poros Gerak)
Bagian Mikrometer Yang Ketiga ialah Poros Gerak yang merupakan sebuah Silinder yang dapat digerakan menuju Poros Tetap Mikrometer.
• Lock Nut (Pengunci)
Lalu Bagian Mikrometer Sekrup ke Empat ialah Pengunci (LOCK) yang memiliki fungsi untuk menahan Poros Gerak agar tak bergerak saat proses pengukuran sebuah benda
• Sleeve (Skala Utama)
Bagian Ke Lima disebut juga dengan Sleeve yang merupakan tempat terletaknya Skala Utama dalam satuan Milimeter (mm).
• Thimbel (Skala Putar)
Bagian Mikrometer ke Enam ialah Thimble yang merupakan tempat Skala Nonius (Skala Putar) Mikrometer berada
• Ratchet Knob
Lalu untuk Bagian Mikrometer yang terakhir atau ke Tujuh ialah Ratchet Knop yang berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak) sesaat ujung Poros Gerak tersebut sudah dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan untuk mengencangkan Poros Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga untuk memastikan bahwa Ujung Poros Gerak sudah menempel dengan sempurna dengan benda yang akan diukur maka Ratchet Knob tersebut diputar sebanyak Dua atau Tiga putaran.
Jenis micrometer yang biasanya ada adalah micrometer ulir yang masih menggunakan sistem kerja manual. Disamping jenis micrometer sekrup yang biasa kita temukan, terdapat pula jenis micrometer pengukur kedalaman. Pembacaan dari hasil pengukuran itu biasanya dapat dilihat pada penanda skala analog. Namun, disamping kedua jenis micrometer analog yang telah disebutkan, terdapat pula jenis micrometer yang digital. Perbedaan dari micrometer analog dan digital yang paling kentara adalah dalam hal pembacaan hasil pengukuran, dimana dalam micrometer digital, hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat di layar digital.
4.Spherometer
BalasHapusSpherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bisa mencapai 0,01 mm.
Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optic berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchopix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicholas Fortin.
5.Multimeter
Multimeter sebagai alat ukur elektrik lebih sering digunakan dibandung alat ukur yang lain karena simple dan bisa digunakan untuk mengukur beberapa satuan listrik. Dalam perkembangannya, Multimeter mengalami banyak penyempurnaan ke arah yang lebih cermat. Pada dasarnya, Multimeter merupakan alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre). tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter.
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran.
Berkat perkembangannya, Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, jika dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka yang terbaru sebagai hasil perkembangan teknologi, yakni Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun Multimeter Digital mulai disenangi, namun Multimeter Analog masih menjadi pilihan karena dinilai lebih presisi dibanding dengan Multimeter Digital.
Multimeter Analog
Multimeter Analog dicirikan dengan jarum penunjuk. Parameter yang akan diukur dan jangkah ukur dipilih melalui saklar. Bentuk saklar pemilih mode pengukuran berbentuk lingkaran dengan garis penunjuknya. Dalam melakukan pengukuran skala ukur yang dibaca adalah sesuai dengan basaran dan jangkah yang akan ditunjuk oleh saklar pemilih.
Multimeter Digital
Berbeda dengan Multimeter Analog, Multimeter Digital memiliki tampilan yang lebih sederhana, agar lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan Multimeter Analog. Multimeter Digital juga disebut DMM (Digital Multi Meter), atau bahkan DVOM (Digital Volt Ohm Meter). Multimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Ditinjau dari jenis pemilihan jangkahnya, ada dua jenis Multimeter Digital, yaitu Manual Range, dan Auto Range. Jenis Manual Range jangkah ukur dipilih melalui saklar selector secara manual, sedangkan pada jenis Auto Range jangkah ukur akan menyesuaikan secara otomatis sesuai dengan besaran yang diukur.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian
BalasHapusNIM : 4192530006
Kelas : Matematika Non Dik 19B
1. Penggaris (Mistar)
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris.
Alat ukur ini sendiri memiliki skala terkecil sekitar 1mm atau 0,1cm. Penggaris memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecil yang dimilikinya yakni 0.5mm.
Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan sebagainya.
Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM. Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian
BalasHapusNIM : 4192530006
2. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian 0,01 milimeter, sehingga Anda dapat mengukur ukuran sebuah benda dengan lebih teliti dan akurat. Pada jangka sorong ini terdapat dua bagian yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran.
Bagian pertama yang biasa disebut dengan rahang luar yang biasanya digunakan untuk mengukur diameter dalam pada sebuah lubang seperti pipa, lubang besi, dan lain-lain. Bagian kedua biasa disebut dengan rahang dalam yang berfungsi untuk mengukur diameter suatu benda.
Pada jangka sorong juga terdapat 2 buah skala yang dapat digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pertama adalah skala utama yang dapat menggunakan satuan centimeter dan milimeter pada bagian bawah dan satuan inch pada bagian atas. Kedua yaitu bernama skala nonius atau vernier.
Jenis Jangka Sorong
1. Jangka Sorong Analog atau Manual
Jangka sorong analog atau manual ini merupakan salah satu jangka sorong yang cara menghitungnya manual. Pada waktu sekolah dan pelajaran fisika jangka sorong yang di tunjukkan itu adalah jangka sorong manual. Alat ini memiliki suatu perhitungan sendiri untuk menghasilkan angka yang valid.
2. Jangka Sorong Digital
Jangka sorong digital adalah salah satu jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki suatu perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul sebuah angka yang valid.
Sejarah Jangka Sorong
Jangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).
Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong saat era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut terbuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk dapat mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.
Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier. Beliau adalah seorang yang menciptakan skala dan yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal juga sebagai skala nonius. Skala nonius ini merupakan sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong. Penjelasan mengenai skala nonius ini telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Spanyol yang bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian
BalasHapusNIM : 4192530006
Bagian – Bagian Jangka Sorong
Rahang Dalam (Inners Jaws)
Bagian rahang dalam atau disebut juga dengan Inners Jaws merupakan sala satu bagian yang memiliki fungsi ketika pengukuran diameter bagian luar benda.
Selain itu juga sisi luas dan ketebalan luar atau ukuran lebar dari bagian luar suatu benda. Rahang dalam ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu satu bagian yang bisa ubah posisi dan yang tidak dapat ubah.
Rahang Luar (Outer Jaws)
Bagian rahang luar atau Outer ini memiliki fungsi untuk mengukur diameter bagian dalam, sisi dalam, ketebalan dan kelebaran suatua benda. Rahang luar juga memiliki dua bagian, yang satu bisa digeser dan yang satunya tidak bisa.
Pengukuran Kedalaman (Depth Measuring Blade)
Pada bagian pengukuran ini kedalaman atau depth measuring blade ini memiliki fungsi untuk mengukur ketinggian, kedalaman, dan ketebalan luar dalam suatu benda. Sama seperti bagian yang lain, salah satu bagian pengukuran kedalaman juga terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian tersebut dapat digeser dan satu bagian yang lain tidak bisa geser.
Skala Utama Hasil Pengukuran
Kemudian bagian skala yang utama hasil pengukuran memiliki fungsi untuk menampilkan skala utama pada hasil pengukuran. Pada bagian ini terdapat sebuah garis-garis dan nilai yang digunakan untuk melihat nilai ukuran suatu benda.
Bagian ini memiliki suatu bagian yang bisa digeser serta bagian yang tetap atau tidak bisa diubah. Untuk hasil pengukuran bagian ini juga memiliki 2 jenis skala satuan.
Yang pertama satuan imperial atau inch yang berada pada bagian atas. Sedangkan yang satunya lagi berada di bagian bawah dengan satuan skala metrik yakni milimeter atau centimeter.
Skala Vernier atau Skala Nonius
Alat ukur jangka sorong ini memiliki 2 jenis skala nilai, yaitu skala metrik dengan satuan mm atau cm di bagian atas. Serta menampilkan suatu skala imperial dengan satuan inch pada bagian atas.
Skala nonius berfungsi untuk dapat menampilkan hasil pengukuran suatu benda di skala nilai utama. Dan skala dalam bentuk desimal dari hasil pengukuran utama.
Mur Pengunci (Locking Screw)
Mur pengunci atau locking screw berfungsi untuk bisa mengunci posisi alat ukur agar tidak bergerak saat sedang dianalisa. Dengan begitu nilai yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat lebih objektif.
Kegunaan Jangka Sorong
Kegunaan jangka sorong adalah sebagai berikut :
1. Untuk dapat mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. Untuk dapat mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur.
3. Untuk dapat mengukur kedalamanan celah atau lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan atau menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tersebut tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian
BalasHapusNIM : 4192530006
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur yang bisa mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian sampai dengan 0.01 mm. Dalam penggunaannya alat ukur ini banyak dipakai untuk mengukur besaran panjang, ketebalan benda serta diameter luar sebuah benda.
Mikrometer Sekrup ini ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuan bernama Willaim Gascoigne dimana waktu itu sangat dibutuhkannya sebuah alat yang lebih baik dan lebih persisi selain dari jangka sorong. Pada waktu awal ditemukan digunakan untuk mengukur benda – benda di luar angkasa dari teleskop dan mengukur jarak sudut di antara bintang – bintang.
Walaupun mikrometer sekrup ini memiliki kata mikro, namun alat ini tidak dapat digunakan untuk menghitung suatu benda yang skala mikrometer. Kata mikro di mikrometer sekup ini didapat dari bahasa yunani yaitu micros yang artinya kecil , jadi bukan yang skalanya mikro 10-6
Adapun untuk Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.
Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar maupun Masyarakat Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan Fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada Jangka Sorong karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1 dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer lebih baik daripada Jangka Sorong.
Mikrometer mempunyai tiga jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi dibawah ini :
1. Mikrometer Luar, Mikrometer luar dipakai untuk mengukur benda contohnya kawat, lapisan-lapisan, blok-blok serta batang-batang.
2.Mikrometer dalam, Mikrometer dalam dipakai untuk mengukur sebuah garis tengah dari lubang sebuah benda
3.Mikrometer kedalaman, Mikrometer kedalaman dipakai untuk mengukur kedalaman dan ketinggian dari sebuah benda
Bagian-bagian micrometer sekrup
• Frame (Rangka)
Bagian Bingkai atau sering disebut juga Bagian Frame Mikrometer yang berbentuk seperti Huruf C ataupun Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yang tahan panas dan Tebal serta Kuat karena bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan yang dapat menganggu proses pengukuran sebuah benda.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian
BalasHapusNIM : 4192530006
• Anvil (Poros Tetap)
Yang kedua ialah Bagian Poros Tetap Mikrometer yang mempunyai Fungsi untuk penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan Alat Ukur Mikrometer ini.
• Spindel (Poros Gerak)
Bagian Mikrometer Yang Ketiga ialah Poros Gerak yang merupakan sebuah Silinder yang dapat digerakan menuju Poros Tetap Mikrometer.
• Lock Nut (Pengunci)
Lalu Bagian Mikrometer Sekrup ke Empat ialah Pengunci (LOCK) yang memiliki fungsi untuk menahan Poros Gerak agar tak bergerak saat proses pengukuran sebuah benda
• Sleeve (Skala Utama)
Bagian Ke Lima disebut juga dengan Sleeve yang merupakan tempat terletaknya Skala Utama dalam satuan Milimeter (mm).
• Thimbel (Skala Putar)
Bagian Mikrometer ke Enam ialah Thimble yang merupakan tempat Skala Nonius (Skala Putar) Mikrometer berada
• Ratchet Knob
Lalu untuk Bagian Mikrometer yang terakhir atau ke Tujuh ialah Ratchet Knop yang berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak) sesaat ujung Poros Gerak tersebut sudah dekat dengan benda yang akan diukur serta digunakan untuk mengencangkan Poros Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga untuk memastikan bahwa Ujung Poros Gerak sudah menempel dengan sempurna dengan benda yang akan diukur maka Ratchet Knob tersebut diputar sebanyak Dua atau Tiga putaran.
Jenis micrometer yang biasanya ada adalah micrometer ulir yang masih menggunakan sistem kerja manual. Disamping jenis micrometer sekrup yang biasa kita temukan, terdapat pula jenis micrometer pengukur kedalaman. Pembacaan dari hasil pengukuran itu biasanya dapat dilihat pada penanda skala analog. Namun, disamping kedua jenis micrometer analog yang telah disebutkan, terdapat pula jenis micrometer yang digital. Perbedaan dari micrometer analog dan digital yang paling kentara adalah dalam hal pembacaan hasil pengukuran, dimana dalam micrometer digital, hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat di layar digital.
4. Spherometer
Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya. Ketelitian spherometer bisa mencapai 0,01 mm.
Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optic berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchopix, dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicholas Fortin.
Nama : Angel Irma Deswani Siagian
BalasHapusNIM : 4192530006
5. Multimeter
Multimeter sebagai alat ukur elektrik lebih sering digunakan dibandung alat ukur yang lain karena simple dan bisa digunakan untuk mengukur beberapa satuan listrik. Dalam perkembangannya, Multimeter mengalami banyak penyempurnaan ke arah yang lebih cermat. Pada dasarnya, Multimeter merupakan alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre). tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter.
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran.
Berkat perkembangannya, Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, jika dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka yang terbaru sebagai hasil perkembangan teknologi, yakni Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun Multimeter Digital mulai disenangi, namun Multimeter Analog masih menjadi pilihan karena dinilai lebih presisi dibanding dengan Multimeter Digital.
Multimeter Analog
Multimeter Analog dicirikan dengan jarum penunjuk. Parameter yang akan diukur dan jangkah ukur dipilih melalui saklar. Bentuk saklar pemilih mode pengukuran berbentuk lingkaran dengan garis penunjuknya. Dalam melakukan pengukuran skala ukur yang dibaca adalah sesuai dengan basaran dan jangkah yang akan ditunjuk oleh saklar pemilih.
Multimeter Digital
Berbeda dengan Multimeter Analog, Multimeter Digital memiliki tampilan yang lebih sederhana, agar lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan Multimeter Analog. Multimeter Digital juga disebut DMM (Digital Multi Meter), atau bahkan DVOM (Digital Volt Ohm Meter). Multimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Ditinjau dari jenis pemilihan jangkahnya, ada dua jenis Multimeter Digital, yaitu Manual Range, dan Auto Range. Jenis Manual Range jangkah ukur dipilih melalui saklar selector secara manual, sedangkan pada jenis Auto Range jangkah ukur akan menyesuaikan secara otomatis sesuai dengan besaran yang diukur.
NAMA : DESI FITRAHANA RAMBE
BalasHapusKELAS : 19 B MTK NONDIK
NIM : 4192530003
SPESIFIKASI ALAT LABORATORIUM
1.Mistar
Pengaris (mistar) atau biasa disebut juga meteran Mistar adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pengukur panjang, ketebalan dan ketinggian serta kedalaman suatu benda atau obyek serta dapat digunakan sebagai alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Tingkat ketelitian alat ini mencapai 0.1 cm atau 1 mm. Batas ukurnya bermacam-macam, ada yang lebih dari satu meter dan ada yang kurang dari 1 meter. Bahkan ada yang beberapa cm saja misalnya, 10 cm, 20 cm, 30 cm dan 50 cm. Beberapa contoh alat ukur ini antara lain meteran gulungan, penggaris kayu, siku-siku, penggaris logam, roll meter dan sebagainya.
2.Jangka Sorong
Jangka sorong (mistar geser) Jangka sorong adalah suatu alat ukur yang ketelitiannya yang berbeda-beda, ada yang mencapai seperduapuluh millimeter (0,05 mm), ada yang mencapai seperlimapuluh millimeter (0,02 mm) dan ada pula yang mencapai seperseratus millimeter (0,01 mm). Hal ini tergantung dari banyaknya skala noniusnya. Jangka sorong terdiri dari dua macam skala yaitu, skala bagian tetap (skala utama dalam satuan cm) dan bagian skala bergerak atau bergeser (skala nonius dalam satuan mm). Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengukur. Sebagian produk terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan versi digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05 mm untuk jangka sorang di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm. Gambar 2.2 merupakan alat ukur jangka sorong dengan batas ukurnya adalah 20 cm. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur besaran-besaran panjang antara lain: 1.
Diameter dalam sebuah silinder, yaitu rahang belakang dimasukkan ke dalam silinder, nonius digeser sehingga pinggir-pinggir rahang tetap bersinggungan dinding dalam silinder. 2.
Panjang, tebal dan diameter luar, yaitu benda yang diukur diletakkan antara rahang geser dengan rahang tetap. 3.
Kedalaman lubang benda, pengukuran dilakukan dengan memasukkan ujung bagian tangkai yang bergerak ke dalam lubang benda kemudian nonius digeser sehingga ujung tangkai ini mengenai dasar lubang.
3.Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda, misalnya tebal kertas, tebal uang logam, tebal plat tipis. Selain mengukur ketebalan, alat ini juga digunakan untuk mengukur diameter kawat yang kecil. Alat ini memiliki tiga pengelompokan yang didasarkan pada penerapan yaitu: 1.Mikrometer dalam, berfungsi untuk mengukur diameter dari lubang benda.
2. Mikrometer luar, berfungsi untuk ukuran memasang blok-blok, kawat tipis, lapisan-lapisan, dan batang-batang
3.Mikrometer kedalaman, berfungsi untuk mengukur slot-slot. Mikrometer sekrup merupakan alat ukur yang dapat mengukur benda (obyek) dengan ketelitian terkecil 0.01 mm dan memiliki dua bagian skala yaitu skala mendatar (SM) sebagai skala utama dan skala putar (SP) sebagai skala nonius. Skala utama terdiri dari skala 1, 2, 3, 4, 5 mm, dan seterusnya, dan nilai tengah terdiri dari 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm dan seterusnya. Sedangkan skala putar terdiri dari skala 1 sampai 50. Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm, sehingga 1 skala putar = 1/100 mm = 0.01 mm
Jarak antara pembagian skala utama terkecil (1 dan 0,5 mm). 2.
Jumlah skala nonius (geser) setiap satu putaran. 3.
BalasHapusSatu putaran skala sekrup menunjukkan berapa skala utama terkecil. 4.
Jika satu putaran sama dengan X skala utama terkecil dan satu putaran adalah n skala nonius maka satu skala nonius sama dengan X/n dari skala utama terkecil. Sumber-sumber kesalahan yang biasa terjadi pada alat ukur ini adalah pembagian skala putar yang tidak sama besar, ada benda halus yang terjepit di antara penjepit benda sehingga titik nol bergeser. Selain itu, karena benda-benda yang diukur mempunyai dimensi kecil maka 23 perubahan temperatur dapat merubah ukuran benda dan pada waktu membaca penunjukkan alat mata tidak tepat di atas skala yang dibaca (terjadi kesalahan paralaks).
4.Multi Meter
SPESIFIKASI MULTIMETER ANALOG
Table spesifikasi multimeter Sanwa dan Sunwa
NO spesifikasi Sanwa Sunwa
1 Tegangan 3 Volt DC (2 Baterai AA 1.5V) 3 Volt DC (2 Baterai AA 1.5V)
2 Pengukuran DC Volt 0.1 / 0.25 / 2.5 / 10 / 50 / 250 / 1000 V 0.1 / 0.25 / 2.5 / 10 / 50 / 250 / 1000 V
3 Pengukuran AC Volt 10 / 50 / 250 / 750 V 10 / 50 / 250 / 750 V
4 Pengukuran DC
Ampere 50 microA / 2.5mA / 25mA / 0.25A 50 microA / 2.5mA / 25mA / 0.25A
5 Pengukuran Tahanan 2 Ohm / 20 kOhm / 200 kOhm
/ 2 MOhm; 2 Ohm / 20 kOhm / 200 kOhm
/ 2 MOhm;
6 Pengukuran Load Current 150 mA / 15 mA / 1.5 mA / 150 microA / 1.5 microA 150 mA / 15 mA / 1.5 mA / 150 microA / 1.5 microA
7 Pengukuran Kapasitas 10 microF 10 microF
8 Pengukuran DCV Null +/- 5 / 25 V +/- 5 / 25 V
9 Db -10 ~ +22 dB -10 ~ +22 dB
10 Made in Japan China (Wenzhou Instrument Factory, China)
11 Keterangan - Produk ini merupakan tiruan merk Sanwa.
12 Tipe YX360TRF YX360TRF
5.Spherometer
Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama sisi. Alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain itu sperometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis..
PERKEMBANGAN ALAT ALAT UKUR
1.Mistar
Mistar hitung ada dalam beragam gaya dan umumnya muncul dalam bentuk linier atau melingkar dengan seperangkat tanda standar (skala) yang penting untuk melakukan perhitungan matematis. Mistar hitung yang dibuat untuk bidang khusus seperti penerbangan atau keuangan biasanya menampilkan skala tambahan yang membantu perhitungan yang umum dilakukan di bidang tersebut. Paling sederhana, masing-masing bilangan dikalikan diwakili oleh sebuah garis pada mistar hitung. Sebagai penguasa masing-masing memiliki skala logaritma, adalah mungkin untuk menyelaraskan mereka untuk membaca jumlah logaritma, dan dengan demikian menghitung produk, dari dua angka tersebut. Pendeta William Oughtred dan yang lainnya mengembangkan mistar hitung pada abad ke-17 berdasarkan karya yang muncul pada logaritma oleh John Napier. Sebelum munculnya kalkulator elektronik, mistar hitung merupakan alat perhitungan yang paling umum digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknik. Penggunaan mistar hitung terus berkembang sampai tahun 1950-an dan 1960-an bahkan saat komputer diperkenalkan secara bertahap; tapi sekitar tahun 1974 kalkulator ilmiah elektronik genggam membuat mistar hitung sangat usang[1][2][3][4] dan sebagian besar pemasok meninggalkan bisnis.
2. Jangka SorongJangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini.Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong saat era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut terbuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya.Selain digunakan untuk dapat mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier.Beliau adalah seorang yang menciptakan skala dan yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal juga sebagai skala nonius. Skala nonius ini merupakan sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong.Penjelasan mengenai skala nonius ini telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“.Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Spanyol yang bernama Dedron Nunes.Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851
BalasHapus3.Mikrometer Sekrup
Periode (Tahun) Sejarah Mikrometer
Sebelum Masehi Pada 200 Sebelum Masehi Bentuk Ulir Sekrup ditemukan
Sebelum tahun 1600 masehi –
Abad Ke-17 Tahun 1639
W. Gascoigne menemukan untuk pertama kali mikrometer sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Abad Ke-18 Tahun 1772
James Watt menemukan tabel top mikrometer
Abad Ke-19 Tahun 1805
H. Maudsly menemukan mikrometer yang kemudian dinamakan “Lord Chancelor”
Tahun 1848
J Palmer mendapatkan paten atas mikrometer yang ia buat yang kemudian paten ini dikenal dengan nama “Palmer System” di Perancis
Tahun 1855
J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komesil.
Tahun 1868
Brown anda Sharpe menemukan mikrometer saku (kecil) untuk mengukur ketebalan piring
Tahun 1877
Victor Machine (Perusahaan Amerika) menempatkan iklan produk mikrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin.
Abad Ke-20 Tahun 1920-1935
Beberapa industri manufaktur di Jepang mulai memproduksi mikrometer sekrup.
Tahun 1938
Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi mikrometer.
Tahun 1947
Setelah sempat vakum dalam perang dunia kedua, Mitutoyo mulai kembali memproduksi mikrometer.
Tahun 1953
Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan mikrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Tahun 1969
Mitutoyo mulai memproduksi mikrometer 3 titik
Tahun 1979
Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan mikrometer digital
Abad Ke-21 Tahun 2003
Mitutoyo memperkenalkan untuk pertama kali mikrometer dengan teknologi coolant-proffj
4. Multi Meter
BalasHapusMultimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran.
Berkat perkembangannya, Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, jika dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka yang terbaru sebagai hasil perkembangan teknologi, yakni Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun Multimeter Digital mulai disenangi, namun Multimeter Analog masih menjadi pilihan karena dinilai lebih presisi dibanding dengan Multimeter Digital
5. Spherometer
Spherometer digunakan untuk mengukur ketebalan lensa merupakan faktor yang sangat di perhatikan oleh sebagian besar pemakai kaca mata yang memakai ukuran yang cukup tinggi ( 3 dioptri ke atas ) maka banyak pengembangan teknologi lensa yang bertujuan untuk mengejar tag tipis. Dari sisi bahan pengembangan untuk mendapatkan indeks bias setinggi mungkin. Sedangkan dari sisi desain, pengembangan untuk mendapatkan kontur kelengkungan serata mungkin.
Sebenarnya ada satu metode untuk mendapatkan gambaran yang hampir mendekati kenyataan. Ada banyak faktor yang akan mempengaruhi hasilnya. Ahli kaca mata yang berkemampuan bagus dan sudah mendapatkan pendidikan khusus biasanya dapat melakukannya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perhitungan ketebalan lensa tersebut adalah :
• Ukuran dioptri (D) lensa
• Ukuran base curve (BC) lensa
• Indeks bias (n) lensa
• Jarak pupil (Pd) calon pemakai
• Ukuran bingkai kaca
• Ukuran ketebalan tengah (ct, center thieness) lensa
• Jarak antara kedua lensa
Nama : Yohana Angeline Mangunsong
BalasHapusNIM : 4193530008
Kelas : 19B ( Matematika Nondik )
Spesifikasi alat – alat fisika:
a. Mistar
Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop.
d. Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
e. Spherometer
Spherometer merupakan alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat oleh seorang ahli optik Prancis bernama Robert Aglae Cauchoix tahun 1810 dan diperkenalkan pertama kali oleh Nicholas Fartin. Awalnya Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur kelengkungan suatu lensa. Spherometer mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dari mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Ketelitian Spherometer adalah 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
Nama : Nabila Khairunnisa
BalasHapusNIM : 4193230004
Prodi : Matematika
Kelas: 19B
Alat alat ukur :
1. Mistar
Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
2. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Nama : Nabila Khairunnisa
BalasHapusNIM : 4193230004
Prodi : Matematika
Kelas: 19B
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
4. Spherometer
Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama sisi.
Alat ini dapat dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung. Selain itu sperometer juga digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis.
5. Multimeter
Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :
1.Display
2.SaklarSelektor
3. Probe
Nama : Nabila Khairunnisa
BalasHapusNIM : 4193230004
Prodi : Matematika
Kelas: 19B
Perkembangan alat-alat ukur:
Penggaris atau mistar adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar garis lurus. Penggaris pertama kali digunakan oleh masyarakat peradaban lembah Hindus pada tahun 1500 SM. Alat pengukur ini terbuat dari gading yang ditemukan selama penggalian. Penggaris pertama telah memperlihatkan akurasi yang menakjubkan karena terdapat ukuran desimal di dalamnya.
Penggaris pita / gulung
Para ahli mengatakan bahwa penggaris kuno ditemukan oleh orang-orang dari Peradaban Lembah Indus sekitar 1500 SM, tetapi beberapa yang lain mengatakan sudah lebih dahulu ditemukan bukti-buktinya di kawasan Lothal (dari masa 2400 SM).
Ada juga literatur lain yang mengatakan bahwa, penggaris diitemukan oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Napier berupa penggaris geser, dibuat pertama kali di Inggris tahun 1632.
Di jaman modern, orang menggunakan folding ruler yang ditemukan oleh Anton Ullrich pada 185
PERKEMBANGAN MIKROMETER
Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi
Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsy menemuakan Micrometer yang kemudian dinamakan " Lord Chancelor ".
Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil.
Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin.
Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup.
Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer.
Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer.
Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik.
Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital.
Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj.
PERKEMBANGAN JANGKA SORONG
Jangka sorong telah ada sejak zaman yunani dan romawi kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).
Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong ketika era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut dibuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.
Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius.
Penjelasan mengenai skala nonius telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Skala nonius adalah sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong.
Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes.
Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Nama : Yohana Angeline Mangunsong
BalasHapusNIM : 4193530008
Kelas : 19B ( Matematika Nondik )
Spesifikasi alat – alat fisika:
a. Mistar
Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur.
b. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
c. Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat pengukuran yang terdiri dari sekrup terkalibrasi dan memiliki tingkat kepresisian 0.01 mm (10-5 m). Alat ini ditemukan pertama kali oleh Willaim Gascoigne pada abad ke-17 karena dibutuhkan alat yang lebih presisi dari jangka sorong. Penggunaan pertamanya adalah untuk mengukur jarak sudut antar bintang-bintang dan ukuran benda-benda luar angkasa dari teleskop.
d. Multimeter
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
e. Spherometer
Spherometer merupakan alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat oleh seorang ahli optik Prancis bernama Robert Aglae Cauchoix tahun 1810 dan diperkenalkan pertama kali oleh Nicholas Fartin. Awalnya Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur kelengkungan suatu lensa. Spherometer mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi dari mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Ketelitian Spherometer adalah 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
Nama : Nabila Khairunnisa
BalasHapusNIM : 4193230004
Prodi : Matematika
Kelas: 19B
Spherometer
Spherometer digunakan untuk mengukur ketebalan lensa merupakan faktor yang sangat di perhatikan oleh sebagian besar pemakai kaca mata yang memakai ukuran yang cukup tinggi ( 3 dioptri ke atas ) maka banyak pengembangan teknologi lensa yang bertujuan untuk mengejar tag tipis. Dari sisi bahan pengembangan untuk mendapatkan indeks bias setinggi mungkin. Sedangkan dari sisi desain, pengembangan untuk mendapatkan kontur kelengkungan serata mungkin.
Sebenarnya ada satu metode untuk mendapatkan gambaran yang hampir mendekati kenyataan. Ada banyak faktor yang akan mempengaruhi hasilnya. Ahli kaca mata yang berkemampuan bagus dan sudah mendapatkan pendidikan khusus biasanya dapat melakukannya. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perhitungan ketebalan lensa tersebut adalah :
• Ukuran dioptri (D) lensa
• Ukuran base curve (BC) lensa
• Indeks bias (n) lensa
• Jarak pupil (Pd) calon pemakai
Nama : Nabila Khairunnisa
BalasHapusNIM : 4193230004
Prodi : Matematika
Kelas: 19B
SEJARAH MULTIMETER
Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter.
Fitur-fitur ini diaktifkan dengan jembatan Wheatstone pengeluaran, dan membuat pengukuran cepat dan mudah. Dengan menambahkan resistor seri atau shunt, lebih dari satu rentang tegangan atau arus dapat diukur dengan satu gerakan.
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8.
Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol. Setiap meteran akan memuat sirkuit yang sedang diuji untuk beberapa contoh extent.For, sebuah microammeter dengan skala penuh saat 50 microamps, sensitivitas tertinggi yang umum tersedia, harus menarik setidaknya 50 microamps dari sirkuit yang sedang diuji untuk membelokkan sepenuhnya. Hal ini mungkin memuat rangkaian impedansi tinggi begitu banyak untuk mempengaruhi sirkuit, dan untuk memberikan pembacaan yang rendah.
Voltmeter Tabung vakum atau voltmeter katup (VTVM, VVM) digunakan untuk pengukuran tegangan dalam sirkuit elektronik di mana impedansi tinggi diperlukan. VTVM memiliki impedansi masukan tetap biasanya 1 megom atau lebih, biasanya melalui penggunaan sirkuit pengikut katoda masukan, dan dengan demikian tidak signifikan memuat sirkuit yang sedang diuji. Sebelum pengenalan transistor digital elektronik impedansi tinggi analog dan transistor efek medan (FET) voltmeter digunakan. Meter digital modern dan beberapa meter analog modern menggunakan sirkuit elektronik masukan untuk mencapai tinggi impedansi masukan-mereka rentang tegangan secara fungsional setara dengan VTVMs.
Skala tambahan seperti desibel, dan fungsi pengukuran seperti kapasitansi, gain transistor, frekuensi, duty cycle, menampilkan tahan, dan buzzers yang terdengar ketika resistansi diukur kecil telah dimasukkan pada multimeter banyak. Sementara multimeter dapat dilengkapi dengan peralatan khusus yang lebih dalam toolkit teknisi, beberapa multimeter termasuk fungsi tambahan untuk aplikasi khusus (suhu dengan probe termokopel, induktansi, konektivitas ke komputer, berbicara nilai terukur,dll).
Nama : Nabila Khairunnisa
BalasHapusNIM : 4193230004
Prodi : Matematika
Kelas: 19B
Alat Ukur digital:
1. Mistar
Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. Namun sebelumnya para pengguna diwajibkan untuk menginstal aplikasi ARCore agar membuatnya berfungsi.
Selain harus mendukung teknologi berbasis Augmented Reality (AR) tersebut, pengguna juga harus memperhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
Baca Juga: Google Photos Punya Fitur Bokeh dan Kompres Foto
Setelah terdeteksi, maka pengguna dapat menggunakan garis pengukur berwarna biru untuk menghitung panjang atau orange untuk menghitung tinggi pada layar dan menempatkannya di sepanjang tepi objek yang ingin diukur.
Dilansir dari GSMArena, nantinya hasil pengukuran akan muncul dan pengguna dapat menyimpan hasil gambar dan membagikannya ke pengguna lain.
Hasil pengukuran menggunakan aplikasi Measure diklaim hampir sama jika dibandingkan dengan hasil menggunakan alat pengukur, seperti penggaris misalnya. Karenanya, aplikasi ini dapat dimanfaatkan ketika pengguna membutuhkan perkiraan kasar atau keperluan mendadak yang membutuhkan alat ukur.
2. Jangka Sorong
Caliper digital / Jangka sorong / Sigmat digital
Kegunaan : untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian sampai 0,1 mm, hadir dengan layar LCD untuk mempermudah Anda melihat hasil pengukuran. Terbuat dari bahan material stainless steel yang kokoh.
Fitur
Resolusi dan Akurasi
Jangka sorong digital ini memiliki resolusi pengukuran sebesar 0.01mm / 0.0005 inch dan akurasi 0.02mm/0.001 inch.
Keunggulan : Jangka sorong digital ini terbuat dari bahan material stainless yang kokoh sehingga tahan lama dan awet.
Penggunaan :
Jangka sorong digital ini sangat mudah untuk digunakan, cukup geser roda / slider sesuai ukuran yang dikehendaki, hasil pengukuran akan tampil pada layar LCD.
3. multimeter
Multimeter Digital
Berbeda dengan Multimeter Analog, Multimeter Digital memiliki tampilan yang lebih sederhana, agar lebih mudah digunakan jika dibandingkan dengan Multimeter Analog. Multimeter Digital juga disebut DMM (Digital Multi Meter), atau bahkan DVOM (Digital Volt Ohm Meter). Multimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya.
Nama : Nabila Khairunnisa
BalasHapusNIM : 4193230004
Prodi : Matematika
Kelas: 19B
4. mikrometer
Mikrometer Sekrup Digital
Skala mikrometer digital berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran dengan mikrometer ini langsung terbaca oleh layar tanpa harus melalui proses perhitungan.
Prinsip Kerja Mikrometer Sekrup
Cara kerja mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:
Pada bagian Sleeve terdapat skal utama yang berisi angka 1,2,3,4 dst (bagian atas) dan angka 0,5, 1,5, 3,5 dst (bagian bawah), sehingga jarak antar 2 skala terkecil skala utama adalah 0, 5 mm.
Sedangkan pada bagian Thimble terdapat skala nonius yang berisi angka 1-50 (kelipatan 5). Jika thimble diputar satu kali putan penuh (maju atau mundur) maka skala utama akan bertambah 0,5 mm atau berkurang 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 = 0,01 mm, artinya jarak antara 2 skala terkecil skala nonius adalah 0,01 mm.
5. spherometer
Ini adalah "ring type spherometer," yang berarti bahwa dasar spherometer menghubungi permukaan optik di sepanjang keliling lingkaran. Indikator digital MItutoyo akurat hingga 0,003 mm, sehingga kita dapat melakukan pengukuran yang sangat akurat dari jari-jari kelengkungan lensa atau permukaan cermin.
Basis memiliki dasar datar dipoles dengan akurat diputar dan diukur diameter dalam dan luar mulai dari 6 hingga 22 mm. Mereka terbuat dari kuningan sehingga mereka tidak merusak permukaan optik. Keuntungan dari spherometer jenis cincin adalah bahwa diameter lingkaran tempat spherometer menghubungi permukaan optik diketahui secara akurat, dan persamaan pertama dapat digunakan. Anda dapat membeli spherometer jenis cincin dari Edmund Optics, tetapi menggunakan indikator dial daripada yang digital.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Michelle Natasya Margaretha Simbolon
BalasHapusNIM. :4193230009
Kelas : Matematika 19B
1.Spesifikasi alat alat ukur Terdiri atas
a.mikrometer skrup
Fungsi Alat Ukur ini yang benar ialah untuk mengukur Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda yang mempunyai ukuran yang cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya.
Lalu Kegunaan Alat Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja.
b.Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. c.Jangka sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Untuk lebih memahami tentang tentang jangka sorong.
d.sferometer
Sferometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan kelengkungan suatu benda yang berbentuk bagian dari bola, seperti cermin atau lensa baik cekung maupun cembung. Sferometer memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala utama berdiri tegak dimana skala nol tepat berada di tengah. Sferometer memiliki ketelitian 0,01 mm.
Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup.
e.multimeter
Multimeter analog merupakan jenis multimeter / multitester yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter / multitester janis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
Nama: Michelle Natasya Margaretha Simbolon
BalasHapusNim:4193230009
Prodi:Matematika 19 B
Alat Ukur Versi Manual dan Digital
1. MISTAR
Manual
Sebuah alat ukur dan alat bantu gambar saat akan menggambar garis lurus. Sebagai alat ukur, mistar memiliki dua skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Pada mistar, skala ini ditunjukkan dengan beberapa garis-garis pendek yang dilengkapi dengan angka.
Digital
Sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang dan jarak
2. JANGKA SORONG
A. Jangka Sorong Manual (Vernier Caliper)
Jangka sorong ini memiliki 2 skala, yaitu skala utama yang terdapat pada rahang tetap dan skala nonius atau vernier yang terdapat pada rahang geser. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,1 mm.
B. Jangka Sorong Analog (dial Caliper)
Jangka sorong ini umumnya sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skala nonius atau vernier berbentuk Analog atau jarum jam sehingga lebih mudah dalam membaca skala nonius. Tingkat ketelitian jangka sorong ini adalah 0,05 mm.
C. Jangka Sorong Digital (digital caliper)
Sama halnya dengan jangka sorong analog, jangka sorong digital ini memiliki bentuk yang sama dengan jangka sorong manual, hanya saja untuk skla noniusnya berbentuk layar digital dimana hasil pengukuran langsung terbaca pada layar tersebut sehingga penggunaanya jauh lebih mudah dari 2 jenis jangka sorong di atas. Tingkat ketelitian jangka sorong ini mencapai 0,01 mm.
3. Mikrometer Sekrup
Manual
Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian yang tinggi hingga 0,01 milimeter, sehingga mikrometer banyak digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang tinggi.
Digital
Mikrometer yang memiliki skala digital. Skala pada mikrometer ini memiliki pengubah yang berfungsi mengubah mm menjadi inch. Pengubah ini juga dapat mengkonversi nilai ukuran dari mm menjadi inch dan sebaliknya.
mikrometer ini sangat cocok digunakan untuk mengukur benda yang sangat presisi. Ketelitian pada mikrometer ini mencapai 0,001 mm dan 0,00005 inch
4. Sferometer
Manual
Sudah ada dari dulu.
Digital
Sudah ditemukan dan dudah diperjualbelikan.
5. Multimeter
Manual
AVOmeter Analog adalah alat pengukur Arus,Tegangan dan Hambatan yang bersifat analog dan memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan mekanis. ketika mendapatkan sinyal,selanjutnya sinyal tersebut dibandingkan dan ditampilkan dalam bentuk simpangan jarum penunjuk. Pembacaan jarum penunjuk disesuaikan dengan skala ukur dan skala penunjukan.
Digital
AVOmeter Digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
NAMA : IKA AMELIA
BalasHapusNIM : 4193230003
KELAS : 19-B
JURUSAN : MATEMATIKA NONDIK
1. jelaskan spesifikasi mistar,jangka sorong,spherometer,mikrometer,dan multimeter.
A. MISTAR (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
B. JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah suatu alat ukur panjang yang dapat dipergunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang dilengkapi dengan nonius, sehingga tingkat ketelitiannya ada yang sampai 0,02 mm, tanpa nonius jangka sorong mempunyai nst skala utama adalah 1mm dan batas ukur 150 mm.
C. SPHEROMETER
Spherometer menggunakan perangkat dalam mengukur radius kelengkungan permukaan bola. Sebagai contoh, dapat digunakan untuk mengukur ketebalan slide mikroskop atau kedalaman depresipada slide. Bahkan kelengkungan bola dapat diukur dengan menggunakan Spherometer. Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod kecil dengan skala vertikal diikat.Kepala sekrup memiliki disk lulus digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup.Skala vertikal digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan permukaan.Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan pitch dari benang sekrup.
• Adapun bagian-bagian dari Spherometer beserta fungsinya.
NO BAGIAN-BAGIAN FUNGSI
1. Skala Utama Untuk membaca hasil pengukuran
2. Sekrup Kalibrasi Untuk mengkalibrasi alat
3. Kaki geser Untuk menentukan hasil pengukuran dan kalibrasi
4. Kaki Tiga Tetap Untuk menyangga alat berdiri pada saat pengukuran
5. Skala Nonius Untuk membaca hasil pengukuran
6. Sekrup Pemutar Untuk menaikkan atau menurunkan skala nonius
D. MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur maksimal 25 mm. Alat ini mempunyai nonius sehingga ketelitiannya dapat mencapai 0,01 mm. Tanpa nonius nst skala utama alat ini adalah 0,5 mm, karena pada jarak 25 mm skala utama terbagi dalam 50 skala sehingga jarak antara dua skala terdekat adalah 25/50 mm = 0,5 mm
• Skala pada mikrometer sekrup ada dua yaitu ;
1. Skala Utama (SU), yaitu skala pada pegangan yang diam (tidak berputar) ditunjuk oleh bagian kiri pegangan putar dari mikrometer sekrup. Pada gambar terbaca besar Skala Utama , SU = 10,0 mm
2. Skala Nonius (SN), skala pada pegangan putar yang membentuk garis lurus dengan garis mendatar skala diam dikalikan 0,01 mm. Dari gambar terbaca SN = (40 x 0,01)mm = 0,4 mm
E. MULTIMETER
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai Volt-Ohm meter yang dapat mengukur tegangan (volt), hambatan (ohm), maupun arus (ampere). Ada dua kategori multimeter, yaitu multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC maupun listrik DC.
Bagian-bagian penting Multimeter :
Multimeter atau multitester pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting, diantanya adalah :
1. Display
2. Saklar Selektor
3. Probe
NAMA : IKA AMELIA
BalasHapusNIM : 4193230003
KELAS : 19-B
JURUSAN : MATEMATIKA NONDIK
2. JELASKAN PERKEMBANGAN ALAT - ALAT TERSEBUT BAGAIMANA SAMPAI SEKARANG.
1. MISTAR
Pendeta William Oughtred dan yang lainnya mengembangkan mistar hitung pada abad ke-17 berdasarkan karya yang muncul pada logaritma oleh John Napier. Sebelum munculnya kalkulator elektronik, mistar hitung merupakan alat perhitungan yang paling umum digunakan dalam ilmu pengetahuan dan teknik. Penggunaan mistar hitung terus berkembang sampai tahun 1950-an dan 1960-an bahkan saat komputer diperkenalkan secara bertahap; tapi sekitar tahun 1974 kalkulator ilmiah elektronik genggam membuat mistar hitung sangat using.
Dan sampai sekarang mistar masih digunakan oleh setiap orang untuk mengukur sesuatu. Mistar juga sangat dibutuhkan anak sekolahan yaitu penggaris. Jadi perkembangan mistar sampai sekarang sangat maju.
2. JANGKA SORONG
Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur.
Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini. Dahulu jangka sorong selain digunakan sebagai alat ukur benda-benda tetapi juga digunakan oleh beberapa bangsa eropa untuk menentukan arah. Fungsinya mirip dengan kompas.
Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital sobat tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Sobat cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorongdengan benar kemudia melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital. Ayo sobat baca juga cara menggunakan jangka sorong.
3. SPHEROMETER
Spherometer merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fartin. Awalnya, spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
Spherometer adalah salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki yaitu 3 buah kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik/turun yang terletak ditengah-tengah ketiga kaki tetap. Spherometer memiliki tingkat ketelitin yang lebih tinggi daripada mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Ketelitian spherometer yaitu 0,001 mm. Spherometer digunakan untuk mengukur jari-jari (radius) dari permukaan suatu lensa dan ketebalan suatu lempeng atau plat tipis.
Sampai sekarang perkembangan alat spherometer semakin meningkat karena alat ini masih banyak dipergunakan orang lain untuk melakukan beberapa praktikum.
NAMA : IKA AMELIA
BalasHapusNIM : 4193230003
KELAS : 19-B
JURUSAN : MATEMATIKA NONDIK
4. MIKROMETER
Berikut Periode Sejarah Micrometer
Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil.
Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin.
Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup.
Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer.
Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer.
Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik.
Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital.
Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi
Colant Proffj.
5. MULTIMETER
Sejarah 1920 Pocket Multimeter Avometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter.
Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital).
3. JELASKAN SPESIFIKASI ALAT TERSEBUT KEDALAM VERSI DIGITAL.
1. MISTAR
• Mistar Ingsut Digital
Merupakan mistar ingsut yanag ketelitiannya hingga 0,01 mm. hasil pengukurannya langsung dapat dibaca pada digitalnya sehingga merupakan mistar ingsut yang mudah digunakan dengan hasil pengukuran yang tepat. Fungsinya sebagai pengukur ketinggian atau caliber tinggi, alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertical pada batang yng tegak lurus dengan landasannya.
2. MIKROMETER
• Micrometer Digital
Mikrometer Digital ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran.
3. MULTIMETER
• Multimeter Digital
Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan
NAMA : IKA AMELIA
BalasHapusNIM : 4193230003
KELAS : 19-B
JURUSAN : MATEMATIKA NONDIK
SAMBUNGAN SOAL NOMOR 3
4. JANGKA SORONG
• Jangka Sorong Digital
Jangka sorong digital atau sigmat digital merupakan jangka sorong yang lebih canggih dibanding jangka sorong yang sebelumnya. jangka sorong digital dilengkapi layar untuk menunjukkan hasil pengukuran.
Dengan adanya jangka sorong digital proses pengukuran menggunakan vernier caliper semakin mudah dan gampang. Karena kita tidak perlu lagi membaca skala utama dan skala nonius pada bagian jangka sorong.
5. SPHEROMETER
• Sperometer digital
Spherometer tiga bola berguna untuk cermin teleskop dan lensa besar lainnya. Ini adalah "ring type spherometer," yang berarti bahwa dasar spherometer menghubungi permukaan optik di sepanjang keliling lingkaran. Indikator digital MItutoyo akurat hingga 0,003 mm, sehingga kita dapat melakukan pengukuran yang sangat akurat dari jari-jari kelengkungan lensa atau permukaan cermin. Basis memiliki dasar datar dipoles dengan akurat diputar dan diukur diameter dalam dan luar mulai dari 6 hingga 22 mm. Mereka terbuat dari kuningan sehingga mereka tidak merusak permukaan optik. Keuntungan dari spherometer jenis cincin adalah bahwa diameter lingkaran tempat spherometer menghubungi permukaan optik diketahui secara akurat, dan persamaan pertama dapat digunakan.
Nama : Yogi WM Simarmata
BalasHapusNIM : 4193230002
Prodi : Matematika
Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
A. Spesifikasi Alat Ukur Manual
1. Miktrometer sekrup
Mikrometer sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda atau diameter suatau benda dengan skala 0,01 mm, contohnya mengukur ketebalan dari papan tulis atau mengukur diameter sebuah kawat besi.
2. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
3. Mikrometer sekrup
a. Kegunaan mikrometer sekrup: Alat ini biasanya difungsikan untuk mengukur diameter benda-benda berukuran milimeter atau beberapa centimeter saja.
b. Ketelitian mikrometer sekrup: Micrometer sekrup hanya ada satu macam, yakni yang berketelitian 0.01 mm.
c. Batas ukur : 25 m
4. Spherometer
Spherometer digunakan untuk mengukur kelengkungan permukaan. Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod kecil dengan skala vertical diikat. Kepala sekrup memiliki disk lulus digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup Skala vertical digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan permukaan. Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan pitch dari benang sekrup. Kepala sekrup yang lulus ke dalam 100 divisi. Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempunyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama. sisi atasnya berbentuk piringan berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada pinggir piringan,batang skala sejajar dengan skrup. Pada spherometer yang baru, skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala terkecil 0,005 mm. Namun, pada spherometer yang lama skala terkecilnya adalah 0,001 mm
5. Multimeter
Multimeter atau Multitester digunakan sebagai alat ukur arus (Ampere Meter),
alat ukur tegangan (Volt Meter), alat ukur resistansi (Ohm Meter), alat ukur frekuensi dan sebagai alat ukur faktor penguatan transistor.
Nama : Yogi WM Simarmata
BalasHapusNIM : 4193230002
Prodi : Matematika
Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
B. Perkembangan sampai sekarang.
1. Mistar
Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM . Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm).Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm).
Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit. Anton Ullrich menemukan penggaris lipat pada 1851. Kegunaan mistar untuk menggambar dan menghasilkan kurva yang mulus telah diketahui sejak lama sebagai kurva Prancis.
Sebuah alat yang dapat ditekuk atau bersifat fleksibel dan diubah sesuai dengan bentuk yang diinginkan dikenal sebagai spline datar atau kurva fleksibel. Ludwig Wittgenstein menggunakan penggaris dalam diskusi tentang permainan bahasa dalam Philosophical Investigations.
Wittgenstein mengatakan bahwa meter bar standar di Paris merupakan kriteria untuk jenis penggaris lainnya dan ditetapkan menjadi salah satu acuan meter panjang, tapi itu tidak ada cara analitis untuk menunjukkan bahwa bar meteran standar itu sendiri adalah satu meter panjang.
2. Jangka sorong
Jangka sorong ini telah ada sejak zaman Yunani dan Romawi Kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya sebuah alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).
Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong saat era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut terbuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk dapat mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.
Jangka sorong yang biasa kita pakai saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains yang bernama Pierre Vernier. Beliau adalah seorang yang menciptakan skala dan yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal juga sebagai skala nonius. Skala nonius ini merupakan sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong.
Penjelasan mengenai skala nonius ini telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Pemakaian nama skala nonius yang dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Spanyol yang bernama Dedron Nunes. Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan yang berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali dapat diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851.
Nama : Yogi WM Simarmata
BalasHapusNIM : 4193230002
Prodi : Matematika
Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
3. Micrometer
Micrometer pertama di ciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada micrometer yang sekarang kita lihat. Micrometer sangat mudah di operasikan. Walaupun hanya dengan satu tangan tapi tetap punya akurasi pengukuran yang luar biasa akurat jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya.
Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi.
Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsey menemukan mikrometer yang kemudian di namakan “Lord Chancelor”.
Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil.
Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin.
Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup.
Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer.
Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer.
Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik.
Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital.
Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj.
4. Spherometer
Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optic berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicholas Fartin. Awalnya, Spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
5. Multimeter
Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter. Fitur-fitur ini diaktifkan dengan jembatan Wheatstone pengeluaran, dan membuat pengukuran cepat dan mudah. Dengan menambahkan resistor seri atau shunt, lebih dari satu rentang tegangan atau arus dapat diukur dengan satu gerakan. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8.
Nama : Yogi WM Simarmata
BalasHapusNIM : 4193230002
Prodi : Matematika
Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
Versi digital
1. Mistar
Meteran atau disebut juga pita ukur atau tape atau Roll Meter adalah alat ukur panjang yang bisa digulung. Biasanya panjang maksimal meteran sekitar 25 – 50 meter dengan fungsi yang sama seperti penggaris. Akan tetapi meteran berdimensi lebih panjang serta terbuat dari bahan yang lebih fleksibel dari pada penggaris supaya dapat digulung serta mudah dibawa kemana – mana. Karenanya meteran dapat digunakan untuk mengukur bidang seperti tanah dan bangunan. Namun seiring perkembangan zaman, kini meteran juga tersedia dalam bentuk digital. Meteran ini disebut dengan Meteran Laser atau Laser Distance Meter, meteran jenis ini dapat mengukur lebih panjang dibandingkan meteran biasa. Meteran ini menggunakan sinar laser yang dipancarkan dari alat ke objek tertentu untuk mengukur panjangnya jarak alat dan objek tersebut. Meteran laser terbaik ada yang memiliki tingkat keakurasian hingga 0,01 – 0,05 mm.
2. Jangka sorong
Jangka sorong digital adalah jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul angka yang valid. Jenis ini merupakan perkembangan dari jangka sorong analog. Umumnya model digital ini jarang ditemui dalam praktik sekolah. Jenis vernier caliper digital memiliki layar digital yang dapat muncul nilai dari benda yang diukur tanpa harus menghitung secara manual.Dengan menggunakan model jenis ini akan mempermudah dan mempercepat mengukur benda – benda. Namun, dari segi harga jangka sorong jenis digital ini lebih mahal daripada jenis manual.
3. Mikrometer sekrup
Mengukur diameter, panjang, dan ketebalan benda kini lebih mudah dengan mikrometer digital. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran sehingga hasilnya bisa lebih tepat dan akurat. Alat pengukur ketebalan benda ini memiliki tingkat keakuratan tinggi hingga +/- 0.1mm/0.005. Mikrometer digital ini bisa mengukur benda dengan ketebalan 0mm hingga 12.7mm, sehingga Anda bisa mengukur ketebalan benda lebih tepat dan detail. Mikrometer indigital dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran.
Nama : Yogi WM Simarmata
BalasHapusNIM : 4193230002
Prodi : Matematika
Tugas : Spesifikasi Alat Ukur
4. Spherometer
Spherometer digital tidak menggunakan prinsip kerja mekanis, namun memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika sinyal input masuk pada kumparan,trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal diolah pada mikroprosesor,dan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara aktual tanpa membandingkan skala pengukurannya.
5. Multimeter
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog. Multimeter DiMultimeter Digital tidak menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk nilai, namun menggunakan LCD (Liquid Crystal Display) sebagai penunjuk hasil pengukurannya. Multimeter digital memiliki akurasi hingga plus atau minus 0.1% tetapi 1% ~ 2% lebih umum. digital juga disebut DMM (Digital Multi Meter), atau bahkan DVOM (Digital Volt Ohm Meter).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON
BalasHapusNIM : 4191230014
PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B
SPESIFIKASI:
1. MISTAR
Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar.
2. JANGKA SORONG
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
3. MIKROMETER
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
4. SFEROMETER
Secara umum sferometer terdiri dari:
1. Meja berkaki tiga (biasanya terbuat dari logam). Jika dihubungkan dengan garis, maka ketiga kaki tersebut membentuk segitiga sama sisi.
2. Sekrup yang terletak pada lubang ditengah-tengah meja kecil berkaki tiga.
3. Pangkal sekrup
4. Pemutar sekrup
5. Piringan spherometer yang memiliki 100 skala, berbentuk lingkaran, dan melekat pada sekrup. Satu putaran piringan menyebabkannya naik atau turun 1 mm.
6. Skala utama (dalam mm) berupa batang yang letaknya sejajar dengan sekrup. Skala ini sebagai indeks untuk membaca skala pada piringan spherometer dan juga untuk menandai banyaknya putaran penuh sekrup.
Pada spherometer yang baru, skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala terkecil 0,005 mm. Namun, pada spherometer yang lama skala terkecilnya adalah 0,001 mm.
Spherometer memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi daripada mistar, jangka sorong, dan mikrometer. Ketelitian spherometer yaitu 0,01 mm.
5. MULTIMETER
Bagian multimeter:
1. Papan Skala Multimeter
Papan skala multimeter digunakan untuk membaca hasil pengukuran.Pada papan skala terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω), tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.
2. Saklar Jangkauan Ukur/ Batas Ukur Multimeter
Saklar jangkauan ukur (batas ukur) digunakan untuk menentukan posisi kerja Multimeter, dan batas ukur (range).Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam Ω), saklar ditempatkan pada posisi Ω, demikian juga jika digunakan untuk mengukur tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-μA). Satu hal yang perlu diingat, dalam mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV, saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak mengukur DCV.
3. Sekrup Pengatur Posisi Jarum (Preset) Multimeter
Sekrup pengatur posisi jarum (preset pada multimeter digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol (sebelah kiri papan skala).
4. Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zerro Adjustment)
Tombol pengatur jarum posisi nol (Zerro Adjustment) digunakan untuk menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum Multimeter digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan.Dalam praktek, kedua ujung kabel probe dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
5. Lubang Kabel Probe Multimeter
Lubang probe multimeter merupakan tempat untuk menghubungkan kabel probe dengan Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common.Pada Multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur hfe transistor (penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.
NAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON
BalasHapusNIM : 4191230014
PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B
PERKEMBANGAN SAMPAI SEKARANG
1. MISTAR
Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM . Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm).
Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm).
Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit. Anton Ullrich menemukan penggaris lipat pada 1851. Kegunaan mistar untuk menggambar dan menghasilkan kurva yang mulus telah diketahui sejak lama sebagai kurva Prancis.
Sebuah alat yang dapat ditekuk atau bersifat fleksibel dan diubah sesuai dengan bentuk yang diinginkan dikenal sebagai spline datar atau kurva fleksibel. Ludwig Wittgenstein menggunakan penggaris dalam diskusi tentang permainan bahasa dalam Philosophical Investigations.
Wittgenstein mengatakan bahwa meter bar standar di Paris merupakan kriteria untuk jenis penggaris lainnya dan ditetapkan menjadi salah satu acuan meter panjang, tapi itu tidak ada cara analitis untuk menunjukkan bahwa bar meteran standar itu sendiri adalah satu meter panjang.
2. JANGKA SORONG
Jangka sorong telah ada sejak zaman yunani dan romawi kuno, namun bentuknya pada saat itu memiliki bentuk yang berbeda dengan yang ada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat ukur yang mirip seperti jangka sorong pada reruntuhan insiden kecelakaan kapal (The Greek Giglio Wreck).
Bangsa China juga dianggap telah menggunakan jangka sorong ketika era Dinasti Han (202-220 SM). Alat ukur tersebut dibuat dari bahan perunggu dan bertuliskan tanggal pembuatannya. Selain digunakan untuk mengetahui ukuran suatu benda, zaman dahulu bangsa Eropa juga menggunakannya sebagai penunjuk arah.
Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini ditemukan di kota Oranan, Perancis pada tahun 1600-an. Alat ukur ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier. Beliau adalah orang yang menciptakan skala yang diberi nama skala vernier atau lebih dikenal sebagai skala nonius.
Penjelasan mengenai skala nonius telah ia sebutkan di dalam buku karangannya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques“. Skala nonius adalah sebuah skala yang terdapat dalam jangka sorong.
Pemakaian nama skala nonius dipakai oleh kebanyakan orang yang hidup sejak sebelum abad ke 19. Dimana nama skala tersebut ditemukan oleh seseorang berkebangsaan spanyol bernama Dedron Nunes.
Akan tetapi di awal abad ke-19, seorang bangsawan berkebangsaan Perancis mengubah nama skala tersebut kembali kepada skala vernier. Jangka sorong modern yang sering digunakan sekarang ini pertama kali diproduksi oleh Joseph Brown pada tahun 1851. Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong dan yang paling canggih adalah jangka sorong digital. Pada jangka sorong digital kita tidak perlu lagi repot-repot mempelajari cara menghitung dengan jangka sorong. Kita cukup melakukan pengukuran dengan jangka sorong dengan benar kemudian melihat berapa panjang yang muncul pada layar digital.
NAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON
BalasHapusNIM : 4191230014
PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B
3. MIKROMETER
Micrometer pertama di ciptakan pada abad ke 18 dan seiring berjalannya waktu terus mengalami perubahan bentuk hingga sampai pada micrometer yang sekarang kita lihat. Micrometer sangat mudah di operasikan. Walaupun hanya dengan satu tangan tapi tetap punya akurasi pengukuran yang luar biasa akurat jika dibandingkan dengan alat ukur panjang lainnya.
Sebelum Masehi pada tahun 200 SM (sebelum masehi) bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tepatnya pada tahun 1639 W. Goscoigne menemukan untuk pertama kali Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala.
Abad ke 18 tahun 1772 james watt menemukan tabel top kalibrasi.
Abad ke 19 tahun 1805 Henry Maudsey menemukan mikrometer yang kemudian di namakan “Lord Chancelor”.
Tahun 1855 J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil.
Tahun 1877 Victor Machine (perusahaan amerika) menempatkan iklan produk Micrometer mereka pada sebuah acara pertemuan ahli mesin.
Abad ke 20 Tahun 1920 - 1935 beberapa industri manufaktur dijepang mulai memproduksi micrometer sekrup.
Tahun 1938 Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama jepang mulai memproduksi Micrometer.
Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke dau, Mitutoyo mulai kembali memproduksi Micrometer.
Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter.
Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik.
Tahun 1979 Mitutoyo untuk pertama kalinya memperkenalkan Micrometer Digital.
Abad ke 21 Tahun 2003 memperkenalkan untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj.
4. SPHEROMETER
Spherometer merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fartin. Awalnya, spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
NAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON
BalasHapusNIM : 4191230014
PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B
5. MULTIMETER
Sejarah 1920 Pocket MultimeterAvometer Model 8 Bergerak-pointer pertama saat-mendeteksi perangkat adalah galvanometer tahun 1820. Ini digunakan untuk mengukur resistensi dan tegangan dengan menggunakan sebuah jembatan Wheatstone, dan membandingkan kuantitas yang tidak diketahui ke tegangan referensi atau perlawanan. Sementara berguna dalam laboratorium, perangkat yang sangat lambat dan tidak praktis di lapangan. Ini galvanometers yang besar dan halus. D'Arsonval / Weston gerakan meter menggunakan semi logam halus untuk memberikan pengukuran yang proporsional, bukan hanya deteksi, dan built-in magnet permanen yang terbuat lapangan defleksi independen dari orientasi meter.
Fitur-fitur ini diaktifkan dengan jembatan Wheatstone pengeluaran, dan membuat pengukuran cepat dan mudah. Dengan menambahkan resistor seri atau shunt, lebih dari satu rentang tegangan atau arus dapat diukur dengan satu gerakan.
Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan multimeter pertama dikaitkan dengan Kantor Pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrumen yang terpisah diperlukan untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur ampere (amp) , volt dan ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai avometer. Meteran terdiri meter coil bergerak, tegangan dan resistor presisi, dan switch dan soket untuk memilih kisaran. Macadie mengambil idenya ke Coil yang Winder Otomatis dan Perusahaan Peralatan Listrik (ACWEEC, didirikan pada ~ 1923). The AVO pertama memakai dijual pada tahun 1923, dan meskipun itu awalnya DC, banyak fitur-fiturnya tetap hampir tidak berubah melalui Model terakhir 8.
Meter arloji saku gaya yang digunakan secara luas pada tahun 1920, dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada Avometers. Kasus logam biasanya terhubung dengan koneksi negatif, pengaturan yang menyebabkan kejutan listrik banyak. Spesifikasi teknis perangkat ini sering mentah, misalnya satu ilustrasi memiliki resistansi hanya 33 ohm per volt, skala non-linear dan tidak ada penyesuaian nol. Setiap meteran akan memuat sirkuit yang sedang diuji untuk beberapa contoh extent.For, sebuah microammeter dengan skala penuh saat 50 microamps, sensitivitas tertinggi yang umum tersedia, harus menarik setidaknya 50 microamps dari sirkuit yang sedang diuji untuk membelokkan sepenuhnya. Hal ini mungkin memuat rangkaian impedansi tinggi begitu banyak untuk mempengaruhi sirkuit, dan untuk memberikan pembacaan yang rendah.
VERSI DIGITAL
1. MISTAR
Mistar versi digital terdapat pada aplikasi smartphone dan dapat di peroleh dari google play store. Google baru saja merilis aplikasi Measure yang dapat digunakan untuk semua perangkat yang mendukung teknologi ARCore. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di Google Play Store.
Cara kerja aplikasi Measure cukup sederhana, untuk mengukur panjang atau tinggi objek, pengguna cukup menggunakan kamera smartphone mereka yang telah mendukung teknologi ARCore. Namun sebelumnya para pengguna diwajibkan untuk menginstal aplikasi ARCore agar membuatnya berfungsi.
Selain harus mendukung teknologi berbasis Augmented Reality (AR) tersebut, pengguna juga harus memperhatikan permukaan objek yang akan diukur, dan pastikan ada cukup penerangan yang baik agar sistem dapat mendeteksi dengan baik objek yang ingin diukur.
Setelah terdeteksi, maka pengguna dapat menggunakan garis pengukur berwarna biru untuk menghitung panjang atau orange untuk menghitung tinggi pada layar dan menempatkannya di sepanjang tepi objek yang ingin diukur.
Hasil pengukuran menggunakan aplikasi Measure diklaim hampir sama jika dibandingkan dengan hasil menggunakan alat pengukur, seperti penggaris misalnya. Karenanya, aplikasi ini dapat dimanfaatkan ketika pengguna membutuhkan perkiraan kasar atau keperluan mendadak yang membutuhkan alat ukur.
NAMA : JANDRE ANDRIANGGA SIMBOLON
BalasHapusNIM : 4191230014
PRODI : MATEMATIKA NONDIK 19B
2. JANGKA SORONG
Jangka sorong digital adalah jangka sorong pengukurannya menggunakan digital. Alat ini tidak memiliki perhitungan seperti perhitungan jangka sorong analog. Karena dalam pengukurannya langsung muncul angka yang valid.
Jenis ini merupakan perkembangan dari jangka sorong analog. Umumnya model digital ini jarang ditemui dalam praktik sekolah. Jenis vernier caliper digital memiliki layar digital yang dapat muncul nilai dari benda yang diukur tanpa harus menghitung secara manual.Dengan menggunakan model jenis ini akan mempermudah dan mempercepat mengukur benda – benda. Namun, dari segi harga jangka sorong jenis digital ini lebih mahal daripada jenis manual.
3. MIKROMETER
Mikrometer ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran.
Kelebihan mikrometer digital:
Akurasi Tinggi
Kita tidak perlu berulang-ulang mengukur ketebalan satu benda hanya untuk memastikan ketepatan ukurannya. Alat pengukur ketebalan benda ini memiliki tingkat keakuratan tinggi hingga +/- 0.1mm/0.005. Sehingga kita bisa mengukur satu benda dengan cepat dan tepat.
Rentang Pengukuran
Mikrometer digital ini bisa mengukur benda dengan ketebalan 0mm hingga 12.7mm, sehingga kita bisa mengukur ketebalan benda lebih tepat dan detail.
Layar LCD
Kita tidak perlu menebak-nebak lagi berapa hasil pengukuran kita karena mikrometer ini dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil pengukuran kita.
Desain Portable
Mikrometer ini didesain dengan bentuk kecil dan portable sehingga bisa kita bawa kemana pun kita pergi, sangat praktis dan efisien tanpa khawatir memenuhi isi tas.
4. SPHEROMETER
Spherometer digital tidak menggunakan prinsip kerja mekanis, namun memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika sinyal input masuk pada kumparan,trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal diolah pada mikroprosesor,dan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara aktual tanpa membandingkan skala pengukurannya.
5. MULTIMETER
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog. Yaitu memiliki tambahan-tambahan satuan yang lebih teliti, dan juga opsi pengukuran yang lebih banyak, tidak terbatas pada ampere, volt, dan ohm saja. Multimeter digital biasanya dipakai pada penelitian atau kerja-kerja mengukur yang memerlukan kecermatan tinggi, tetapi sekarang ini banyak juga bengkel-bengkel komputer dan service center yang memakai multimeter digital. Kekurangannya adalah susah untuk memonitor tegangan yang tidak stabil. Jadi bila melakukan pengukuran tegangan yang bergerak naik-turun, sebaiknya menggunakan multimeter analog.
Nama : ANDREW LUPE TIOPAN SITORUS
BalasHapusNiM : 4193230005
Kelas : 19B MATEMATIKA NON-DIK
A. Mistar
Alat ukur panjang yang sering digunakan ialah mistar/penggaris. Mistar memiliki skala terkecil 1mm/0,1cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm. Saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan harus tepat pada tempat yang diukur, jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar/lebih kecil. Kesalahan pengukuran ini di sebut kesalahan paralaks. Dahulu penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM . Penggalian di Lothal (2400 SM) menghasilkan satu penggaris berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm). Ian Whitelaw menyatakan pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa pada kedalaman 0,005 di (0,13 mm). Anton Ullrich menemukan penggaris lipat pada 1851 digunakan untuk menggambar dan menghasilkan kurva yang mulus dan dapat ditekuk atau bersifat fleksibel yang dikenal sebagai spline datar/kurva fleksibel. Jenis-jenis penggaris mistar versi digital : Penggaris ballpoint, Penggaris elektronik, Penggaris sonar, dan sebagainya.
B. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap ialah skala utama yang memiliki skala dalam cm dan mm, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser ialah skala nonius/vernier yang memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama ialah 0,1 mm/0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong ialah 0,1 mm/0,01 cm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan tersebut ditemukan alat ukur mirip dengan jangka sorong. Bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur. Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 SM hingga 220M) yang terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Selain digunakan sebagai alat ukur dapat juga digunakan untuk menentukan arah, hampir mirip dengan kompas. Menjelang tahun 1600-an, di kota yang bernama Oranan di Perancis, seorang ahli matematika dan sains bernama Pierre Vernier menemukan jangka sorong dan menciptakan skala vernier yang disebutkan dalam bukunya yang berjudul “La construction, visage, et les proprietes fue quadrant nouvea de mathmatiques” . Istilah skala nonius digunakan sebelum abad ke-19 dan ditemukan oleh Dedron Nunes, seorang berkebangsaan Spanyol. Sejak awal abad ke-19 , Jerome Lalande, seorang bangasawan asal Perancis mengubah skala kembali pada skala vernier. Jangka sorong modern yang sekarang banyak dijumpai pada laboratorium diproduksi pertama kali dan diproduksi masal untuk dijual untuk berbagai kebutuhan teknisi dan mesin oleh Joseph R Brown pada tahun 1851. Sampai sekarang dikenal berbagai jenis jangka sorong seperti : Jangka Sorong Manual, Jangka Sorong Analog, dan Jangka Sorong Digital.
Nama : ANDREW LUPE TIOPAN SITORUS
BalasHapusNiM : 4193230005
Kelas : 19B MATEMATIKA NON-DIK
C. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup digunakan mengukur tebal benda-benda tipis, benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama mempunyai skala dalam mm, dan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi, yaitu 0,01 mm. Pada tahun 200 SM, bentuk ulir sekrup ditemukan. Pada abad 17 tahun 1639, W. Goscoigne pertama kali menemukan Micrometer Sekrup yang terdiri dari rahang dan skala. Abad ke 18 tahun 1772, James Watt menemukan tabel top kalibrasi. Abad ke 19 tahun 1805, Henry Maudsy menemukan Micrometer yang dinamakan " Lord Chancelor ". Tahun 1855, J. Whitworth menemukan alat kalibrasi modern pertama dan menjualnya secara komersil. Abad ke 20 Tahun 1920-1935 beberapa industri manufaktur diJepang mulai memproduksi Micrometer Sekrup. Tahun 1938, Mitutoyo salah satu perusahaan manufaktur ternama Jepang mulai memproduksi Micrometer. Tahun 1947 Mitutoyo sempat vakum dalam perang dunia ke-2. Tahun 1953 Mitutoyo membuat rekor dengan menciptakan Micrometer terbesar dengan panjang 3 meter. Tahun 1969 Mitutoyo mulai memproduksi Micrometer 3 titik. Tahun 1979 Untuk pertama kalinya Mitutoyo memperkenalkan Micrometer Digital. Abad ke 21 Tahun 2003 untuk pertama kali Micrometer dengan teknologi Colant Proffj. Jeni-jenis Micrometer Sekrup, seperti : Mikrometer Luar, Mikrometer Dalam, dan Mikrometer Kedalaman.
D. Multimeter
Multimeter sebagai alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur beberapa satuan listrik. Multimeter merupakan alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre), tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument terpisah untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran. Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka sebagai hasil perkembangan teknologi menjadi Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Meskipun Multimeter Digital mulai disenangi, namun Multimeter Analog masih menjadi pilihan karena dinilai lebih presisi dibanding dengan Multimeter Digital.
E.Spherometer
Sperometer adalah suatu instrument yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Sperometer merupakan salah satu alat ukur panjang yang mempunyai 4 buah kaki, yaitu 3 kaki tetap dan 1 kaki lainnya yang dapat bergerak naik / turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Ketiga kaki tetap berjarak sama satu dengan yang lainnya dan membentuk segitiga sama sisi. Alat ini dipergunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan benda yang berbentuk bidang bola seperti cermin dan lensa cembung atau cekung dan digunakan untuk mengukur ketebalan suatu lempengan atau plat tipis. Jenis-jenis spherometer ialah : Spherometer Manual, Mikro Spherometer, Spherometer dan Chaffee
Nama: Iman Kamarullah Hasibuan
BalasHapusNim :4191230010
Prodi: Matematika nondik 19B
ALAT UKUR
1.Mistar
Pada umumnya mistar digunakan untuk mengukur benda-benda kecil. Mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur.
2.Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jangka sorong tepat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, dan panjang benda sampai nilai 10 cm.
3.Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm.
4.Multimeter
Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya.
Adapun fugsi dari multimeter, antara lain:
Mengukur tegangan DC
Mengukur tegangan AC
Mengukur kuat arus DC
Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
Mengecek hubung-singkat / koneksi
Mengecek transistor
Mengecek kapasitor elektrolit
Mengecek dioda, led dan dioda zener
Mengecek inductor
Mengukur HFE transistor (type tertentu)
Mengukur suhu (type tertentu)
5.Spherometer
Spherometer ini dapat mengukur kedalaman sebuah lengkungan. Saat spherometer diletakkan pada lensa (permukaannya lengkung) maka pada skrup pusat akan berputar naik atau turun sesuai dengan kelengkungan yang dimiliki lensa tersebut. sedangkan 3 kaki yang sama sisi lainnya memantapkan posisi spherometer pada lensa agar tidak mudah bergeser. Pada saat skup pusat berputar mengikuti lengkungan lensa, maka piringan yang terletak pada kepala skup akan ikut berputar. Sehingga dapat terbaca skala kelengkungan lensa dengan memperhatikan skala yang ada dipinggir piringan dengan skala 0 – 10,0 m ke atas jika lensa yang diuku lengkung ke atas dan 0 – 10,0 ke bawah jika lensa yang diukur lengkung ke bawah dan ditambah dengan skala piringan yang bernilai 0,01 m.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Iman Kamarullah Hasibuan
BalasHapusNim: 4191230010
Kelas: Matematika 19B
2.perkembangan alat –alat ukur dari awal sampai sekarang
a.alat ukur panjang
Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik).Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
b.alat ukur massa
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
c.alat ukur listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter.
3.Spesifikasi alat ukur versi digital
a.mikrometer skrup digital
Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
b.mistar laser
mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.kelebihan alat ini adalah:
1.Mengurangi waktu pengukuran: pengukuran Instan dengan sentuhan tombol.
2. Cepat mengukur jarak jauh: Ukur hingga 100 m (330 ft), lebih mudah, dan lebih akurat daripada dengan pita pengukur.
3. Meningkatkan mengukur akurasi: Dapatkan akurasi hingga 1,5 mm (1/16 in), menghilangkan dugaan apapun.
4. Satu orang mengukur: Dengan laser, tidak ada kebutuhan untuk kedua orang.
5. Operasi satu tangan: alat ukur Laser mudah dioperasikan dengan satu tangan.
6. Memperoleh pengukuran yang sulit: Mudah mengukur di dalam langit-langit palsu.
7. Tentukan ukuran luas dan volume: Otomatis perhitungan daerah (rekaman persegi) dan volume, dengan sentuhan tombol.
c.Jangka sorong digital
jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan.
d.multimeter
Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
NAMA : APRIDA WATY PURBA
BalasHapusNIM : 4192230001
KELAS : MATEMATIKA NONDIK 19B
1. SPESIFIKASI MISTAR, SPHEROMETER, JANGKA SORONG, MIKROMETER SEKRUP, DAN MULTIMETER
- Mistar (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
-Jangka sorong
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
-Mikrometer sekrup
Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
-Spherometer
Spherometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Spherometer merupakan alat ukur panjang yang memiliki empat buah kaki yaitu 3 buah kaki tetap dan satu kaki lainnya yang dapat bergerak naik atau turun yang terletak di tengah-tengah ketiga kaki tetap. Spherometer memiliki 2 skala pengukuran yaitu skala utama dan skala nonius. Semetode umum spherometer terdiri dari;
-Multimeter
Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
2. PERKEMBANGAN MASING-MASING ALAT
Seperti yang kita ketahui zaman sekarang ini semakin modern. Sehingga alat-alat yang kita gunakan kapan pun dan dimanapun sudah mulai canggih. Seperti dapat kita lihat adanya meteran untuk mengukur panjang suatu bangunan.Meteran mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan mistar selain ukurannya yang lebih panjang, meteran juga bisa digulung, sehingga mudah untuk dibawa kemana Mana
3. SPESIFIKASI ALAT DALAM VERSI DIGITAL
-Meteran
Selanjutnya ada meteran yaitu alat ukur panjang yang biasa digunakan dalam bangunan. Meteran ini merupakan alat ukur panjang dalam versi digital. Ketelitian pengukuran pada rollmeter sampai 0,5 mm. Pada dasarnya alat ukur panjang ini sama dengan mistar, akan tetapi lebih panjang serta bisa digulung.Satuan yang bisa digunakan pada meteran adalah mm dan cm, feet atau inch. Panjang dari meteran ini biasanya sangat beragam, untuk varian pendek biasanya berukuran 3 atau 5 meter. Sedangkan untuk ukur panjang bisa mencapai 10, 20, 30, 50 bahkan 100 meter.
-Multimeter Digital
Seiring berkembangnya zaman,alat alat yang ada pun semakin canggih,seperti multimeter ini. Pada awalnya yang kita ketahui multimeter hanya ada satu jenis saja yaitu multimeter analog. Tetapi sekarang telah terciptanya multimeter yang canggih yaitu multimeter digital.
Digital multimeter merupakan sebuah alat yang dapat mengukur tegangan listrik
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Pelixman Butarbutar
BalasHapusKelas : Matematika 19B
NIM : 4193530004
ALAT ALAT UKUR
1. SPESIFIKASI ALAT PENGUKURAN MANUAL
A. Mistar
Mistar merupakan salah satu alat ukur panjang. Ketelitian sebuah mistar/ penggaris adalah setengah dari nilai skala terkecilnya. Alat ukur satu ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm atau sama dengan dua goresen terdekat. Oleh karena itu, mistar memiliki ketidak pastian sebesar 0,5 mm.
B. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur panjang untuk pengukuran skala kecil. Alat ini digunakan misalnya untuk mengukur ketebalan benda, diameter luar atau diameter dalam sebuah silinder, dan juga kedalaman sebuah lobang kecil.
Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam, mengukur garis tengah bagian luar dan dalam pipa, atau kedalaman lubang. Terdapat beberapa bagian penting yang perlu kita ketahui dari jangka sorong, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki skala yang disebut skala utama. Satu bagian terkecil skala utama jangka sorong memiliki panjang 1 mm. Adapun rahang geser memiliki skala yang disebut skala nonius atau sering juga disebut dengan skala vernier. Pada skala nonius, panjang 20 skalanya adalah 1 mm atau dapat dikatakan pula bahwa satu bagian nonius adalah 0,05 mm yang berarti pula bahwa skala terkecilnya juga 0,05 mm atau 0,005 cm.
C. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
D. Sferometer
Sferometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari kelengkungan permukaan lensa. Alat ini pertama kali dibuat tahun 1810 oleh ahli optic Perancis bernama Robert Aglae Cauchiox.
Sferometer merupakan alat ukur pajang yang memiliki empat buah kaki yaitu 3 buah kaki tetap dan satu kaki lainnya yang dapat bergerak naik atau turun yang terletak di tengah-tengahketiga kaki tetap. Sferometer memiliki 2 skala pengukuran yaitu skala utama dan skala nonius.
E. MULTIMETER
Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya
Fungsi Multimeter :
Multimeter digital memiliki akurasi yang tinggi, dan kegunaan yang lebih banyak jika dibandingkan dengan multimeter analog.
Nama : Pelixman Butarbutar
BalasHapusKelas : Matematika 19B
NIM : 4193530004
2.Perkembangan Alat Alat Dari Dulu sampai Sekarang
A. Alat Ukur Panjang
Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik). Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
B.Alat Ukur Massa
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.
3.Spesifikasi Alat Ukur Versi Digital
A. Mikrometer Sekrup Digital
Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
B. Mistar Laser
mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.
C.Jangka Sorong Digital
jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan.
D. Dultimeter
Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Yandre Try Fena Manurung
BalasHapusNIM : 4193230016
Kelas : Matematika NonDik 19B
2. Perkembangan Alat Ukur
A.alat ukur panjang
Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik). Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
B.alat ukur massa
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital.
C.alat ukur listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter.Alat ukur listrik sudah banyak mengalami kemajuan dan memiliki banyak jenis alat seperti:
1).ampere
Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik
2).Ohm meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor.
3.)Volt meter
Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik tertutup.
4).Watt meter
Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
5).Multimeter
Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).Ada dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) , dan multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran.
6).megger
Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah.
7).Kwh meter
Megger berfungsi sebagai pengukur tahanan isolasi dari alat – alat listrik maupun instalasi – instalasi. Output dari alat ukur ini umumnya merupakan tegangan tinggi arus searah.
Nama : Yandre Try Fena Manurung
BalasHapusNIM : 4193230016
Kelas : Matematika NonDik 19B
3. Alat Ukur Versi Digital
a.mikrometer skrup digital
Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital,hasil pengukuran dapat dengan mudah dilihat dari layar digital dan presisi hasill ukur yang sangat teliti dan akurasi yang sangat baik.
b.mistar laser
mistar laser atau Laser Distance meters adalah alat yang berfungsi untuk mengukur jarak tertentu menggunakan laser yaitu hanya dengan mengarahkan laser ke batas jarak yang ingin diukur, alat ini dapat menunjukan dengan cepat hasil dari pengukuran jarak dari suatu objek ke objek lainnya.
c.Jangka sorong digital
jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan.
.
d.multimeter
Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika. Sinyal Input yang masuk pada kumparan/Trafo lalu diolah pada pengkondisi sinyal,diolah pada microprossesor dn hasil pengukurn di outputkan melalui display (Seven Segment,LCD) pembacaan hasil pengukuran langsung ditampilkan secara ktual tnapa membandingkan skala pengukuran.
Nama : Yandre Try Fena Manurung
BalasHapusNIM : 4193230016
Kelas : Matematika NonDik 19B
TUGAS PRATIKUM FISIKA :
1.Spesifikasi alat
1. Mistar (Penggaris)
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya. Contoh:
2. Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Contoh:
3. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm. Contoh:
4. Sferometer
Sferometer adalah alat untuk untuk pengukuran yang tepat dari jari-jari kelengkungan bola atau permukaan melengkung. Sferometer terdiri bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-masing seperti :
• Skala utama : untuk membaca hasil pengukuran
• Sekrup kalibrasi : untuk mengkalibrasi alat
• Kaki geser : untuk menentukan hasil pengukuran dan kalibrasi
• Kaki tiga tetap : untuk menyangga alat berdiri pada saat pengukuran
• Skala nonius : untuk membaca hasil pengukuran
• Sekrup pemutar : untuk menaikkan atau menurunkan skala nonius
Cara pengoperasian alat sferometer adalah saat sferometer diletakkan pada lensa permukaan maka pada sekrup pusat akan berputar naik/turun sesuai dengan kelengkungan yang dimiliki lensa
5. Multimeter
Multimeter merupakan alat ukur yang paling banyak dipergunakan oleh para praktisi, hobist dan orang yang bekerja berkaitan dengan rangkaian listrik dan elektronika. Mulltimeter dapat dipergunakan untuk mengukur besaran listrik seperti hambatan, arus, tegangan. Karena dirancang untuk mengukur tiga besaran tersebut, maka multimeter sering disebut AVO meter
Multimeter pada umumnya terdiri dari 3 bagian penting diantaranya adalah :
• Display
• Saklar Selektor
• Probe
Nama : Welfrid punan pandiangan
BalasHapusNim : 4193530009
Kelas : Matematika Nondik 19b
Tugas Praktikum Fisika
1.M I S T A R
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya.
2.JANGKA SORONG
Jangka sorong merupakan alat yang digunakan untuk mengukur panjang dan ketebalan sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0,1 milimeter. Alat ini dapat menampilkan ukuran dengan sangat terperinci bila dibandingkan dengan beberapa alat ukur yang lain, semisal penggaris.
Cara kerja jangka sorong dalam pemakaian, umunya digunakan untuk mengukur besaran panjang, ketebalan serta diameter luas, dalam suatu benda. Dengan skala paling kecil yaitu 0,1 milimeter, alat ini dapat mengukur dengan ketelitian rata-rata 0,05 milimeter.
Skala jangka sorong dibagi menjadi dua yaitu skala utama dengan satuan centimeter dan skala Nonius dengan satuan milimeter. Kemudian pada bagaian rangah tetap atas dan bawah tidak bisa diubah posisinya. Sedangkan rahang ubah atas dan bawah dapat diubah serta ada pengunci putar.
3.MIKROMETER SEKRUP
Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur Panjang suatu Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01. Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar maupun Masyarakat Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai kesamaan dengan Fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh kali lipat daripada Jangka Sorong karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1 dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer lebih baik daripada Jangka Sorong.
4. SFEROMETER
Sferometer adalah suatu alat untuk mengukur kedalaman atau tinggi suatu lensa tetapi titik Nol nya tidak selalu Nol. Sferometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempenyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama sisi keeping berbentuk piringan, berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada piunggir piringan,batang scala sejaar scrup.
5.Multimeter
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM yang dapat mengukur tegangan , hambatan maupun arus. Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM(digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.
Nama : Welfrid punan pandiangan
BalasHapusNim : 4193530009
Kelas : Matematika Nondik 19b
Tugas Praktikum FISIKA
Perkembangan Alat ukur
A.alat ukur panjang
Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik). Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
B.alat ukur massa
Pada tahun 1887, kilogram ditetapkan sebagai Satuan Internasional (SI) untuk massa. Kg didefinisikan sebagai massa sebuah silinder platina-iridium tertentu disimpan di Biro Internasional Poids et Mesures di Sevres, Perancis. Satuan massa diukur menggunakan neraca (timbangan).
Pada saat sekarang alatukur massa sudah banyak dikembang kan untuk mempermudah mencari massa benda sehingga kita dapat mengukur bnda yang memiliki massa yang sangat kecil sekali pun.Alat ukur massa memiliki banyak jenis dan digunakan untuk mengukur berbagai jenis benda serta memiliki ketelitianyang berbeda beda seperti:Neraca lengan,neraca analog,neraca lengan gantng,nerca ohauss,neraca pegas dan neraca digital.
C.alat ukur listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter
3. Alat Ukur Versi Digital
1. Jangka sorong digital
jangka sorong digital dilengkapi oleh layar digital sebagai output hasil pengukuran suatu benda yan diukur dengan akurat dan teliti.Dengan layar digital tersebut kita dipermudah dalam mengukur suatu benda dengan tepat dan terhindar dari kesalahan dalam perhitungan.
2.multimeter
Dultimeter digital adalah alat pengukur arus,tegangan dan hambatan yang memadukan prinsip kerja elektromagnetik dan prinsip kerja elektronika
3.mikrometer skrup digital
Mikro meter skrup digital memiliki kelebihan dibandingkan mikrometer skrup analog dalam hal pembacaan hasil ukuran dimana dalam mikrometer skrup digital
Nama :Sri Utami Dewi
BalasHapusNim :4193530006
Kelas:Matematika nondik 19b
1. Spesifikasi alat-alat.
A. Mistar
Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
B. Jangka sorong.
Jangka sorong terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap merupakan skala utama, sedangkan skala pendek yang terdapat pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier. Nama vernier diambilkan dari nama penemu jangka sorong, yaitu Pierre Vernier, seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Skala utama pada jangka sorong memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius pada jangka sorong memiliki panjang 9 mm dan di bagi dalam 10 skala, sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
C.Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup sering digunakan untuk mengukur tebal benda-benda tipis dan mengukur diameter benda-benda bulat yang kecil seperti tebal kertas dan diameter kawat. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu poros tetap dan poros ulir. Skala panjang yang terdapat pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan skala panjang yang terdapat pada poros ulir merupakan skala nonius.
Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup mempunyai tingkat ketelitian paling tinggi dari kedua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
D. Multimeter
Multimeter sebagai alat ukur elektrik yang digunakan untuk mengukur beberapa satuan listrik. Multimeter merupakan alat ukur yang dapat mengukur beberapa satuan yaitu kuat arus (Amperre), tegangan (Volt), dan resistansi (Ohm), sehingga sering disebut AVOmeter. Multimeter diciptakan di awal 1920-an sebagai radio penerima dan perangkat tabung vakum elektronik lainnya menjadi lebih umum. Penemuan Multimeter pertama dikaitkan dengan kantor pos insinyur Inggris, Donald Macadie, yang menjadi tidak puas dengan harus membawa instrument terpisah untuk pemeliharaan sirkuit telekomunikasi. Macadie menemukan alat yang bisa mengukur Ampere, Volt, dan Ohm, sehingga meteran multifungsi kemudian dinamai AVOmeter. Meteran terdiri dari meter coil bergerak, tegangan, dan resistor presisi, serta switch dan soket untuk pemilih kisaran. Multimeter kini memiliki jenis yang berbeda, dahulu orang hanya mengenal multimeter Analog, maka sebagai hasil perkembangan teknologi menjadi Multimeter Digital. Multimeter Digital menggunakan layar LCD dalam penampilan hasil ukurnya.
2. perkembangan masing-masing alat.
BalasHapusA.Mistar
Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban Lembah Indus sebelum 1500 SM . Penggalian di Lothal (2400 SM) telah menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6 mm).Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm).
Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai dengan unit-unit. Anton Ullrich menemukan penggaris lipat pada 1851. Kegunaan mistar untuk menggambar dan menghasilkan kurva yang mulus telah diketahui sejak lama sebagai kurva Prancis.
B.Jangka sorong
Jangka sorong pertama kali ditemukan dalam sebuah kecelakaan yang terjadi di lepas pantai italia, kecelakaan ini terkenal dengan nama “The Greek Giglio Wreck.” Dari reruntuhan kecelakaan kapal tersebut ditemukan semacam alat ukur mirip dengan jangka sorong. Jadi bisa disimpulkan bahwa bangsa yunani dan romawi kuno telah menggunakannya sebagai alat ukur.
Jangka sorong digunakan di China pada jaman dinasti Han (202 sebelum masehi hingga 220 masehi). Jangka sorong yang ditemukan dicina terbuat dari perunggu dan terdapat tanda tanggal pembuatan pada setiap jangka sorong. Jangka sorong jaman dahulu tidak sama seperti jangka sorong yang sobat lihat sekarang ini.
C. SPHEROMETER
Spherometer merupakan alat atau instrumen yang digunakan untuk mengukur panjang yang sangat kecil. Spherometer dibuat pada tahun 1810 oleh seorang ahli optik berkebangsaan Prancis, Robert Aglae Cauchoix dan pertama kali diperkenalkan oleh Nicolas Fartin. Awalnya, spherometer digunakan oleh ahli kacamata untuk mengukur lengkungan permukaan suatu lensa.
Sampai sekarang perkembangan alat spherometer semakin meningkat karena alat ini masih banyak dipergunakan orang lain untuk melakukan beberapa prakt
3.SPESIFIKASI ALAT TERSEBUT KEDALAM VERSI DIGITAL.
1. MISTAR
• Mistar Ingsut Digital
Merupakan mistar ingsut yanag ketelitiannya hingga 0,01 mm. hasil pengukurannya langsung dapat dibaca pada digitalnya sehingga merupakan mistar ingsut yang mudah digunakan dengan hasil pengukuran yang tepat. Fungsinya sebagai pengukur ketinggian atau caliber tinggi, alat ukur ini dilengkapi dengan rahang ukur yang bergerak vertical pada batang yng tegak lurus dengan landasannya.
2.JANGKA SORONG
BalasHapusJangka Sorong Digital
Jangka sorong digital atau sigmat digital merupakan jangka sorong yang lebih canggih dibanding jangka sorong yang sebelumnya. jangka sorong digital dilengkapi layar untuk menunjukkan hasil pengukuran.
Dengan adanya jangka sorong digital proses pengukuran menggunakan vernier caliper semakin mudah dan gampang. Karena kita tidak perlu lagi membaca skala utama dan skala nonius pada bagian jangka sorong.
3.MIKROMETER
• Micrometer Digital
Mikrometer Digital ini berfungsi untuk mengukur diameter, ketebalan, dan panjang dari benda-benda yang kecil seperti kawat, lempeng baja, almunium, kertas dan sebagainya. Dilengkapi dengan layar LCD untuk menampilkan hasil ukuran.
4. MULTIMETER
• Multimeter Digital
Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan
5.SPHEROMETER
• Sperometer digital
Spherometer tiga bola berguna untuk cermin teleskop dan lensa besar lainnya. Ini adalah "ring type spherometer," yang berarti bahwa dasar spherometer menghubungi permukaan optik di sepanjang keliling lingkaran. Indikator digital MItutoyo akurat hingga 0,003 mm, sehingga kita dapat melakukan pengukuran yang sangat akurat dari jari-jari kelengkungan lensa atau permukaan cermin. Basis memiliki dasar datar dipoles dengan akurat diputar dan diukur diameter dalam dan luar mulai dari 6 hingga 22 mm. Mereka terbuat dari kuningan sehingga mereka tidak merusak permukaan optik. Keuntungan dari spherometer jenis cincin adalah bahwa diameter lingkaran tempat spherometer menghubungi permukaan optik diketahui secara akurat, dan persamaan pertama dapat digunakan.
Nama: Marlinasinaga
BalasHapusNIM:1493230012
Kelas : Matematika nondik 19B
PERKEMBANGAN ALAT UKUR
a. Mistar
Alat ukur panjang yang sering kamu gunakan adalah mistar atau penggaris. Pada umumnya, mistar memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar mempunyai ketelitian pengukuran 0,5 mm, yaitu sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar. Pada saat melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, arah pandangan hendaknya tepat pada tempat yang diukur. Artinya, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada mistar dan benda yang di ukur. Jika pandangan mata tertuju pada arah yang kurang tepat, maka akan menyebabkan nilai hasil pengukuran menjadi lebih besar atau lebih kecil. Kesalahan pengukuran semacam ini di sebut kesalahan paralaks.
B.Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
C.Mikrometer
Mikrometer adalah sebuah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot
Satu mikrometer ditetapkan dengan menggunakan satu mekanisme sekrup titik nada.
Satu fitur yang menarik tambahan dari mikrometer-mikrometer adalah pemasukan satu tangkai menjadi bengkok yang terisi. Secara normal, orang bisa menggunakan keuntungan mekanis sekrup untuk menekan material, memberi satu pengukuran yang tidak akurat. Dengan cara memasang satu tangkai yang roda bergigi searah keinginan pada satu tenaga putaran tertentu
D.Spherometer
SpherometerSeperti halnya dengan mikrometer sekrup, spherometer juga mempunyai dua bagianskala yaitu skala vertikal (SV) sebagai skala utama dan skala horizontal (SH) sebagai skalanoniusnya. Spherometer dapat digunakan mengukur benda-benda yang tipis (untuk ukuran-ukuran kecil dari 5 cm) dengan ketelitian yang tinggi, dan dapat pula digunakan untukmengukur kelengkungan suatu permukaan spheris seperti segmen bola, potongan mendatarsilinder, kaca prefarat, tebal lensa dan sebagainya. Ketelitian alat ini adalah skala piringan(skala nonius) yang terkecil. Bagian-bagian spherometer terdiri dari kepala sekrup/pemutar, mistar dengan skalautama, piringan yang bersatu dengan sekrup, skala piringan, kaki-kaki spherometer dan sekrupdengan ujung runcing. Untuk alat spherometer yang baik adalah ujung-ujung piringannya tidak peot dan ujung-ujung sekrupnya benar-benar runcing
E.Multimeter
Pengertian multimeter secara umum adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Dengan perkembangan teknologi, kini sebuah Multimeter atau Multitester tidak hanya dapat mengukur Ampere, Voltage dan Ohm atau disingkat dengan AVO, tetapi dapat juga mengukur Kapasitansi, Frekuensi dan Induksi dalam satu unit (terutama pada Multimeter Digital).
Nama : Hanna Gabriel Srirani Manurung
BalasHapusNIM : 4193230015
* Mistar
Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm.
Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar atau lebih kecil dari ukuran aslinya
* Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier, diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm. Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
* Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar (poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama, sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50 bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01 mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm
*Spherometer
Spherometer adalah alat untuk mengukur kelengkungan permukaan. Spherometer adalah menggunakan perangkat dalam mengukur radius kelengkungan permukaan bola. Sebagai contoh, dapat digunakan untuk mengukur ketebalan slide mikroskop atau kedalaman depresi pada slide. Bahkan kelengkungan bola dapat diukur dengan menggunakan Spherometer. Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod kecil dengan skala vertikal diikat. Kepala sekrup memiliki disk lulus digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup. Skala vertikal digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan permukaan. Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan pitch dari benang sekrup. Kepala sekrup yang lulus ke dalam 100 divisi. Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan mempunyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama. sisi atasnya berbentuk piringan berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan pembagian skalanya pada pinggir piringan,batang skala sejajar dengan skrup.
*Multimeter
Multimeter adalah alat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter, mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Nama : Hanna Gabriel Srirani Manurung
BalasHapusNIM : 4193230015
2. Perkembangan Alat Ukur
A.alat ukur panjang
Satuan panjang pertama adalah cubit dari Mesir yang berdasarkan panjang tangan dan lengan seseorang. Pada tahun 1120, Raja Edward II dari Inggris memutuskan bahwa satuan yard (kaki) adalah jarak dari ujung hidung ke ujung lengannya. Pada tahun 1791, satuan meter ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak sepanjang permukaan Bumi dari Kutub Utara hingga Khatulistiwa melalui meridian Paris. Biro Berat dan Ukuran Internasional (BIPM – Bureau International des Poids et Mesures) menetapkan 1 meter sebagai jarak antara dua garisan pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres, Perancis pada tahun 1889. Pada tahun 1960, ketika laser diperkenalkan, Konferensi Umum tentang Berat dan Ukuran (Conférence Générale des Poids et Mesures/CGPM) ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,73 kali panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah ruang vakum. Pada tahun 1983, BIPM menetapkan meter sebagai jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299.792.458 detik (kecepatan cahaya ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik). Satuan panjang diukur oleh penggaris atau meteran.
B.alat ukur listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Pada 1948 Ampere didefinisikan dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik. Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara. Ampere diukur menggunakan amperemeter.Alat ukur listrik sudah banyak mengalami kemajuan dan memiliki banyak jenis alat seperti:
1).ampere
Amperemeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk arus DC maupun AC yang terdapat dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasa dipasang berderet dengan elemen listrik
2).Ohm meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik pada rangkaian tertutup atau daya untuk menahan mengalirnya arus listik pada sebuah konduktor.
3.)Volt meter
Voltmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik tertutup.
4).Watt meter
Wattmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian atau sirkuit apapun.
5).Multimeter
Multimeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur listrik tegangan (Voltmeter), hambatan listrik (Ohm meter), juga arus listrik (Ampere).Ada dua jenis multimeter , yaitu multimeter digital atau DMM (Digital Multi Meter) , dan multimeter analog. Kelebihan dari multimeter digital daripada multimeter analog adalah tingkat ketelitian lebih tinggi dalam pengukuran.
Nama : Hanna Ga Riel Srirani Manurung
BalasHapusNIM: 4193230015
Alat alat ukur digital
1 Ampermeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup. Amperemeter biasanya dipasang berderet dengan elemen listrik. Cara menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara langsung ke rangkaian.
5
2. Voltmeter
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter)
6
3. Ohm-meter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke satuan ohm.
7
4. Multitester Analog/Digital
Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.